Anda di halaman 1dari 13

EKSPLORASI HASIL UJI TANGEN DELTA MENGGUNAKAN

FAKTOR KOREKSI TEMPERATUR


Oleh :
1. EMMY MUFLIHATUN ASANA
emmy@pln-jawa-bali.co.id
2. KUSUMA WIJAYANTHY
yanthy@pln-jawa-bali.co.id
3. SUWONDO
@pln-jawa-bali.co.id
PT. PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI REGION JAWA TENGAH & DIY

Abstrak
Dissipation Factor (Tan delta) adalah suatu pengukuran listrik yang berkaitan
dengan kehilangan dielektrik dalam isolasi. Pengujian tangen delta trafo sangat
efektif untuk memperkirakan tingkat kebasahan, kekeringan ataupun pemburukan
pada isolasi trafo. Pemburukan pada isolasi ini dapat disebabkan karena panas,
kelembaban, kerusakan mekanis, korosi kimiawi, korona ataupun tegangan lebih.
Pengujian tangen delta tergantung pada suhu. Untuk mendapatkan perbandingan
tangen delta dari sistem isolasi kertas dan minyak mineral yang dihasilkan dari
perbedaan suhu, perlu disusun faktor koreksi suhu dengan cakupan range dari
temperature pada tiap sistem isolasi yang umumnya diuji. Dimana suhu 20°C
digunakan sebagai suhu dasar untuk mengkoreksi tangen delta. Konversi suhu ini
akan ditinjau berdasarkan studi dari Doble dan alat uji Tettex.

I. PENDAHULUAN

Pada peralatan tegangan tinggi isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau
lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar
tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan. Isolasi dan pendingin pada trafo
menggunakan bahan isolasi cair karena memiliki kekuatan isolasi lebih tinggi.
Salah satu sifat listrik cairan isolasi adalah faktor dissipasi daya dimana faktor
dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan bolak-balik dan tinggi akan menentukan
unjuk kerjanya karena dalam kondisi berbeban terdapat sejumlah rugi-rugi dielektrik.

1/13
Faktor dissipasi sebagai ukuran rugi-rugi daya merupakan parameter yang penting
bagi kabel dan kapasitor. Minyak transformator murni memiliki faktor dissipasi yang
bervariasi antara 10-4 pada 200C dan 10-3 pada 900C pada frekuensi 50 Hz.

Batasan Pengujian Tangen Delta


Interpretasi berdasarkan Doble (ANSI C 57.12.90):

Standar nilai tangen delta untuk trafo baru:

II. Faktor Koreksi Suhu

II.1 Referensi Doble Literature


Dalam menentukan faktor koreksi dipilih isolasi antara belitan (C HL) sebagai variable
yang diinginkan karena isolasi ini tidak dipengaruhi oleh kontaminasi dari permukaan
luar dari bushing. Tangen delta CH dan CL yang diperoleh dapat memberikan pengaruh
dari rugi-rugi dalam permukaan bushing, jadi faktor koreksi mungkin lebih sulit untuk
didapatkan dibanding dari pada CHL.
Jenis-jenis faktor koreksi suhu yang sekarang digunakan untuk jenis transformator oil-
filled adalah :
- Free Breathing and Older Conservator (FB)
- Sealed, Gas-Blanketed dan Modern Conservator ≤ 161 kV
- Sealed, Gas-Blanketed dan Modern Conservator > 161 kV
Jenis-jenis dari faktor koreksi suhu disingkatkan sebagai FB, <= 161 kV dan > 161
kV untuk memudahkan pembahasan.

2/13
Grafik berikut memperlihatkan hasil studi dari koreksi tangen delta, dijelaskan dengan
simbol-simbol berikut:
- Simbol berlian, mengindikasikan pengukuran tangen delta dari setiap data dalam
database, yang merupakan hubungan dari suhu minyak permukaan
- Garis tegas mengindikasikan polinomial tingkat 2 yang sangat dekat mewakili
data pengukuran tangen delta yang diperlihatkan dari simbol berlian
- Hasil tinjauan faktor koreksi diindikasikan dengan simbol segiempat. Faktor
koreksi adalah nilai yang dibutuhkan untuk memperbaiki kurva polinomial tangen
delta pada 200C. Faktor koreksi (CF) ditunjukkan dalam rumus sbb:
PF pada 20 0 C
CF pada T 0 C 
PF pada T 0 C

atau
PF pada 20 0 C  PF pada T 0 C  CF pada T 0 C

- Simbol segitiga dan lingkaran mewakili faktor koreksi yang telah ada yang
digunakan untuk mengindikasikan kelas atau kelas-kelas dari trafo.

Gambar 2.1

3/13
Gambar 2.2

Gambar 2.3

Hasil studi faktor koreksi suhu terhadap nilai tangen delta pada suhu 20 0C, secara
keseluruhan, berdasarkan studi Doble, dapat dilihat pada tabel berikut:

4/13
TABLE OF MULTIPLIERS FOR USE IN CONVERTING POWER FACTORS
AT TEST TEMPERATURES TO POWER FACTORS AT 20°C

POWER TRANSFORMERS DISTRIBUTIONS TRANSFORMERS


(Above 500 kVA) (500 kVA and Below)
Oil-Filled Transformers Oil-Filled TEST
TEMPERATURES
Askarel-Filled Free Breathing and Sealed, Gas-Blanketed and
Sillicone Askarel Prior to Sillicone
Transf. Older Conservator Modern Conservator Types Modern
1950
Types
? 161 kV > 161 kV °C °F
- 1.56 1.57 0.95 - - 1.56 1.57 - 0 32.0
- 1.52 1.50 0.96 - - 1.52 1.5 - 2 35.6
- 1.48 1.44 0.98 - - 1.48 1.44 - 4 39.2
- 1.45 1.37 0.98 - - 1.45 1.37 - 6 42.8
- 1.43 1.31 0.99 - - 1.43 1.31 - 8 46.4
- 1.38 1.25 0.99 - - 1.38 1.25 - 10 50.0
- 1.31 1.19 1.00 - - 1.31 1.19 - 12 53.6
- 1.24 1.14 1.01 - - 1.24 1.14 - 14 57.2
- 1.16 1.09 1.01 - - 1.16 1.09 - 16 60.8
- 1.08 1.05 1.00 - - 1.08 1.05 - 18 64.4
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 20 68.0
0.90 0.91 0.96 0.99 0.96 0.90 0.91 0.95 0.96 22 71.6
0.81 0.83 0.92 0.98 0.92 0.81 0.83 0.92 0.92 24 75.2
0.72 0.76 0.88 0.97 0.88 0.72 0.76 0.88 0.88 26 78.8
0.64 0.70 0.84 0.96 0.84 0.64 0.70 0.84 0.84 28 82.4
0.56 0.63 0.80 0.95 0.80 0.56 0.63 0.80 0.80 30 86.0
0.51 0.58 0.76 0.94 0.76 0.51 0.58 0.76 0.76 32 89.6
0.46 0.53 0.73 0.93 0.73 0.46 0.53 0.73 0.73 34 93.2
0.42 0.49 0.70 0.91 0.70 0.42 0.49 0.70 0.70 36 96.8
0.39 0.45 0.67 0.90 0.67 0.39 0.45 0.67 0.67 38 100.4
0.35 0.42 0.65 0.89 0.65 0.35 0.42 0.65 0.65 40 104.0
0.33 0.38 0.62 0.87 0.62 0.33 0.38 0.62 0.62 42 107.6
0.30 0.36 0.59 0.86 0.59 0.3 0.36 0.59 0.59 44 111.2
0.28 0.33 0.56 0.84 0.56 0.28 0.33 0.56 0.56 46 114.8
0.26 0.30 0.54 0.83 0.54 0.26 0.30 0.54 0.54 48 118.4
0.24 0.28 0.51 0.81 0.51 0.24 0.28 0.51 0.51 50 122.0
0.22 0.26 0.49 0.79 0.49 0.22 0.26 0.49 0.49 52 125.6
0.21 0.23 0.47 0.77 0.47 0.21 0,23 0.47 0.47 54 129.2
0.19 0.21 0.45 0.75 0.45 0.19 0.21 0.45 0.45 56 132.8
0.18 0.19 0.43 0.72 0.43 0.18 0.19 0.43 0.43 58 136.4
0.15 0.17 0.41 0.70 0.41 0.16 0.17 0.41 0.41 60 140.0

Tabel 2.1

II.2 Referensi Tettex Instrument


Alat uji tangen delta, Tettex Instrument tipe 2818/5283, memberikan suatu konversi
nilai tangen delta hasil uji pada suhu tertentu terhadap nilai tangen delta pada suhu
200C. Hal ini berdasarkan standard ANSI/IEEE C 57.12.90 – 1980 (Tabel 2.2).

5/13
Test Object
Correction Factor
Temperature
T (°C) K
10 0.80
15 0.90
20 1.00
25 1.12
30 1.25
35 1.40
40 1.55
45 1.75
50 1.95
55 2.18
60 2.42
65 2.70
70 3.00

Tabel 2.2

Rumus konversi:

PFmT tan mT


PF20  atau tan  20 
K K

Dimana:
PF20 : power factor pada 200C
PFmT : power factor diukur pada suhu T
tanδ20 : tan δ pada 200C
tanδmT : tan δ diukur pada suhu T
T : suhu pengujian
K : faktor koreksi

Akurasi pengukuran Tettex 2818 dihitung berdasarkan rumus di bawah ini untuk
kondisi arus uji rendah (dibawah 31μA) dan terdapat inteferensi magnetik dari luar.

 B  KB I K 
 tan   (2  10  4  10  2  tan     R I   100%
 U   CN U   CN 

Dimana:

6/13
B : Eksternal magnetic interference field (Tesla)
U : Test voltage (V)
ω : 2 x π x f (f = test frequency in Hz)
CN : Standard capacitor (Farads)
KB : Magnetic field constant = 0.1
KI : Correction factor = 2.9
IR : Current noise = 1.10-9 A

II.3 Faktor Koreksi pada Bushing

Pada bushing yang terdapat fasilitas “capasitive test tap” digunakan untuk pengujian
tangen delta. Metode yang digunakan adalah UST (Ungrounded Specimen Test).
Sehingga dalam hal ini, pengaruh trafo terhadap hasil pengujian tangen delta adalah
kecil/minim.

Berikut adalah tabel nilai faktor koreksi untuk tan delta pada bushing.

Tabel 1
Faktor Koreksi temperature pada bushing.

7/13
Nilai pengukuran tan δ akan mengkoreksi temperatur / suhu berdasarkan pada faktor
koreksi yang diberikan pada tabel diatas. GOx digunakan untuk semua bushing
kondesor kertas yang diresapi minyak (oil-impregnated paper condenser bushings =
OIP) dan GSx digunakan untuk semua bushing kondensor kertas yang diresapi damar
(resin-impregnated paper condenser bushings = RIP), untuk semua bushings akan
diasumsikan jika bushing memiliki temperatur / suhu yang sama dengan minyak
permukaan dari transformator.
Pengujian seharusnya dilakukan pada temperature / suhu setinggi mungkin. Koreksi
akan dibuat mulai dari suhu 20°C. Faktor koreksi disipasi (tan δ) akan dibandingkan
dengan nilai pada “rating plate” atau dalam laporan pengujian.

Gambar 1 : Tan δ adalah sebuah fungsi dari tingkat kelembaban dan temperatur dalam OIP
bushing

Faktor Dissipasi pada OIP bushing


Faktor disipasi adalah sebuah bagian kritis dalam inti bushing kondenser yang terisi
minyak. Sebagian besar ditentukan oleh tingkat kelembaban dalam kertas dan jumlah
kontaminasi dalam sistem isolasi. Bersamaan dengan hal tersebut, faktor daya sangat
bergantung pada temperatur. Karakteristik utama diperlihatkan pada Gambar 1 diatas,
untuk temperatur yang berbeda dan tingkat kelembaban yang berbeda.

8/13
Hal ini dapat dilihat dengan jelas bahwa pengukuran pada kenaikan temperatur lebih
sensitif. Pada 20°C tingkat kelembaban antara 0,1% - 1% memperlihatkan bahwa
pada faktor disipasi yang sama. Pada tingakt temperatur (90°C) terjadi perbedaan oleh
sebuah faktor sebanyak 5 atau lebih.
Yang dapat diambil dari hal diatas adalah bahwa faktor terpenting adalah faktor
disipasi pada tingkat temperatur dan bukan faktor disipasi pada 20°C. Untuk bushing,
faktor disipasi terpenting :
- sebuah faktor disipasi adalah tetap (konstan) dengan temperatur selama seluruh
bushing dalam keadaan hidup / bekerja.
- sebuah faktor disipasi adalah menuju tetap (konstan) selama seluruh bushing
dalam keadaan hidup / bekerja.
Standar bushing ANSI dan IEC keduanya membutuhkan pengukuran dari faktor
disipasi pada temperatur ruangan adalah sebuah pengujian rutin dalam bushing baru.
Hal ini dilakukan untuk semua bushing. Selama pengujian rutin yang dipersyaratkan
untuk tidak hanya tingkat dari faktor disipasi tetapi juga perubahan dengan tegangan
selama hal ini akan menjadi pertanda penting dari kontaminasi dari bushing.
Disamping itu, kami mengambil bushing dari produksi umum setiap bulan kedua dan
menempatkannya dalam oven / pemanas 90°C. Setalah 24 jam faktor disipasi diukr.
Instruksi internal mensyaratkan jika nilai yang harus ditemui sama dengan persyaratan
pada 20°C.

Faktor Disipasi RIP bushing


Ketika pengukuran tan δ dalam RIP bushing sebelum bushing dimasukkan dalam
perbaikan, deviasi dan nilai tan δ dibandingkan dengan nilai dalam marking plate
yang ditunjukkan. Alasan untuk hal ini sangat dimungkinkan penetrasi pelembab
dalam permukaan bagian dari RIP. Sebagai contoh, hal ini dapat terjadi jika bushing
disimpan tanpa kantong proteksi yang tersegel, yang mengizinkan udara dengan
tingkat kelembaban yang tinggi untuk penetrasi lapisan luar permukaan dari bushing.

Normalnya, nilai dari tan δ akan menurun menuju penyesuaian dari nilai yang telah
ditetapkan jika bushing disimpan untuk di service, nilai akan turun selama beberapa
jam.

III. Hasil Uji Tangen Delta menggunakan Faktor Koreksi

9/13
Hasil uji tangen delta pada suhu T, oleh alat uji dikonversi langsung pada suhu 20 0C,
dibandingkan dengan konversi melalui perhitungan rumus dari alat uji tersebut dan
juga dibandingkan dengan konversi melalui rumus yang ditetapkan oleh Doble.
Hasilnya sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.

1. GI Purwodadi bay Trafo 3, 30 MVA


2. GI Jekulo bay Trafo 2, 30 MVA

10/13
28-Sep-05 05-Apr-06 4-Apr-07
Tanδ (%) MODE UJI UJI TETTEX DOBLE UJI TETTEX DOBLE UJI TETTEX DOBLE
50°C 20°C RUMUS 20°C 49°C 20°C RUMUS 20°C 49°C 20°C RUMUS 20°C
Primer UST A 1.84 1.13 0.94 0.94 0.16 0.10 0.08 0.08 0.15 0.09 0.08 0.08
Tap 1 UST B 0.12 0.07 0.06 0.06 0.18 0.11 0.09 0.09 0.05 0.03 0.03 0.03
UST A+B 1.49 0.91 0.76 0.76 0.17 0.11 0.09 0.09 0.15 0.10 0.08 0.08
GST A+B 0.91 0.56 0.47 0.46 0.16 0.10 0.08 0.08 0.20 0.12 0.10 0.10
GSTg A 0.06 0.02 0.03 0.03 0.13 0.08 0.07 0.07 0.23 0.15 0.12 0.12
GSTg B 0.29 0.18 0.15 0.15 0.15 0.10 0.08 0.08 0.19 0.12 0.10 0.10
GSTg A+B 0.04 0.03 0.02 0.02 0.13 0.08 0.07 0.07 0.21 0.13 0.11 0.11
Sekunder UST A 0.43 0.26 0.22 0.22 0.48 0.30 0.25 0.24 0.18 0.11 0.09 0.09
Tap 1 UST B 0.15 0.09 0.08 0.08 0.18 0.11 0.09 0.09 0.26 0.16 0.13 0.13
UST A+B 0.20 0.12 0.10 0.10 0.27 0.17 0.14 0.14 0.20 0.13 0.10 0.10
GST A+B 0.24 0.14 0.12 0.12 0.23 0.14 0.12 0.12 0.18 0.11 0.09 0.09
GSTg A 0.16 0.10 0.08 0.08 0.13 0.08 0.07 0.07 0.17 0.10 0.09 0.09
GSTg B 0.27 0.17 0.14 0.14 0.28 0.18 0.14 0.14 0.15 0.09 0.08 0.08
GSTg A+B 0.13 0.08 0.07 0.07 -0.07 -0.05 -0.04 -0.04 0.45 0.28 0.23 0.23
Tertier UST A 0.18 0.11 0.09 0.09 0.20 0.13 0.10 0.10 0.18 0.11 0.09 0.09
Tap 1 UST B 13.70 8.40 7.03 6.99 33.10 20.57 16.97 16.88 8.89 5.52 4.56 4.53
UST A+B 0.26 0.15 0.13 0.13 0.39 0.24 0.20 0.20 0.24 0.15 0.12 0.12
GST A+B 0.24 0.14 0.12 0.12 0.34 0.21 0.17 0.17 0.27 0.17 0.14 0.14
GSTg A 0.29 0.18 0.15 0.15 0.40 0.25 0.21 0.20 0.32 0.20 0.16 0.16
GSTg B 0.20 0.12 0.10 0.10 0.25 0.15 0.13 0.13 0.23 0.14 0.12 0.12
GSTg A+B 0.23 0.14 0.12 0.12 0.25 0.15 0.13 0.13 0.27 0.17 0.14 0.14

Tabel 3.1 GI Purwodadi bay Trafo 3, 30 MVA

11/13
27-Sep-05 06-Sep-06 9-Mar-07
Tanδ (%) MODE UJI UJI TETTEX DOBLE UJI TETTEX DOBLE UJI TETTEX DOBLE
50°C 20°C RUMUS 20°C 47°C 20°C RUMUS 20°C 50°C 20°C RUMUS 20°C
Primer UST A 2.90 1.60 1.49 1.48 0.25 0.16 0.13 0.13 0.26 0.16 0.13 0.13
Tap 1 UST B 0.10 0.06 0.05 0.05 0.08 0.05 0.04 0.04 0.08 0.05 0.04 0.04
UST A+B 0.32 0.20 0.16 0.16 0.25 0.16 0.13 0.13 0.25 0.15 0.13 0.13
GST A+B 0.31 0.19 0.16 0.16 0.25 0.16 0.13 0.13 0.23 0.14 0.12 0.12
GSTg A 0.30 0.19 0.15 0.15 0.26 0.16 0.13 0.13 0.18 0.11 0.09 0.09
GSTg B 0.32 0.20 0.16 0.16 0.25 0.16 0.13 0.13 0.23 0.14 0.12 0.12
GSTg A+B 0.31 0.19 0.16 0.16 0.25 0.16 0.13 0.13 0.18 0.12 0.09 0.09
Sekunder UST A 0.27 0.17 0.14 0.14 0.24 0.16 0.12 0.12 0.28 0.17 0.14 0.14
Tap 1 UST B 0.28 0.17 0.14 0.14 0.26 0.16 0.13 0.13 0.28 0.17 0.14 0.14
UST A+B 0.30 0.18 0.15 0.15 0.27 0.17 0.14 0.14 0.30 0.19 0.15 0.15
GST A+B 0.31 0.19 0.16 0.16 0.29 0.19 0.15 0.15 0.32 0.20 0.16 0.16
GSTg A 0.30 0.18 0.15 0.15 0.31 0.20 0.16 0.16 0.30 0.18 0.15 0.15
GSTg B 0.30 0.18 0.15 0.15 0.31 0.20 0.16 0.16 0.32 0.20 0.16 0.16
GSTg A+B 0.39 0.24 0.20 0.20 0.58 0.37 0.30 0.30 0.52 0.32 0.27 0.27
Tertier UST A 0.32 0.20 0.16 0.16 0.26 0.16 0.13 0.13 0.26 0.16 0.13 0.13
Tap 1 UST B 0.66 0.41 0.34 0.34 -0.66 -0.42 -0.34 -0.34 0.08 0.05 0.04 0.04
UST A+B 0.35 0.21 0.18 0.18 0.24 0.16 0.12 0.12 0.25 0.15 0.13 0.13
GST A+B 0.32 0.19 0.16 0.16 0.33 0.21 0.17 0.17 0.23 0.14 0.12 0.12
GSTg A 0.31 0.19 0.16 0.16 0.34 0.22 0.17 0.17 0.18 0.11 0.09 0.09
GSTg B 0.38 0.23 0.19 0.19 0.33 0.21 0.17 0.17 0.23 0.14 0.12 0.12
GSTg A+B 0.31 0.19 0.16 0.16 0.36 0.23 0.18 0.18 0.18 0.12 0.09 0.09

Tabel 3.2 GI Jekulo bay Trafo 2, 30 MVA

12/13
Dari data – data hasil pengujian diatas tampak bahwa nilai konversi tan delta pada
suhu 20°C untuk alat uji tettex memliki deviasinya ±18% terhadap standar Doble.

IV. KESIMPULAN
1. Pengujian faktor daya isolasi sangat efektif untuk memperkirakan tingkat
kebasahan, kekeringan ataupun pemburukan pada isolasi trafo.
2. Nilai faktor daya dikoreksi terhadap suhu untuk memperoleh analisa yang
akurat

V. SARAN
1. Masih perlu adanya kajian mengenai faktor koreksi suhu untuk merk dan tipe
alat uji tan δ yang lain.

VI. DAFTAR PUSTAKA


1. Basic Power Factor Theory and Apparatus Testing, Doble Engineering Company,
2003
2. Rickley, A.L, Clark, R.E, Power Factor versus Temperature Characteristics of
Modern power-Transformer Insulation, Doble Engineering Company
3. Gilbert, Norbert E, Power Factor versus Temperature Relationships for Oil-Filled
Power Transformers, Doble Engineering Company
4. Bushing Diagnostic and Conditioning, ABB

13/13

Anda mungkin juga menyukai