Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI MUSANG LUAK JANTAN

Disusun Oleh :
Nama : Dharmawan Yudha Ekapamuji
NIM : 210311006
Prodi : Peternakan
Semester : 1 (Ganjil)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya dan Karunia-
Nya sehingga makalah “Sistem Reproduksi Musang Luak Jantan” dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap bantuan pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan, pemahaman
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 11 Januari 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
D. Metode Penulisan Makalah.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
Pengertian Organ Reproduksi Musang.........................................................................................2
1. Testis.....................................................................................................................................2
2. Duktus epididimis (kaput, korpus, dan kauda).................................................................2
3. Duktus deferens...................................................................................................................2
4. Penis......................................................................................................................................2
Cara Kerja Reproduksi Musang....................................................................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................5
KESIMPULAN....................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Musang luak adalah hewan menyusui (mamalia) yang termasuk suku musang dan
garangan (Viverridae). Nama ilmiahnya adalah Paradoxurus hermaphroditus dan di
Malaysia dikenal sebagai musang pulut. Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai
sebutan lain seperti musang (nama umum), musang pandan,
lasun (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common
musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris. Musang bertubuh
sedang, dengan panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm atau
kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus.Sisi atas tubuh abu-abu
kecokelatan, dengan variasi dari warna tengguli (cokelat merah tua) sampai kehijauan.
Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak
begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi
samping dan bagian perut lebih pucat. Terdapat beberapa bintik samar di sebelah
tubuhnya. Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping
wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis
hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala. Posisi
kelamin musang betina dekat dengan anus dan memiliki tiga pasang puting susu,
sedangkan posisi kelamin musang jantan dekat dengan pusar.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas tentang musang, saya ingin membahas lebih lanjut tentang:
a. Apa saja organ – organ reproduksi musang ?
b. Berapakah bobot alat reproduksi musang ?
c. Bagaimana cara kerja reproduksi musang jantan ?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
a. Mengetahui organ – organ musang
b. Mengetahui bobot dan tebal organ reproduksi musang
c. Mengetahui cara kerja reproduksi musang jantan
D. Metode Penulisan Makalah
Saya menulis makalah ini dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber di
internet.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Organ Reproduksi Musang


Organ reproduksi jantan musang luak terdiri dari:

1. Testis
Testis adalah organ yang sangat penting pada sistem reproduksi pria. Fungsi testis
adalah untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Karena peranannya begitu
penting, kesehatan testis haruslah selalu dijaga agar terhindar dari berbagai macam
gangguan.

2. Duktus epididimis (kaput, korpus, dan kauda)


Duktus Epididimis adalah saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluar dari
testis. Berjumlah sepasang serta terdapat pada testis kiri dan kanan.  Berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sperma sementara, setelah sperma matang akan
disalurkan ke vas deferens.

3. Duktus deferens
Berupa saluran untuk mengangkut sperma dari epididimis menuju kantong
sperma/vesikula seminalis. Vas deferens yang arahnya ke atas, kemudian melingkar
dan salah satu ujungnya berakhir di kelenjar prostat. Di belakang kandung kemih vas
deferens ini bersatu membentuk suatu saluran yang dikenal sebagai  duktus
ejakulatorius.

4. Penis
Penis adalah alat kelamin pria yang berfungsi sebagai saluran keluarnya air mani dan
air seni (urin). Penis tersusun atas 3 jenis jaringan erektil, yaitu satu korpus
spongiosum dan dua korpora kavernosa, yang dilapisi oleh jaringan tunika albuginea.
Uretra terletak di korpus spongiosum.
Penis dibagi menjadi tiga bagian: pangkal/akar, tubuh/batang, dan kepala/glans.
Pangkal penis merupakan bagian penis yang terhubung ke panggul. Pangkal dibagi
menjadi crus kiri dan kanan serta bulb, yang mengandung jaringan erektil serta otot
bulbospongiosus dan ischiocavernosus. Batang penis merupakan bagian tengah penis
yang menggantung. Batang penis kebanyakan tersusun atas jaringan penghubung dan
otot kecil. Kepala penis merupakan bagian ujung penis. Bukaan uretra atau meatus
uretra eksternal dapat ditemukan di ujung penis.
Gambar 1 Anatomi organ urogenital musang luak jantan yang telah diawetkan. (1) testis, (2)
kaput epidid- imis, (3) korpus epididimis, (4) kauda epididymis, (5) duktus deferens,
(6) kelenjar prostata, (7)radiks penis, (8) funikulus spermatikus, (9) korpus penis,
(10) glans penis, (11) prepusium, (12)

Kelenjar ase- sorius yang ditemukan pada musang luak hanya kelenjar prostat
(glandula prostata). Organ-organ tersebut secara anatomis berhubungan dengan traktus
urinarius (Gambar 1).

Posisi skrotum musang luak terletak di kaudal dari paha atau kaudo-ventral dari arkus
ischiadicus. Testis terdapat di dalam skrotum, berbentuk oval, terdapat sepasang yaitu
testis dekster dan testis sinister (Gambar 1). Panjang testis adalah 2,14 + 0,09 cm dengan
diameter 1,55 + 0,03 cm, dan bobot 2,85 + 0,14 g. Saluran kelamin jantan terdiri dari rete
testis, duktus eferent, duktus epididimis, duktus defe- rens, dan uretra. Secara
makroanatomi hanya duk- tus epididimis dan duktus deferens yang terlihat, sedangkan
rete testis dan duktus eferent dapat diamati secara mikroanatomi. Panjang duktus epidi-
dimis dan duktus deferens berturut-turut adalah 2,95 + 0,05 cm dan 11,03 + 0,08 cm.
Kelenjar asesorius pada musang luak hanya ter- dapat kelenjar prostat. Kelenjar ini
tunggal dan ter- dapat pada pangkal uretra di daerah leher vesika urinaria. Kelenjar
prostat berlobulasi, berukuran panjang 3,14 + 0,05 cm, tebal 1,82 + 0,07 cm dengan bobot
4,21 + 0,01 g. Penis musang luak terdiri dari radiks penis, kor- pus penis, dan glans penis
(Gambar 2). Penis (bagi- an bebas) dibungkus oleh prepusium. Panjang pe- nis tanpa
prepusium pada musang luak adalah 7,03 + 0,06 cm. Pada glans penis terdapat penjuluran
seperti duri-duri yang disebut penis spine.

Cara Kerja Reproduksi Musang


Pada musang luak hanya terdapat satu kelen- jar asesorius yaitu kelenjar prostat yang
terdapat pada pangkal uretra di daerah leher vesika urinaria. Ukuran korpus prostata cukup
besar dan subur. Hal ini serupa dengan kelenjar prostat yang dimiliki oleh anjing, sehingga
diduga fungsi kelenjar pros- tat pada musang luak serupa pula dengan kelenjar prostat anjing.

Fungsi dari kelenjar prostat, diantaranya: mem- bersihkan uretra sebelum ejakulasi
(Stabenfeld & Shille, 1977), memberikan sekreta pada semen seba- gai pelicin pada
spermatozoa (Hafez, 1987), meme- ngaruhi motilitas spermatozoa (Biscoe & Renfree,
1987), dan menghasilkan sekreta bersifat alkalis. Sekreta ini berperan sebagai buffer saat
berada di saluran reproduksi betina yang bersifat asam dan memberikan bau yang spesifik
pada cairan semen (Colville & Bassert, 2002).
Penis merupakan alat kopulasi hewan jantan yang berfungsi sebagai organ untuk
menyalur- kan semen ke saluran reproduksi betina (Senger, 2003). Penis musang luak
dibungkus oleh kulit yaitu prepusium. Penis musang luak termasuk tipe muskulo-kavernosus
karena korpus cavernosum berkembang dengan baik (subur) dan tidak me- miliki
fleksurasigmoidea penis. Penis pada anjing dan kucing juga termasuk tipe muskulo-
kavernosus (Toelihere, 1981). Pada penis yang bertipe muskulo- kavernosus terdapat korpus
kavernosum dengan rongga (celah) besar yang akan terisi darah dalam jumlah besar pada
saat terjadi ereksi dibanding- kan dengan penis tipe fibroelastis (Aughey & Frye, 2001).

Penis musang luak terdiri atas radiks penis, kor- pus penis, dan glans penis. Radiks
penis terletak di dorsal simpisis pelvina dan di kaudal bertaut di arkus ischiadikus. Korpus
penis merupakan bagian tengah dari penis, yang terdiri dari korpus kaver- nosum dan korpus
spongiosum yang mengelilingi uretra (Nurhidayat et al., 2010). Uretra merupakan saluran
reproduksi jantan yang berjalan di sepan- jang penis, berfungsi untuk menyalurkan urin dan
semen (Senger, 2003). Uretra pada jantan memiliki dua fungsi, yaitu: sebagai saluran urinasi
dan salu- ran reproduksi saat spermatozoa diejakulasikan (Colville & Bassert, 2002). Glans
penis pada musang luak berukuran kecil, sedikit runcing, dan terdapat penis spine yang juga
ditemukan pada penis kucing. Menurut Nandiasa (2011), peran penis spine (duri) pada
kucing dalam proses kopulasi belum diketa- hui secara pasti, namun diperkirakan penis spine
ini berfungsi memberikan stimulasi seksual pada jan- tan atau betina, menghalangi penarikan
penis dari vagina atau meningkatkan stimulasi betina untuk induksi ovulasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anatomi organ reproduksi jantan musang
luak se- cara umum serupa dengan ordo karnivora seperti kucing dan anjing.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Penis merupakan alat kopulasi hewan jantan yang berfungsi sebagai organ untuk
menyalur- kan semen ke saluran reproduksi betina. Dan Reproduksi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai
induknya. Penis musang luak dibungkus oleh kulit yaitu prepusium. Penis musang luak
termasuk tipe muskulo-kavernosus karena korpus cavernosum berkembang dengan baik
(subur) dan tidak me- miliki fleksurasigmoidea penis. Penis pada anjing dan kucing juga
termasuk tipe muskulo-kavernosus. Pada penis yang bertipe muskulo- kavernosus terdapat
korpus kavernosum dengan rongga (celah) besar yang akan terisi darah dalam jumlah besar
pada saat terjadi ereksi dibanding- kan dengan penis tipe fibroelastis. anatomi organ
reproduksi jantan musang luak se- cara umum serupa dengan ordo karnivora seperti kucing
dan anjing.
DAFTAR PUSTAKA

 Novelina Savitri. 2013. Tinjauan Makroskopik Organ Reproduksi Jantan Musang


Luak (Paradoxurus hermaphroditus). Bogor.
 Putra S.M. 2013. Tinjauan Makroskopik Organ Reproduksi Jantan Musang Luak
(Paradoxurus hermaphroditus). Bogor.
 Nisa Chairun. 2013. Tinjauan Makroskopik Organ Reproduksi Jantan Musang Luak
(Paradoxurus hermaphroditus). Bogor.
 Setinjanto Heru. 2013. Tinjauan Makroskopik Organ Reproduksi Jantan Musang
Luak (Paradoxurus hermaphroditus). Bogor.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Musang_luwak
 https://brainly.co.id/tugas/18448081
 https://www.alodokter.com/fungsi-penting-testis-dan-risiko-yang-menyertainya
 https://www.docdoc.com/id/info/body/penis

Anda mungkin juga menyukai