Diajukan oleh :
E100190274
Kepada
FAKULTAS GEOGRAFI
TAHUN 2022
A. Judul
Analisis Pola Spasial Sebaran Puskesmas di Kabupaten Wonogiri Berdasarkan Kepadatan Penduduk
B. Latar Belakang
Indonesia adalah negara berkembang, maka dari itu kesejahteraan masyarakat di negara berkembang, sangat
bergantung pada suatu kemampuan mereka untuk mendapatkan akses pelayanan publik seperti pelayanan kesehatan dan
sebagainya. Namun karena adanya permintaan melebihi kemampuan pemerintah dalam memenuhi suatu permintaan atau
mingkatkan fasilitas kesehatan yang memadai , terjadilah situasi "kekurangan" sehingga diperlukannya suatu pengalokasian
pusat-pusat pelayanan publik pada masyarakat yang benar-benar optimal dalam pemerataannya, baik dalam dimensi spasial
Kebijakan dan arah pembangunan di bidang kesehatan dalam Repelita V telah digariskan dalam GBHN 1988
sebagai berikut : Pembangunan Kesehatan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas manusia yang diarahkan
untuk mempertinggi nilai kesehatan dan keadaan gizi masyarakat, taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan pada umumnya
apalagi di daerah yang padat penduduk. Sehubungan dengan hal tersebut pembangunan kesehatan perlu dilakukan secara terpadu
atas dasar Sistem Kesehatan Nasional yang mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dan menekankan pentingnya upaya
peningkatan masyarakat dan keluarga, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Persebaran lokasi puskesmas hendaknya ditempatkan pada lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan organisadi
dan pendekatan keruangan, yang dimaksudkan agar lebih tepat, efisien dan merata penyebarannya dalam suatu wilayah di
Kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri sehingga memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas puskesmas.
Selain itu, dampak pelayanan kepada penduduk baru akan nampak apabila pelayanan kesehatan tersebut merata dan dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan atau bagian masyarakat dengan karakter sosial ekonomi yang berbeda.
Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang memiliki perkembangan
penduduk atau tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup cepat. Perkembangan wilayah di Kabupaten Wonogiri diikuti pula
dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang dimiliki. Pada tahun 2010 jumlah penduduk di Kabupaten Wonogiri tercatat
sebanyak 874 .291 jiwa, dan di tahun 2019 tercatat sebanyak 957,106 jiwa . Jumlah ini tersebar di 25 kecamatan yaitu
Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Batuwarno, Tirtomoyo, Nguntoronadi, Baturetno, Eromoko, Wuryantoro, Manyaran,
Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Sidoharjo, Jatiroto, Kismantoro, Purwantoro, Bulukerto, Slogohimo, Jatisrono, Jatipurno,
Girimarto, Karangtengah, Paranggupito, Puhpelem (Sumber : Badan Statistik Kabupaten Wonogiri 2019).
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Wonogiri menyebabkan kepadatan penduduk Kabupaten
Wonogiri yang semakin bertambah dari tahun ke tahun, ini tentunya menyebabkan peranan Puskesmas dalam pemelihara
kesehatan masyarakat menjadi penting terutama puskemasnya yang menjadi fasiloitas kesehatan umum untuk kalangan atau
segala lapisan masyarakat di tingkat Kecamatan. Kondisi tersebut tentu menuntut tersedianya Puskesmas dalam jumlah yang
memadai serta persebaran puskesmas tingkat kecamatan yang cukup merata untuk dijangkau masyarakat luas. Diperlukan suatu
sarana atau media yang mampu memberikan informasi kepada masyarakat tentang jumlah, persebaran serta perkembangan
Puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan mengenai pelayanan kepada masyarakat luas. Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui suatu Puskesmas berkembang yang ada di setiap kecamatan atau tidak adalah keadaan jumlah
pasien yang memanfaatkan pelayanan yang ada di Puskesmas tersebut oleh masyarakat dari tahun ke tahun serta sarana
1.
Menganisis tingkat potensi pelayanan puskesmas perkecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri.
2.
Menganalisis hubungan kepadatan penduduk terhadap seberan puskesmas di Kabupaten Wonogiri .
1. Telaah Pustaka
Pemanfaatan pelayanan puskesmas dapat dilihat dari segi ketercapaian tujuan fasilitas kesehatan dalam melayani
masyarakat dan keterjangkauan tujuan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan. Tolak ukur pemanfaatan pelayanan.
Puskesmas pelayanan dalam hal ini adalah tercapainya target kuantitas kunjungan ke Puskesmas. Pemanfaatan
dipengaruhi oleh kesempatan masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan berdasarkan lokasi dan distribusi
fasilitas, serta jangkauan masyarakat terhadap fasilitas tersebut. Jangkauan masyarakart dipengaruhi oleh jarak dan
ketersediaan sarana transportasi yang dibutuhkan oleh pengunjung menuju ke puskesmas. Tinjauan lingkungan
menuntut adanya lokasi fasilitas yang tepat dari segi penempatannya (strategis). Dengan penempatan puskesmas yang
strategis maka dapat memperbesar harapan bagi seluruh masyarakat baik di wilayah kerja puskesmas maupun dari luar
daerah layanan. Kemampuan masyarakat menjangkau lokasi ditunjukkan dengan potensi aliran pengunjung menuju
lokasi puskesmas dan frekuensi yang dilakukan. Besarnya potensi penduduk menuju lokasi Puskesmas sebagai fungsi
dari hubungan antara jarak dengan tempat tinggal ke lokasi puskesmas, sarana transportasi yang tersedia yang dapat
mempengaruhi penduduk dalam memanfaatkan pelayanan puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Penelitian Sebelumnya.
Penelitian yang mengkaji analisis karakteristi persebaran puskesmas berdasarkan tingkat kepadatan pendududuk
dengan studi kasus di 25 Kecamatatan yang ada di Kabupaten Wonogiri ini memiliki perbedaan dengan penelitian
sebelumnya, baik perbedaan dari segi judul, tujuan, metode maupun populasi penelitian. Penelitan sebelumnya tersebut
antara lain :
Santun Putika (2001) Pemanfaatan Pelayanan Tujuan dari penelitian ini adalah Metode penelitian yang Hasil yang diperoleh dari penelitian
Kesehatan Oleh menyajikan data tentang tingkat digunakan adalah metode tersebut : bahwa tingkat tingkat potensi
Masyarakat Di potensi pelayanan kesehatan di penelitian survai. Puskesmas Wonogiri I rendah dan
Puskesmas dua Puskesmas wilayah penelitian, tingkat potensi puskesmas II tinggi,
Sri Sumaryanti, 2000. Pemanfaatan Pelayanan Mengetahui pemanfaatan Metode penelitian yang Hasil penelitian diperoleh dari jumlah
Kesehatan Oleh pelayanan digunakan adalah survey, responden 172 hubungan faktor
pemanfaatan Puskesmas.
Surakarta mempengaruhi
pemanfaatan
Puskesmas di daerah
penelitian.
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini termasuk penelitian deduktif dan kualitatif . Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan
metode survei langsung di lapangan serta pengumpulan data sekunder seperti kondisi wilayah, serta kondisi kepadatan penduduk
di Kabupaten Wonogiri .
1.
Populasi/Obyek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang ada di Kabupaten Wonogiri serta fasilitas Kesehatan berupa
2.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitaian sebaran puskemas di Kabupaten Wonogiri berdasarkan kepadatan
A. Data Sekunder
Data sekunder digunakan untuk mengetahui bagaimana kedaaan atau kondisi wilayah, serta kondisi penduduk
yang ada disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri, dimana data sekunder ini sebagai data
pendukung dalam menganalisis yang akan dilakukan nantinya. Data sekunder kondisi wilayah berupa kondisi
fisik wilayah sedangkan data sekunder kondisi masyarakat berupa data – data jumlah penduduk, jenis
kelamin, pekerjaan, dan sebagainya, data sekunder ini didapatkan dari data Bapan Pusat Statistika Kabupaten
Wonogiri
B. Data Primer
Data primer penelitian ini dikumpulkan dengan cara menggunakan metode observasi dan survei.
a. Teknik observasi
Untuk teknik observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
kondisi sebaran puskemas di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri. Teknik observasi
ini dilakukan untuk mendapatkan data yang tidak didapatkan saat wawancara, data tersebut yaitu
tentang kualitas permukiman, kualitas fasilitas kesehatan terutama puskesmas ,kondisi wilayah,
masyarakat sekitar di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri, serta aksesibilitas terhadap
b. Survei
Teknik mengumpulkan data yang dilakukan di lapangan yaitu untuk mengatahui kondisi fasilitas
a) Instrumen penelitian:
b) Bahan Penelitian
Data – data sekunder lokasi sebaran puskemas di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Wonogiri, data
Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Untuk tujuan penelitian pertama yaitu menganalisis
hubungan kepadatan penduduk dengan persebaran fasilitas kesehatan (Puskemas) maka penulis menggunakan metode
1.
Data - data yang telah didapatkan, seperti data lokasi puskesmas dan data jumlah penduduk, data kesehatan,
3. Setelah data sudah terklasifikasikan, langkah selanjutnya adalah memvisualisasikan data untuk mendapatkan
Untuk tujuan kedua, yaitu mengetahui tingkat kepadatan penduduk berdasarkan jumlah penduduk di setiap
kecamatan , dapat dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis ,maka pengolahannya dilakukan dengan
cara :
1. Hasil karakteristik sosial ekonomi yang telah didapatkan dari metode survei dan juga observasi
dikumpulkan.
2. Data dimasukkan kedalam skoring yang telah dibuat untuk mengetahui tingkat kepadatan penduduk.
3. Hasil yang didapatkan dari pengolahan ini yaitu berupa tingkatan kepadatan penduduk terhadap sebaran
Untuk tujuan ketiga, yaitu menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat penyandang
1. Pengolahan data dilakukan dengan mengumpulkan data hasil skoring yang telah dibuat berdasarkan
2. Setelah itu, data dikumpulkan dalam bentuk tabel di jumlah per tiap variabel, dimana hasil yang rendah
3. Sehingga dari proses diatas maka pengolahan untuk mendapatkan faktor dominan yang mempengaruhi