1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami dari kelompok 3 dapat
menyelesaikan penyusunan laporan Penggunaan Lahan di Kecamatan Limapuluh, Kota
Pekanbaru. Penyusunan laporan semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Sebagai penulis kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Ibu Mira Hafizah Tanjung, ST, M.Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Tata Guna
dan Pengembangan Lahan yang telah membimbing kami dalam tata cara penyusunan
laporan ini.
2. Kepada Bapak/Ibu Camat dan Para Staf di Kecmatan Limapuluh yang telah
memberikan informasi dan data data yang diperlukan dalam penyusunan laporan ini.
3. Kepada Masyarakat Setempat yang telah memberikan informasi yang di perlukan
dalam penyusunan makalah ini
Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua terutama mengenai
Kcematan Limapuluh, Kota Pekanbaru. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun penulis khususnya kepada pembaca. Akhir kata semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan terlebih bagi para pembaca.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
A) Latar Belakang............................................................................................................................. 4
B) Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C) Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
A. Gambaran Umum Kecamatan Limapuluh ................................................................................... 5
B. Peta Wilayah Kecamatan Limapuluh ........................................................................................ 11
C. Alih Fungsi Lahan di Kecamatan Limapuluh.............................................................................. 11
D. Harga Lahan di Kecamatan Limapuluh...................................................................................... 12
BAB III .................................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 13
B. Dokumentasi ............................................................................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A) Latar Belakang
Tata guna lahan merupakan suatu usaha untuk merencanakan penggunaan atau
pemanfaatan suatu lahan dalam kawasan tertentu yang termasuk di dalamnya yaitu
mengklasifikasikan secara khusus kegiatan-kegiatan yang ada, misalnya kegiatan
permukiman, kegiatan perdagangan, industri dan lain-lain. Perkembangan suatu kota
atau wilayah yang melakukan pembangunan secara terus menerus dari adanya
pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kebutuhan akan lahan. Peningkatan
kebutuhan akan lahan yaitu baik digunakan untuk infrastruktur maupun permukiman,
industri, perdagangan dll. Peningkatan kebutuhan akan lahan menimbulkan banyaknya
terdapat fenomena perubahan tata guna lahan Salah satu akibat dari alih
penggunaan lahan dalam hal ini adalah perubahan tata guna lahan, lahan yangdiubah
dari segi kegunaannya adalah lahan yang sebelumnya masih menjadi lahan pertanian
menjadi lahan terbangun (diubah menjadi perdagangan, jasa dll serta permukiman).
Satu kecamatan yang memiliki jumlah penduduk yang padai ialah Kecamatan
Limapuluh dengan jumlah penduduk sebanyak 42.759 jiwa. Perkembangan kota akan
mendorong terjadinya perubahan tata guna lahan baik untuk memenuhi kebutuhan
permukiman, perkantoran, industry dan kegiatan lainnya yang pada akhirnya akan
merubah komposisi keberadaan Kawasan tertentu.
B) Rumusan Masalah
4
C) Tujuan Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
5
Kelurahan Sekip 0,82 KM 2 20,3
Sumber : Kantor Camat Lima Puluh
Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah RT dan RW cukup banyak dimana
terdapat 122 RT yang terhimpun dalam 30 RW di kawasan kecamatan lima
puluh. Penduduk kecamatan Lima Puluh tercatat sebanyak 42.759 jiwa yang
mendiami kawasan empat kelurahan tersebut. Untuk mengetahui klasifikasi
jumlah penduduk kecamatan Lima Puluh menurut jenis kelamin dapat dilhat
pada tabel dibawah ini:
Luas, Jumlah Penduduk, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kelurahan
Di Kecamatan Limapuluh
6
Sumber : Kantor Camat Limapuluh
Dalam tabel di atas terlihat bahwa penduduk kecamatan Lima Puluh cukup
padat yakni 10584 jiwa per kilometernya. Penduduk yang paling padat berada
di kelurahan pesisir yakni 12.142 jiwa per KM dan yang paling sedikit adalah
kelurahan Rintis dengan 9.855 Jiwa perkilometernya. Namun pada umumnya
seluruh kelurahan di kecamatan lima puluh tergolong padat penduduk karena
di wilayah Kel. Rintis tersebut banyak terdapat perkantoran dan sekolah
sehingga sesungguhnya di kawasan luar perkantoran dan sekolah tersebut
penduduknya sangat padat. Dari keseluruhan jumlah penduduk bila dilihat dari
aspek rata-rata jiwa per rumah tangga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Dalam tabel di atas terlihat bahwa jumlah keluarga inti dalam satu Kepala
Keluarga di kecamatan Lima Puluh cukup merata yakni rata-rata 5 jiwa per
keluarga.
7
kecamatan Pekanbaru kota dan Kecamatan Sail. Di daerah ini terdapat
pelabuhan penumpang sungai Duku dengan tingkat pelayanan yang cukup
tinggi baik domestik dan internasional, khususnya transit Pekanbaru - Malaka,
Malaysia. Komposisi penduduk Kecamatan Lima Puluh berdasarkan status
pekerjaan dapat dilihat sebagai berikut:
Hal ini menjadikan Kecamatan Lima Puluh sebagai kecamatan yang cukup
banyak di datangi para pendatang karena memang menyediakan berbagai pusat
perdagangan dan jasa sebagai lapangan pekerjaan. Berikut gambaran lapangan
pekerjaan yang digeluti oleh penduduk Kecamatan Lima Puluh Pekanbaru:
8
Jumlah 1.574 13.573 8.108 1.841 4.540
Kecamatan Limapuluh
SDN SMPN SMAN SMKN MI SDS SMPS SMAS Jumlah
S
14 6 2 1 1 10 7 3 44
Sebagai daerah yang banyak didatangi masyarakat dari berbagai daerah dan
etnis, Kecamatan Lima Puluh juga terkenal sebagai salah satu daerah pusat
masyarakat etnis Tionghoa di Pekanbaru. Hal ini memunculkan keragaman
dalam berbaga hal, termasuk agama. Berikut komposisi penduduk Kecamatan
Limapuluh berdasarkan agama yang diyakinya:
9
Jumlah Pemeluk Agama Dirinci Menurut Kelurahan
10
Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan Dan Kelurahan
Kecamatan Lima Puluh merupakan salah satu kecamatan yang paling dekat
dengan pusat kota bahkan sebagian bahu wilayahnya ada yang termasuk
menjadi pusat kota hingga kawasan ini dikenal sebagai salah satu pusat bisnis
kota Pekanbaru. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya terdapat hotel-hotel
sebagai salah satu penunjang pergerakan bisnis, kawasan ini berada diantara
kecamatan Pekanbaru kota dan Kecamatan Sail.
11
Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan di Kantor Camat Limapuluh
dengan narasumber Sekretaris Camat bahwa di Kecamatan Limapuluh tidak ada
terjadinya alih fungsi lahan, di karenakan Kecamatan Limapuluh sudah menjadi
Kawasan permukiman.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tata guna lahan merupakan suatu usaha untuk merencanakan penggunaan atau pemanfaatan
suatu lahan dalam kawasan tertentu. Perkembangan suatu kota atau wilayah yang melakukan
pembangunan secara terus menerus dari adanya pertumbuhan penduduk akan meningkatkan
kebutuhan akan lahan. Peningkatan kebutuhan akan lahan menimbulkan banyaknya terdapat
fenomena perubahan tata guna lahan Salah satu akibat dari alih
penggunaan lahan dalam hal ini adalah perubahan tata guna lahan, lahan yang di ubah dari segi
kegunaannya adalah lahan yang sebelumnya masih menjadi lahan pertanian menjadi lahan
terbangun. Perkembangan kota akan mendorong terjadinya perubahan tata guna lahan baik
untuk memenuhi kebutuhan permukiman, perkantoran, industry dan kegiatan lainnya yang
pada akhirnya akan merubah komposisi keberadaan Kawasan tertentu.
13
B. Dokumentasi
14