Scanned by TapScanner
Nltn1
Untuk menumbuhkan rasa peduli pada hak orang lain dalam rangkaian
tenggang rasa pada sesama, pendidik dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut.
a. Mengajak anak untuk memperhatikan gambar dan mendorong anak
untuk menceritakan apa yang dilihatnya.
b. Menjelaskan mengapa hewan yang dilepas di alam bebas akan lebih
bahagia dibandingkan dengan hewan yang dikurung.
Scanned by TapScanner
4. Merangsang Sikap Beranl, Bangga, Benyukur, din
Jawab
Untuk menumbuhkan sikap bertanggung jawab pada diri anaJr,,
dapat melakukan hal-hal berikut.
a. Anak diajak untuk memperhatikan gambar dan menceritakan spa
dilihat pada gambar.
b. Mengajukan pertanyaan dan mendorong anak untuk menjawab.
c. Menanamkan pentingnya mematikan keran air setelah diguriakali.
Upayakan agar penjelasan dikaitkan dengan ketersediaan air tawar di
bumi.
Scanned by TapScanner
e PAUD41DII/MDDUL ID
Scanned by TapScanner
10.16
METDDE PENDIEMIIANDIAN MDIIAI. DAN NII A,l•NII ,a,, AIIAMA e
Scanned by TapScanner
• ,.AUD• 1 DIIIMQDUI. 1 a
Gambar 10.15 llustrasi Etika Bergaul dengan Orang yang Belum Dikenal
dirt, pendidik dapat melekukan hal-hal
Berikut ini akan dipaparkan beberapa materi inti dan contoh penyusunan
persiapan dan perencanaan penanaman/pengembangan moral untuk anak
taman kanak-kanak. Materi inti yang akan disajikan merupakan hasil analisis
dari substansi garis-garis besar program kegiatan belajar taman kanak-kanak,
lcurikulum berbasis kompetensi, dan menu pembelajaran bagi anak usia dini
(prasekolah). Selain itu, akan disampaikan juga contoh-contoh dan langkah•
langkah penyusunan kegiatan pengembangan dengan berbagai penerapan
pendekatan serta metode yang dibutuhkan untuk pengembangan moral anak
taman kanak-kanak. Dengan demikian, setelah Anda mempelajari ini, Anda
akan dapat:
1. menjelaskan materi inti pengembangan moral anak taman kanak-kanak
menwut GBPKB TK;
menjelaskan materi inti dari pengembangan moral anak taman kanak•
kanek menurut kurikulum berbasis kompetensi (KBK);
Scanned by TapScanner
e PAUD4108/MDDUL
1
D
Scanned by TapScanner
ll. Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membantu membersihkan
lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya.
14. Menyimpan mainan setelah digunakan.
IS. Mengendalikan emosi, misalnya saat berpisah dengan ibu tanpa
menangis, sabar menunggu giliran, berhenti bet main pada waktunya,
dapat dibujuk jika menangis, tidak cengeng, dapat membedakan milik
sendiri dan milik orang lain, serta menunjukkan reaksi emosi yang wajar
karena marah, senang, sedih, takut, dan cemas.
16. Sopan santun: mengucapkan terima kasih dengan baik atau meminta
tolong dengan baik.
17. Menjaga keamanan diri, termasuk menghindari obat-obatan
yang berbahaya dan menghindari benda-benda yang berbahaya.
Tabel 10.1
Kompetensi Dasar Hasil Belajar dan lndikator Perkembangan Moral dan Nilai
Agama
Scanned by TapScanner
Kompetensl Dasar Basil BelaJar lndlkator ...
ciptaan Tuhan (KLK I) • Cinta antarsesama
suku bangsa Indonesia
• Mengenal arti
kebersamaan dan
ersatuan
Anak dapat mengenal • Mengenal sopan santun
sopan santun (KLK I) dengan berterima kasih
• Mengucapkan salam bila
bertemu dengan orang
lain
• Sopan dalam bertindak,
rapi berpakaian, dan
bekerja
• Mengenal konsep benar
dan salah
Anak dapat mengenal • Dapat mengurus dirinya
tanggungjawab (KLK sendiri
I) •
Bertanggungjawab
terhadap tugas yang
diberikan
Anak dapat mengenal • Menjaga kebersihan
diri kebersihan (KLK I) • Menjaga kebersihan
Jin kun an
Anak dapat mencintai • Mengenal
bendera
tanah air (KLK I) • Mengenal suku bangsa,
pakaian, adat, rumah
adat, tarian
Anak dapat mengenal • Dapat memutuskan
musyawarah dan sesuatu secara sederhana
mufakat secara melalui musyawarah dan
sederhana KLK I mufakat
F. SUBSTANSI PESAN (MATERI INTI) PENGEMBANGAN
MORAL DAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN DARI MENU
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (PRASEKOLAH)
Tabel 10.2
lndikator Perkembangan Moral dan Nilai-Nilai Agama Anak Usia 3-6 Tahun
Tema : Rekreasi
Tempat-tempat rckreasi
A/semester 2
10.24 METCDIE: PENIIEMBANlmAN MORAL DAN NILAl•NILAI ACIAMA e
kompetensi
Anak dapat memiliki sifat tenggang rasa untuk memelihara
kebersamaan hidup antarsaudara dalam keluarga.
2. Contoh 2
Terna : Binatang
Subtema : Ciri-ciri binatang
TK : 8/semester I
Media pendukung
a. Gambar seri tema ''Binatang dan Tanaman''.
b. Lagu "Ciptaan Allah''.
Target kompetensi:
Anak dapat memiliki keberanian untuk gagasannya dan
mengungkapkan
meyakini Tuhan Maha Pencipta.
3. Contoh 3
Terna : Kebersihan, kesehatan, dan keamanan
Subtema : Keutamaan bersih dan sehat
TK : B/semester I
Scanned by TapScanner
e. Guru memberikan penguatan seketika atas keberanian anak bucaita.
f Guru memberikan kesempatan yang sama untuk kedua kalinya kepada
anak yang lain secara bergiliran.
g. Guru meminta umpan balik penilaian anak atas alur cerita yang
disampaikan anak yang berani maju ke depan kelas.
h. Guru memberikan penguatan (pujian bagi seluruh anak dengan tepuk
tangan bersama, dan lain-lain).
i. Guru menjelaskan makna alur cerita dalam sandiwara boneka dengan
menghargai pendapat para anak didik yang telah bercerita sebelumnya
sebagai penekanan penanaman nilai moral kepada seluruh anak.
j. Guru memberikan hadiah untuk semua anak dengan memberikan sebuah
lagu tentang kesehatan berjudul ''Ayo Mandi''.
Teks lagu:
''Ayo Mandi''
Mandi ayo mandi
Ayo lekas rnandi
Pakai sabun wangi
Latu gosok gigi
Byur sik sik byur sik
Byur sik sik byur
Byur sik sik byur sik
Byur sik sik byur
Media pendukung:
a. Boneka tangan
b. Lagu ''Ayo Mandi"
Target kompetensi:
a. Anak dapat memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasannya.
b. Anak dapat menangkap makna/isi pesan yang telah disiapkan guru.
c. Anak dapat melatih diri untuk menghargai pendapat orang Jain.
flSNIISM•ANDAN MDIIAL OAN NILAl•NILAI A.DAMA e
lwara boneka.
LATIHAN
lDII/MQDUL 1 C 10.31
KEGIATAN BELAJAR 2
A. HAKIKAT KRUSIAL
Menurut kamus bahasa Inggris (John Echols, 2007), krusial diartikan dengan hal-
hal yang penting sekali, kritis, atau gawat. Dengan demikian, subbahasan pada Kegiatan
Belajar 2 modul ini akan memaparkan berbagai ha! yang menyebabkan penting dan
kritisnya pengembangan moral dalam pandangan ilmu pendidikan. Mengapa sedemikian
krusial pengembangan moral dan nilai-nilai agama perlu diajarkan sejak anak usia dini?
Inilah yang menarik untuk kita bahas dalam modul ini.
Menurut Doni Koesoema (2009), guru berperan bukan hanya sebagai pelaku
perubahan yang menggerakkan roda transformasi sosial ekonomi dalam masyarakat.
Lebih dari itu, guru bisa memiliki peranan utama sebagai pendidik karakter. Guru bukan saja
mengubah hidup anak, tetapi juga memperkaya dan memperkokoh kepribadian siswa
menjadi insan berkeutamaan karena memiliki nilai-nilai yang ingin diperjuangkan dan
diwujudkan dalam masyarakat. Guru bukan saja mengubah anak didik menjadi anak
pandai, melainkan membekali mereka dengan keutamaan dan nilai-nilai yang
Scanned by TapScanner
mempersiapkan mereka menjadi insan yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri,
orang lain, dan masyarakat. Sebagai pendidik karakter, guru membekali anak didik dengan
nilai-nilai yang berguna bagi hidupnya sekarang dan yang akan datang. Dengan menjadi
pendidik karakter,
pru mengukuhkan dirinya sebagai pelaku perubahan yang sesungguhnya.
Mungkin belum pernah ada masa dalam sejarah Indonesia modern, masa setelah
kemerdekaan, para guru mengalami situasi yang sepe,ti saat ini. Di tengah
perubahan tata nilai dalam masyarakat c:epat, guru tetap dituntut untuk menjaga
identitasnya sebagai
, Hal ini disebabkan guru dalam pandangan masyarakat Iuas memiliki
fungsi strategis sebagai pendidik nilai, moral,
Scanned by TapScanner
Gambar 10.16 tlustrasl Keatatan Guru sedana Membtmbtna Anak Dtdtknya
Scanned by TapScanner
e ...AUD41 Da/MDDUL 1 a
10.37
Pada zaman dulu, para peserta didik dan guru masih menghargai
nilai• nilai kejujuran. Namun, sekarang nilai-nilai tersebut telah tergilas
dan diganti dengan nilai-nilai kepentingan pribadi yang dianggap
lebih praktis dan efisien. Fenomena menyontek di kalangan peserta
didik dianggap sebagai suatu ha! yang wajar. Tidak ada pendekatan
yang progresif untuk mencegah ha! seperti itu, seolah acuh dan masa
bodoh saja. Itu hanyalah sedikit contoh yang dapat kita temukan dengan
mudah dalam kehidupan sekarang ini.
Kehadiran era globalisasi dalam kehidupan saat ini menembus
benteng apa pun tanpa batas, bahkan sampai pada kehidupan anak
usia dini tanpa kecuali. Sisi kehidupan ini dapat kita ambil sebagai salah
satu contoh, seperti maraknya gerakan duplikasi program televisi
terhadap berbagai acara yang datang dari Barat, yang mengundang
selera anak-anak di bawah usia untuk mengikutinya. Para penggiat
dunia hiburan di televisi dengan serta-merta mudah datang ke
sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan hiburan bagi kalangan
siswa secara langsung yang ditayangkan di kompleks sekolah,
dengan memudarkan arti pendidikan lewat lantunan syair lagu dan
costume yang dikenakan para artis, termasuk tari-tarian di
belakangnya. Demikian pula tidak jarang sinetron secara terselubung
mengajari cara berpacaran terhadap anak-anak di bawah usia
dengan begitu gencar ditayangkan. Penayangan tindak kekerasan dan
kejahatan seolah-olah juga dengan sengaja diulang-ulang pada berbagai
jam tayangan yang berbeda. Hal ini memberikan pengaruh yang besar
karena secara tidak langsung siap apun yang menonton akan tahu cara
bagaimana bertindak kekerasan dan ada kecenderungan meniru/belajar
secara tidak langsung dari tayangan acara tersebut. Acara yang
membuka aib rumah tangga dari pasangan suami istri tidak tanggung•
tanggung juga ikut ditayangkan yang jelas-jelas bertentangan dengan
norma agama. Namun, karena penggiat dunia hiburan itu gampang
menyontek acara dari Barat karena akan menghasilkan materi yang sangat
besar; tanpa pertimbangan matang, hal itu pun ditayangkan terus sampai
Scanned by TapScanner
akhimya datang kritik masyarakat yang keberatan dengan acara tersebut.
Scanned by TapScanner
Scanned by TapScanner
Gambar 10.17 llustrasi Ekspresi Anak yang Mencoba Meniru Perbuatan
dart
Televisi
Secara normatif, anak usia dini mungkin dapat dikatakan belum mampu
memahami makna dari pentingnya pendidikan moral dan nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupannya. Namun, secara fungsional, pengembangan
nilai-nilai moral dan agama dapat memberikan pengaruh dalam proses
pembelajaran yang mereka alami, bahkan lebih jauh dari hal itu mampu
menjadi pengalaman yang dalam dan melekat pada pola pikirnya sepanjang
hidup (long term memory). Kemampuan itu ditunjang oleh peranti yang sejak
lahir telah dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa panceindra.
yaitu telinga, mata, hidung, lidah, dan kulit. Melalui pemberdayaan kot-.
anggota pancaindra tersebut, secara otomatis apabila mendapat stimului.
itu akan mampu menangkap berbagai pengetahuan melalui
selanjutnya dikoneksikan dengan sel saraf yang ada pec1a.
Semakin banyak kontribusi dari setiap indra terselwt,
memperkaya pengetahuan yang disimpan dalu:a
difuogsikan sesuai kobutuhan mauia pada
Scanned by TapScanner
Gambar 10.18 llustrasi Anak Manusia dengan Anugerah Pancaindra
Scanned by TapScanner
am
lfan 1ta m mlllld sensitivltas terhadap berb
yang tnuncul pada saat di lingkungan sekolah.
memiliki perubahan sikap dan perilaku, baik dalam kaitand
perkembangan sosial emosional termasuk dalam perkembanguk
maupun nilai-nilai keagamaan yang harus segera ditangani dan tidak
diendapkan. Jika didiamkan dalam beberapa saat saja, akan
penumpukan dan menjadikan beban dalam hidupnya yang seharusnya belom
saatnya mereka hadapi dan alami.
Itulah sekilas masalah-masalah krusial yang patut kita sikapi dengao
penuh tanggung jawab dan dengan pendekatan yang proporsional sehingga
berbagai upaya kita akan membuahkan basil, khususnya dalam
pengembangan moral dan nilai-nilai keagamaan bagi anak usia dini.
LATIHAN
Scanned by TapScanner
llNmllM.ANmAN MDIIAL. DAN N11 ft,l•NI! ''
"·""'" e
KUMAN
Scanned by TapScanner