Disusun Oleh :
Kethrine Tania Sukma Sekarti (16)
XII IPS 3
Guru Pembimbing :
Dr. Moh Sunarno
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “KONFLIK DI ASIA TIMUR
KRONOLOGI KONFLIK KOREA UTARA DAN KOREA SELATAN”.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, saran
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sakri S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Ngantang beserta jajaran Wakil
Kepala SMA Negeri 1 Ngantang yang telah memberikan kesempatan untuk menimba
ilmu di lingkungan SMA Negeri 1 Ngantang.
2. Bapak Dr. Moh Sunarno selaku guru pembimbing mata pelajaran PPKN yang telah
mendidik dan memberikan bimbingan dalam proses penyempurnaan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam memberikan saran serta dukungan dalam
menyusun makalah ini. Juga tidak lupa saya ucapkan kepada diri saya sendiri yang
telah berjuang mengerjakan dan menyusun makalah ini dengan penuh rasa tanggung
jawab.
Akhir kata, saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
guna menyempurnakan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna dan dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi
para pembaca serta pihak-pihak yang berkepentingan.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
1.1 Tugas RT dan RW Dalam Pelaksanaan Gotong Royong............................
1.2 Hak dan Kewajiban Ketua RT dan RW.....................................................
1.3 Fungsi Ketua RT dan RW..........................................................................
1.4 Kegiatan Yang Dilakukan Untuk Menjaga Kerukunan Antar Warga........
1.5 Peraturan Yang Diberlakukan Untuk Seluruh Masyarakat
Dusun Dermosari.......................................................................................
1.6 Kegiatan Gotong Royong Yang Rutin Dilakukan
Warga Dusun Dermosari...........................................................................
BAB III PENUTUPAN..................................................................................
2.1 Kesimpulan................................................................................................
2.2 Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rukun tetangga (RT) dan Rukun warga (RW) sudah ada sejak penjajahan militer
Jepang dan masih ada hingga saat ini, ketika masa penjajahan Jepang Rukun Tetangga
dikenal dengan istilah Tonarigumi sedangkan Rukun Warga disebut dengan Azzazyokai.
Pembentukan Tonarigumi dan Azzazyokai bertujuan untuk merapatkan barisan di antara
para penduduk Indonesia. Sistem ini bemaksud mengetatkan pengendalian pemerintah
militer Jepang terhadap penduduk. Sistem Rukun Tetangga dan Rukun Warga ini semula
hanya ditetapkan di Yogyakarta pada masa Sultan Hamengku Buwono IX. Tetapi setelah
indonesia merdeka, sistem Rukun Tetangga dan Rukun Warga itu disebarkan di seluruh
Indonesia dan sampai sekarang menjadi bagian yang tidak terpisahkan lagi dari
pemerintahan. Rukun tetangga (RT) memiliki peran yang sangat penting dalam
lingkungan masyarakat selain sebagai bagian tertinggi dari lingkungan rt ketua rt juga
berperan sebagai pedoman pelaksanaan gotong royong yang dilaksanakan di lingkungan
masyarakat.Gotong royong diyakini oleh masyarakat Indonesia sebagai nilai utama dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai gotong royong diterima
sebagai kepribadian bangsa karena telah mengakar pada nilai-nilai budaya sebagian besar
masyarakat. Kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat Indonesia diyakini sebagai
pranata asli dan merupakan salah satu bentuk solidaritas khas masyarakat agraris. Gotong
royong terbentuk karena adanya bantuan dari pihak lain yang mempunyai kepentingan
pribadi maupun untuk kepentingan umum, sehingga di dalamnya terdapat sikap loyal dari
setiap masyarakat sebagai satu kesatuan. Bantuan yang diberikan adalah secara sukarela
tanpa adanya imbalan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan tugas yang dimiliki ketua RT dan RW dalam pelaksanaan gotong royong yaitu:
Mewakili rapat desa
Melayani orang yang meminta tanda tangan
Menyampaikan tugas dari desa kepada masyarakat untuk melakukan gotong royong
Membantu kkn yang datang di desa untuk melakukan program kuliahnya
Melakukan musyawarah dengan masyarakat saat ada acara di lingkungan RT
Memberitahukan kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan rutin membersihkan
area sungai yang ada di sekitar RT 01
Membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi
tanggungjawab Pemerintah.
Memelihara kerukunan hidup warga
Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi
dan swadaya murni masyarakat.
1.2 Hak dan Kewajiban Ketua RT dan RW
Membuat data penduduk akan pengamatan tertentu yang diperlukan sebagai arsip
desa atau kelurahan.
Menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu.
Membuat gagasan berdasarkan aspirasi masyarakat.
Melakukan koordinasi atas masyarakat serta organisasi itu sendiri.
Mengurus fasilitas masyarakat.
Menjadi jembatan penghubung antar masyarakat dan Pemerintah Desa/ Kelurahan.
1. Setiap warga yang ingin menetap atau berpindah tempat ke wilayah Rt 01 wajib
laporan kepada ketua RT.
2. Tamu wajib lapor kepada ketua RT.
3. Wajib mengikuti kegiatan rutinan warga.
4. Seorang laki laki yang datang bertemu di rumah perempuan batas waktunya hingga
jam 9 malam.
1.6 Kegiatan Gotong Royong Yang Rutin Dilakukan Warga Dusun Dermosari.
1. Kerja Bakti
2. Bersih Dusun
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Gotong royong adalah bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia merupakan
warisan budaya bangsa. Nilai dan perilaku gotong royong bagi masyarakat Indonesia
sudah menjadi pandangan hidup, sehingga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas
kehidupannya sehari-hari. Pola hidup yang seperti ini merupakan bentuk nyata dari
solidaritas yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Desa Pagersari
implementasi nilai dan perilaku gotong royong.Nilai Hak dalam perilaku sehari-hari
berinteraksi dengan sesama terkandung makna kesetaraan, keadilan,kebersamaan,
kepedulian, dan mengacu kepada kepentingan bersama oleh karena itu ketua RT memiliki
peran penting dalam pelaksanaan gotong royong ini agar tetap terjaga kebersamaan dan
kerukunan antar warga desa.
2.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diambil saran
1. Agar para warga desa pagersari terutama RT 01 untuk tetap menjaga
kerukunan antar warga.
2. Agar kegiatan gotong royong tetap terjaga.
3. Agar ketua RT tetap berperan aktif dalam pelaksanaan gotong royong yang
dilaksanakan.