Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakikatnya para pelaku usaha mendirikan usaha tidak lain
adalah untuk memperoleh keuntungan yang dapat dipergunakan untuk
kelangsungan hidup, serta perkembangan usahanya. Untuk mencapai
keuntungan yang diinginkan maka perusahaan harus dapat meningkatkan
volume penjualan sehingga perusahaan mengetahui berapa besarnya
penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Sehingga diperlukan perhitungan Break Even Point (BEP) untuk
mengetahui titik impas pendapatan perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Biaya Tetap
2. Biaya Tidak Tetap
3. Tafsiran Harga Jual
4. Perhitungan Titik Impas

C. Tujuan
Tujuan dari Perhitungan Titik impas (BEP) adalah untuk membantu para
pengusaha bekerja lebih lebih efisien dan efektif. Hal ini akan berdampak
pada biaya tidak tetap dan tetap serta mampu menekan biaya produksi.
Mengetahui prediksi laba yang akan dicapai

D. Manfaat
Bisa mengimbangi biaya produksi. BEP menjadi bahan analisis pengusaha,
untuk mengetahui nilai jual beli, proyeksi keuangan, dan perencanaan
anggaran. Menjadi patokan untuk menentukan margin (keuntungan),
sehingga para pengusaha mendapatkan keuntungan bukan kerugian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biaya Tetap
……………….

B. Biaya Tidak Tetap


………………..

C. ……..
……………

D. ………..
………………..

Biaya tetap meliputi: 1. Sewa tempat Rp 1.000.000


2. Listrik Rp. 100.000
3. Air Rp 50.000
Total = Rp 1.150.000
Biaya tidak tetap meliputi: Tetelan sapi Rp 45.000
Selada Rp 10.000
Bumbu Rp 20.000
Kerupuk Rp 6.000
Minyak goreng Rp 14.000
Singkong Rp 7.000
Tahu Rp !0.000
Mie kuning Rp 4.000
Tauge Rp 3.000
Petis Rp 5.000
Total = Rp 120.000
Diket: 1. Biaya Tetap Rp 1.150.000
2. Biaya Tidak Tetap Rp 120.000
120.000
Karena kita produksi !0 porsi maka = 12.000 jadi, bahan untuk 1
10
porsi Tahu campur adalah Rp 12.000
2.
3. Tafsiran Harga Jual Rp 13.000
4. FC = Fixed Cost (biaya tetap)
5. P = Price (tafsiran harga jual)
6. VC = Variable Cost (harga tidak tetap)

Penyelesaian:
FC
Rumus
( P−VC )
1.150 .000
(13.000−12.000)
1.150.000
=
(1.000)
=Rp 1.150
Jadi satu porsi tahu campur memiliki laba Rp 1.150
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Kesimpulan dari Perhitungan Titik Impas (BEP) adalah indikator yang
menunjukan bahwasanya biaya produksi secara keseluruhan berhasil
dicover oleh pendapatan dari hasil penjualan dan naik turunnya harga jual
dan biaya akan mempengaruhi titik impas (BEP).

B. SARAN
Untuk mencapai Titik Impas(BEP) yang cepat dibutuhkan kestabilan
harga karena akan memengaruhi Variable Cost dan berdampak pada Titik
Impas(BEP).

3.

Anda mungkin juga menyukai