Anda di halaman 1dari 16

1.

Ilmu pengetahuan, perenungan, dan pikiran

Ketahuilah, tiada kegunaan pada ilmu yang tidak dipahami

Ketahuilah, tiada manfaat pada bacaan al-Quran yang tidak direnungkan.

Ketahuilah, tiada efek pada ibadah yang tidak disertai dengan berpikir.

Penjelasan singkat:

Mengisi kepala dengan berbagai macam teori-teori ilmiah, berbagai


argumentasi yang logis, kaedah-kaedah filosofis dan berbagai macam
informasi pengetahuan, selama tidak disertai dengan landasan pemikiran
yang benar, pandangan dunia yang jelas, dan tidak selaras dengan prinsip
hidup yang manusiawi maka hal itu akan sedikit memberikan efek yang
positif.

Demikian pula halnya dengan membaca al-Quran, jika tidak disertai


dengan perenungan dan pemahaman yang mendalam mengenai
kandungan maknanya maka hal itu tidak akan memberikan pengaruh
yang berarti. Dan ibadah yang tidak diiringi dengan berpikir dan
penggunaan akal sehat maka bagaikan badan yang tanpa ruh, yang tidak
akan memiliki efek spiritual yang mendidik.

2. Hidup yang terukur

Imam Ja’far Shadiq as berkata:


“Memperbaiki kondisi kehidupan dan hidup bersosialisasi yang
dilakukan secara terukur maka dua pertiganya adalah kecerdasan dan
sepertiganya adalah kelalaian.”1

Penjelasan singkat:

Apabila kita melakukan suatu pekerjaan yang tanpa didahului dengan


perencanaan dan ketelitian maka kita akan menemui kegagalan, namun
jika hendak melakukan suatu pekerjaan kita sedikit mau meluangkan
waktu untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan permasalahan yang
mungkin akan terjadi di luar perkiraan kita, maka hal itu akan
memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan yang berat sekalipun.
Kemudian, dalam melakukan satu pekerjaan pun sudah semestinya untuk
dipikirkan matang-matang sebelum dikerjakan, demikian pula halnya
dalam memilih sahabat, rekan kerja, pasangan hidup dan semisalnya.
Olehnya itu dikatakan bahwa dua pertiganya adalah ketelitian dan
sepertiganya adalah kelalaian.

3. Mereka sangat peduli dengan makanan badan mereka, tapi…

Imam Hasan as berkata:

“Aku heran kepada orang-orang yang sangat peduli terhadap makanan


tubuhnya, namun mereka tidak peduli terhadap makanan ruhnya, mereka
menjauhi makanan yang berbahaya bagi lambungnya tapi hati mereka
penuh dengan hal-hal yang merusak.”2

1
. Tuhaful Uqul, hlm 267.
2
. Safinah al-Bihâr, kata Tha’am.
Penjelasan singkat:

Sebagaimana para maksumin as mengatakan bahwa manusia biasanya


sangat peduli dengan makanan fisik mereka, bahwa mereka tidak
menyuguhkan makanan kecuali diterangi dengan sinar lampu, mereka
tidak mengambil makanan kecuali dengan mata yang terbuka, mereka
menghindari makanan yang meragukan dan sangat berhati-hati terhadap
segala bentuk makanan yang higienis yang masuk ke dalam tubuh mereka.

Namun mengenai makanan ruhnya, mereka mengabaikan pikiran dan


keraguan apa yang masuk ke dalam hati mereka, ucapan-ucapan teman
yang tidak sopan, berbagai informasi yang tidak mendidik, mereka
menerima dengan mudah iklan-iklan yang menyesatkan atau bahkan yang
meracuni pikirannya sekalipun, inilah yang sangat mengherankan.

4. Peran pena

Imam Shadiq as berkata:

“Aku tidak melihat tangisan yang lebih indah dari pena yang tersenyum.”3

Penjelasan singkat:

Goresan pena bagaikan ungkapan perasaan dan interpretasi dari pikiran


seseorang.

Coretan pena adalah arsitektur peradaban yang memutar roda kehidupan


suatu bangsa. Dalam rintihan tangisnya pena menjelaskan pedihnya
kesengsaraan umat manusia, dan dalam senyumnya yang senantiasa

3
. Lathâif wa Dzarâif.
terbersit dari dua bibirnya tersembunyi kehangatan cinta, semangat hidup,
misteri kehidupan dan ribuan rona keindahan.

Tapi, sangat disayangkan, ketika pena ini jatuh di tangan orang-orang


yang berwatak jahat maka butiran-butiran air mata kebahagiaan akan
berganti menjadi tetesan-tetesan darah kesedihan, serta senyum sinis
terhadap nilai-nilai luhur kemanusiaan.

5. Diantara dua tanggung jawab yang berat

Imam Shadiq as berkata:

“Orang-orang yang beriman selalu mengkhawatirkan dua hal, tentang


dosa-dosanya yang lalu yang dia tidak tahu apa yang akan Allah lakukan
padanya karenanya, dan dari umurnya yang tersisa yang dia tidak tahu
apa yang akan dikerjakannya.”4

Penjelasan singkat:

Seseorang yang merasakan dua hal ini akan selalu berpikir untuk
mengganti apa yang telah dilalaikan sebelumnya, dan selalu berpikir
untuk mencari cara yang terbaik untuk menggunakan kesempatan yang
tersisa. Ini adalah dua rahasia kesuksesan dan keberhasilan seseorang bagi
bangsanya. Orang yang tidak pernah memikirkan apa yang telah
dilakukannya dahulu dan tidak pernah pula berpikir untuk memperbaiki
apa yang akan datang adalah orang-orang yang gagal dan tidak berguna.

6. Penyebab hancurnya suatu komunitas

4
. Ushûl Kâfî, jld. 2, hlm. 7.
“Ada empat hal yang jika salah satunya ada dalam suatu rumah tangga
maka rumah itu akan hancur dan keberkahan akan ditarik daripadanya:
pengkhianatan, pencurian, meminum minuman keras dan perbuatan
asusila.”5

Penjelasan singkat:

Ketika pengkhianatan sudah berjangkit di suatu komunitas maka di situlah


ruh saling percaya sudah tercerabut.

Ketika pencurian ditemukan di berbagai sampah masyarakat maka


disitulah ketentraman akan tertutupi.

Ketika minum minuman keras sudah mewabah di tengah masyarakat,


maka pikiran orang akan menjadi lemah, anak-anak menjadi sakit dan para
remaja tidak akan produktif. Dan ketika diri mereka tenggelam dalam
perbuatan asusila maka bangunan keluarga akan goncang dan generasi
selanjutnya akan terjerumus dalam kerusakan.

7. Malas dan kemiskinan

Amirul Mukminin Ali as berkata:

“Sesungguhnya segala sesuatu ketika diciptakan berpasang-pasangan,


maka kemalasan dan kelemahan berbaur bersama sehingga melahirkan
dua anak yang bernama kemiskinan dan kemelaratan.”6

Penjelasan singkat:

5
. Nahjul Fashahah.
6
. Bihâr al-Anwâr, jld. 78, hlm. 59; Tuhaful Uqûl, hlm. 158.
Kemalasan, menganggap enteng permasalahan, kelemahan dan
menghindar dari kesulitan serta mencari zona nyaman adalah sesuatu
yang sangat tidak sesuai dengan ruh Islam. Semua hal ini tidak akan
menghasilkan sesuatu kecuali kemiskinan di segala aspek, fluktuasi secara
ekonomi, dekadensi moral dan spiritual, sementara bagi orang-orang yang
beriman, mereka yakin terhadap diri mereka sendiri serta tidak akan
bergantung kepada orang lain.

8. Curahan hujan pengetahuan di hati

Lukman al-Hakim pernah berkata:

“Wahai anakku, sesungguhnya Allah Swt menghidupkan hati umat


manusia dengan cahaya ilmu pengetahuan (hikmah) sebagaimana air
hujan menghidupkan tanah yang mati.”7

Penjelasan singkat:

Lahan tanah hati manusia laksana taman yang didalamnya tumbuh


berbagai macam bentuk dan aneka bunga, tumbuh-tumbuhan dan
pepohonan yang rindang. Hanya dengan perantaraan siraman air hujan
maka lahan tanah itu bisa hidup dengan ilmu dan pengetahuan. Kita harus
senantiasa menghidupkan dan menjaganya dengan cahaya ilmu
pengetahuan, selalu dan di setiap saat.

9. Sumber dari kesombongan

Dari Imam Shadiq as, beliau berkata:

7
. Bihâr al-Anwâr, jld. 1.
“Tidak ada seorang pun yang menyombongkan diri atau takabur kecuali
pada dirinya didapati ada kehinaan.”8

Penjelasan singkat:

Sumber dari takabur dan menyombongkan diri dari orang lain tidak lain
kecuali keyakinan akan kehinaan pada dirinya. Akan tetapi bagi orang-
orang yang beriman dikarenakan efek karakter hatinya maka dia
senantiasa merendahkan hatinya terhadap orang lain.

10. Tiga perkara yang sangat bernilai di sisi Allah

Rasulullah saw bersabda:

“Ada tiga perkara yang merobek hijab dan menghantar sampai ke hadapan
kemuliaan Allah:

Jerit guratan pena ulama ketika menulis

Derap langkah mujahid ke medan jihad

Dan suara putaran roda mesin jahit wanita yang menjaga kesuciannya.”9

Penjelasan singkat:

Pada dasarnya di suatu komunitas sosial, nilai-nilai kemanusiaan itu


dijunjung tinggi dengan berdasarkan tiga hal ini: ilmu pengetahuan, jihad
dan kerja keras.

11. Kesyahidan Imam Husein as (cucu Rasulullah saw)

8
. Bihâr al-Anwâr, jld. 73, hlm. 225.
9
. As Shahâb fi al-Hukm wa al-Adâb, hlm. 22.
Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya kesyahidan Husein as tidak akan pernah mendinginkan


bara kepedihan di hati orang-orang yang beriman.”10

Penjelasan singkat:

Kenangan ketika masa berjuang di jalan Allah dan membebaskan bangsa


dari penjajahan negara lain, yangmana semuanya rela dikorbankan demi
untuk kemuliaan dan harga diri, adalah hal yang tidak akan pernah bisa
terlupakan. Karena hal-hal yang menyangkut Allah, kemerdekaan,
kemuliaan dan harga diri adalah sesuatu yang tidak akan pernah usang
untuk diperjuangkan.

Imam Husein as dan para sahabatnya (di Karbala) adalah teladan nyata
dari para pejuang ini.

12. Dua tanda orang islam yang sebenarnya

Rasulullah saw bersabda:

“Janganlah kalian melihat dari banyaknya shalat, berkali-kali haji,


banyaknya amal baik yang dikerjakan dan shalat tahajud dari seseorang,
tapi perhatikanlah bagaimana dia berkata jujur dan menjaga amanah.”11

Penjelasan singkat:

Meskipun banyak perkara yang disebut sebagai ibadah seperti shalat,


puasa, haji dan hal-hal yang mendidik lainnya, tapi identitas keislaman

10
. Mustadrak Wasâil, jld 2, hlm. 217.
11
. Safînatul Bihâr.
seseorang tidak hanya ditentukan dari hal-hal ini saja melainkan harus
disempurnakan dengan memiliki sifat jujur dan menjaga amanah.

13. Api kemarahan

Imam Baqir as berkata:

“Sesungguhnya kemarahan itu adalah percikan api yang berasal dari setan
yang tersembunyi di hati seseorang.”12

Penjelasan singkat:

Sangat jarang terjadi seseorang melakukan sesuatu atau merencanakan


sesuatu dalam keadaan marah kemudian dia tidak menyesal, olehnya itu
sudah semestinya untuk diteliti dan ketika percikan api setan ini hendak
membakar maka harus segera dipagari dan dipadamkan, karena jika tidak,
jangan sampai apa yang sudah dihasilkan dari pekerjaan kehidupan kita
atau orang lain maka itu akan terbakar sia-sia.

14. Tambang harta

Rasulullah saw bersabda:

“Carilah rezeki dari apa yang tersembunyi di tanah.”13

Penjelasan singkat:

Perintah yang datang dari Rasulullah saw ini supaya umat islam menggali
kedalaman isi perut bumi dan mengolah hasil buminya, dan apapun yang
membuat hidup mereka sejahtera maka hendaknya mereka
mengusahakannya.

12
. Bihâr al-Anwâr, jld. 73, hlm. 278.
13
. Nahjul Fashahah.
Perintah anjuran seperti ini adalah bentuk kualitas ajaran islam dan
merupakan pedoman untuk berusaha dan bekerja keras supaya umat islam
hidup lebih bermartabat.

15. Seburuk-buruknya pekerjaan

Rasulullah saw bersabda:

“Seburuk-buruknya penghasilan adalah penghasilan yang bercampur


dengan riba.”

Imam Shadiq as berkata:

“Jika Allah Swt mau membuat hancur suatu kaum, maka ditampakkan
bagi mereka (makan dari hasil) riba.”14

Penjelasan singkat:

Memakan hasil riba akan menghancurkan sirkulasi keuangan dan


perekonomian suatu komunitas serta menyebabkan kekayaan hanya
terkumpul di tangan segelintir orang dan di beberapa korporasi secara
brutal. Distribusi harta yang secara tidak adil ini bisa menjadi sumber
segala permasalahan sosial dan dekadensi moral.

16. Pemimpin dan tawanan

Amirul Mukminin Ali as berkata:

“Muliakanlah siapapun yang engkau kehendaki maka engkau akan


menjadi tuannya.

14
. Mustadrak Wasâil, jld 12, hlm. 426 dan 427.
Janganlah butuh kepada siapapun maka engkau akan menjadi setara
dengannya.

Butuhlah kepada siapapun maka engkau akan menjadi tawanannya.”

Penjelasan singkat:

Muslim yang sebenarnya adalah mereka yang berusaha menyambungkan


hubungan sosialnya dengan orang lain berdasarkan saling menolong antar
sesamanya bukannya tolong menolong satu arah, dan menerima bantuan
orang lain tanpa memberikan imbalan hanya berlaku bagi orang-orang
berkebutuhan khusus yang sakit dan tidak mampu sama sekali untuk
bekerja.

17. Riya dan pamer

Imam Shadiq as berkata:

“Jangan perlihatkan perbuatan baikmu (dengan niat riya dan pamer)


kepada orang-orang yang kehidupan dan kematianmu bukan di tangan
mereka, dan tidak pula berguna apa-apa bagimu.”

Penjelasan singkat:

Orang-orang yang terbiasa pamer dan riya, semua penampilan


kehidupannya berada dalam kehampaan dan tanpa tujuan; mulai dari
gaya hidup, kehidupan jasad yang tanpa ruh, semuanya hanya ilusi dan
sandiwara kebahagiaan dan kesejahteraan. Semua hanya sekedar nama,
agama dan ritual agama pun hanya sekedar bunga-bunga kehidupan saja,
dan pastinya manfaat yang didapatkan dari orang yang hanya
mementingkan penampilan fisik, tidak lain manfaatnya hanya kembali
kepada materi.

18. Hasud

Imam Shadiq as berkata:

“Orang yang hasud hanya merugikan dirinya sendiri sebelum dia


merugikan orang yang dihasudinya.”15

Penjelasan singkat:

Hasad adalah salah satu penyakit hati yang kronis, yang secara psikologis
hasud lebih banyak merugikan dirinya sendiri daripada merugikan orang
lain, dia akan cepat menjadi tawar, terbelakang dan akhirnya menjadi
terhina. Olehnya itu lebih baik dia berusaha untuk bisa bersaing dengan
orang lain bukannya malah menarik orang lain itu ke belakang.

19. Jauh dari rahmat Allah

Amirul Mukminin Ali as berkata:

“Barangsiapa yang ada padanya air dan tanah, kemudian dia masih hidup
dalam kemiskinan maka dia jauh dari rahmat Allah.”16

Penjelasan singkat:

Orang-orang yang menganut agama Islam sudah seharusnya berjihad


menggunakan semua sumber pendapatan yang dimilikinya diantaranya:
peternakan, perkebunan, barang-barang tambang dalam perut bumi,
15
. Bihâr al-Anwâr, jld. 73, hlm. 225.
16
. Bihâr al-Anwâr, jld. 103, hlm. 65.
keterampilan, produksi dan perdagangan untuk berperang melawan
kemiskinan.

Bahkan jika suatu bangsa hanya memiliki satu saja dari semua sumber
modal ini, maka dengan itu dia bisa mengatasi masalah perekonomiannya,
apalagi jika mereka memiliki semua modal ini. Kalau mereka tidak
berusaha maka mereka termasuk bangsa yang dilaknat dan jauh dari
rahmat Allah dan spirit dari Islam. Butuh kepada bangsa lain adalah
perilaku yang sangat dikecam dalam Islam.

20. Teman yang jahat

Amirul Mukminin Ali as berkata:

“sejahat-jahatnya temanmu adalah mereka yang menjilatmu dihadapanmu


serta menutupi kekuranganmu.”17

Penjelasan singkat:

Lari dari realitas dan menutup mata terhadap kenyataan yang ada tidak
akan pernah menyelesaikan permasalahan dan tidak pula termasuk
berbuat baik kepada orang lain.

Dengan demikian, teman-teman yang seharusnya mengkritik membangun


serta tulus malah menyembunyikan realitas yang sebenarnya dan untuk
mendapatkan kepuasan palsu dari temannya lantas dia rela
menyembunyikan aib temannya atau supaya dia terlihat baik, maka dia
bukan hanya tidak setia pada temannya dan persaudarannya, bahkan dia
sudah melakukan pengkhianatan yang besar, pengkhianatan yang kadang

17
. Ghurar al-Hikam.
akan berakhir dengan jatuhnya nilai, kedudukan, harga diri, kebanggaan
dan kebahagiaan dari teman mereka.

Pesan Ayatullah Makarim Shirazi (hf) kepada para pelantun kidung


Ahlul Bait.
Hari ini para pelantun kidung sudah lebih banyak di banding tahun-tahun
sebelumnya, maka dari itu hal-hal terkait kidung Asyura harus benar-
benar mendapat perhatian yang serius.
Sangat disayangkan sebagian dari cara melantunkan kidung Asyura,
sangat kurang sesuai dengan suasana bersedih atas Imam Husein as,
olehnya itu sangat ditekankan sekali untuk menghindari hal-hal yang
menjatuhkan nilai sakral dari peringatan Asyura.

Arbain, simbol kemuliaan dan kekuatan umat Islam


Longmars dan tradisi sakral Arbain adalah sumber kemuliaan dan
kekuatan Muslim Syiah.
Arbain, jalan panjang dari Asyura hingga kemunculan (al-Mahdi afs)
Longmars Arbain Husein as, ikrar dan sumpah setia umat manusia yang
bermula dari kebangkitan Imam Husein as yang terus berlanjut hingga
kebangkitan Imam Mahdi as.
Seandainya Zainab sa dahulu tidak ada
Ayatullah Uzhma Makarim Shirazi:
Rahasia kelangsungan Syiah dan Islam adalah peristiwa Karbala dan peran
signifikan Sayidah Zainab sa dalam melestarikan kenangan akan peristiwa
Karbala kepada umat Syiah.
Teladan kesetiaan
Kesetiaan Abul Fadhel Abbas as terhadap tujuan mulia Imam Husein as
serta ikatan hati dan jiwa dengan beliau merupakan drama teragung dalam
pentas sejarah kemanusiaan.
Ummu Kultsum di Karbala
Ummu kultsum, putri dari Amirul Mukminin Ali as termasuk diantara
srikandi perempuan yang menjadi tawanan di Karbala.
Imam Husein as; adalah realitas kongkrit dari rahmat Allah yang maha
luas
Barangsiapa yang menghubungkan dirinya dengan Imam Husein as maka
dia telah menyambungkan dirinya dengan samudra rahmat Allah yang
maha luas.
Ahlu Bait as, adalah bahtera keselamatan
Ketika badai keraguan pemikiran, keyakinan dan masalah sosial yang
terjadi di tengah masyarakat Islam, maka jalan keselamatan hanya dengan
berlindung pada ajaran Ahlul Bait as.
Husein dariku dan aku dari Husein as
Rasulullah saw bersabda: “Aku berasal dari Husein”, maknanya bahwa
Husein as akan menghidupkan kembali ajaran Islam, dengan demikian
aku adalah berasal dari Husein as.
Sayidah Zainab sa, adalah teladan sebagai perawat
Sayidah Zainab sa adalah perempuan mulia yang dengan sabar dan telaten
yang bertanggung jawab merawat para pejuang yang terluka di Karbala
seperti Imam Sajjad as, dan sudah seharusnya para perawat kesehatan
mengambil contoh dan teladan dari beliau.
Salam bagimu wahai Husein as
Salam bagimu wahai sayidus Syuhada, pengakuan putra-putra dan para
sahabat akan persahabatan dan kesetiaan mereka kepada beliau serta
berlepas diri dari musuh-musuhnya.
Batasan tugas Muslim bin Aqil di Kufah
Sebagai bentuk usaha Imam Husein as untuk membentuk pemerintahan
Islam, beliau mengutus Muslim bin Aqil (ra) ke Kufah untuk mengecek
kebenaran undangan masyarakat Kufah serta menyusun kekuatan dan
mengambil baiat dari warga setempat.

Bahtera Keselamatan

Para Imam Ahlulbait as khususnya Imam Husein as disebutkan sebagai


bahtera keselamatan. Hal itu dikarenakan beliau bangkit menghadapi
badai kesesatan ajaran dan pemikiran serta masalah sosial di masa
pemerintahan rezim Bani Umayyah. Beliau dengan mempersembahkan
darahnya sendiri, menyelamatkan Islam dari cengkeraman sisa-sisa zaman
jahiliyah, beliau menjaga warisan perjuangan Rasulullah serta
membebaskan umat Islam dari kebingungan dan kesesatan.

Peran Imam Sajjad as dalam melestarikan revolusi Asyura


Orasi Imam Sajjad as berhasil menabur benih-benih revolusi untuk
menentang rezim Bani Umayyah, yang mengakibatkan kebobrokan
pemerintahan bani Umayyah menjadi tercium ke seluruh penjuru dunia
Islam, yang dengan demikian beliau menjaga Islam dan al-Quran dari
ancaman bahaya mereka.

Efek dari Longmars Arbain


Efek yang terlihat pada tradisi longmars ini, tidak dapat dirasakan pada
ziarah biasa. Lautan manusia tenggelam dalam satu suasana hati,
kebahagaiaan, dan satu cinta.

Anda mungkin juga menyukai