Anda di halaman 1dari 12

BACTERIAL MENINGITIS

Review Case
Lab Examination
X, 18 y.o. ● Hb : 14d/dL↓
CC : Demam tinggi dan sakit kepala ● WBC : 16.000 cells/uL↑
yang parah, onset 3 hr yg lalu
Radiologi → CT-scan : peningkatan
Info tambahan → gelisah (kontras) di daerah meningeal kiri

Past history CSF Examination


Middle ear infection, onset 2 mg yg lalu ● Macroscopic : keruh dan lengket
(protein 200 mg/dL, glukosa 10
PE mg/dL)
● General condition → delirium, ● Microscopic : WBC 1000/uL,
severely ill, GCS : E4M5V4 (apatis) mononuclear 5%, PMN 95%
● Vital sign → PR 108x/min↑, RR
24x/min↑, temperature 39°C↑ Gram staining → gram positive, coccus,
● HEENT chain formation
○ Conjunctiva : hyperemic Culture → Streptococcus pneumonia
○ Ear : perforated left
tympanic membrane Diagnosis : Bacterial Meningitis e.c.
Streptococcus pneumonia
Neurological Examination
● Meningeal sign : nuchal rigidity (+), Treatment
brudzinski 1, 2, 3, 4 (+) ● Oksigen 2-3 liter/min, normal
● Deep tendon reflex : biceps, saline via intravenous line
triceps, knee & achilles reflexes ● Bolus of intravenous ceftriaxone
↑/+ 2x2 g after skin test
● Pathological reflex : babinski sign ● Intravenous omeprazole 2x40 mg
+/- ● Dexamethasone 4x5 mg
● Drip of intravenous paracetamol
3x1000

Andini Aribah & Zahra KHK


Nyeri yg dirasakan pasien disampaikan oleh MENINGES
neuron” yg merupakan bagian dari sistem saraf. → membran penutup otak dan spinal cord.

ORGANISASI SISTEM SARAF


Secara anatomis, sistem saraf dibagi
menjadi Central Nerve System (CNS) yang
terdiri atas brain dan spinal cord serta
Peripheral Nerve System (PNS), seperti
cranial nerve dan spinal nerve.
Terdiri atas tiga jaringan yang berfungsi
(Secara fungsional) mengelilingi dan melindungi sistem saraf
Perubahan pada lingkungan akan diterima pusat.
oleh 3 jenis reseptor, yaitu 1. Dura mater → membran paling
● Somatic sensory receptor superficial, tebal, dan terdiri atas 2
● Visceral sensory receptor lapisan, yaitu:
● Special sensory receptor a. Endosteal layer
Stimulus yang diterima oleh reseptor tadi b. Meningeal layer yang akan
akan dibawa oleh divisi sensorik (afferent) membentuk lipatan dural
ke CNS. untuk memberi partisi pada
bagian-bagian otak.
Di CNS, informasi akan diproses dan Diantara dura mater dan periosteum
diintegrasikan sebelum disampaikan ke skull terdapat epidural space
motoric division (efferent). 2. Arachnoid mater → lapisan
intermediate antara duramater dan
Perintah motorik dari CNS akan dibawa pia mater.
oleh divisi motorik, yang meliputi sistem: Diantara dura mater dan arachnoid
→ Somatik: untuk kontraksi otot skelet mater terdapat subdural space
secara sadar 3. Pia mater → membran vascular
→ Otonom: untuk output motor yg tidak yang ditutupi oleh sel mesotel dan
dikendalikan secara sadar, memiliki dua menempel pada permukaan otak
sifat: oleh astrosit.
● Simpatis (bekerja saat keadaan Diantara dura mater dan arachnoid
fight or flight) mater terdapat subarachnoid space,
berisi Blood Vessel & CSF.
● Parasimpatis (bekerja saat
keadaan rest & digest)
Output kemudian akan disampaikan ke NYERI
organ-organ efektor. → mekanisme protektif yang dipicu oleh
stimulasi nociceptor dan membawa ke
kesadaran akan kerusakan jaringan.

KLASIFIKASI NYERI
1. Berdasarkan lama diderita
a. Akut (< 3 bulan)
b. Kronik (> 6 bulan)
2. Berdasarkan fisiologi

Andini Aribah & Zahra KHK


a. Nociceptive → somatic (dari ○ Terjadi setelah fast pain,
skin, muscle, joint), visceral bertahan lama, tidak
(organ dalam), dan nyaman
referred ○ Stimulasi polymodal
b. Neuropathic → lesi central nociceptor
dan perifer ○ Intensitas meningkat
bertahap
NOCICEPTOR (RESEPTOR NYERI) ○ Impuls merambat pada
→ free nerve ending yang ditemukan di C-unmyelinated fiber
setiap jaringan tubuh, kecuali otak. ○ Jenis nyeri: kronis, terbakar,
Berdasarkan ukuran dan fungsinya, berdenyut
serabut sarafnya diklasifikasikan menjadi:
● Aα/Aβ : large, heavily myelinated, MEKANISME NYERI
untuk sentuhan dan tekanan. → penyampaian informasi noxious stimuli
● Aγ : spindle afferents. (mekanik, suhu, kimia) dari perifer ke sistem
● Aδ : small, thinly myelinated, untuk saraf pusat.
sensasi nyeri dan suhu.
● B : visceral & autonomic afferents.
● C : small, unmyelinated, polymodal,
untuk slow pain dan suhu

Secara luas, nociceptor terbagi menjadi


tiga kategori:
1. Mechanoreceptor → merespon
kerusakan mekanis, ditransmisikan
oleh Aδ dan C fibers.
2. Thermoreceptor → merespon suhu
ekstrem, terutama panas (>45°),
sebagian besar ditransmisikan oleh
C fibers.
3. Polymodal nociceptor →
merespon semua jenis rangsangan
yang merusak, C fibers. ● Transduksi → nerve ending di
perifer teraktivasi oleh chemical
TIPE NYERI mediator dari kerusakan jaringan
● Fast pain untuk mengubah stimulus menjadi
aksi potensial (AP).
○ Terjadi pertama kali dan
sangat cepat ● Transmisi → impuls nyeri/AP dari
lokasi cedera dikirim ke otak.
○ Stimulasi pd mechanical &
Neurotransmitter yang terlibat
thermal nociceptor
seperti Substansi P dan glutamate.
○ Impuls saraf merambat
● Persepsi → respon terhadap nyeri
pada A-delta myelin fiber
sebagai hasil proses neuronal di
○ Jenis nyeri: akut, tajam,
otak.
menusuk
● Slow pain

Andini Aribah & Zahra KHK


● Modulasi → perubahan respons (enkephalin, endorphin, dynorphin) →
inhibisi atau fasilitasi (amplifikasi) inhibit pain.
terhadap nyeri.
PAIN SENSITIVE CRANIAL STRUCTURE
PATHWAY NYERI Intracranial
Saat memasuki spinal cord (saat transmisi), 1. Sagittal sinus
sinyal nyeri dapat melewati 2 jaras otak, 2. Anterior dan middle meningeal
yaitu: artery
● Neospinothalamic tract → impuls 3. Dura di basicranium
diterima oleh Aδ fiber untuk 4. CN V, IX, X
transmisi nyeri cepat yg langsung 5. Internal carotid artery
proyeksi ke thalamus → primary 6. Brainstem
somatosensory cortex 7. Sensory nuclei thalamus
● Paleospinothalamic tract → impuls Extracranial
diterima oleh C fiber untuk 1. Periosteum skull
transmisi nyeri lambat yang akan 2. Kulit
memiliki byk sinaps contohnya ke 3. Jaringan subkutan, otot, dan arteri
limbic hingga akhirnya ke brain. 4. Cervical nerve: C2 & C3
5. Mata, telinga, gigi, sinus, dan
oropharynx
6. Membran mukosa hidung

MECHANISM OF CRANIAL PAIN


Bisa terjadi dikarenakan adanya:
● Traction: pada circle of willis dan
struktur dural
● Inflamasi: struktur intra maupun
ekstrakranial, meninges, dan BV
● Meningeal irritation yg disebabkan
oleh vasodilatasi dan inflamasi
pemb darah meningeal dan iritasi
kimia di nociceptor meninges
● Muscle contraction neck dan scalp
muscle
● Pressure: peningkatan ICP
● Aktivasi sistem trigeminovaskular,
PAIN CONTROL MECHANISM
menyebabkan respons
Bisa dihasilkan dari dalam tubuh itu sendiri
inflamasi/neurogenic inflammation
(endogenous)
juga bisa menyebabkan migraine
Akan ada stimulus yg berasal dari:
● Periventricular nuclei
Note: Distention terjadi ketika tekanan di
● Periaqueductal gray matter pembuluh darah menjadi sangat tinggi,
Mereka akan mengirim sinyal ke raphe menyebabkan dindingnya menebal dan
magnus nuclei → neuron serotonergik kaku, yang berarti lebih sedikit darah yang
synapse dengan inhibitory neuron → bisa lewat.
menghasilkan neurotransmiter inhibitor

Andini Aribah & Zahra KHK


Nyeri yg dirasakan pasien dipersepsikan di otak
melalui sensoric pathway

SENSORIC PATHWAY
Sinyal sensorik dibawa ke spinal cord lalu
ke cerebral cortex melalui jalur yang
terdiri atas 3 jenis ribuan set order neuron :
● First-order neuron → membawa
impuls dari reseptor somatic ke
brainstem/spinal cord.
● Second-order neuron → membawa
impuls dari brainstem dan spinal
cord ke thalamus.
● Third-order neuron → membawa
impuls dari thalamus ke primary
somatosensory area of the cortex.

Secara garis besar, sensoric pathway


terbagi menjadi 3 system: anterolateral,
dorsal column medial lemniscus, &
spinocerebellar

ANTEROLATERAL SYSTEM (terdiri dari 3) SPINORETICULAR & SPINOMESENCEPHALIC


SPINOTHALAMIC TRACT TRACT (input sensoric tidak disadari)
Impuls saraf: nyeri, sensasi thermal, raba Impuls saraf: pain + touch (untuk yg
halus, tekanan, geli dan gatal dari limb, spinomesencephalic)
trunk, neck, & posterior head.
DORSAL-COLUMN/MEDIAL-LEMNISCAL
SYSTEM
Impuls saraf:
● Cervical SC: Sentuhan, tekanan,
vibrasi, proprioception scr sadar
dari upper limb, upper trunk, neck,
posterior head
● Lumbar SC: sentuhan, tekanan,
vibrasi, stereognosis di lower limb &
lower trunk
Impuls ini akan disampaikan dari dorsal
column spinal cord dan melalui medial
lemniscus di midbrain.

TRIGEMINOTHALAMIC PATHWAY
Impuls saraf: sentuhan, tekanan, getaran,
nyeri, temperatur di wajah, nasal cavity,
oral cavity, dan gigi.

Andini Aribah & Zahra KHK


KESADARAN
→ kepekaan seseorang terhadap
lingkungan sekitarnya, dinilai dari dua
aspek, yaitu:
● Arousal (keadaan terbangun)
● Cognition (aktivitas mental)
Struktur yang mempengaruhi kesadaran
adalah reticular formation, thalamus, dan
cerebral cortex. Ketiganya lalu membentuk
struktur ascending reticular activating
system (ARAS) yang berfungsi untuk:
● mengontrol postur tubuh
● mengubah tonus otot
● menerima masukan dari beberapa
sumber, seperti mata dan telinga

ARAS PATHWAY

SPINOCEREBELLAR TRACT (ANTERIOR &


POSTERIOR)
Impuls saraf: informasi proprioceptive ke
cerebellum
→ anterior : dari lower trunk & lower limb
HISTOLOGI SARAF
→ posterior : upper body di regio torakal
Unit struktural dan fungsional dari sistem
dan lumbar.
saraf disebut neuron.
Secara struktur, terbagi menjadi 3 bagian:
Status kesadaran pasien delirium, oleh
● Dendrit → juluran pendek dari
karena itu saya akan menjelaskan mengenai:
badan sel.

Andini Aribah & Zahra KHK


Fungsi: menerima impuls dari ● Satellite cell : bertugas membantu
neuron lain. pertukaran nutrisi ke ganglion.
● Badan sel (perikarion) → pusat
komponen neuron. Memiliki organel
sel dan sitoplasma yang terdiri atas
Nissl bodies.
Fungsi: menerima impuls dari
dendrit dan meneruskannya ke
axon.
● Axon → juluran panjang BLOOD BRAIN BARRIER
sitoplasma dari badan sel. → barrier fungsional yang memungkinkan
Fungsi: meneruskan impuls ke kontrol ketat terhadap lalu lintas zat dari
neuron lain melalui sinaps. darah ke dalam jaringan CNS.

Neuron dapat berhubungan satu sama lain


melalui sinaps

Non-neuronal cells di sistem saraf yang


membantu kerja neuron disebut neuroglia.

Di CNS terdapat 4 jenis neuroglia, yaitu:

● Oligodendrocyte : untuk produksi STRUKTUR


myelin di CNS. ● Sel endotel
● Astrocyte : berperan dalam ● Membran basalis di luar sel endotel
transport nutrisi dari kapiler darah, ● Kaki sel astrosit di lapisan luar
blood brain barrier. kapiler
● Microglia : sebagai makrofag di
sistem saraf. FUNGSI
● Ependymal cell : bertugas ● Melindungi neuron dan neuroglia
membantu produksi dan dari toxin bakteri/agen infeksius
pergerakan CSF. ● Transport selektif zat dalam darah
● Memelihara komposisi dan
Di PNS, terdapat 2 jenis neuroglia, yaitu: keseimbangan ion pada cairan
● Schwann cell : untuk produksi interstitial CNS untuk fungsi normal
myelin di PNS. neuron.

Andini Aribah & Zahra KHK


(nice to know) blood brain barrier
bekerja dengan bantuan sel glia astrosit
dan tidak terdapat di daerah hipotalamus,
posterior pituitary atau choroid plexus.

CSF
→ cairan jernih dalam ventrikel otak,
brainstem, dan spinal cord yang memiliki
sifat antibakteri. Fungsi CSF, yaitu:
● Sebagai bantalan untuk melindungi
otak dari cedera.
● Menjaga otak tetap di posisinya.
● Media pengantar nutrisi ke otak.
● Menjaga keseimbangan tekanan
intrakranial.

KOMPOSISI Diproduksi oleh choroid plexus yg berisi sel


Volume total CSF pada orang dewasa ependymal. Nantinya, bagian basal sel
adalah 80-150 mL. Komposisi CSF akan mengabsorbsi plasma darah melalui
normalnya adalah air (99%), protein, beberapa ion channel → terbentuk CSF.
glukosa, sel mononuclear, elektrolit (natrium
dan potassium), enzim, dan leukosit. CSF masuk ke foramen Monro → 3rd
ventricle → aqueductus Sylvii → 4th
SIRKULASI CSF ventricle, CSFnya diproduksi jg →
memasuki dua lateral aperture (foramen
Luschka) atau median aperture (foramen
Magendie) → yg dari Luschka dia akan ke
pontine cistern, sedangkan yg Magendie
akan ada dua jalur:
1. cerebro medullary cistern,
mengelilingi cerebellum → superior
Secara internal, otak mengandung empat cistern → interpeduncular cistern.
ventrikel, yaitu : 2. central canal spinal cord → lumbar
● Dua lateral ventricle → dipisahkan cistern → balik lagi ke aliran dari
oleh membran tipis yang disebut 4th ventricle & superior cistern
septum pellucidum.
● Third ventricle → ruang kecil di Secara bertahap CSF akan diserap
antara dua bagian thalamus, kembali oleh arachnoid villi → sinus vena
terhubung ke lateral ventricle oleh → dibawa kembali ke jantung
interventricular foramen (of Monro).
● Fourth ventricle → di medulla BAKTERI
oblongata bagian atas, terhubung → organisme prokariotik uniseluler
dengan 3rd ventricle melalui mikroskopik, dengan peptidoglikan di
cerebral aqueduct (of Sylvius). dinding selnya.

Andini Aribah & Zahra KHK


STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE ● Migraine
→ bakteri gram (+) biasanya berbentuk ● Trigeminal autonomic cephalgia (ex:
diplococcus, tumbuh dalam bentuk rantai, Cluster)
dengan kapsul polisakarida sebagai ● Other (ex: primary cough
faktor virulensi. headaches)

Secondary Headaches: karena faktor


eksogen. Ada kondisi patologis yg
mendasari. Cenderung bersifat single
episodic
● Traumatic injury pd kepala
● Infeksi
● Cervical atau non cervical vascular
disorder
RUTE TRANSMISI
Melalui port de entry pada daerah
subarachnoid space yang berhubungan
MENINGITIS
→ infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
dengan nasopharynx/telinga dalam
virus, fungi, ataupun parasit sehingga
secara hematogen.
menyebabkan inflamasi pada meninges.
LABORATORY FINDING
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
● Bile solubility → (+) karena koloni
1. Bacterial meningitis
lisis saat diberi deoxycholate 10%.
○ Streptococcus pneumoniae
● Gram stain → Gram-positive cocci
○ Neisseria meningitidis
berpasangan, dapat berada di
dalam atau di luar PMN cell. ○ Group B streptococcus
● Blood agar plate → S. pneumoniae 2. Viral meningitis
menghasilkan pneumolysin yang ○ Enteroviruses
dapat mendegradasi hemoglobin ○ Herpesviruses
→ bersifat α-hemolytic, sering 3. Fungal meningitis
menunjukkan adanya kapsul di ○ Cryptococcus neoformans
sekitar sel. ○ Candida albicans
4. Parasitic meningitis
○ Acanthamoeba species
Pasien mengeluhkan headache.
BACTERIAL MENINGITIS
HEADACHE → Infeksi purulen akut pada subarachnoid
→ nyeri yang dirujuk ke permukaan space.
kepala dari struktur bagian dalam.
KLASIFIKASI (Primary & Secondary) EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan IHS ● Banyak terjadi pada usia di atas
Primary Headaches: Bukan karena faktor 20 tahun (disebabkan S.
eksogen. Tidak ada kondisi patologis yg pneumoniae)
mendasari. Cenderung kronis, ● Prevalensi sekitar 21,8% dari kasus
berulang/episodic meningitis
● Tension (yg paling umum)

Andini Aribah & Zahra KHK


ETIOLOGI DIAGNOSIS
Kolonisasi bakteri di CSF, antara lain: Anamnesis
● Streptococcus pneumonia ● Durasi dan frekuensi sakit kepala
● Group B streptococcus ● Frekuensi nyeri
● Neisseria meningitidis ● Apakah mual/muntah?
● Staphylococcus aureus ● Riwayat konsumsi obat
PE
FAKTOR RESIKO ● Vital sign
● Usia ● Meningeal sign (nuchal rigidity,
● Kebiasaan konsumsi alkohol dan brudzinski sign, dll)
rokok Neurological Examination
● Perjalanan ke area endemik ● Meningeal sign
● Trauma kepala ● Sensoric & motoric exam
● Infeksi lain : sinusitis, otitis media ● Tes koordinasi dan reflex
Penunjang
PATGEN ● Complete blood count (lab)
● Lumbar puncture → periksa CSF
● Cranial CT-scan

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
● TB meningitis
● Viral meningitis
Bacterial Viral
Karakteristik TB
Meningitis Meningitis

Fibrin
CSFnya Turbid Clear
web

Fecal
Inhalasi
Transmisi Hematogen contaminati
PATFIS droplet
on

Glukosa sangat
normal rendah
CSFnya rendah

Protein sangat
normal/↑ ↑
CSFnya tinggi

Neutrofil
Leukosit Limfosit Limfosit
(PMN)

MANIFESTASI KLINIS
● High fever (meningitis triad) MANAGEMENT
● Headache (meningitis triad) Farmakologi
● Nuchal rigidity (meningitis triad) ● Ceftriaxone
● Nausea ○ Golongan cephalosporin
● Vomiting ○ Reasoning/indikasi:
Meningitis
● Photophobia

Andini Aribah & Zahra KHK


○ MOA: Inhibit bacterial cell ● Vestibular dysfunction
wall synthesis ● Defisit neurologis
● Omperazole ● Coma
○ Reasoning: utk gangguan ● Edema otak dan hydrocephalus
pencernaan
○ MOA: inhibit sekresi gastric PROGNOSIS
acid Angka kematian pada anak dengan
● Dexamethasone meningitis bakterial adalah 3 persen;
○ Reasoning: Inflamasi prognosis dapat dikurangi dengan
○ MOA: Supresi migrasi diagnosis dan pengobatan dini.
neutrofil
● Paracetamol PREVENTION
○ Reasoning: Nyeri (analgesik) ● Vaksinasi
& demam (antipyretic) ● Prophylaxis → mencegah orang di
○ MOA: inhibit sintesis PG di sekitar pasien jatuh sakit
CNS ● Healthy Pregnancy Practices →
pengecekan group B Streptococcus
Hospitalization untuk mencegah penularan pada
Pasien meningitis mungkin perlu tinggal di bayi yang baru lahir
rumah sakit selama beberapa hari, karena ● Healthy habits
kondisi ini dapat menyebabkan masalah
serius dan memerlukan pemantauan ketat. BHP
Perawatan meliputi: ● Mengedukasi pasien mengenai
● Pemberian antibiotik langsung ke penyakit yang dideritanya, cara
pembuluh darah pencegahan, dan treatment.
● Resusitasi cairan untuk mencegah ● Menjelaskan mengenai prognosis
dehidrasi penyakit.
● Pemberian oksigen melalui masker ● Meminta pasien untuk follow-up
wajah jika ada kesulitan bernapas treatment secara rutin.
● obat steroid untuk membantu
mengurangi pembengkakan di IIMC
sekitar otak Pasien dirawat di RS yg tidak memungkinkan
utk shalat sambil berdiri.
ABCD resuscitation
● Airway maintenance → cek dan “Aku pernah menderita penyakit bawasir.
amankan jalan napas. Maka aku bertanya kepada Nabi
● Breathing and ventilation → beri Shallallahu’alaihi Wasallam mengenai
oksigen bagaimana aku shalat. Beliau bersabda:
shalatlah sambil berdiri, jika tidak mampu
● Circulation → hentikan pendarahan
maka shalatlah sambil duduk, jika tidak
(jika ada)
mampu maka shalatlah dengan berbaring
● Disability → waspada jika terjadi
menyamping” [HR. Al Bukhari, no. 1117]
penurunan kesadaran

KOMPLIKASI
● Hearing loss

Andini Aribah & Zahra KHK


PATOMEKANISME

Andini Aribah & Zahra KHK

Anda mungkin juga menyukai