Anda di halaman 1dari 42

Pelatihan Tutor TTM

2018

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All

STRATEGI BELAJAR MANDIRI


Tujuan
Pada akhir kegiatan ini para peserta akan dapat:
1. menjelaskan strategi belajar mandiri yang
efektif.
2. menerapkan strategi belajar mandiri yang
efektif.
3. melatih mahasiswa belajar mandiri yang efektif.
Strategi Belajar Mandiri Efektif

1. Mengelola WAKTU
2. Membaca efektif
3. Merekam hasil baca (resume,
outline, peta pikir, dan peta
konsep)
Mengelola Waktu
Target ?
• Apa yang ingin Anda peroleh dari
studi di UT?
• Berapa lama Anda merencanakan
selesai studi di UT?
• Seberapa bagus nilai yang ingin
Anda raih ?

Cara Mencapai Target ?


Cara Mencapai Target:

• Pahami katalog dan kalender akademik:


registrasi, perolehan bahan ajar, tutorial,
tugas, dan ujian
• Aturlah diri sendiri:
✓ Tetapkan tujuan dan hasil belajar
✓ Berapa waktu belajar yang diperlukan untuk
mencapai tujuan/hasil yang diinginkan
✓ Rancanglah jadwal belajar yang sesuai
LATIHAN
Jadwal Belajar Semester 1
Minggu ke -----
Matakuliah Catatan
1 2 3 4 5 6 7
Lanjutan ….
• Buat jadwal yang realistik, tidak ambisius, tapi terlaksana.
• Patuhi jadwal belajar.
• Pilih strategi belajar yang efektif
• Sisihkan waktu untuk mengecek keterlaksanaan rencana
belajar (perbaiki jika ada kelemahan)
• Belajar sendiri dan atau berkelompok

• Jika ada kesulitan, segera cari solusi


• Cek capaian hasil belajar sebelum UAS
• Evaluasi hasil belajar semester ini sebagai masukan
perencanaan belajar semester depan.
Membaca Cepat
▪ Perbedaan membaca textbook/modul,
dengan membaca koran/novel.
▪ Membaca koran/novel tidak pernah
menggarisbawahi atau mencatat tetapi
tetap dapat mengingat isinya.
▪ Karena apa? Karena TERTARIK
▪ Jadi BELAJAR harus TERTARIK
Membaca ?
• Dalam membaca yang lebih berperan
mata atau otak?
• Otak memiliki keterbatasan akan
informasi tekstual (tulisan). Perlu
dukungan informasi visual (Piktorial:
gambar, peta, matrik, dsb).

• Pengaitan isi bacaan dengan


pengetahuan dan pengalaman pembaca
atau imajinasi dan aplikasi hasil baca.
• Kapasitas otak sangat besar, tetapi
memori (daya ingat) terbatas.
‘Penyakit’ Membaca Efektif

▪ Membaca untuk hafal, bukan paham


▪ Menyuarakan dan menunjuk apa yang dibaca
▪ Tidak tahu apa yang dicari dari kegiatan
membaca
▪ Membaca semua hal (kata)
▪ Lupa apa yang sudah dibaca
▪ Susah konsentrasi
▪ Membaca tanpa strategi
Teknik Membaca Cepat dan Efektif
• Speed reading: cara membaca cepat untuk
memperoleh gambaran utuh- menyeluruh atas suatu
bacaan.
• Skimming: membaca cepat untuk memperoleh
gambaran utuh- menyeluruh atas suatu bacaan tanpa
fokus pada hal-hal detil. Contoh: mencari ide pokok
dari suatu bacaan.
• Scanning: membaca cepat untuk memperoleh
informasi tertentu. Contoh: Cari kata tertentu dalam
kamus.
Membaca Efektif

• Aktivitas mencari informasi dari teks


tulis,
• dilakukan dengan waktu yang
sesingkat-singkatnya,
• diperoleh informasi sebanyak-
banyaknya dengan pemahaman
yang sebaik-baiknya,
• dan dengan daya rekam yang tinggi.
Strategi Membaca Cepat dan Efektif

Persiapan
▪ Cek karakteristik materi bacaan (contoh: eksakta dan
non eksakta)
▪ Sesuaikan tingkat kecepatan baca dengan karakteristik
bacaan
▪ Tetapkan tujuan (Apa yang ingin dicari/dipahami?
▪ Siapkan perangkat pendukung: alat tulis, kertas catatan,
dsb.
Strategi Membaca Cepat dan Efektif

Pelaksanaan
Lakukan membaca dengan cepat:
✓ Melajulah terus, jangan berbalik
✓ Gerakkan mata hanya untuk menangkap
bagian penting
✓ Jangan gunakan alat tunjuk
✓ Minimalkan suara
✓ Atur kecepatan baca sesuai dengan
tingkat kesulitan materi bacaan
Strategi membaca cepat dan efektif
Pelaksanaan
✓ Catat materi yang tidak dipahami atau
dipertanyakan (tanyakan ke tutor/sumber lain,
cari dan baca referensi lain, diskusikan dengan
sejawat)
✓ Buat pertanyaan tentang bacaan
✓ Buatlah simpulan dan pengaitan antar gagasan
✓ Baca ulang bagian penting yang tidak
terpahami
Teknik Membaca Efektif (SQ3R)
Teknik SQ3R (Survey, Questions, Read, Recite,
Review)
• Survey: melakukan survey untuk memperoleh
gambaran umum tentang apa yang sedang
dibaca. Gunakan teknik skimming.
• Questions: munculkan pertanyaan-pertanyaan
dari hasil survey.
• Read: baca secara teliti, kritis, kreatif dan
tandai konsep-konsep penting untuk
menemukan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan yang muncul pada tahap questions.
Teknik Membaca Efektif (SQ3R) Lanjutan

• Recite: ceritakan kembali tentang


apa yang telah dibaca.
• Review: lakukan evaluasi terhadap
apa yang telah dibaca, temukan
bagian-bagian yang belum dipahami
dengan baik. Baca kembali bagian
yang belum dipahami.
Latihan 1: Membaca Cepat

1. Hitung jumlah kata dalam suatu bacaan.


2. Bacalah bacaan tersebut
3. Baca dengan cepat keseluruhan bacaan.
4. Catat waktu yang Anda butuhkan
5. Bandingkan kecepatan membaca Anda
dengan kriteria yang telah ditentukan
NAMAKU EDELWEISS
Namaku Edelweiss alias Anaphalis javanica. Biasanya aku tumbuh di dataran tinggi atau puncak-puncak
gunung. Oleh kalangan Botani, aku sering disebut tanaman sejenis perdu, dan termasuk anggota family Compositae
atau disebut juga Asteraceae (sambung-sambungan). Bungaku kecil sebesar bunga rumput. Orang lebih
mengenalku dengan warna putih daripada warna lainnya. Hidupku bergerombolan di ujung dahan dengan harum
yang khas. Tinggi batangku dapat mencapai lima meter dengan daun-daun runcing dan lurus. Bungaku istimewa,
tak pernah layu, mekarku abadi sehingga dijuluki ”bunga abadi”. Sungguh julukan inilah yang menjadi ’beban’
bagiku karena banyak orang menyalahgunakan ’arti’ keabadianku selama ini! Keabadianku mereka samakan
dengan ’cinta abadi’, cinta sepasang manusia yang tidak memiliki ikatan resmi. Ah ... apalah arti protesku? Toh,
siapa yang perduli dengan rintihanku.
Aku berada di kamar Rieska. Tersusun rapi di atas lemari belajarnya. Di sampingku ada bunga mawar dan
anggrek.
Tempatnya sengaja disimpan Rieska. Yap! Untuk mengenang siapa yang memberikannya! Aku memang lebih
beruntung dari bunga mawar yang menjadi pendatang baru di kamar ini. Wajahnya pucat karena air di dalam
vasnya tak pernah diganti Rieska. Sama halnya dengan nasib suplir yang telah mengering menjadi pembatas buku,
lengkap dengan spora yang masih menempel di tubuhnya, dan anggrek yang merana karena sebagian kelopak
bunganya telah mengering. Ya ... di antara bunga-bunga milik Rieska, ternyata aku memang diperlakukan ’istimewa’
oleh majikanku, Rieska! Aku ditaruh di dalam kotak berwarna biru muda, berlapiskan plastik transparan. Aku sangat
senang dengan perlakuan baik Rieska. Tapi, aku sangat resah dengan label hitam yang bertulisakan ”Cinta Abadi”
yang melekat manis di atas plastik kotak ini. ”Kamu beruntung, ya, Weis tempatmu terempuk!” komentar mawar
suatu hari saat Rieska berangkat kuliah ”Iya ... Weis, kamu tidak perlu ganti-ganti air seperti aku!” ujar anggrek. ”Ah,
kalian bisa saja,” ujarku pelan. ”Tapi, benar kan memang kamu anak emas! Apa karena kamu pemberian Ari pacar
Rieska anak gunung itu?! Kali ini suara suplir dari balik buku angkat bicara. Ya, benar aku memang anak emas
Reiska. Ia mangambilku ketika dia mendaki gunung Ceremai, Jawa Barat. Aku diberikan kepada Reiska tepat pada
ulang tahun ke-22, enam bulan lalu.” ”Ah ... itu kan pikiran kalian saja kalau aku bahagia ada di sini, sebenarnya aku
nggak terlalu bahagia kok tinggal di sini!” ujarku. ”Kok bisa? Mengapa?” tanya mawar keheranan.
”Aku ingin sekali Reiska menyadari keberadaan kita. Reiska seharusnya berpikir ada apa di
balik kekuasaan Allah yang telah menciptakan kita. Mereka seharusnya menjaga kita dengan
baik. Bukankah Allah menciptakan mereka untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini? Manusia
seharusnya menyayangi dan merawat kita. Mereka seharusnya berpikir andai tidak ada
mawar, anggrek, suplir, atau bunga lainnya, bagaimana? Dunia pasti suram tanpa penyejuk
mata. Beda kalau ada kita, mereka akan merasa senang dan tenteram bila memandang si
mawar yang sedang mekar, suplir yang segar atau anggrek yang ..... dan seharusnya
manusia yang melihat ’keabadianku’ sebagai contoh bagaimana mengabadikan hatinya
sebagai rasa syukur ke hadirat Illahi,” suaraku pelan, mataku mulai berkaca-kaca menahan
air mata yang hampir tertumpah. ”Kamu benar, Weis. seharusnya manusia belajar dari
fenomena alam seperti kita. Lihat bungaku, berwarna merah menawan, wangi yang merebak.
Allah sengaja menciptakan duri-duri kecil di batangku untuk menjaga kehormatanku dari
serangan makhluk yang jahil agar tidak mudah dipetik begitu saja. Dan kamu juga hidup di
tepi jurang sehingga diperlukan perjuangan bagi yang ingin memetikmu. Seharusnya
manusia menyadari hal itu, mencontohkan kita! Indah tapi tak mudah diraih.
Kriteria

1. Siswa SD/SMP: 200 kata/menit


2. Siswa SMA: 250 kata/menit
3. Mahasiswa: 325 kata/menit
4. Pasca: 400 kata/menit

di mana posisi Anda ?


3. Merekam Hasil Baca

❑ Cek & perkuat pemahaman


❑ Rekam hasil baca dalam bentuk yang disukai
✓ Rangkuman
✓ Outline
✓ Mind Map (Peta Pikir)
✓ Concept Map (Peta Konsep)
Rangkuman

• Ringkasan dari bacaan yang telah dibaca


• Gunakan kata-kata sendiri berdasarkan
pemahaman Anda terhadap isi bacaan
Contoh Rangkuman

• Alat ukur dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes dan non-tes.
Tes merupakan sekumpulan pertanyaan atau tugas yang
direncanakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Pertanyaan
atau tugas dalam tes menghendaki adanya respon yang benar
atau salah dari siswa. Contoh tes adalah tes objektif dan tes
uraian. Jika ada sekumpulan pertanyaan atau tugas yang tidak
memerlukan respon yang benar atau salah dari siswa maka
kelompok alat ukur tersebut dikelompokkan dalam non-tes.
Contoh non-tes adalah pedoman pengamatan, kuesioner, dan
daftar cek.
Outline

▪ Kerangka bacaan yang menampilkan ide-ide


utama dan pendukung dari apa yang telah
dibaca yang disusun secara sistematis, logis,
jelas, terstruktur, dan teratur.

▪ Diibaratkan, outline ini seperti kerangka dari


bacaan yang Anda baca.
Contoh Outline
• Untuk mengukur ketercapaian kompetensi perlu alat ukur.
• Alat ukur: tes dan non-tes.
• Pengertian:
a. Tes: pertanyaan yang menghendaki adanya respon yang
benar atau salah. Contoh: tes pilihan ganda dan tes uraian
b. Non Tes: pertanyaan atau tugas yang tidak memerlukan
respon yang benar atau salah. Contoh: pedoman
pengamatan, skala sikap, daftar cek dan sebagainya.
• Syarat alat ukur: valid dan reliabel
a. Valid: tepat
b. Reliabel: tetap
Mind Mapping (Peta Pikir)

Proses memetakan ide, gagasan hasil pemikiran dari


bacaan yang Anda dibaca sehingga membentuk
hubungan antar ide atau gagasan menuju pada
suatu pemahaman. Peta yang Anda hasilkan
merupakan gambaran langsung dari cara kerja
koneksi-koneksi di dalam otak terhadap apa yang
Anda pelajari
Membuat Mind Mapping ?

• Siapkan kertas lebar


• Tentukan tema utama dan letakkan di tengah-tengah kertas
• Cari sub-tema sub-tema yang berkaitan dengan tema utama.
• Cari sub-sub tema dari setiap sub tema
• Hubungkan antara tema utama dengan sub tema, sub tema
dengan sub-sub tema dst.
• Gunakan warna tertentu untuk hubungan yang ada pada setiap sub
tema dengan sub-sub tema dibawahnya agar menarik.
CONTOH MIND MAPPING SEDERHANA
Peta Konsep
Pengertian Konsep
▪ Konsep merupakan suatu abstraksi yang
menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek,
peristiwa, atau fenomena.
▪ Woodruff (Amin, 1987) mendefinisikan konsep sebagai:
1. Suatu ide atau gagasan yang relatif sempurna dan
bermakna
2. Pengertian tentang suatu objek
3. Produk subjektif yang berasal dari cara seseorang
membuat pengertian terhadap objek-objek atau
benda-benda melalui pengalamannya (setelah
melakukan persepsi terhadap objek/benda tersebut)
Pengertian Peta Konsep
▪ Peta konsep: suatu alat (dapat berupa
skema) yang digunakan untuk menyatakan
Daun
hubungan yang bermakna antara konsep-
konsep dalam bentuk proposisi-proposisi.
(Novak dan Gowin 1985:15)
▪ Proposisi merupakan gabungan dua konsep
atau lebih yang dihubungkan oleh kata-kata Hijau Berwarna-warni

penghubung.
▪ Suatu peta konsep dapat terdiri dari dua
konsep yang dihubungkan oleh satu kata
penghubung untuk membentuk satu
proposisi.
Langkah Pengembangan Peta Konsep
▪ Identifikasi konsep utama yang ada di modul atau
bahan pelajaran lainnya
▪ Tulis konsep utama ini dengan menggunakan Huruf
Kapital
▪ Identifikasi semua konsep pendukung yang relevan
dengan konsep utama
▪ Hubungkan semua konsep pendukung dengan konsep
utama dan/atau antar konsep pendukung dengan
kata/kalimat hubung yang tepat
Langkah Pengembangan Peta Konsep

▪ Bila ingin menambahkan konsep pendukung,


buat garis baru yang dimulai dari konsep
utama
▪ Selesaikan satu peta konsep dalam satu kali
kerja
▪ Evaluasi peta konsep yang telah dibuat
▪ Gunakan penekanan tertentu, misal dengan
warna atau ukuran huruf yang berbeda, untuk
pengelompokkan tertentu

menuju pembelajaran profesional PAU-PPI-Litgasis


LATIHAN 1

Buatlah Peta Konsep berdasarkan kata berikut ini

• TUMBUHAN
• Batang
• Daun
• Akar
• Bunga
• Kelopak bunga
• Buah
• Singkong
• Ubi Jalar
• Hijau
• Berwarna-warni
• Makanan

menuju pembelajaran profesional PAU-PPI-Litgasis


Jawaban
TUMBUHAN
Kata penghubung
memiliki

Daun Akar Batang Bunga


mendukung
Kaitan
dapat silang
biasanya dimodifikasi
menyimpan menjadi menghasilkan
dapat memiliki
Hijau Berwarna-warni
Buah Kelopak bunga
Makanan menyimpan
contoh
Makanan
- ubi jalar - singkong

menuju pembelajaran profesional PAU-PPI-Litgasis


Outline
Tumbuhan:
*Batang
*Daun:
- Hijau
- Dapat berwarna warni
- Dapat dimodifikasi menjadi kelopak bunga
*Akar:
- Menyimpan makanan
- Menunjang batang
* Bunga:
- Menghasilkan buah
- Memiliki kelopak bunga
*Bunga:
- Menyimpan makanan
Contoh Peta Konsep 1

BAHASA
berfungsi
memiliki
sebagai
Alat komunikasi Kaidah
mencakup

Sintaksis Semantik Morphologi Phonologi

mencakup

Sintaksis Sintaksis

menuju pembelajaran profesional PAU-PPI-Litgasis


Contoh Peta Konsep 2

Efektif Potensial Absolut


Kesediaan pembeli
PERMINTAAN
membeli barang pd diartikan sbg terdiri atas
harga tertentu dpt dibuat dibedakan atas
Daya beli
Kurva
adalah Jumlah konsumen
Pasar
Grafik yg menghub jml dipengaruhi oleh dibedakan
barang dng harga
Permintaan individu
Pendapatan masy berlaku Selera masy
Harga barang pengganti

Hukum permintaan disebut


berbunyi

Cateris paribus
Harga naik jml barang
turun dan sebaliknya
Contoh Peta Konsep 3

sel eukariotik sel prokariotik


melakukan

SINTESIS PROTEIN terjadi pada


terjadi pada
terdapat
tahap

transkripsi translasi
terdapat berlangsung berlangsung
tahap Pemrosesan RNA pada pada

inisiasi elongasi terminasi


terdapat nukleus sitoplasma
tahap
Penggantian Penyambungan
ujung mRNA Pemisahan RNA
gen

menuju pembelajaran profesional PAU-PPI-Litgasis


Latihan 2: Membaca & Merekam hasil Baca

1. Bacalah teks yang tersedia secara utuh dengan


menerapkan teknik SQ3R.
2. Lakukan penandaan dan pencatatan konsep-konsep
penting
3. Tuangkan hasil baca dalam bentuk rangkuman, outline,
atau peta konsep.
4. Buatlah pertanyaan dari bacaan dan jawab
5. Cek kembali adakah bagian penting bacaan yang tidak
terekam
Terima Kasih

Mohamad Yunus, Adi Suryanto, Tri Darmayanti

Anda mungkin juga menyukai