Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Iqbal Hibatullah

NIM : 20020008

Kelas : 201E Akuntansi Sabtu

Matkul : Perpajakan II

1. Jelaskan perbedaan Wajib Pajak Dalam Negeri dengan Wajib Pajak Luar Negeri!
Berdasarkan Pasal 2 ayat (2) UU PPh No. 17 tahun 2000, perbedaan yang penting antara Wajib Pajak
dalam negeri dan Wajib Pajak luar negeri terletak dalam pemenuhan kewajiban pajaknya, antara
lain:
 Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak atas penghasilan baik yang diterima atau diperoleh
dari Indonesia dan dari luar Indonesia, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenakan pajak hanya
atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di Indonesia.
 Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif umum,
sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto dengan tarif
pajak sepadan.
 Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan sebagai sarana
untuk menetapkan pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak, sedangkan Wajib Pajak luar
negeri tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan, karena kewajiban pajaknya
dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final.

2. Jelaskan syarat Wajib Pajak Dalam Negeri berubah statusnya menjadi Subjek Pajak Luar Negeri!
WNI yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan serta memenuhi persyaratan:
a. Bertempat tinggal secara permanen di suatu tempat di luar Indonesia yang bukan merupakan
tempat persinggahan;
b. Memiliki pusat kegiatan utama yang menunjukkan keterikatan pribadi, ekonomi, dan/ atau
sosial di luar Indonesia, yang dapat dibuktikan dengan:
 suami atau isteri, anak-anak, dan/ atau keluarga terdekat bertempat tinggal di luar
Indonesia;
 sumber penghasilan berasal dari luar Indonesia; dan/atau
 menjadi anggota orgamsas1 keagamaan, pendidikan, sosial, dan/ atau kemasyarakatan
yang diakui oleh pemerintah negara setempat;
c. Memiliki tempat menjalankan kebiasaan atau kegiatan sehari-hari di luar Indonesia
d. Menjadi subjek pajak dalam negeri negara atau yuridiksi lain; dan/atau
e. Persyaratan tertentu lainnya.
Dimana persyaratan poin a, b, dan c dipenuhi secara berjenjang.

3. Hitunglah Kompensasi Kerugian PT A di bawah ini


PT A mengalami kerugian fiskal sebesar Rp3 miliar pada tahun 2020. Berikut adalah laba rugi fiskal
PT A dalam lima tahun selanjutnya:
Tahun 2021: laba fiskal Rp200 juta
Tahun 2022: laba fiskal Rp300 juta
Tahun 2023: rugi fiskal Rp500 juta
Tahun 2024: laba fiskal Rp500 juta
Tahun 2025: laba fiskal Rp800 juta
Berapa sisa kompensasi kerugian PT A pada Tahun 2025?
Kompensasi kerugian fiskal th. 2020 : Rp 3.000.000.000
Pengurang:
Laba fiskal 2021 (Rp 200.000.000)
Laba fiskal 2022 (Rp 300.000.000)
Laba fiskal 2024 (Rp 500.000.000)
Laba fiskal 2025 (Rp 800.000.000)
(Rp 1.800.000.000)
Sisa Kompensasi kerugian fiskal 2020 Rp 1.200.000.000

Kompensasi kerugian fiskal 2023 : Rp 500.000.000

Dikarenakan kompensasi kerugian fiscal hanya dapat digunakan pada saat tahun berikutnya selama
5 tahun berturut-turut, maka sisa kompensasi kerugian fiscal tahun 2020 tidak dapat digunakan lagi.

Jadi sisa kompensasi kerugian fiskal PT A pada tahun 2025 adalah Rp 500.000.000

4. Hitung PPh terutang Orang Pribadi menggunakan tarif yang berlaku sebelum UU HPP di bawah ini
Pak Agus memiliki Penghasilan Kena Pajak (PKP) sebesar Rp150.000.000. Beberapa PPh terutangnya?

PKP Rp 150.000.000

PPh terutang:
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 100.000.000 = Rp 15.000.000 +
Rp 17.500.000

Jadi, PPh terutangnya adalah Rp 17.500.000

5. Tuan A baru menikah pada 2 Januari 2021. Jika Tuan A melaporkan surat pemberitahuan (SPT)
Tahunan 2020, apakah Tuan A sudah bisa mengganti status penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dari
tidak kawin (TK) menjadi kawin (K) dan mendapatkan tambahan PTKP, Jelaskan beserta dasar hukum
dan alasannya?

Berdasarkan Pasal 7 ayat (2) UU PPh, penerapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun
pajak atau awal bagian tahun pajak.

Jadi, Tuan A tidak bisa mengganti status PTKP nya dari tidak kawin (TK) menjadi kawin (K), karena
status Tuan A pada awal 2020 adalah tidak kawin.

Anda mungkin juga menyukai