Anda di halaman 1dari 14

Makalah Manusia dalam Perspektif Islam

Hafiz ArrahmanSenin, 03 Oktober 2016Agama, Aqidah, Tugas

KATAPENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,serta
taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sebatas pengetahuandan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Ratmiarti, selaku Dosenmata
kuliah pendidikan agama islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
pengertian,lapisan dan proses butting pada system operasi,jenis-jenissistem operasi,model user
interface, pengaturan proses dan peralatan pada system operasi. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saranayangmembangun.Adapun
makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber
yang berkaitan dengan agama Islam serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan
tema. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yangmembacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupunorang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-katayang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa akan datang.

Bekasi,2 Oktober 2016

Penulis

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang misterius dan sangat menarik. Dikatakanmisterius
karena semakin dikaji semakin terungkap betapa banyak hal-hal mengenai manusiayang belum
terungkapkan. Dan dikatakan menarik karena manusia sebagai subjek sekaligussebagai objek kajian
yang tiada henti-hentinya terus dilakukan manusia khusunya para ilmuwan.Oleh karena itu manusia
telah menjadi sasaran studi sejak dulu, kini dan kemudian hari. Hampirsemua lembaga pendidikan
tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadapdirinya sendiri,masyarakat dan
lingkungan hidupnya.

Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang studinya masing-masing, tetapi sampaisekarang
para ahli belum mencapai kata sepakat tentang manusia. Ini terbukti dari banyaknya penamaan
manusia, misalnya homo sapien ( manusia berakal ), homo economicus ( manusiaekonomi ), yang
kadang kala disebut economic animal ( binatang economi ), dan sebagainya.

Al-Quran tidak menggolongkan manusia kedalam kelompok binatan (animal ) selamamanusia


mempergunakan akal dan karunia Tuhan lainnya. Namun, kalau manusia tidakmempergunakan akal
dan berbagai potensi pemberian Tuhan yang sangat tinggi nilainya yakni pemikiran
(rasio),kalbu,jiwa,raga, serta panca indra secara baik dan benar, ia akan menurunkanderajatnya
sendiri seperti hewan.

Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni jasmani dan rohani.Jasmani manusia
bersifat materi yang berasal dari unsur unsur saripati tanah. Sedangkan rohmanusia merupakan
substansi immateri berupa ruh. Ruh yang bersifat immateri itu ada dua daya,yaitu daya pikir (akal)
yang bersifat di otak, serta daya rasa (kalbu). Keduanya merupakansubstansi dari roh
manusia.Seperti yang dinyatakan Allah didalamAl-Quran :

Artinya :

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin danmanusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannyauntuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan merekalebih sesat lagi. Meraka itulah orang-orang yang
lalai.

(QS.Al-

A’raf

7:179)
Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna dan bagus,dan
manusia diciptakan sebagai kholifah Allah di Bumi, dan telah dijadikan Bumi seisinya untuktunduk
kepada manusia.

Allah Befirman :

Artinya :

"

Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna

" (Q.S At-Tiin:5)

Untuk pengetahuan telah membuktikan bahwa benar adanya jika manusia itu sebenarnyadari tanah.
Tanpa adanya tanah tidak mungkin manusia bisa tumbuh. semua makanan yang ada, pada awalnya
adalah dari tanah.

1.2Tujuan

1.

Mengetahui pengertian manusia.

2.

Mengetahui kelebihan manusia dar makhluk lainnya, fungsi dan tanggung jawab manusia
dalamIslam.

3.

Mengetahui fase-fase proses penciptaan manusia dalam islam.

4.
Mengetahui Hakekat manusia.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat yang bisa kita ambil dari penulisan makalah yang berjudul manusia dalam perspektif islam
ini yaitu pembaca diharapkan bisa mengetahui dan mempelajari tentang bagaimana manusia
diciptakan oleh Allah SWT mulai dari sari pati tanah hingga menjadi wujudmanusia sempurna
daripada makhluk ciptaan-NYA yang lain.

Makalah ini juga membahas mengenai hakekat manusia,dengan harapan pembaca


mampumengetahui apa yang semestinya dilakukan oleh manusia selaku khalifah dimuka bumi ini.

1.4Rumusan Masalah

Adapaun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain, sebagai berikut:

1.

Apa pengertian manusia ?

2.

Apa kelebihan manusia dar makhluk lainnya, fungsi dan tanggung jawab manusia dalam Islam?

3.

Bagaimana proses penciptaan manusia dalam islam ?

4.

Apa saja fase-fase pada proses penciptaan manusia dalam islam?

5.
Apa hakekat manusia menurut islam ?

BAB II

Pembahasan

2.1 PengertianManusia

6.

Secara individual manusia bertanggungjawab atas segala perbuatannya. Hal ini dinyatakan olehAllah
dalam Al-Qur'an :

Artinya: "Setiap orang terikat (bertanggungjawab atas apa yang dilakukannya."(QS. At-Thur :21)

7.

Berakhlaq. Berakhlaq adalah ciri utama manusia dibandingkan makhluk lain. Artinya manusiaadalah
makhluk yang diberikan Allah kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk. Dalam
Islam kedudukan akhlak sangat penting, ia menjadi komponen ketiga dalam Islam.Kedudukan ini
dapat dilihat di dalam sunnah Nabi yang mengatakan bahwa beliau diutushanyalah untuk
menyempumakan akhlak manusia yang mulia.

Tanggung jawab Manusia dalam Islam :

1.

Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri


Manusia dalam hidupnya mempunyai

“harga”,

sebagai mana kehidupan manusiamempunyai beban dan tanggung jawab masing-masing.

2.

Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang menjadi anggotakeluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.

3.

Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengankedudukanya
sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sinimerupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggotamasyarakat yang lain agar dapat
melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

4.

Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara

Suatu kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatunegara. Dalam
berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-normaatau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu
salah, maka ia harus bertanggung jawab kan kepada negara.

5.

Tanggung jawab terhadap Tuhan


Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakanmanusia tidak bisa
lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab sucimelalui berbagai macam
agama.

2.3Proses Penciptaan Manusia

Proses penciptaan manusia dijelaskan Allah SWT dalam beberapa firman-Nya melalui berbagai fase
atau tahapan. Salah satunya pada QS. Al-

Mu’minun

: 12-14 :

Artinya :

“Dan

sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari

tanah.”

(QS.al-

mu’minun

: 12 )

“Kemudian

Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh

(rahim).”

(QS.al-

mu’minun

: 13 )

“Kemudian

air mani itu Kami jadikansegumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulangbelulang itu Kamibungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling

Baik.”

(QS.al-

mu’minun

: 14)

2.4 Fase-fase Proses Penciptaan Manusia

Adapun fase-fase proses penciptaan manusia diantaranya sebagai berikut :

1.

‘Sulalah

min

thin’

(saripati tanah).

Saripati tanah yang dimaksud

sebagaimana pendapat

Thahir Ibn

‘Asyur

adalah zatyang diproduksi oleh alat pencernaan yang berasal dari bahan makanan (baik tumbuhan
maupunhewan) yang bersumber dari tanah, yang selanjutnya menjadi darah, kemudian berproses
hinggaakhirnya menjadi sperma ketika terjadi hubungan sex.

2.

‘Nuthfah’
(air mani).

Makna asal kata

‘nuthfah’

dalam bahasa Arab berarti setetes yang dapat membasahi.Penggunaan kata ini sejalan dengan
penemuan ilmiah yang menginformasikan bahwa pancaranmani yang menyembur dari alat kelamin
pria yang mengandung sekitar dua ratus juta benihmanusia, tetapi yang berhasil bertemu dengan
ovum wanita hanya satu. Itulah yang dimaksuddengan

nuthfah.

3.

‘Alaqah’

(segumpal darah).

Segumpal darah adalah salah satu arti kata

‘alaqah

dari dua arti lainnya yaitu

‘sesuatu

yang

melayang’

dan

‘lintah’.

Seorang ilmuwan terkenal dalam bidang anatomi dan embriologiProf. Keith Moore menyatakan
bahwa

‘alaqah

sebagai‘sesuatu

yang

melayang’

sesuai denganapa yang bisa dilihat pada pengikatan embrio - selama fase ini - pada rahim ibu. Dan

‘alaqah
diartikan

‘segumpal

darah’

atau

‘gumpalan

darah yang

membeku’

karena embrio selama fase ini berkembang melalui saat-saat internal yang diketahui seperti
pembentukan darah di pembuluhtertutup sampai dengan putaran metabolis lengkap melalui

plasenta

(ari-ari). Selama fase inidarah ditangkap di dalam pembuluh tertutup sehingga embrio memperoleh
penampakan sebagaigumpalan darah beku. Sedang

‘alaqah

diartikan

‘lintah’

oleh karena

embrio

selama fase

‘alaqah

memperoleh penampakan yang sangat mirip dengan lintah. Prof. Keith Moore menguji
denganmembandingkan lintah air yang masih segar dengan embrio pada fase ini dan beliau
menemukankesamaan diantara keduanya.

4.

‘Mudghah’

(segumpal daging).
Mudhghah berasal dari kata madhagha yang berarti mengunyah. Pada fase ini embriodisebut
mudhghah karena bentuknya masih dalam kadar yang kecil seukuran dengan sesuatuyang dikunyah.

5.

‘Idzam

(tulang atau kerangka).

Pada fase ini embrio mengalami perkembangan dari bentuk sebelumnya yang hanya berupa
segumpal daging hingga berbalut kerangka atau tulang.

6.

Kisa al-

‘idzam

bil-lahm

(penutupan tulang dengan daging atau otot).

Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan lahm (daging)diibaratkan pakaian
yang membungkus tulang, selaras dengan kemajuan yang dicapai embriologiyang menyatakan
bahwa sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel daging, dan bahwa tidakterdeteksi adanya satu sel
daging sebelum terlihat sel tulang.

7.

Insya

(mewujudkan makhluk lain).

Fase ini mengisyaratkan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan kepada manusia
yangmenjadikannya berbeda dengan makhluk-makhluk lain. Sesuatu itu adalah ruh ciptaannya
yangmenjadikan manusia memiliki potensi yang sangat besar sehingga dapat melanjutkan
evolusinyahingga mencapai kesempurnaan makhluk.
2.5 Hakekatdan Martabat Manusia

Menurut bahasa hakikat berarti kebenaran atau seesuatu yang sebenar-benarnya atau asalsegala
sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa
sesuatu. Karena itu dapat dikatakan hakikat syariat adalah inti dan jiwa dari suatu syariat itusendiri.
Dikalangan tasauf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya karena itumuncul kata-kata
diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad, hati, roh, nyawa,
dan rahasia.

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

1.

Makhluk yang memiliki tenaga yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhikebutuhan-
kebutuhannya.

2.

Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dansosial.

3.

Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinyadan
mampu menentukan nasibnya.

4.

Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai(tuntas) selama hidupnya.

5.

Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinyasendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
6.

Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi
yang tak terbatas.

7.

Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.

8.

Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa
berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungansosial.

Martabat saling berkaitan dengan maqam, maksud nya adalah secara dasarnya maqammerupakan
tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga merupakansesuatu keadaan
tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalananspritual dalam
beribadah kepada Allah Swt.

Martabat manusia adalah sebagai berikut :

1.

Marabat dan derajat manusia dibanding makhluk lainnya ialah yang paling tinggi karena dibekaliakal
untuk berpikir, hati untuk merasakan, serta nafsu atau keinginan sebagai pendorong.
Bahkanmanusia diberi kemampuan untuk berbicara sesuai bahasa masing - masing.

2.

Tinggi dan rendahnya martabat dan derajat manusia tergantung masing - masing mereka
dalammenggunakan akal , hati atau perasaan serta nafsunya untuk hal - hal baik atau buruk.

3.
Dengan kelebihan - kelebihan sebagai makhluk paling sempurna tersebut maka manusiadijadikan
khalifah di muka bumi (mengelola dan memelihara alam)

BAB IV

Kesimpulan

Sebagai makhluk yang dibekali dengan berbagai kelebihan jika dibandingan denagnmakhluk lain,
sudah sepatutnya manusia mensyukuri anugrah tersebut dengan berbagai cara,diantaranya dengan
memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri kita. Kita juga dituntutuntuk terus
mengembangkan potensi tersebut dalam rangka mewujudkan tugas dan tanggung jawab manusia
sebagai makhluk dan khalifah di bumi.

DAFTAR PUSTAKA

Masjkoery, A. Qohar. et al. 2003. Pendidikan Agama Islam. Jakarta:Gunadarma

Ilmu Dari Islamwiki (2009,29 januari )makalah manusia dalam pandangan islam. Diperoleh 1Oktober
2016, dari http://islamwiki.blogspot.com/2009/01/manusia-dalam-pandangan-

islam.html

Al-Quran dan terjemahan ( 2010,5 agustus )Al-Quran dan terjemahan surah al-

muminun’.

Diperoleh1 Oktober 2016, dari http://alqurandanterjemahan.wordpress.com/2010/08/24/surah-al-

mukminun-dan-terjemaha

Anda mungkin juga menyukai