Anda di halaman 1dari 5

Olahraga adalah sebuah aktivitas yang berhubungan dengan gerak untuk mencapai kebugaran

suatu tubuh karena dengan berolahraga kita dapat menghasilkan kemampuan fisik yang baik.
Olahraga bisa dijadikan hobi maupun profesi salah satunya menjadi atlet lari. seorang atlet
sangat dituntut untuk selalu bugar dan melakukan latihan latihan dengan baik, agar dapat
mencapai hasil maksimal.
Karena dituntut untuk memberikan hasil maksimal pada pertandingan tak jarang atlet lari
mengalami cidera pada saat latihan berlangsung, muscle strain sering dijumpai pada atlet.
Muscle strain atau cedera otot adalah kondisi yang terjadi akibat aktivitas
yang membuat otot tertarik lebih dari pada kapasitas yang dimilikinya. Berbeda dengan
keseleo yang merupakan trauma pada ligamen. Muscle strain terjadi karena gerakan yang
dilakukan bersifat mendadak clan atau terlalu berat. Kejadiannya bisa ringan bisa juga berat
sampai dengan robeknya serabut otot (Dixon, 2009).
Kasus strain calf muscle banyak terjadi pada cedera olahraga sebesar 26,8
%, prevelensi antara perempuan dan laki laki hampir sama.'
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan permasalah sebagai berikut
bagaimanakah peranan fisioterapi pada kondisi Penyakit Strain Muskulus Gastrocnemius!
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan fisioterapi pada kondisi Penyakit
Strain Muskulus Gastrocnemius.
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Strain Muskulus Gastrooeius
Muscle strain atau cedera otot adalah kondisi yang terjadi akibat aktivitas yang membuat otot
tertarik lebih dari pada kapasitas yang dimilikinya. Berbeda dengan keseleo yang merupakan
trauma pada ligamen. Muscle strain terjadi karena gerakan yang dilakukan bersifat mendadak
dan atau terlalu berat. Kejadiannya bisa ringan bisa juga berat sampai dengan robeknya
serabut otot, Strain Muskulus Gastrocnemius adalah nyeri tiba - tiba yang terjadi pada otot
betis selama kegiatan akibat tertariknya atau robeknya m. Gastrocnemius (Dixon,
2009).
B. Etiologi
• . STRAIN AKUT:
ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak
• STRAIN KRONIS :
terjadi secara berltala oleh karena penggunaan yang berlebihan/tekanan
berulang ulang
C. Anatomi
Menurut Sarifin G. otot rangka atau otot skelet, juga biasanya disebut otot bergaris atau otot
lurik, adalah organ somatik, yang fungsinya dipengaruhi oleb kemauan, oleh karena
inervasinya dilakukan oleh sarafmotorik somatik tipe Aa. Fungsi utama otot rangka adalah
berkontraksi dalam rangka menggerakkan
anggota tubuh dan fungsi yang lain adalah menghasilkan panas tubuh, memberi bentuk tubuh
serta melindungi organ yang lebih dalam.
Otot dapat berkontraksi dan berelaksasi karena tersedianya energi dari sistem energi. Melalui
kontraksi otot, tuhuh manusia mampu melakukan kerja seperti mesin. Dengan kata lain, otot
merupakan mesin pengubah energi kimia menjadi energi mekanik, yang terwujud dalam
suatu kerja atau aktivitas fisik.
Otot rangka/skelet tersusun oleb kumpulan serabut sel otot bergaris (muscle fiber/skeletal
myocyte), mempunyai banyak inti yang terletak di tepi. Dinding atau membran sel disebut
sarkolemma mempunyai kemampuan menghantarkan impuls (potensial aksi) kesemua arah
temasuk melanjutkan pengbantaran sepanjang dinding tubulus transversalis (transvere
tubule/Ttub). Sitoplasma serabut otot atau sarkoplasma mengandung struktur kontraktil
(suatu sitoskeleton) yang berperanan terbadap fungsi utama otot rangka yaitu fungsi
kontraksi.
Jumlah massa otot mencapai 40% sampai 50% berat tubuh. Otot
rangka/skelet tersusun oleh sekumpulan serabut otot bergaris (muscle fibers/ skeletal
myocyte) yang merupakan set fungsional untuk berkontraksi. Selain itu diantara muscle
fibers terdapat muscle spindle yang berfungsi sebagai reseptor regang, ikut mengendalikan
tones otot serta memperhalus kontraksi otot. Muscle fibers dilayani oleh saraf motorik Aa
yang berasal dari motomeuron medulla spinalis maupun brain stem (batang otak), muscle
spindle dilayani oleh saraf motorik Ay. Fungsi utama otot rangka adalah kontraksi,
sehingga terjadi perubahan posisi atau gerakan kerangka satu terbadap yang lainnya atau
disebut gerakan anggota tubuh (motor movement). Agar otot rangka dapat berkontraksi,
diperlukan pelayanan/inervasi sistem sarafmotorik somatik.
Pada tungkai bawah terdapat dua otot yang mengkontribusi pada otot betis, otot
gastrocnemius dan soleus. Otot gastrocnemius adalah yang paling dikeluhkan karena
memiliki peran yang lebih aktif pada kontraksi dengan kekuatan penuh. Calf muscle
merupakan kelompok otot terkuat dari kaki yang terdiri tiga kepala otot dan semuanya
berakhir pada tendon Achilles kemudian menempel pada permukaan posterior dan calcaneus.
Soleus adalah kepala terdalam triceps surae. Hal ini muncul dari posterosuperior tibia clan
fibula. Otot soleus ditutupi oleh dua kepala superficial gastrocnemius yang berasal dari distal
posterior femur clan tendon yang melekat pada belakang setiap kondilus.
Otot Gastrocnemius membentuk garis besar betis posterior melintasi tiga
persendian yaitu facies posterior tibiae, dari seperempat hagian atas facies posterior corpus
fibulae, dan dari arcus fibrosus diantara kedua tulang ini. Insersio pada tendon bergabung
dengan bagian anterior tendon bersama, tendon calcaneus, yang melekat pada permukaan
posterior calcaneus.
Persarafan pada musculus soleus oleb nervus soleus. Fungsi otot soleus
adalab secara bersama-sama otot soleus, otot gastrocnemius clan otot plantaris berfungsi
sebagai plantar tleksor yang kuat pada sendi pergelangan kaki. Otot-otot ini terutama
memberi tenaga untuk gerakan maju pada waktu berjalan clan berlari dengan menggunakan
kaki sebagai pengungkit dan mengangkat tumit dari tanah (Snell, 2006).
Arteri tibialis posterior adalah salah satu cabang terminal arteri poplitea. Arteri tibialis
posterior setinggi tepi bawah otot poplitea clan berjalan turun jauh ke dalam otot
gastrocnemius, otot soleus tungkai bawah dan diatas terletak pada permukaan posterior otot
tibialis mula-mula terletak pada sisi medial kemudian menyilang pada bagian posterior dan
akhirnya terletak pada sisi lateralnya. Pads bagian tungkai bawah arteri ini terletak lebih
kurang 2,5 cm di depan tepi medial tendo calcaneus clan disini hanya ditutupi kulit dan
fascia.
Arteri ini berjalan dibelakang malleolus tibalis. Disebelah dalam 23 retinaculum flexorum
dan berakhir dengan bercabang menjadi arteri plantaris medialis dan arteri plantaris lateralis.
Cabang-cabang arteri tibialis posterior yaitu; (1) Arteri peronea,
merupakan arteri besar yang bercabang dekat pangkal arteri tibialis posterior clan berjalan
turun dibelakang fibula, di dalam massa muskulus tleksor ballucis longus atau posterior
terbadapnya, (2) Rami musculares untuk otototot didalam ruang posterior tungkai bawah, (3)
Arteri nutricia ke tibia, (4) Rami anastomotica, yang bergabung dengan arteri- arteri lain
disekitar sendi pergelangan kaki, (5) Arteri plantaris medialis dan arteri plantaris (Snell,
2006).
Arteri plantaris medialis adalah cabang terminal yang lebih kecil dari arteri tibialis posterior.
Arteri medialis timbul dibawa retinaculum flexorum dan berjalan ke depan bawah otot
abductor ballucis medial terhadap nervus plantaris medial. Arteri ini berakhir dengan
mensuplai sisi medial ibu jari kaki. Dalam perjalanannya arteri ini member banyak cabang
muscular cutaneus dan cabang artikuler (Snell, 2006).
Arteri plantaris lateralis adalah cabang terminal yang lebih besar dari arteri tibialis posterior.
Dalam perjalanannya arteri ini memberi banyak cabang muscular cutaneus dan cabang
articular (Snell, 2006).
Arteri dorsalis pedis memasuki telapak kaki diantara kedua caput otot interossea dorsalis
pertama. Areri dorsalis langsung bergabung dengan arteri plantaris lateralis cabang arteri ini
adalah arteri metatarsal plantaris pertama, yang mensuplai darah dari ibu jari kaki danjari
kaki ke dua (Snell, 2006)
Pada tungkai terdapat tiga macam vena, yaitu: (1) sistem vena superficial (dangkal); (2)
sistem vena profunda (dalam); dan (3) vena perforans. Ketiga sistem vena ini memiliki katup
yang menghadap ke arah jantung. Vena- vena superficial terletak tepat dibawah kulit dan
dapat terlihat dengan udah pada permukaan. Vena- vena deep, berlokasi dalam di dalam otot
dari kaki. Darah mengalir dari vena- vena superficial ke dalam siste vena dalam melalui
vena- vena proforator yang kecil. Vena- vena superficial dan perforator mempunyai
katupkatup satu arah yang mengalirkan darah balik ke jantung ketika vena- vena diberi
tekanan atau ketika melakukan latihan pada kaki (Safarudin, 201 1).
Vena safena magna Vena safena magna keluar dari ujung medial jaringan
vena dorsalis pedis. Vena ini berjalan disebelah anterior maleollus medialis, sepanjang aspek
anteromedial betis, pindah ke posterior selebar tangan di belakang patella pada lutut dan
kemudian berjalan ke depan dan menaiki bagian anteromedial paha. Pembuluh ini menembus
fasia kiri piriformis dan mengalir ke vena femoralis pada hiatus safenus. Bagian terminal
vena safena magna biasanya mendapat percabangan superfisialis dari genetalia eksterna dan
dinding bawah abdomen. 26 Dalam pembedahan, bal ini bisa membantu membedakan vena
safena dari femoralis karena satu-satunya vena yang mengalir ke vena femoralis adalah vena
safena. Cabang- cabang femoralis anteromedial dan posterlateral
(lateral aksesorius), dari aspek medial dan lateral paha, kadang- kadang juga mengalir ke
vena safena magna di bawah hiatus safenus (Faiz & Mofat, 2004).
Vena safena magna berhubungan dengan sistem vena profunda di beberapa tempat melalui
vena perforantes. Huhungan ini biasanya terjadi di atas dan dibawah maleolus medialis, di
area greater, di region pertengahan betis, di bawah lutut, dan satu hubungan panjang pada
paha bawah. Katup-katup pada perforator mengarah ke dalam sehingga darah mengalir dari
sistem superfisialis ke sistem profunda dari mana kemudian darah dipompa ke atas dibantu
oleh kontraksi otot betis (Faiz & Mofat, 2004)
Vena safena parva keluar dari ujung jaringan lateraljaringan vena dorsalis pedis. Vena ini
melewati bagian belakang malleolus 1ateralis dan di atas bagian betis kemudian menembus
fasia profunda pada berbagai posisi untuk mengalir ke vena poplitea (Faiz & Mofat, 2004).
Vena- vena profunda pada betis adalah vena komitans dari uteri tibialis anterior dan posterior
yang melanjutkan sebagai vena poplitea dan vena femoralis. Vena profunda ini membentuk
jaringan yang luas dalam kompartemen posterior etis pleksus soleal dimana darah dibantu
mengalir ke atas melawan gaya gravitasi oleh otot saat olahraga (Faiz & Mofat, 2004).
Vena perforantes Vena perforantes adalah pembuluh- pembuluh penghubung yang berjalan
diantara vena- vena superficial dan profunda. Vena vena ini mempunyai katup yang tersusun
sedemikian rupa sehingga mencegah mengalirnya darah dari vena profunda ke vena
superticiais. Pada keadaan normal katup vena bekerja satu arah dalam mengalirkan darah
vena naik ke atas dan masuk ke dalam. Pertama darah dikumpulkan dalam kapiler vena
superfisialis kemudian dialirkan ke pembuluh vena yang lebih besar, akhirnya melewati katup
vena ke vena profunda yang kemudian ke sirkulasi sentral menuju jantung dan paru. Vena
superfasial terletak suprafasial, sedangkan vena profunda terletak di dalam fasia dan otot.
Vena perforata mengijinkan adanya aliran darah dari vena superfisialis ke vena profunda. Di
dalam kompartemen otot, vena profunda akan mengalirkan darah naik ke atas melawan
gravitasi dibantu oleh adanya kontraksi otot yang menghasilkan suatu mekanisme pompa
otot.

Anda mungkin juga menyukai