Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS GERAKAN FEMINISME : PENGHAPUSAN BENTUK

DISKRIMINASI DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN


TINGGI TERHADAP PEREMPUAN
Oleh :
Yulia Billiart Adisti Sekar Kinanti

ABSTRAK
Feminisme merupakan aliran pergerakan dan ideologi yang bertujuan untuk
memperjuangkan hak-hak perempuan. Feminisme mengubah stereotip mengenai perbedaan
antara perempuan dan laki-laki, dimana perempuan juga dapat menerima perlakuan dan
peluang yang setara dengan laki-laki. Pada era sekarang ini sudah semestinya semua orang
berhak mendapatkan pendidikan yang setara, baik laki-laki maupun perempuan. Namun pada
kenyataannya banyak perempuan yang kurang mendapat kesempatan dalam pendidikan,
terutama pada pendidikan tingkat tinggi. Strukturisasi masyarakat Indonesia yang membuat
laki-laki menjadi sosok dominan sehingga menimbulkan pemahaman bahwa perempuan tidak
perlu menempuh pendidikan tinggi. Serta stereotip lain beranggapan bahwa laki-laki akan
berada di bidang publik dan perempuan hanya berada pada bidang domestik. Budaya
patriarki tersebut membuat perempuan sebagai subjek yang termarjinalkan dan
tersubordinasi. Gerakan feminisme yang ada mencoba menghapus segala bentuk diskriminasi
terhadap perempuan, terutama di ruang lingkup pendidikan. Kaum perempuan juga memiliki
hak untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin untuk memperoleh kehidupan yang
lebih layak. Pemikiran-pemikiran kuno yang mengakar kuat pada masyarakat tersebut perlu
dihapuskan agar kesetaraan gender yang sedang diperjuangkan dapat dengan segera mungkin
terealisasikan di tengah-tengah masyarakat. Penelitian ini membahas mengenai gerakan
feminisme yang dilakukan pada lingkungan pendidikan tingkat lanjut. Dimana mengangkat
masalah mengenai perempuan yang memperjuangkan hak-hak mereka terutama dalam bidang
pendidikan. Penelitian ini menggunakan metode literatur dengan menggunakan referensi
literatur mengenai gerakan feminisme. Selain itu pada penelitian ini juga menggunakan
metode analisi deskripsi dengan menyebarkan survei online media google-form untuk
mengetahui pendapat dari masyarakat langsung mengenai gerakan feminisme mengenai
penghapusan diskriminasi terhadap pendidikan kaum perempuan yang masih tabu di
lingkungan masyarakat luas.

Kata kunci : feminisme , diskriminasi , pendidikan


LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis Ilmiah : Analisis Gerakan Feminisme : Penghapusan Bentuk


Diskriminasi Dalam Upaya Pemberdayaan Pendidikan
Tinggi Terhadap Perempuan
2. Disusun Oleh : Yulia Billiart Adisti Sekar Kinanti

3. NIM : 213030

4. Program Studi : Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung

Mengetahui,                                                            Yang menyatakan,

Dosen Pembimbing                                                Penulis

Indira Laksmi Widuri, SH, LL.M.                     Yulia Billiart


Adisti Sekar K.

NIP. 197912012005022002                NIM : 213030


PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang mendasar dan hak bagi setiap orang. Setiap orang
perlu mendapatkan pendidikan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di kemudian
hari. Baik perempuan maupun laki-laki berhak mendapat pendidikan yang setara. Pendidikan
yang dimaksud tidak hanya berupa pendidikan dasar, melainkan pendidikan lanjut seperti
pada perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, pendidikan tinggi sama pentingnya dengan
pendidikan dasar. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pendidikan
Tinggi menetapkan bahwa untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi
globalisasi di segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau
profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani
membela kebenaran untuk kepentingan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa negara sangat
mendukung perguruan tinggi demi masa depan bangsa yang lebih baik lagi.
Untuk mencerahkan masa depan bangsa yang lebih baik, generasi muda sangat perlu
mendapatkan pendidikan tinggi guna mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berintelek serta dapat meningkatkan daya saing bangsa ditengah zaman yang serba modern
dan canggih ini. Tetapi pada kenyataannya, belum banyak orang yang dapat merasakan
pendidikan perguruan tinggi. Ditambah dengan perbedaan perlakuan antara laki-laki dan
perempuan yang menyebabkan kesenjangan besar terhadap pendidikan, terutama pendidikan
tinggi. Ketidaksetaraan dalam pendidikan ini menjadi faktor utama ketidaksetaraan gender
yang paling banyak terjadi. Padahal ketidaksetaraan yang terjadi pada sektor pendidikan ini
dapat berimbas pada sektor lain seperti lapangan pekerjaan, jabatan, peran dalam masyarakat,
dan lain sebagainya.
Telah banyak upaya yang dilakukan untuk menghapus diskriminasi dalam pemberdayaan
terhadap perempuan. Gerakan untuk memberdayakan perempuan dan memperjuangkan hak
kaum perempuan sering disebut dengan gerakan feminisme. Feminisme sendiri berarti
kegiatan terorganisasi yang memperjuangkan hak-hak dan kepentingan perempuan. Jika
perempuan memiliki hak yang sederajat dengan laki-laki, berarti perempuan bebas
menentukan dirinya sendiri sebagaimana yang dilakukan oleh laki-laki selama ini
(Sugihastuti dan Suharto, 2005:61).
Untuk memberdayakan perempuan dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan yang
layak serta tidak terdapat kesenjangan antara perempuan dan laki-laki didalamnya. Apabila
perempuan memiliki pengetahuan yang luas dan tingkat pendidikan yang tinggi, maka peran
mereka secara mikro dalam keluarga akan tinggi, bahkan peran sosial perempuan dalam
masyarakat juga tinggi1. Sehingga semakin tinggi pendidikan perempuan itu, maka semakin
baik pula taraf hidup dari perempuan tersebut. Perempuan tidak hanya bergantung hidupnya
pada laki-laki saja, perempuan juga dapat memperjuangkan hidup dan cita-citanya sendiri.

1
Enny Zuhni Khayati, “Pendidikan dan Independensi Perempuan” halaman …
Gerakan pemberdayaan perempuan terutama dalam pendidikan di Indonesia sendiri sudah
dilakukan sejak sebelum kemerdekaan. Sebagai contoh
topik
- Gender dan sex
- Pendidikan di Indonesia
- Ketidaksetaraan gender dalam pendidikan tinggi di Indonesia
- Tindakan penghapusan diskriminasi terhadap pendidikan perempuan di Indonesia
-

- Bila perempuan tidak mendapat pendidikan tinggi akan tidak mampu bersaing pada dunia
pekerjaan, tidak dapat mencetak generasi yang baik,
- Factor yang menyebabkan ketidaksetaraan gender
- Bagaimana factor tersebut memengaruhi ketidaksetaraan gender
- Sejarah gerakan feminism/ penghapusan diskriminasi

Pada dasarnya laki-laki dan perempuan memiliki derajat dan hak yang seimbang dalam
banyak hal, termasuk dalam hal pendidikan. Meskipun begitu, masih banyak kaum
perempuan yang belum merasakan pendidikan, apalagi dalam pendidikan perguruan tinggi.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yakni stereotip yang dibuat oleh
masyarakat yang mengganggap bahwa perempuan tidak perlu mendapat pendidikan tinggi
karena pada akhirnya kaum perempuan yang akan mengurus bidang domestik. Stereotip
seperti ini yang membuat seakan-akan kaum perempuan terkekang dalam menjalani
kehidupannya dan terbatasi dalam menggapai cita-citanya.

Anda mungkin juga menyukai