Anda di halaman 1dari 8

SHERWOOD NUMBER DAN REYNOLD NUMBER1.

Sherwood Number
Sherwood
number
adalah bilangan tak berdimensi yang menyatakan nilai darikoefisien perpindahan massa yang
terjadi. Nilai dari bilangan Sherwood dipengaruhioleh bilangan Reynold. Semakin besar nilai
Re, nilai Sh yang diperoleh akanmeningkat. Hal ini menunjukkan bahwa bilangan Sh
dipengaruhi oleh bilangan Re.Laju alir yang semakin besar akan menimbulkan turbulensi di
dalam kolom sehingga perpindahan massa yang terjadi semakin besar (Heltina, 2012).
Bilangan Sherwooddalam hubungan nya dengan bilangan Reynold ditunjukkan dengan
persamaan (1.1),sedangkan hubungan bilangan Sherwood dengan koefisien perpindahan
massa, massadifusivitas serta panjang karakteristik dirumuskan dengan persamaan (1.2):(1.1)
(1.2)Keterangan:
sh
ay
= Sherwood
number
Re = Reynold
number
Sc = Schmidt
number
D = Massa difisivitas (kg)K = Koefisien difusivitas kg/m)L = Panjang Karakteristik (m)
Satuan tak berdimensi digunakan secara luas dalam bidang matematika, fisika, teknik,
danekonomidalam kehidupan sehari-hari. Satuan tak berdimensi tidakmemiliki unit fisis yang
berhubungan. Namun kadang-kadang penulisan rasio unit yangsaling meniadakan, seperti
g/kg, di mana keduanya adalah satuan massa, hal itu cukupmembantu menjelaskan bahwa
suatu bilangan sedang dihitung dan diolah data dengan Nama : Cindy Regita Septiani NIM :
03031181520090Shift : Rabu, 13.00 WIB-15.30 WIBKelompok : 3
sh
ay
=0,023 Re
0,83
Sc
13
sh
ay
=DKL

Scribd
Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

proses tertentu untuk mendapatkan penyelesaian. Konstanta-konstanta fisika dan kimiadasar


seperti kecepatan (laju) cahayadalam ruang
vacum
, konstantagravitasi, konstanta
planck
, dan lain sebagainya hanya memiliki satu nilai. Kegunaandari satuan tak berdimensi fisis ini
tidak dapat dipisahkan dari sistem, nilainyaditentukan dari hasil eksperimenyang ada.
Beberapa contoh bilangan tak berdimensi pada
wetted wall column absorption
adalah bilangan Sherwood, yaitu suatu bilanganyang tak bedimensi yang dapat diaplikasikan
pada operasi perpindahan massa.Perpindahan massa zat terlarut yang terjadi antara larutan
dan pelarut dalam proses ekstraksi digambarkan dalam model matematis sehingga koefisien
perpindahanmassa merupakan variabel utama dalam perancangan alat seperti untuk alat
ekstraksicair-cair. Koefisien perpindahan massa yang terjadi dalam ekstraksi cair-
cairmerupakan indikasi dari perpindahan massa yang terjadi pada fasa dispersi dan
fasakontinyu. Gelembung-gelembung yang mengalami perpindahan dari fasa dispersi kefasa
kontinyu mempunyai nilai koefisien perpindahan massa yang berbeda-beda yangdapat
ditentukan berdasarkan sifat fisis dan operasi masing-masing.Tiap fasa juga mempunyai
koefisien perpindahan massa masing-masing.Koefisien perpindahan massa dispersi
didefinisikan dengan bilangan tak berdimensi.Pada fase dispersi, proses perpindahan massa
yang terjadi merupakan proses difusionalsehingga bergantung pada ukuran gelembung yang
terdispersi. Sherwood
number
,yang disebut dengan
mass transfer nusselt number
merepresentasikan rasio darikoefisien perpindahan massa konvektif dengan koefisien
perpindahan massa difusi.Bilangan tak berdimensi seperti Sherwood
number
ini cukup penting samaseperti bilangan tak berdimensi lain (Reynold
number
, Schmit
number ,
dan

Nusselt
number)
yaitu memberikan kriteria kemiripan yang dinamik. Jika dua pola aliran yangmirip secara
geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai
bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memilikikemiripan yang dinamis.
Kegunaan dari satuan tak berdimensi fisis ini tidak dapatdipisahkan dari sistem, nilainya
ditentukan dari hasil eksperimenyang ada.

Beberapa contoh bilangan tak berdimensi adalah bilangan Sherwood, bilanganReynold, dan
bilangan schmit yang merupakan suatu bilangan tak berdimensi yangdapat diaplikasikan pada
operasi perpindahan massa secara konveksi paksa,

Schmidt
number .
bersama dengan Sherwood
number
dan. Reynolds
number
umumnya dapatdigunakan untuk menentukan koefisien perpindahan massa yang terjadi pada
proses perpindahan massa atau difusi yang perpindahannya terjadi secara konvektif.
2. Reylnold Number
Bilangan Reynold adalah perbandingan antara gaya inersia (Vsp)

terhadap gaya
viskositas (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu
kondisi aliran tertentu. Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan yang tidak
berdimensi yang sangat penting dalam mekanika fluida dan dapat digunakan sepertihalnya
dengan bilangan yang tidak berdimensi lainnya. Untuk memberikan kriteriadalam
menentukan
dynamic

similitude
. Jika dua pola aliran yang mirip secarageometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju
alir yang berbeda pula, memilikinilai bilangan tidak berdimensi yang relevan dan keduanya
disebut mempunyaikemiripan dinamis. Bilangan ini digunakan untuk mengidentifiasikan
jenis aliran yang berbeda, misalnya laminer , turbulen atau transisi. Namanya diambil dari
Osborne Reynolds (1842

1912) yang mengusulkannya pada tahun 1883. Bilangan Reynold dibagi menjadi 2 Rumusan
yaitu untuk aliraninternal dan aliran eksternal. Merupakan aliran fluida yang mengalir di
dalam pipa.Untuk aliran internal, jenis aliran yang terjadi dapat diketahui dengan
mendapatkan danmenghitung bilangan Reynold nya. Untuk mengetahui jenis aliran fluida
dilakukandengan menghitung bilangan yang disebut dengan bilangan Reynolds (Re).
Fluidaadalah suatu zat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk secara
continue(terus-menerus) bila terkena tekanan/gaya geser walaupun relatif kecil atau bisa
jugadikatakan suatu zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat cair, gas, air, dan
udarakarena zat-zat ini dapat mengalir. Fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul-
molekul dengan jarak pisah yang cukup besar gas dan jarak pisah yang cukup kecil.

Molekul-molekul yang terdapat dalam fluida tidak dapat terikat pada suatu sisi,melainkan
zat-zat tersebut saling bergerak bebas terhadap satu dengan yang lainnya.Fluida merupakan
salah zat-zat yang bisa mengalir yang mempunyai partikel kecilsampi kasat mata dan mereka
dengan mudah untuk bergerak serta berubah-ubah bentuktanpa pemisahan massa. Ketahanan
fluida terhadap perubahan bentuk sangat kecilsehingga fluida dapat dengan mudah mengikuti
bentuk ruang Untuk menentukan bilangan Reynold pada aliran internal dan eksternal
dirumuskan dengan persamaan:(2.1)(2.2)
Keterangan:Re = Bilangan Reynoldd = Diameter (m)µ = Viskositas (Pa.s)
ρ
= Densitas (kg/m
3
)V = Kecepatan fluida (m/s)L = Panjang (m)
Persamaan 2.1 menunjukkan rumus untuk perhitungan bilangan Reynold padaaliran internal,
dan persamaan 2.2 menunjukkan rumus untuk perhitungan bilanganReynold pada aliran
eksternal Aliran internal merupakan aliran fluida yang mengalirdi dalam pipa sedangkan
aliran eksternal merupakan aliran fluida diluar atau aliranfluida yang mengalir pada
permukaan suatu benda.. Aliran internal yang memiliki bilangan Reynold lebih kecil 2000
merupakan jenis aliran laminer dan bilanganReynold yang lebih besar dari 4000 merupakan
jenis aliran turbulen. Sedangkan bilangan reynold diantara keduanya dinyatakan sebagai
aliran transisi. Aliran Eksternalyang memiliki bilangan Reynold lebih kecil dari 5x10
5
termasuk jenis aliran laminerdan bilangan Reynold lebih besar dari 5x10
5
merupakan jenis aliran turbulen.
Re=ρdVμ

Re=V L

Pada beberapa sumber lain diperoleh data bahwa aliran dengan bilanganReynold dibawah
2100 merupakan aliran laminer dan aliran dengan bilangan Reynoldantara 2100-5000
merupakan aliran transisi hingga aliran turbulen. Viskositas fluidamerupakan ukuran
ketahanan sebuah fluida terhadap deformasi atau perubahan bentuk.Viskositas dipengaruhi
oleh temperatur, tekanan, kohesi dan laju perpindahanmomentum molekularnya. Viskositas
zat cair cenderung menurun seiring dengan bertambahnya temperatur. Hal ini disebabkan
gaya

gaya kohesi yang ada pada zat cair bila dipanaskan, dan akan mengalami penurunan dengan
semakin bertambahnyatemperatur pada zat cair sehingga viskositas zat cair tersebut akan
cenderung menurun.
Density
atau rapat jenis (
ρ
) suatu zat adalah ukuran untuk konsentrasi zattersebut dan dinyatakan dalam massa
persatuan volume; sifat ini ditentukan dengancara menghitung nisbah (
ratio
) massa zat yang terkandung dalam suatu bagian tertentuterhadap volume bagian tersebut.
Nilai
density
dapat dipengaruhi oleh temperatursemakin tinggi temperatur maka kerapatan suatu fluida
semakin berkurang Karenadisebabkan gaya kohesi dari molekul

molekul fluida semakin berkurang.Debit aliran dipergunakan untuk menghitung kecepatan
aliran pada masingmasing pipa dengan menggunakan rumus perhitungan debit aliran.
Koefisien gesekdipengaruhi oleh kecepatan, karena distribusi kecepatan pada aliran laminer
dan aliranturbulen berbeda, maka koefisien gesek berbeda pula untuk masing-masing jenis
aliran.Pendekatan fungsi gesekan terhadap fungsi kekasaran permukaan pipa dan fungsi
bilangan Reynolds yang biasa dinyatakan dalam bentuk diagram Moody. Koefisiengesek
yang digunakan dalam analisa adalah persamaan energi dan Hagen

Poiseulle.Karakteristik lain yang mempengaruhi pengukuran laju aliran adalahtemperatur
dan tekanan fluida tersebut, khususnya bila fluida tersebut adalah fluidagas. Hal ini
disebabkan
karena massa jenis (ρ) fluida gas sangat dipengaruhi oleh kedua
besaran yang disebutkan diatas. Jenis aliran fluida didalam pipa tergantung pada beberapa
faktor, yaitu Kecepatan fluida yang didefinisikan besarnya kecepatan aliranyang mengalir
persatuan luas dan Laju Alir (Q) yang didefinisikan suatu kecepatanaliran fluida yang
memberikan banyaknya volume fluida dalam pipa.
Scribd
Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan
atau gangguan!

Mulai Coba Gratis


Batalkan Kapan Saja.

Penggunaan bilangan Reynold ditujukan untuk menentukan jenis aliran fluidadi dalam pipa
baik laminer, turbulen dan transisi. Aliran laminer terjadi apabila partikel-partikel zat cair
bergerak teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyudan tidak saling berpotongan.
Aliran laminer terjadi apabila kecepatan aliran rendah,ukuran saluran sangat kecil dan zat cair
mempunyai kekentalan besar. Aliran denganfluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan, atau
laminer-laminer dengan satu lapisanmeluncur secara lancar . Dalam aliran laminer ini
viskositas berfungsi untuk meredamkecendrungan terjadinya gerakan relatif antara
lapisan.Aliran turbulen, partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan garislintasannya
saling berpotongan mengakibatkan pertukaran momentum dari satu bagianfluida ke bagian
fluida yang lain. Aliran turbulen dapat berskala kecil yang terdiri darisejumlah besar pusaran-
pusaran kecil yang cepat yang mengubah energi mekanikmenjadi ketidakmampu kembali
melalui kerja viskos, atau dapat berskala besar seperti pusaran-pusaran besar yang berada di
sungai atau hempasan udara. Pusaran-pusaran besar membangkitkan pusaran-pusaran yang
kecil yang pada gilirannya menciptakanturbulensi berskala kecil. Aliran turbulen terjadi
apabila kecepatan aliran besar,saluran besar dan zat cair mempunyai kekentalan kecil.Aliran
di sungai, saluran irigasi atau drainase dan di laut adalah contoh darialiran turbulen. Aliran
dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida sangat tidakmenentu karena mengalami
percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yangmengakibatkan saling tukar momentum
dari satu bagian ke bagian fluida yang laindalam skala yang besar. Dalam keadaan aliran
turbulen maka turbulensi yang terjadimembangkitkan tegangan geser diseluruh fluida
sehingga menghasilkan kerugianaliran. Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran
laminer ke aliran turbulen.Dalam aliran turbulen, partikel-partikel fluida bergerak dalam
lintasan-lintasanyang sangat tidak teratur, dengan. Aliran turbulen dapat berskala kecil yang
terdiri darisejumlah besar pusaran-pusaran kecil yang cepat yang mengubah energi
mekanikmenjadi ketidakmampubalikan melalui kerja viskos, atau dapat berskala besar seperti
pusaran-pusaran besar yang berada di sungai atau hempasan udara. Pusaran-pusaran
besar membangkitkan pusaran-pusaran yang kecil yang pada gilirannya
menciptakanturbulensi berskala kecil. Aliran turbulen berskala kecil mempunyai fluktuasi-
fluktuasikecil kecepatan yang terjadi dengan frekuensi yang tinggi. Pada umumnya,
intensitasturbulensi meningkat dengan meningkatnya Bilangan Reynolds. Aliran
akanmengalami proses transisi dari aliran laminar ke aliran turbulen sebelum aliran
tersebutturbulen. Pada aliran internal, aliran transisi dari aliran laminar ke aliran turbulen

Anda mungkin juga menyukai