ABSTRACT
The transformer is widely used for increasing and decreasing the voltage of the power
system. Loading on the transformer impact the reliability of the transformer. Sometimes an
interruption in the transformer that causes malfunction of transformers, which are open-
circuit. This paper describes how the condition occurs in the transformer during an open-
circuit. Modeling conducted to observe the characteristics of the transformer. Modeling done
by modeling the iron core construction purposes 400kVA step-down transformer 20KV / 400V
by using software MATLAB / Simulink R2015A. The results of this paper to show the
characteristics of the transformer which indicates that there is an unbalance between voltage
and current on the primary side and secondary on the transformer.
Mulai
Model dari lintasan fluks magnet yoke dan
core dimodelkan pada blok pada gambar
Studi Literatur Tidak berikut.
Fluks
Cukup? 1/A i + 1
Pengumpulan Data -
Parameter Transformator Fluks
Tiga Fasa Tiga Lengan B
Ya
L s
H(A/m) NI
Perhitungan Parameter +
Konstruksi Inti Simulasi Pemodelan Look-Up -
Transformator Transformator Distribusi Dengan Table
NI
Kondisi Open-Circuit Di Salah Phi-->NI
Satu Fasanya B-->H 2
Pemodelan Konstruksi
Inti Transformator Gambar 8. Model simulink hubungan karakteristik
B H Curve yoke dan core
Menggunakan
MATLAB/Simulink Analisa Karakteristik
Transformator Setelah Diberi
Kondisi Open-Circuit Di Salah pada inti besi transformator
Satu Fasanya
1 2
Selesai
L1_2 L1_3
L1_1
1
1
NIabc_1_2
+ +
2
v + + + +
2
- -
1 - -
v
- -
v 5
3
1
Fluks A1 MMF_A1
1
v + + + +
2
2
- - v v
2 - -
4 - -
6
1
phiabc_1_2
transformator, jumlah lilitan transformator, Gambar 10. Model keseluruhan simulink rangkaian
inti besi transformator. magnetik pada inti besi transformator tiga fasa
Model Transformator Tiga Fasa Pada
MATLAB/Simulink
1 + 2 NIabc_1_2 phiabc_1_2
b
A1
B1
A2
B2
A
C c C1 C2 C
Vp Vs
Tegangan Saluran Primer Tegangan Saluran Sekunder
1 +
+ 4
Ip Is
A1 A2 Arus Saluran Primer Arus Saluran Sekunder
R1A - R2A
-
s
+
v +- RmA2
+
+
Va2 Tegangan Fasa Primer Tegangan Fasa Sekunder
Va1
Ip1 Is1
Arus Fasa Primer Arus Fasa Sekunder
+
s
s
v +- RmB2
+
+
Vb2
Vb1
PADA KONDISI OPEN-CIRCUIT PADA SALAH SATU FASANYA
3 +
C1
R1C
+ 6
Gambar 13. Model Keseluruhan
-
C2
s
R2C
+
ImagC1
-
+ v
+
s
RmC1
- v +- ImagC2 RmC2
+
Vc1
+
Vc2
0
Setelah melakukan perhitungan parameter -2
20
Aru s Salu ran Primer
-20
sebagai berikut. 2
-2
-4
Frekuensi Transformator 50 Hz
Tegangan Primer 20 KV Gambar 14. Karakteristik tegangan dan arus primer
Resistansi Belitan Primer 21.73 saat normal beban 100%
Reaktansi Belitan Primer 298.16 Berdasarkan gambar diatas
karakteristik hasil simulasi saat kondisi
Jumlah Belitan Primer 3984 lilitan
normal menunjukkan bahwa tegangan dan
Tegangan Sekunder 400 V
arus pada belitan dan saluran kondisi stabil
Resistansi Belitan Sekunder 0.00233
dengan tegangan puncak saluran sebesar 28
Reaktansi Belitan Sekunder 0.036 KV, arus puncak saluran sebesar 15.86 A,
Jumlah Belitan Sekunder 46 lilitan tegangan puncak belitan sebesar 28 KV, dan
Tinggi Core 0.84 m arus puncak belitan sebesar 9.14 A.
Luas Permukaan Core 0.0195 m 2 Perbedaan besar arus saluran dengan arus
Lebar Yoke 0.46 m belitan dikarenakan sisi primer
transformator hubung delta.
Luas Permukaan Yoke 0.02145 m 2 Setelah dilakukan simulasi pada
Rugi Inti 1360 watt transformator dengan kondisi normal dan
transformator tersebut dibebani sebesar
100% dari kapasitasnya yaitu 400 KVA
maka dihasilkan karakteristik tegangan dan
500
pada fasa A dan dibebani sebesar 100% dari
0
-500
kapasitasnya yaitu 400 KVA maka
-100 0
100 0
Aru s Salu ran Sekund er
dihasilkan karakteristik tegangan dan arus
500 pada sisi primer seperti gambar dibawah.
0
104 Tegan gan Salu ran Primer
4
-500
-100 0 2
Tegan gan Fasa Se ku nder
400
Vol t
0
200
-2
0
Fasa A Fasa B Fasa C
-200 -4
Amper e
0
0
-100 0 -10
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
Offset=0
-20
Vol t
0
-2
karakteristik hasil simulasi saat kondisi -4
0
Setelah dilakukan simulasi pada
-0.01
-0.02
transformator dengan kondisi open-circuit
-0.03
pada fasa A dan dibebani sebesar 100% dari
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.1
Detik kapasitasnya yaitu 400 KVA maka
Gambar 16. Karakteristik fluks magnet saat normal dihasilkan karakteristik tegangan dan arus
beban 100%
pada sisi sekunder seperti gambar dibawah.
Berdasarkan gambar diatas
karakteristik hasil simulasi saat kondisi
normal menunjukkan bahwa fluks magnet
yang terdapat pada transformator kondisi
stabil dengan besar fluks magnet sebesar
0.02 Weber.
100 0
Aru s Salu ran Sekund er
mengalami kenaikan menjadi sebesar
500 0.0311 Weber. Sedangkan fluks magnet
Amper e
0
pada fasa B terlihat normal.
-500
-100 0
400
Tegan gan Belitan Sekun der
V. KESIMPULAN DAN SARAN
200
A. Kesimpulan
Vol t
0
salah satu fasanya menggunakan
-100 0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
Detik
0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 MATLAB/Simulink R2015A berjalan
Gambar 18. Karakteristik tegangan dan arus dengan baik dimana terdapat jatuh tegangan
sekunder saat open-circuit beban 100% pada semua kondisi saat diberi gangguan
Berdasarkan gambar diatas dapat open-circuit, jatuh tegangan terbesar yaitu
dilihat bahwa tegangan saluran berbeda saat transformator dibebani 100% dengan
dengan tegangan belitan, dimana saat terjadi besar jatuh tegangan sebesar 3.12 % dan
gangguan pada fasa A terjadi jatuh tegangan terdapat karakteristik transien.
pada saluran AB dan BC, karakteristik
tegangannya menjadi terbalik 180 sebesar B. Saran
473.6 V dan pada saluran CA tegangannya Untuk pengembangan penelitian
menjadi 0 V. Dapat juga dilihat bahwa selanjutnya, dapat mencoba melakukan
karakteristik arus saluran dan arus pemodelan beban dinamis.
belitannya sama, hanya saja bernilai terbalik
180 sebesar 396 A. Untuk tegangan belitan DAFTAR PUSTAKA
karakteristiknya serupa dengan karakteristik SUONAN JiaLe, xu LiQiang, JIAO ZaiBin.
arus saluran dan nilai tegangannya jatuh 2015. “New equivalent circuit of
menjadi 159 V. three-phase three-limb transformer
based on magnetic circuit
Setelah dilakukan simulasi pada characteristics”. The International
transformator dengan kondisi open-circuit Conference on Advanced Power
dan transformator tersebut dibebani sebesar System Automation and Protection.
100% dari kapasitasnya yaitu 400 KVA Matja˘z Dolinar, Drago Dolinar, Gorazd
maka dihasilkan karakteristik fluks magnet ˘Stumberger, Bo˘stjan Polaj˘zer, and
yang terdapat pada transformator seperti Jo˘ze Ritonja. 2006. “A Three-Phase
gambar dibawah. Core-Type Transformer Iron Core
0.04
Fluks Bel itan Pr ime r
Fluks B elit an Fasa A
Fluks B elit an Fasa B
Model With Included Magnetic Cross
Saturation”. IEEE Transactions On
0.03 Fluks B elit an Fasa C
0.02
0.01
Magnetics, VOL. 42, NO. 10.
Weber
-0.01
-0.02
Amir Norouzi. 2013. “Open Phase
-0.03 Conditions in Transformers Analysis
-0.04
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
Detik
0.06 0.07 0.08 0.09 0.1 and Protection Algorithm”. GE
Gambar 19. Karakteristik fluks magnet saat open- Digital Energy. Markham, ON
circuit beban 100% Paul Krause, Oleg Wasynczuk, Scott
Berdasarkan gambar diatas Sudhoff, Steven Pekarek. 2013.
karakteristik hasil simulasi saat kondisi “Analysis Of Electric Machinery And
open-circuit menunjukkan terjadi Drive Systems”. Institute of Electrical
ketidakseimbangan fluks yang berada pada and Electronics Engineers, Inc