tarekat secara istilah berarti: a. Pengembaraan mistik pada umumnya, yaitu gabungan seluruh ajaran dan aturan praktis yang diambil dari al-Qur‘an, sunnah Nabi Saw, dan pengalaman guru spiritual; b. persaudaraan sufi yang biasanya dinamai sesuai dengan nama pendirinya.
Secara manajerial, tarekat adalah suatu organisasi
dengan pola dinamika dan otoritas yang top-down, yang sangat tergantung pada kepemimpinan mursyid tarekat B. Aliran Tarekat dalam Tasawuf 1. Tarekat Naqsyabandiyah-Khalidiyah tarekat Naqsyabandiyah memiliki dua karakteristik, yaitu: a. ketaatan yang ketat dan kuat pada hukum Islam Konsep (Beberapa istilah 1 dan definisi) di KB (syariat) dan sunnah nabi. b. upaya tekun untuk mempengaruhi kehidupan dan pemikiran penguasa (pemerintah) serta mendekatkan negara pada agama Islam. Ciri khas yang lain dari para syaikh Naqsyabandi adalah: 1) kesadaran akan misi bahwa mereka ditakdirkan untuk memainkan peran dalam sejarah. 2) berpegang teguh pada aqidah ahl al-sunnah, meninggalkan rukhsah (dispensasi), memilih hukum-hukum azîmah (hukum yang baku), murâqabah (merasa selalu diawasi Allah), selalu berhadapan Allah, berpaling dari kemegahan dunia, berzikir khafi, dan lain sebagainya. Ciri khas tarekat Khalidiyah adalah terpusat, disiplin dan konsep rabitah (pertautan dengan syaikh) sebelum menjalankan zikir. 2. Tarekat Syadzaliyah Tarekat Syadzaliyyah merupakan tarekat yang silsilahnya sambung-menyambung sampai kepada Hasan anak Ali bin Abi Thalib, melalui Ali bin Abi Thalib sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Tujuh pokok-pokok pemikiran dalam tarekat al Syadziliyah, yaitu: 1) tidak menganjurkan muridnya meninggalkan profesi dunia, 2) tidak mengabaikan dalam menjalankan syariat Islam, 3) zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati dari selain Tuhan, 4) tidak ada larangan menjadi orang kaya, 5) berusaha merespons apa yang sedang mengancam kehidupan umat, 6) tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan Allah, dan 7) ma‘rifah adalah salah satu tujuan ahli tarekat (tasawuf). 3. Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyah (TQN) TQN Merupakan tarekat gabungan dari tarekat Qadiriyah dan Tarekat Naqsyabandiyah (TQN). TQN didirikan oleh Syaikh Ahmad Khatib Sambas (1802- 1872) yang dikenal dengan penulis Kitab Fath al- ‘Arifin. Sebagai sebuah tarekat gabungan antara Qadiriyah dan Naqsyabandiyah, TQN memiliki tujuan utama, yaitu: 1) mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah), 2) menuju jalan yang diridhai Allah (mardat Allah), 3) mengenal Allah (ma‟rifah Allah), dan 4) mencintai Allah (mah}abah Allah ).
Daftar materi pada KB
2 Pengamalan tareqat dalam Tasawuf yang sulit dipahami
Daftar materi yang sering
3 mengalami miskonsepsi Konsep dan macam-macam aliran Tareqat dalam Ilmu tasawuf dalam pembelajaran