Anda di halaman 1dari 81

Alamat : BTN Palupi Puskud Blok C2/03 Palu

MENGAPLIKASIKAN KONSEP TUTORIAL DAN


BELAJAR MANDIRI YANG EFEKTIF MELALUI
MENGELOLA WAKTU, MEMBACA EFEKTIF, DAN
LATIHAN MEREKAM HASIL BACA SEHINGGA
TUJUAN PKP DAPAT TERCAPAI.
SISTEM PENDIDIKAN TERBUKA & JARAK JAUH
dan KONSEP BELAJAR MANDIRI

Disampaikan Dalam Kegiatan Pembekalan Tutor


Program Pendidikan Dasar
18 September 2016

Universitas Terbuka
UPBJJ UT
Sistem Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh (SPTJJ)
• SPTJJ merupakan sistem yang menggabungkan
konsep pendidikan terbuka dengan sistem pendidikan
secara jarak jauh.
• Karakter SPTJJ
• ada keterpisahan waktu dan jarak antara mahasiswa
dengan dosen, sehingga proses pembelajaran harus
difasilitasi dengan media
• Sistem pembelajaran dirancang untuk mengarahkan
mahasiswa Belajar Mandiri
Sumber Media UT Online
Terbaru:
UT TV berbasis YouTube
UT Radio: Open education station for all
UT morning, Monday-Friday start 09.00
UT day time, Monday-Friday start 12.00
UT affternoon, Monday-Friday start 15.00
UT evening, Monday-Friday start 12.00
UT late nigth, Monday-Friday start 21.00
UT weekend, Sunday start 09.00
Juga Guru Pintas Online (GPO)
Sistem Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh (SPTJJ)
 Institusi penyelenggara wajib merancang & menyediakan:
1. Sistem admisi dan registrasi yang fleksibel
2. Bahan ajar baku – sebagai sumber belajar utama
3. Layanan bantuan belajar – via berbagai modus
4. Evaluasi hasil belajar terstandar
5. Sertifikasi
 Institusi wajib menyediakan berbagai layanan bantuan belajar,
sedangkan mahasiswa dapat memilih layanan bantuan belajar
sesuai dengan kebutuhannya
UT SEBAGAI PTJJ

 UT merupakan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang


didirikan Pemerintah pada 4 September 1984 sebagai
institusi penyelenggara pendidikan melalui sistem terbuka
dan jarak jauh. UT diresmikan sbg PTN ke-45, berdasarkan
SK Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984

 UT dirancang untuk menggunakan sistem pendidikan


terbuka dan jarak jauh agar UT bersifat inklusif, fleksibel,
dan terjangkau Kecuali untuk Program Pascasarjana
(S2) yang dirancang lebih “khusus”
KONSEP BELAJAR MANDIRI

MENGOLAH WAKTU
o Apa yang ingin Anda peroleh dari studi di UT?
o Berapa lama Anda merencanakan selesai studi di UT?
o Seberapa bagus nilai yang ingin diraih dari UT?
o Apa upaya yang akan dilakukan?
o Bagaimana Anda merencanakan kegiatan belajar
• Pahami katalog dan kalender akademik: registrasi,
perolehan bahan ajar, tutorial, tugas, dan ujian
• Aturlah diri sendiri:
 Tetapkan tujuan dan hasil belajar
 Berapa waktu belajar yang diperlukan untuk mencapai
tujuan/hasil yang diinginkan
 Rancanglah jadwal belajar yang sesuai
 Santai dan lakukan latihan berkala
TIPS MERANCANG JADWAL
 Tetapkan jumlah minggu untuk belajar
 Susun target dan waktu belajar (realistik dan
tidak ambisius, tapi terlaksana)
 Sisihkan waktu untuk mengecek capaian hasil
belajar
 Pantau dan evaluasi keterlaksanaan dan
rencana belajar
Teknik Membaca Cepat dan Efektif

• Cari teman yang berdekatan untuk belajar kelompok


• Berikan imbalan terhadap kerja keras yang sudah
dilakukan apabila mencapai target
• Tidak perlu membandingkan kecepatan dan gaya belajar
dengan orang lain
• Cari solusi bila ada kesulitan dalam belajar, jangan
menyalahkan diri terus-menerus
Penyakit’ Membaca Efektif

 Membaca untuk hafal, bukan paham


 Menyuarakan dan menunjuk apa yang dibaca
 Tidak tahu apa yang dicari dari kegiatan membaca
 Membaca semua hal (kata)
 Lupa apa yang sudah dibaca
 Susah konsentrasi
 Membaca tanpa strategi
Teknik Membaca
Cepat dan Efektif
• Speed reading: cara membaca cepat untuk memperoleh
gambaran utuh- menyeluruh atas suatu bacaan.
• Skimming: membaca cepat untuk memperoleh gambaran
utuh- menyeluruh atas suatu bacaan tanpa fokus pada hal-
hal detil. Contoh: mencari ide pokok dari suatu bacaan.
• Scanning: membaca cepat untuk memperoleh informasi
tertentu. Contoh: Cari kata tertentu dalam kamus.
Teknik SQ3R
Teknik SQ3R (Survey, Questions, Read, Recite, Review)
• Survey: melakukan survey untuk memperoleh gambaran
umum tentang apa yang sedang dibaca. Gunakan teknik
skimming.
• Questions: munculkan pertanyaan-pertanyaan dari hasil
survey.
• Read: baca secara teliti, kritis, kreatif dan tandai konsep-
konsep penting untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada tahap
questions.
Recite: ceritakan kembali tentang apa yang
telah dibaca.
• Review: lakukan evaluasi terhadap apa yang
telah dibaca, temukan bagian-bagian yang
belum dipahami dengan baik. Baca kembali
bagian yang belum dipahami.
Strategi Membaca Cepat dan Efektif(1)

Persiapan
 Cek karakteristik materi bacaan (contoh: eksakta dan
non eksakta)
 Sesuaikan tingkat kecepatan baca dengan karakteristik
bacaan
 Tetapkan tujuan (Apa yang ingin dicari/dipahami?)
 Buat pertanyaan pemandu
 Siapkan perangkat pendukung: alat tulis, kertas catatan,
dsb.
Strategi Membaca Cepat
dan Efektif (2)
Pelaksanaan
Lakukan membaca dengan cepat:
 Melajulah terus, jangan berbalik
 Gerakkan mata hanya untuk menangkap bagian penting
 Jangan gunakan alat tunjuk
 Minimalkan suara
 Atur kecepatan baca sesuai dengan tingkat kesulitan
materi bacaan
Catat materi yang tidak dipahami atau
dipertanyakan (tanyakan ke tutor/sumber lain,
cari dan baca referensi lain, diskusikan dengan
sejawat)
Jawab pertanyaan pemandu atau buat
pertanyaan tentang bacaan
Buatlah simpulan dan pengaitan antar gagasan
Baca ulang bagian penting yang tidak terpahami
Bangun konsentrasi
Pilih situasi dan gaya belajar yang sesuai
Selektif: pilih bagian yang penting, tandai
dan beri catatan
Bacalah terus jika ada materi yang belum
terpahami
Merekam Hasil Baca
Cek & perkuat pemahaman
 Rekam hasil baca dalam bentuk yang
disukai
 Peta konsep
 Outline (penulisan butir ide penting
secara berjenjang dan sistematis)
 Rangkuman (Gunakan parafrase/
ungkapkan pemahaman Anda
dengan bahasa sendiri)
Tuangkan hasil rekaman bacaan ke dalam buku
catatan atau potongan kertas HVS. Khusus untuk
perekaman bacaan melalui outlining atau
resume:
 Buat cover identitas buku/bahan ajar
 Tuliskan konsep-konsep penting
 Cantumkan halaman sumber kutipan
RUMUS MEMBACA CEPAT

Kpm = q/t x 60
Keterangan:
Kpm = kecepatan baca per menit
q = jumlah kata yang dibaca
t = waktu dalam detik
60 = satuan detik dalam 1 menit
Contoh .........

Mirna membaca sebuah teks dengan


jumlah kata sebanyak 1000 kata.
Kecepatan membacanya 5 menit 10 detik.
Dengan demikian si Mirna memiliki kpm:
q = 1000 kta
T = 5 menit 10 detik atau (5x60)+10=310
detik
Kpm= 1000/310x60= 193,3 kpm
Kriterian Hasil Bacaan

1. Siswa SD/SMP: 200 kata/menit


2. Siswa SMA: 250 kata/menit
3. Mahasiswa: 325 kata/menit
4. Pasca: 400 kata/menit
APAKAH ANDA TERGOLONG MEMILIKI
KARAKTER KESIAPAN BELAJAR MANDIRI ?
Kecintaan terhadap belajar
 Kepercayaan diri dalam belajar
Keterbukaan terhadap tantangan belajar
 Mempunyai sifat ingin tahu
 Pemahaman diri dalam belajar
Menerima tanggung jawab untuk belajar
Hasil Riset

 Kesiapan belajar mandiri mahasiswa Program


Pendidikan Dasar Unit Program Belajar Jarak
Jauh Universitas Terbuka Palu. Akumulasi
kategori tinggi, di atas rata-rata,dan rata-rata
mencapai 193 orang (87,33%), dan di bawah
rata-rata mencapai 28 orang (13,47%).
Kesimpulan: Mahasiswa Program Pendidikan
Dasar Unit Program Belajar Jarak Jauh
Universitas Terbuka Palu Provinsi Sulawesi
Tengah mempunyai kesiapan belajar mandiri.
Menggenggam Prestasi
NO JENIS KONSEP URAIAN
DIRI
1 IDEAL DIRI Memandu pertumbuhan dan evolusi karakter dan kepribadian
Kombinasi dari semua kualitas dan ciri orang lain yang paling
dikagumi
Deskripsi dari sosok idaman
Orientasi: kualitas keberanian, kepercayaan diri, belas kasih,
cinta, daya tahan, kegigihan, kesabaran, pengampunan, dan
integritas
2 CITRA DIRI Melihan dan memikirkan diri saat ini (cermin batin)
Konsisten dalam bekerja dan berperilaku dalam situasi tertentu
Membangun rasa positif, gembira dan percaya diri
Kemampuan kepekaan respon mengubah perilaku
3 HARGA DIRI Sumber energi dari kekuatan batin, penentu sikap, kepribadian,
dan sukses
Penentu tingkat energi, antusiasme, motivasi diri, katup
Konklusi Konsep Diri
No Konsep
Konklusi
. Diri
1 Ideal Diri Sosok yang paling diidamkan. Penentu arah
kehidupan, pertumbuhan, dan evolusi seseorang
2 Citra Diri Cara melihat diri sendiri saat ini, dan hari ini
3 Harga Diri Ditentukan hubungan antara ideal diri dengan
citra diri
Level capaian kinerja ditentukan level harga diri
yang dimiliki. Mengembangkan dan memelihara
level harga diri merupakan hal penting untuk
membangun diri sampai pada titik sasaran untuk
dicapai
Akumulasi Konsep Diri

Pemilikan dan implementasi konsep diri


seseorang secara maksimal akan
memperoleh hasil rata-rata dan di atas
rata-rata inklusif hasil belajar tutorial.
RENUNGAN

Ciri Inisiatif
Melakukan sesuatu tanpa disuruh
 Tidak menunda-nunda pekerjaan
 Selalu berusaha mencari jalan keluar dari
sebuah persoalan
 Selalu mengupayakan pertolongan untuk orang
lain yang membutuhka
LEVEL INISIATIF

1. JUST DO IT Teringgi
2. BERTINDAK SKRG MINTA
MAAF KEMUDIAN
Tinggi
3. MINTA IZIN

Menengah 4. DUKUNGAN
TERBANYAK
5. MENUNGGU
DISURUH
Rendah
MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD
Pembelajaran IPS SD
MATERI IPS

1
PARADIGMA BARU
DALAM PENDIDIKAN IPS

2
MANUSIA DAN
LINGKUNGAN
9
7 8
PENEKATAN KONTEKSTUAL MODEL INTERAKTIF 3
KONSEP ILMU
(CTL) DAN SUMBER INDIVIDU, KELOMPOK,
TEKHNOLOGI DAN DAN KELEMBAGAAN
DALAM PEMBELAJARAN IPS PEMBELAJARAN
MASYRAKAT DALAM
SD DALAM PENDIDIKAN
PENGAJARAN IPS DI SD
4
KONSEP,
WAKTU,PERUBAHAN,
DAN KEBUDAYAAN

5
PERUBAHAN DAN
KONFLIK SOSIAL

6
PRILAKU EKONOMI
PRODUKSI, DISTRIBUSI,
KONSUMSI DAN EKONOMI
KERAKYATAN
PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN IPS SD
(PDGK 4405)

 Konsepdanrasionalsosial studies
MODUL 1.
Paradigmapendidikan IPS
TUTORIAL I
 Paradigmapendidikan IPS

 salingketergantunganmanusiaden
ganlingkungan

MODUL 2
ManusiadanLingkungan  Dampak perubahan dan
TUTORIAL II kerusakan terhadap kehidupan
manusia TUGAS I
 Sumber daya alam, pemeliharaan
dan pengelolaan lingkungan

 Individu dan masyarakat sosial

MODUL 3
Individu, kelompok,
dankelembagaan
TUTORIAL III  kelembagaan (social
institustions)
 Konsep waktu dalam sejarah
MODUL 4
Ruang, waktudanperubahan
TUTORIAL IV
 Konsep perubahan dan
dinamikakebudayaan

 Perilaku sosial

MODUL 5
Perubahandankonflik social  Perubahan sosial TUGAS II
TUTORIAL V

 Konflik sosial

 Prilaku ekonomi dan kesejahteraan


MODUL 6
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
TUTORIAL V
 Perilaku ekonomi, distribusi dan
konsumsiKesejahteraan
Hakekat Pembelajaran Kontekstual
MODUL 7
Pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran IPS SD
TUTORIAL VI
Penerapan Pembelajaran Kontekstual

 Kedudukan konsep ilmu, teknologi dan


masyarakat dalam pembelajaran IPS SD
MODUL 8
Konsepilmu,
tekhnologidanmasyarakatdalampembelaj TUGAS III
aran IPS  Pendekatan dan strategi konsep ilmu,
TUTORIAL VII teknologi dan masyarakat dalam
pembelajaran IPS SD

MODUL 9  Model pembelajaraninteraktifdalam IPS


Model interaktif dalam pembelajaran IPS
SD
TUTORIAL VII
 Penggunaansumberpembelajarandalam
IPS
MATERI DAN PEMBELAJARAN
IPS SD
PDGK4405, Materi dan Pembelajaran IPS SD, 3 sks
Mata kuliah ini memfasilitasi, mahasiswa S1 PGSD untuk menguasai
kemampuan mengkaji materi dan menentukan strategi pembelajaran IPS di
Sekolah Dasar yang ditekankan pada kesesuaian dan keperluan saat ini, serta
diharapkan dapat memenuhi tantangan dan keadaan yang dinamis di masa
mendatang. Untuk mencapai kemampuan tersebut, mahasiswa akan mengkaji
materi dan model-model pembelajaran dalam pendidikan IPS yang sesuai
dengan karakteristik anak usia sekolah dasar. Mata kuliah ini berisi pokok
bahasan paradigma baru dalam pendidikan IPS serta menyajikan model-model
pembelajaran dalam pendidikan IPS, danmanusia dan lingkungan; individu,
kelompok, dan kelembagaan; waktu, perubahan, dan kebudayaan; produksi,
distribusi, konsumsi, dan ekonomi kerakyatan; kekuasaan, pemerintahan, dan
desentralisasi pendidikan; pendekatan science, technology, dan society dalam
pembelajaran IPS; serta model interaktif dan sumber pembelajaran dalam
pendidikan IPS. Untuk mengukur kompetensi yang diperoleh mahasiswa
dilakukan evaluasi melalui penugasan dan tes tertulis secara objektif. meliputi
paradigma baru pendidikan IPS; perubahan dan konflik sosial;
Modul 1 . PARADIGMA PENDIDIKAN IPS

1. KONSEP DAN RASIONAL “SOSIAL STUDIES” SECARA UMUM


Dalam wacana kurikulum sistem Pendidikan di Indonesia terdapat tiga jenis program
pendidikan sosial, yakni : Program (pendidikan) ilmu-ilmu sosial (IIS) yang dibina pada
fakultas-fakultas sosial murni; disiplin ilmu pengetahuan sosial (PDPIS) yang dibina
pada fakultas-fakultas pendidikan ilmu sosial; dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial
(PIPS) yang diberikan terutama di dalam pendidikan persekolahan

Perkembangan PIPS dan PDIPS secara konseptual terkait erat pada konsep “sosial
studies” secara umum, dan secara kurikuler terkait erat pada perkembangan PIPS
dalam dunia persekolahan. Oleh karena itu untuk melihat bagaimana karakteristik dan
perkembangan PDIPS perlu dikaitkan dengan konsep, dan perkembangan “sosial
studies” dan konsep serta perkembangan PIPS dalam dunia persekolahan.
Konsep “sosial studies” secara umum berkembang secara evolusioner di Amerika
Serikat sejak tahun 1800-an, yang kemudian mengkristal menjadi domain pengkajian
akademik pada tahun 1900-an, antara lain berdirinya National Council for the Sosial
Studies (NCSS) pada tahun 1935. Pilar akademik pertama muncul dalam pertemuan
pertama NCSS tahun 1935, berupa kesepakatan untuk menempatkan “sosial studies”
sebagai “core curriculum”, dan pada tahun 1937 berupa kesepakatan mengenai
pengertian “sosial studies” yang berawal dari pandangan Edgar Bruce Wesley, yakni
“The sosial studies are the sosial. Science simplified for pedagogical purposes”.

Dari penelusuran histories epistemologis, tercatat bahwa dalam kurun waktu 40


tahunan sejak tahun 1935 bidang studi “sosial studies” mengalami
perkembangan yang ditandai dengan ketakmenentuan, ketakberkeputusan,
ketakbersatua, dan ketakmajuan. Antara tahun 1940-1950 “sosial studies”
mendapat serangan dari berbagai sudut; tahun 1960-1970-an timbul tarik
menarik antara pendukung gerakan the new sosial studies yang dimotori oleh
para sejarawan dan ahli-ahli ilmu sosial dengan gerakan “sosial studies” yang
menekankan pada “citizenship educatin”. Para pendukung gerakan “the new
sosial studies” kemudian mendirikan Sosial Science Education Consortium
(SSEC). Sedangkan NCSS terus mengembangkan gerakan “sosial studies” yang
terpisah pada “citizenship education:
Pada era 1980-1990-an NCSS kelompok berhasil, menyepakati “scope and sequence
of sosial studies” yakni tahun 1963; kemudian pada pada tahun 1989 berhasil
disepakati konsep “sosial studies” untuk abad ke-21 yang dituangkan dalam
“Charting A Course: Sosial Studies for the 21st Century”, dan terakhir pada tahun
1994 disepakati “Curriculum Standards for Sosial Studies”. Dalam perkembangan
terakhir itu NCSS masih tetap menempatkan “citizenship education” sebagai inti dari
tujuan “sosial studies”. Sementara itu pada kelompok SSEC, kelompok bidang studi
ekonomi mengembangkan secara tersediri “economics education”.
2. PARADIGMA PENDIDIKAN IPS INDONESIA

• Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di


Indonesia banyak dipengaruhi oleh pemikiran
“sosial studies” di Amerika Serikat sebagai salah
satu negara yang memiliki pengalaman panjang
dan reputasi akademis yang signifikan dalam
bidang itu. Reputasi tersebut tampak dalam
perkembangan pemikiran mengenai bidang itu
seperti dapat disimak dari berbagai karya
akademis yang antara lain dipublikasikan oleh
National Council for the Sosial Studies (NCSS).
• Konsep IPS untuk pertama kalinya masuk ke
dalam dunia persekolahan terjadi pada tahun
1972-1973, yakni dalam kurikulum Proyek
Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) IKIP
Bandung. Dalam kurikulum SD 8 tahun PPSP
digunakan istilah “Pendidikan Kewargaan
Negara/Studi Sosial” sebagai mata pelajaran
sosial terpadu. Dalam kurikulum tewrsebut
digunakan istilah Pendidikan Kewargaan Negara
yang di dalamnya tercakup Sejarah Indonesia,
Ilmu Bumi Indonesia, dan Civics yang diartikan
sebagai Pengetahuan Kewargaan Negara.
• Dalam kurikulum 1975 pendidikan IPS
menampilkan empat profil yakni: (1) Pendidikan
Moral Pancasila menggantikan Pendidikan
Kewargaan Negara sebagai suatu bentuk
pendidikan IPS khusus yang mewadahi tradisi
“citizenship transmission”; (2) pendidikan IPS
terpadu untuk Sekolah Dasar; (3) Pendidikan IPS
menaungi mata pelajaran geografi, sejarah, dan
ekonomi koperasi; dan (4) pendidikan IPS
terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran
sejarah, geografi dan ekonomi untk SMA, atau
sejarah dan geografi untuk SPG.
• Bila disimak dari perkembangan pemikiran pendidikan
IPS yang terwujudkan dalam kurikulum sampai dengan
dasawarsa 1990-an ini pendidikan IPS di Indonesa
mempunyai dua konsep pendidikan IPS, yakni:
pertama, Pendidikan LPS yang diajarkan dalam tradisi
“citizenship transmission” dalam bentuk mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dan Sejarah Nasional; kedua, pendidikan IPS yang
diajarkan dalam tradisi “sosial science” dalam bentuk
pendidikan IPS terpisah dari SMU, yang terkonfederasi
di SLTP, dan yang terintergrasi di SD.
• Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di
Indonesia sampai saat ini pendidikan IPS terpilah dalam dua
arah, yakni: Pertama, PIPS untuk dunia persekolahan yang
pada dasarnya merupakan penyederhanaaan dari ilmu-ilmu
sosial, dan humaniora, yang diorganisasikan secara psiko-
pedagogis untuk tujuan pendidikan persekolahan; dan
kedua, PDIPS untuk perguruan tinggi pendidikan guru IPS
yang pada dasarnya merupakan penyeleksian dan
pengorganisasian secara ilmiah dan meta psiko-pedagogis
dari ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan disiplin lain yang
relevan, untuk tujuan pendidikan. Professional guru IPS.
PIPS merupakan salah satu konten dalam PDIPS.
Modul 2. MANUSIA DAN LINGKUNGAN
1. SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MANUSIA DAN LINGKUNGAN

• Sejak masa prasejarah nenek moyang kita sudah mempunyai


kemampuan merefleksikan bagaimana dunia sekelilingnya
mempengaruhi dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi diharapkan mampu menjelaskan suatu
pandangan yang lebih bijak tentang hubungan timbal balik antara
manusia dan lingkungan alam.
• Beberapa ahli ilmu pengetahuan alam menyatakan bahwa teknik-teknik
baru yang digunakan oleh manusia akan mampu mengontrol alam serta
meningkatkan kesejahteraan umat manusia di masa mendatang.
Sebaliknya ahli-ahli lain berpendapat bahwa kita masih sangat terikat
dari “campur tangan alam.”
• Secara hakikat pemikiran kondisi geografik, menolak gagasan yang
mengatakan lingkungan hidup mengontrol tindakan-tindakan manusia.
Menurut pemikiran geografi malah terjadi sebalinya, yakni bahwa
manusia secara aktif merupakan agen dominan yang mampu
memanipulasi dan memodifikasi habitatnya (lingkungan sekitarnya).
Walaupun demikian kita tidak bisa lepas dari pengaruh alam.
• Seacara sederhana dapat dikatakan bahwa suatu kebudayaan
adalah keseluruhan pandangan hidup suatu penduduk yang
penekanannya pada standar yang idealis, didesain oleh penduduk
bagi kepentingannya.
• Carl Ritter seorang tokoh yang sangat memperhatikan tentang
sejarah perkembangan kebudayaan umat manusia yang
beranekaragam dipelbagai belahan dunia. Menurut pendapatnya
masyarakat manusia akan mengalami perkembangan dari bangsa
barbarisme, yang sangat kejam sampai menjadi bangsa yang
beragama dan beradab.
• Alexander Van Humblodt berdasarkan hasil studinya yang
dilakukan tentang bentang lahan, iklim, mencoba membahas
adanya perbedaan kebudayaan antara satu masyarakat dengan
masyarakat lainnya.
• Hipocrates, Aristoteles dan Jean Bodin menggambarkan adanya
pengaruh setiap habitat terhadap penduduknya. Sebagai contoh
karena iklim di Eropa terdiri dari beberapa musim hingga fisik
orang-orang Eropa lebih besar daripada orang-orang Asia.
Demikian juga dalam hal perjuangan, organisasi maupun politik.
• Dalam geografi adanya suatu pendekatan yang dikenal dengan
inveronmentalisme. Paham ini melaetakan pondasi yang
terpenting dalam pandangannya bahwa aktivitas manusia
kondisinya sedemikian kuat atau dipengaruhi oleh lingkungan
hidup.
• Sedangkan Federik Ratzel seorang ahli geografi dan etnologi,
merupakan orang pertama yang menyanggah keyakinan kaum
inveronmentalis, dalam argumentasi di salahsatu essainya ia
menegaskan posisi yang paling penting adalah faktor kebudayaan.
2. DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN TERHADAP KEHIDUPAN
MANUSIA

• Bagi ahli geografi dampak manusia terhadap lingkungan alam sesungguhnya


lebih banyak diperhatikan bila dibandingkan dengan kaitannya isu-isu sosial.
• Untuk memahami bagaiman asal mula perubahan energi dari satu makhluk ke
makhluk lain di bumi maka dapat digambarkan sebagai berikut: Kehidupan di
bumi berasal dari energi matahari. Melalui fotosintesa diubahlah energi ini ke
dalam bentuk energi kimia di dalam tumbuh-tumbuhan. Sebagai respon bagi kita
untuk bertahan hidup, serta semua makhluk hidup lainnya, maka kita makan
tumbuh-tumbuhan tersebut dalam proses ini energi kimia yang terkandung
dalam tumbuh-tumbuhan ditaransformasi menjadi energi gerak. Beberapa
makhluk hidup memang tidak langsung makan tumbuh-tumbuhan. Tetapi energi
mereka didapatkan dengan cara memakan binatang serangga dan ikan, bila
ditelusuri kebelakang akhirnya sampai pada tanaman.
• Semakin tinggi teknologi suatu masyarakat semakin bertambah besar tingkat
ketergantungannya pasa konsumsi energi dan semakin besar hilangnya panas.
Maka akan menciptakan lembaga pengrusakan pada biosfir atau oktosfir.
• Dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang makin pesat dorongan
pertumbuhan ekonomi berbagai negara mengakibatkan berbagai
pemborosan sumber daya alam yang berakibat kemorosotan kualitas
lingkungan.
• Pada saat ini terjadinya kemorosotan kualitas lingkungan sudah
menjangkau ke berbagai segi kehidupan. Sebagai contohnya antara lain
terjadinya ; mutasi gen antar manusia terselubung, hujan asam, dampak
rumah kaca, lobang lapisan ozon.
3. PENGELOLAAN LINGKUNGAN

• Kemampuan lingkungan hidup sangat terbatas secara kuantitas atau jumlahnya.


• Peraturan pengelolaan lingkungan hidup:Udang-undang No. 23 tahun 1997.
• Pengertian lingkungan hidup (UU No 4 tahun 1982 atau No. 23 tahun 1997)
sebagai suatu kesatuan ruang yang terdiri dari benda, daya, keadaan, makhluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Komponen lingkungan hidup:
• fisik,
• biotis,
• sosial,
• ekonomi,
• budaya dan
• kesehatan masyarakat.
• Azas Pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup: pengelolaan lingkungan hidup
untuk menunjang pembangunan yang berkesinambungan (berkelanjutan).
• Setiap orang mempunyai kewajiban untuk dapat memelihara lingkungan hidup di
muka bumi.
• Perangkat pengelolaan lingkungan: AMDAL, UKL, UPL.
• Penyelenggaraan pengelolaan lingkungan dengan memanfaatkan perangkat
sukarela dianggap sebagai gambaran kepedulian yang tinggi dalam upaya
pengelolaan lingkungan.
• Permasalahan lingkungan telah mendapat perhatian yang luas di berbagai negara
sejak dasawarsa 1970-an hingga sekarang ini.
• Konferensi lingkungan hidup sedunia di Stockholm tahun 1972 maka sampai
sekarang telah banyak dikeluarkan penanganan masalah lingkungan baik oleh
masing-masing negara maupun antar negara.
• Isu-isu lingkungan telah menjadi isu seluruh dunia seperti rusaknya lapisan ozon,
masalah perubahan iklim global dan lain sebagainya. Ini semua menunjukkan
bahwa dalam melakukan pembangunan perlu dilakukan melalui pendekatan
ekologis.
• Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh pembangunan, baik yang
direncanakan maupun di luar rencana, dapat menurunkan atau menghapus
kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan kita pada tingkat kualitas
hidup yang lebih tinggi.
Modul 3. INDIVIDU, KELOMPOK DAN
KELEMBAGAAN
1. INDIVIDU DAN KELOMPOK SOSIAL

Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan
dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-
individu (manusia) kemudian lahirlah kelompok-kelompok sosial (sosial group) yang
dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama.
Namun bukan berarti semua semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok
sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu.
Macam-macam kelompok sosial meliputi :
1. klasifikasi tipe-tipe kelompok sosial;
2. kelompok sosial dipandang dari sudut individu;
3. in group dan out group
4. primary group dan secondary group;
5. gemeinschalf dan geselfchaft
• Primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri
kenal mengenal antara anggota-anggotanya serta kerjasama erat yang
bersifat pribadi. Sedangkan yang dimaksud pengertian secondary group
adalah kebalikan dari primary graoup. Secondary group sebagai
kelompok-kelompok yang besar, yang terdiri banyak orang antara siapa
hubungannya tak perlu berdasarkan kenal mengenal secara pribadi dan
sifatnya tidak begitu langgeng.
• Tonnies dam Loomis menyatakan bahwa gemeinschalf adalah bentuk
kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin
yang bersifat alamiah dan dasar dari hubungan tersebut adalah rasa
cinta dan kesatuan batin yang telah dikodratkan. Contoh bentuk
gemeinschalf dijumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan dan
rukun tetangga. Sedangkan gesefchaft adalah kebalikannya, yaitu berupa
ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek,
bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis sebagaimana terdapat
dalam mesin. Contoh bentuk geselfchaft ini terdapat bentuk utama
hubungan perjanjian berdasarkan ikatan timbal balik. Seperti ikatan
antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik, industri dan lain-lain.
Di samping ada kelompok sosial juga terdapat sistem
sosial dalam bentuk piramida sebagai berikut :
1. lapisan sosial atas (upper)
2. lapisan sosial menengah (midle)
3. lapisan sosial rendah (lower)
2. KELEMBAGAAN (SOSIAL INSTITUTION)

• Beberapa pendapat para ahli sosiologi tentang pengertian kelembagaan (Sosial


Institution). Menurut Soerjono Soekanto (1982;191) mendefenisikan bahwa
lembaga kemasyarkatan adalah “sesuatu bentuk dan sekaligus mengandung
pengertian-pengertian yang abstrak perihal norma-norma dan peraturan-
peraturan tertentu yang menjadi ciri-ciri dari lembaga kemasyarakatan.
Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1984:165) adanya unsur-unsur yang
mengatur perilaku masyarakat. Pranata sosial diberi arti sebagai sistem tata
kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
• Lembaga kemasyarakatan terbentuk melalui proses disebut sebagai lembaga
institusional, atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu
hubungan antar manusia di dalam masyarakat. Nilai-nilai yang mengatur
tersebut dikenal dengan istilah norma yang mempunyai kekuatan mengikat
dengan kekuatan yang berbeda-beda. Norma-norma tersebut dapat dibedakan
seperti berikut : cara (ussage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan
adat istiadat (custom).
• Lembaga kemasyarakatan disamping seperti yang
dijelaskan tersebut di atas, lembaga kemasyarakatan
juga memiliki ciri-ciri dan tipe-tipe berdasarkan:
pelembagaannya, sistem nilai, penyebarannya dan
bagaimana penerimaan di masyarakat.
• Dalam lembaga kemasyarakatan juga terdapat social
control (sistem pengendalian sosial) yang dilakukan
bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas
dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat, baik
yang bersifat preventif maupun represif
Modul 4. KONSEP WAKTU, PERUBAHAN, DAN
KEBUDAYAAN
1. PEMBELAJARAN KONSEP WAKTU
• Tugas Sejarah:
• membuka kegelapan masa lampau manusia, memaparkan kehidupan manusia, dalam
berbagai aspek kehidupan dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling
tua hingga kini dan untuk dijadikan pedoman di masa kini dan masa yang akan
datang.
• Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan (continuity) dan satuan
atau jangka berlangsungan perjalanan waktu (duration). Kelangsungan waktu atas
kesadaran manusia, terhadap waktu dibagi menjadi tiga dimensi yaitu : waktu yang
lalu, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang di dalam satu kontinuitas.
• Dimensi waktu dalam sejarah adalah penting sekali karena peristiwa yang
menyangkut masyarakat manusia terjadi atau berlangsung dalam dimensi ruang dan
waktu. Akan tetapi karena tak dapat ditentukan kapan waktu berawal dan kapan
waktu berakhir, maka terbatasnya konsep tentang kelangsungan waktu itu lalu
dibatasi dengan awal dan akhir atas dasar kesadaran manusia yang disebut periode
atau kurun waktu atau babakan waktu. Babakan waktu juga dinamai penzaman,
serialisasi, periodesasi dan masa.
• Sejarah lokal merupakan sejarah yang terjadi di satu tempat saja. Pengaajaran sejarah
lokal sangat penting guna menumbuhkan rasa kecintaan terhadap daerahnya sendiri.
2. PEMBELAJARAN KONSEP PERUBAHAN

• Perubahan merupakan gejala yang umum terjadi pada


masyarakat manusia, tidak ada satu masyarakat pun yang
benar-benar statis, cepat atau lambat semua masyarakat
akan mengalami perubahan.
• Ada dua macam perubahan, yaitu perubahan sosial dan
kebudayaan.
• Perubahan sosial adalah perubahan lembaga-lembaga,
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang sistem
sosialnya termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap dan pola
prilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
• Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan.
• Perubahan kebudayaan mencakup: kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat dan sejenisnya bahkan perubahan-perubahan dalam
bentuk dan aliran-aliran organisasi sosial.
• Perubahan sosial dan kebudayaan mempunyai aspek yang sama, yaitu
kedua-duanya bersangkut paut dengan penerimaan cara-cara baru atau
suatu perbaikan dari cara-cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan hidupnya. Perubahan itu ada yang berjalan lambat, ada juga
yang berjalan cepat.
• Disamping itu ada perubahan yang kecil pengaruhnya dan ada yang
besar, serta ada perubahan yang dikehendaki dan ada pula perubahan
yang tidak dikehendaki dan tidak direncanakan.
• Sebab-sebab terjadinya perubahan ada yang berasal dari dalam
masyarakat itu sendiri dan ada yang berasal dari luar masyarakat.
Disamping itu ada juga sejumlah faktor yang mendorong jalannya
perubahan dan ada juga sejumlah faktor yang menghalangi terjadinya
perubahan.
3. PEMBELAJARAN KONSEP KEBUDAYAAN
• Kebudayaan disebut superorganis karena walaupun kebudayaan adalah hasil
ciptaan manusia tetapi budaya menguasai manusia.
• Kebudayaan hanya dinilai oleh masyarakat manusia yang tidak diturunkan secara
biologis tetapi melallui proses belajar, yang didukung, diteruskan melalui
masyarakat. Kebudayaan juga merupakan pernyataan atau perwujudan
kehendak, perasaan dan pikiran manusia.
• Kebudayaan memiliki unsur-unsur yang universal, yang artinya unsur-unsur
kebudayaan ini dimiliki oleh semua budaya-budaya manusia yang ada di muka
bumi ini, dari masyarakat sederhana sampai masyarakat modern.
• Unsur-unsur kebudayaan universal meliputi: sistem bahasa, sistem peralatan dan
perlengkapan hidup manusia atau sistem teknologi, sistem mata pencaharian
hidup atau sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, sistem
pengetahuan, sistem religi dan sistem kesenian.
• Unsur kebudayaan universal itu mempunyai tiga wujud yang menurut
Koentjaraningrat wujud kebudayaan itu dapat berupa sistem budaya, sistem
sosial dan kebudayaan fisik.
• Kebudayaan dari waktu ke waktu selalu berubah karena adanya faktor-faktor
dari dalam masyarakat yang meliputi discovery , invention, inovasi, dan
enkulturasi serta faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang meliputi
difusi, akulturasi dan asimilasi.
MODUL 5. PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL
1. PERILAKU SOSIAL

Perilaku erat kaitannya dengan kepribadian, yang terbentuk melalui sosialisasi


semenjak masa kanak-kanak sampai usia tua, sehingga menjadi ajang pembinaan
kepribadian (personality building) bagi seseorang. Sosialisasi dan kepribadian akan
membentuk sistem perilaku (behavior sistem), dimana perilaku tersebut harus
menyesuaikan dengan kaidah yang berlaku (conformity), tetapi sering terjadi
perilaku yang menyimpang (deviation) yang memicu terjadinya perubahan sosial.

Tindakan sosial adalah tindakan individu yang diarahkan pada orang lain dan
memiliki arti, baik bagi diri si pelaku maupun bagi orang lain. Dalam tindakan sosial
mengandung tiga konsep, yaitu tindakan, tujuan dan pemahaman. Ciri-ciri tindakan
sosial adalah: tindakan memiliki makna subjektif, tindakan nyata yang bersifat
membantin dan bersifat subjektif, tindakan berpengaruh positif, tindakan diarahkan
pada orang lain untuk mendapat respons dan tindakan merupakan respons
terhadap tindakan orang lain. Berdasarkan tingkat pemahamannya, terdapat
rasionalitas instrument, rasionalitas berorientasi nilai dan tindakan afektif serta
tindakan tradisional.
• Interaksi sosial merupakan prasayarat terbentuknya masyarakat, karena melalui
interaksi tersebut akan terjalin hubungan antarindividu dan individu dengan
kelompok serta hubungan antar kelompok, yang ditandai dengan adanya
hubungan timbale balik antara pihak yang berinteraksi. Terjadinya interaksi sosial
diperlukan kontak sosial dan komunikasi. Imitasi, sugesti, identifikasi dan
simpati, merupakan faktor yang dapat melangsungkan interaksi sosial. Dalam
kehidupan sehari-hari ditemui dua bentuk interaksi sosial, yaitu yang bersifat
asosiatif dan disosiatif. Bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif adalah
kerjasama (cooperative) dan akomodasi (accommodation) , sedangkan yang
termasuk ke dalam bentuk disosiatif yaitu persaingan (competition), kontraversi
(contravention) dan pertentangan (conflict).
2. PERUBAHAN SOSIAL
• Dinamika masyarakat dicirikan dengan adanya perubahan sosial, oleh karena itu
tidak ada satu masyarakat pun yang statis. Terjadinya perubahan pada salah satu
aspek kehidupan dapat menimbulkan perubahan pada aspek yang lainnya, baik yang
menyangkut material maupun nonmaterial, sehingga sering menimbulkan
disintegrasi yang diikuti dengan adanya reorganisasi untuk mencapai keseimbangan
dalam kehidupan sosial.
• Perubahan sosial dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Yang
termasuk faktor internal yaitu yang berasal dari masyarakat itu sendiri, seperti :
perubahan komposisi penduduk, konflik dan penemuan baru. Sedangkan faktor
eksternal yaitu yang berasal dari luar masyarakat, seperti : bencana alam,
peperangan, intervensi dan budaya asing. Selain itu, terdapat pula faktor
penghambat dan pendorong perubahan. Faktor penghambat yaitu : perkembangan
ilmu pengetahuan yang berjalan lambat, sikap tradisional, solidaritas kelompok
tinggi, kepentingan, prasangka buruk pada pihak luar san takut akibat dari
perubahan. Faktor pendorong perubahan adalah pendidikan yang maju, sikap
menghargai karya orang lain, toleransi dan sistem masyarakat terbuka.
• Berlangsungnya perubahan dapat terjadi secara lambat atau cepat, meliputi skala
kecil dan besar, direncanakan dan tidak direncanakan. Perubahan sosial yang cepat
dan tidak direncanakan sering menimbulkan disintegrasi dalam berbagai bentuk
konflik sosial.
3. KONFLIK SOSIAL
• Konflik sosial adalah pertentang antar anggota atau antar kelompok
dalam masyarakat yang sifatnya menyeluruh, yang disebabkan oleh
adanya beberapa perbedaan, yaitu perbedaan individu, perbedaan pola
budaya, perbedaan status sosial, perbedaan kepentingan dan terjadinya
perubahan sosial.
• Bagi masyarakat, terjadinya konflik memiliki beberapa fungsi yaitu :
mendorong upaya akomodasi, menjadi media untuk meningkatkan
solidaritas, memungkinkan terjalinnya kerjasama, meningkatkan peran
individu dan mendorong terjadinya komunikasi. Terdapat enam bentuk
konflik sosial yaitu: konflik pribadi, konflik kelompok, konflik antar kelas,
konflik rasial, konflik politik dan konflik budaya.
• Berdasarkan tingkatannya, konflik sosial dibedakan atas tiga tingkatan,
yaitu : konflik tingkat rendah, konflik tingkat menengah dan konflik
tingkat tinggi. Agar supaya konflik tersebut tidak menimbulkan
disintegrasi dalam masyarakat, maka diperlukan upaya-upaya untuk
mengatasinya. Cara yang biasa ditempuh untuk mengatasi konflik
tersebut adalah melalui, konsiliasi, mediasi, arbitrasi, paksaan dan
détente.
Modul 6.
PRILAKU EKONOMI DAN KESEJATRAAN
PRODUKSI, KONSUMSI, DISTRIBUSI DAN EKONOMI KERAKYATAN
PRODUKSI

Produksi dalam arti yang luas diidentifikasikan sebagai setiap tindakan yang
ditujukan untuk menciptakan dan menambah manfaat atau nilai guna barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
1 Tindakan yang dimaksud meliputi: mengubah bentuk barang, memindahkan
suatu barang dari suatu tempat ke tempat lain, mengatur waktu penggunaan
suatu barang dan menciptakan suatu jasa.
2 Proses produksi hanya bisa berlangsung jika terpenuhinya factor-faktor
produksi yang diperlukan.
3 Faktor produksi yang dimaksud terdiri dari sumber daya alami (land), modal
(capital), tenaga kerja (labour), dan kewirausahaan (entrepreneurship).
Fungsi produksi merupakan hubungan antara input yang berupa sumber daya
perusahaan dengan output yang berupa barang dan jasa. Fungsi produksi
terikat pada hukum yang disebut “law of diminishing returns”. Hukum tersebut
menjelaskan pertautan antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang
digunakan.
DISTRIBUSI DAN KONSUMSI
1. Distribusi adalah setiap upaya yang dilakukan baik oleh orang maupun lembaga yang
ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
2. Saluran distribusi merujuk pada proses pemilihan atau rute yang akan ditempuh oleh suatu
produk ketika produk tersebut mengalir dari produsen ke konsumen.
3. Kegiatan distribusi, secara ekonomis merupakan suatu kegiatan ekonomi yang berupaya
menambah manfaat atau nilai guna suatu barang melalui proses pemindahan tempat dan
pengaturan waktu.
4. Melalui kegiatan ini suatu produk akan disalurkan pada tempat dan waktu yang tepat.
5. Berdasarkan intensitasnya saluran distribusi dapat dibedakan atas tiga bentuk yaitu saluran
intensif, selektif dan eksklusif.
6. Lembaga-lembaga distribusi yang paling umum antara lain grosir, agen dan pedagang
eceran.
7. Konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang dan
jasa.
8. Kegiatan konsumsi merupakan tindakan pemuasan atas berbagai jenis tuntutan kebutuhan
manusia.
9. Pola konsumsi seseorang akan berubah-ubah sesuai dengan naik turunnya pendapatan.
10. Variasi pola konsumsi seorang konsumen selalu ditujukan untuk memperoleh kepuasan
yang maksimum. Kepuasan itu sendiri dalam pengertian yang sebenarnya sukar untuk
diukur. Atas dasar itulah dalam teori keseimbangan konsumsi dimulai dengan beberapa
dugaan.
11. Perilaku konsumen akan sejalan dengan hukum permintaan, dan hal ini hanya berlaku
apabila syarat-syarat terpenuhi (cateris paribus).
12. Dalam mempelajari perilaku konsumen tersebut dapat dilakukan melalui dua pendekatan
yaitu indifference curve approach dan marginal utiliyapproach.
1. EKONOMI KERAKYATAN
 Gagasan ekonomi keralyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli
ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh Negara-negara
berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan.
 Penerapan teori pertumbuhan telah membawa kesuksesan di negara-negara kawasan
Eropa ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda.
Salah satu harapan agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada
lapisan masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu
dapat menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu. Bahkan di kebanyakan
Negara-negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial-ekonomi semakin melebar.
 Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai alternatif terhadap konsep
pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbunhan ekonomi tetap
merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan
pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
 Pembangunan perlu berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak
pada kepentingan rakyat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi
kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat.
Dengan kata lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk
membangun kesejahteraan dengan lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata lain
konsep ekonomi kerakyatan dilakuka sebagai sebuah strategi untuk membangun
kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat.
 Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu strategi yang merangkum nilai-nilai sosial.
Konsep ini merupakan paradigma baru yang bersifat people-centered, participatory,
empowering, and sustainable. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan ekonomi
dimaksudkan untuk (1) menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang, (2) memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
masyarakat, (3) melindungi yang lemah dalam menghadapi yang kuat.
 Ada tiga dasar yang melandasi konsep pembangunan yang
berpusat pada rakyat, yaitu :
1. memusatkan pemikiran dan tindakan kebijaksanaan pemerintah
pada penciptaan keadaan-keadaan yang mendorong dan
mendukung usaha-usaha rakyat untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka sendiri dan untuk memecahkan masalah-
masalah mereka sendiri pada tingkat individual, keluarga dan
komunitas.
2. mengembangkan struktur-struktur dan proses-proses organisasi
yang berfungsi menurut kaidah-kaidah sistem yang swa-
organisasi.
3. mengembangkan sistem-sistem produksi-konsumsi yang
diorganisasi secara territorial yang berlandaskan pada kaidah-
kaidah pemilikan dan pengendalian lokal.
Modul 7
Modul 8. KONSEP ILMU, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT DALAM
PENGAJARAN IPS
PENDEKATAN KONSEP ILMU, TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT DALAM PEMBELAJARAN IPS

Kedudukan konsep ilmu, teknologi dan kemasyarakatan semakin penting dalam


era masyarakat modern yang banyak menimbulkan masalah-masalah kompleks.
Kenyataan ini akan semakin dirasakan apabila dalam penjelasanya memberi
informasi lebih jauh bahwa pemecahan masalah-masalah tersebut menghendaki
adanya kedudukan dari berbagai disiplin ilmu.

• Kebudayaan konsep ilmu, teknologi dan kemasyarakatan semakin penting dalam era
masyarakat modern yang banyak menimbulkan masalah-masalah kompleks. Kenyataan
ini akan semakin dirasakan apabila dalam penjelasannya memberi informasi lebih jauh
bahwa pemecahan masalah-masalah tersebut mengkehendaki adanya kedudukan dari
berbagai disiplin ilmu.
• IPS sebagai mata pelajaran di lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat
strategis. Hal ini terbukti dengan banyak ide atau pemikiran dari para ahli seperti Robert
E. Yager yang memasukan ilmu, teknologi dan masyarakat (ITM) baik sebgai bidang
penerapan dan hubungan, kreativitas dan sikap maupun konsep dan proses. Remy
(1990) mengemukakan konsep ITM memberikan kontribusi secara langsung terhadap
misi pokok IPS, khususnya dalam mempersiapkan warga negara yang : (1) memahami
ilmu pengetahuan di masyarakat, (2) pengambilan keputusan warga negara, (3)
membuat hubungan antar pengetahuan, (4) mengingatkan generasi pada sejarah
bangsa-bangsa beradab.
• Melalui studi “Project Synthesis”, Noris Harms mengembangkan tujuan IPS untuk
pendidikan sebagai berikut : (1) IPS umtuk memenuhi kebutuhan pibadi individu,
(2) IPS untuk memecahkan persoalan-persoalan kemasyarakatan masa kini; (3) IPS
untuk membantu dalam memilih karir, (4) IPS untuk mempersiapkan studi
lanjutan.
• Ilmu, teknologi dan masyarakat (ITM) merupakan istilah yang diterapkan sebagai
upaya untuk memberikan wawasan kepada siswa secara nyata dalam mengkaji
ilmu pengetahuan: konsep ITM mencakup keseluruhan spektrum tentang
peristiwa-peristiwa kritis dalam konsep pendidikan, meliputi tujuan, kurikulum,
strategi pembelajaran, evaluasi dan persiapan serta penampilan guru. Ciri dasar
keeberadaan ITM adalah lahirnya warga negara yang berpengetahuan yang
mampu memecahkan masalah-maslah krusial dan mengambil tindakan secara
efisien dan efektif.
PENDEKATAN DAN STRATEGI KONSEP ILMU, TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT
DALAM PENGAJARAN IPS SD

Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran IPS untuk


proses pembelajaran ITM adalah interdisipliner atau
multidisipliner. Artinya dalam proses belajar mengajar di
kelas IPS, para siswa seyogyanya diajak, dibina dan
didorong agar dalam mengkaji atau memecahkan masalah
atau topik, dipandang dari berbagai disiplin ilmu. Ada
dalam pengajaran IPS, yakni: (1) infusi ITM ke dalam mata
pelajaran yang ada, (2) perluasan melalui topik kajian
dalam mata pelajaran, dan atau (3) penciptaan/pembuatan
mata pelajaran yang baru. Sedangkan karakteristik dari
program internal ITM dalam IPS terdiri atas empat kategori
sebagai berikut : (1) hasilnya dinyatakan secara jelas, (2)
strategi organisasi, (3) sistem dukungan, (4) strategi
instruksional.
Modul 9. MODEL INTERAKTIF DAN SUMBER
PEMBELAJARAN IPS
1. MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DALAM IPS
Pengembangan model pembelajaran interaktif dalam IPS dapat dilakukan oleh
guru pada semua pokok bahasan, dengan syarat harus memperhatikan sembilan
hal, yaitu : motivasi, pemusatan perhatian, latar belakang siswa dan konteksitas
materi pelajaran, perbedaan individual siswa, belajar sambil bermain, belajar
sambil bekerja, belajar menemukan dan memecahkan permasalahan serta
hubungan sosial. Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang interaktif, guru
berperan sebagai pengajar, motivator, fasilitator, mediator, evaluator, pembimbing
dan agen pembaharu. Dengan demikian, kedudukan siswa dalam kegiatan
pembelajaran di dalam kelas memiliki peran aktif, dimana aktivitasnya dapat
diukur dari kegiatan memperhatikan, mencatat, bertanya, menjawab,
mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas, baik tugas kelompok maupun
tugas individual. Dalam situasi belajar yang demikian, siswa akan mendapatkan
pengalaman yang berkesan, menyenangkan dan tidak membosankan.
Guru dalam proses belajar mengajar yang interaktif dapat
mengembangjan teknik bertanya efektif atau melakukan dialog kreatif
dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Sifat pertanyaan dapat
mengukapkan sesuatu atau memiliki sifat inkuiri, sehingga melalui
pertanyaan yang diajukan, siswa dikembangkan kemampuannya ke arah
berfikir kreatifdalam menghadapi sesuatu. Beberapa komponen yang
harus dikuasai oleh guru dalam menyampaikan pertanyaan yaitu :
pertanyaan harus mudah dimengerti oleh siswa, memberi acuan,
pemusatan perhatian, pemindahan giliran dan penyebaran, pemberian
waktu berfikir kepada siswa serta pemberian tuntunan. Sedangkan jenis
pertanyaan mengembangkan model dialog kreatif ada enam jenis yaitu :
pertanyaan mengingat, mendeskrisikan, menjelaskan, sintesa, menilai
dan pertanyaan terbuka. Untuk meningkatkan interaksi dalam proses
belajar mengajar, guru hendaknya mengajukan pertanyaan dengan
memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan jawabannya
dan menjadi dinding pemantul atas jawaban siswa.
• Kelas dapat dijadikan sumber pembelajaran sangat bergantung kepada
guru dalam melaksanakan perannya sebagai pengelola kelas. Kelas tidak
hanya berfungsi sebagai tempat berlangsungnya PBM, tetapi berfungsi
pula sebagai pameran hasil kerja siswa atau pajangan kelas. Hasil kerja
siswa yang dipajangkan adalah yang memuat pesan secara jelas,
menunjang kegiatan belajar mengajar, menimbulkan minat dan
perhatian siswa dan adanya peraturan untuk menggunakannya.
• Lingkungan sebagai sumber pembelajaran menuntut kreativitas guru
untuk memanfaatkannya dan mengeliminasi kebiasaan mengajar yang
rutinitas dan menoton. Terdapat empat jenis sumber pembelajaran yang
dapat dimanfaatkan dari lingkungan, yaitu: masyarakat, lingkungan fisik,
bahan sisa atau limbah dan peristiwa alam dan sosial. Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber pembelajaran mendorong siswa untuk
berfikir logis, sistematis dan logis, karena dari lingkungan muncul
berbagai fenomena yang menarik dan menantang bagi siswa, oleh
karena itu guru dituntut memiliki keterampilan membawa lingkungan ke
dalam kelas dan atau membawa siswa ke luar kelas.
2. SUMBER PEMBELAJARAN DALAM PIPS

• Belajar mengajar merupakan dua konsep yang saling terkait dalam proses belajar
mengajar dan efektivitasnya dapat tercapai dengan memanfaatkan sumber
pembelajaran. Sumber pembelajaran IPS dapat menggunakan buku sumber
(buku teks, majalah atau koran dan media massa lainnya), media dan alat
pengajaran, situasi dan kondisi kelas serta lingkungan.
• Bagi guru IPS buku sumber bukan satu-satunya sumber pembelajaran yang dapat
digunakan, karena buku sumber pada umumnya memuat informasi yang sudah
lama. Media dan alat peraga dalam pengajaran merupakan sumber
pembelajaran yang dapat membantu guru dalam melaksanakan perannya
sebagai demonstrator. Manfaat media atau alat pembelajaran adalah :
mengurangi verbalisme, memusatkan perhatian siswa, mudah diingat,
membantu pemahaman siswa serta mendorong untuk melakukan diskusi. Media
pembelajaran yang digolongkan atas 3 kelompok yaitu : media dengar (visual
aids), media pandang (auditive aids) dan media raba atau gerak (motor aid).
Tetapi dalam pelaksanaannya terdapat multi media yang mencakup ketiga jenis
media tersebut.

Anda mungkin juga menyukai