Pendahuluan
Lilin adalah sebuah penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan padat. Lilin
yang biasanya sering kita gunakan yaitu lilin yang terbuat dari paraffin (paraffin wax). Paraffin
adalah campuran dari alkana (ikatan rantai molekul atom karbon dan hydrogen yang panjang),
yang terdapat didalam minyak bumi. Paraffin akan meleleh pada suhu 50- 60◦C. paraffin tidak
dapat dinyalakan begitu saja dengan korek api. Untuk dapat membakar paraffin membutuhkan
temperature tertentu dan sumbu.
Pembakaran adalah sebuah reaksi yang melepaskan energi panas. Begitu dimulai, reaksi tersebut
melepaskan panas lebih dari cukup untuk melelehkan lilin lebih banyak sehingga preoses
pembakaran terus terjadi. Pada peristiwa pembakaran lilin terjadi perubahan fisika dan
perubahan kimia.
Begitu sumbu lilin dibakar, maka sumbunya akan menyala dan paraffin wax akan mencair atau
meleleh. Dengan efek kapilaritas cairan wax akan ditransportasi naik keatas melalui sumbu
kenyala api. Panas api menyebabkan cairan wax menguap dan selanjutnya akan bercampur
dengan oksigen diudara sehingga terjadilah proses pembakaran. Dalam proses pembakaran
tersebut akan dihasilkan gas hasil pembakaran yang panas (CO2 dan H2O).
Perubahan
Sifat yang mengubah sifat kimia suatu materi. Menerangkan bagaimana suatu materi bereaksi
dengan materi yang lain membentuk suatu materi baru. Perubahan materi secara kimia adalah
perubahan dari suatu zat atau materi yang menyebabkan terbantuknya zat baru. Perubahan kimia
merupakan perubahan yang menghasilkan zat baru, bersifat kekal, dan zat sebelum bereaksi
berbeda dengan zat sesudah bereaksi.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia :
Perubahan warna
Perubahan bau
Pembentukan gas
Timbulnya cahaya
Pembentukan endapan baru
Perubahan pH.
3. Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa atau dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier adalah suatu
hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi
berbagai macam proses di dalam sistem tersebut(dalam system tertutup, massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan) ).
Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) seorang ahli kimia bangsa Perancis telah menyelidiki
hubungan massa zat sebelum dan sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi
kemudian menimbang hasil reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah bereaksi selalu
sama.
Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa
dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses
kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
4. Tujuan percobaan
B. Prosedur Percobaan
1. Piring 1 buah
2. Penggaris (30 cm) 1 buah
3. Korek api 1 buah
4. Neraca 1 buah
Bahan
2. Prosedur percobaan
b) Amati bentuk lilin sebelum dibakar, dicatat warnanya, diukur panjangnya dan diameter,
ditimbang massanya dan catat bentuk lilin.
c) Sumbu lilin dibakar dengan menggunakan korek api. Mengamati perubahan – perubahan yang
terjadi saat lilin dibakar, catat perubahannya setiap 5 menit, mulai dari 5 menit pertama sampai 5
menit kedelapan. Catat hasil pengamatan.
d) Setelah itu matikan api yang ada pada sumbu lilin. Kemudian amati lagi apakah yang terjadi
setelah api pada sumbu lilin tadi dimatikan.
C. Hasil Pengamatan
D. Pembahasan
Pada percobaan pembakaran lilin ini, massa lilin sebelum dibakar adalah 50 gram.
Sedangkan setelah dibakar massa lilin berkurang menjadi 35 gram. Terjadi penyusutan massa
sebesar 15 gram saat lilin dibakar. Penyusutan terjadi pada saat proses pembakaran, lilin yang
mula- mula utuh setelah terkena nyala api akan meleleh dan menghasilkan asap yang berupa
CO2 dan H2O. Setiap 5 menit pembakaran, panjang lilin berkurang 1 cm. Oleh karena proses
pembakaran menghasilkan asap yg berupa CO2 dan H2O maka terjadilah penyusutan massa
pada lilin.
Lilin atau paraffin –wax merupakan salah satu dari alkana (hidrokarbon) yang wujudnya padat,
rumus molekulnya C20H42.
Pembakaran paraffin wax :
E. Kesimpulan
1. Berlakunya hukum kekekalan massa pada reaksi kimia, ketika melakukan percobaan
pembakaran lilin ini.
2. Adanya perubahan – perubahan yang terjadi sebelum lilin dibakar, saat lilin dibakar dan setelah
lilin dibakar. Perubahannya meliputi perubahann fisika dan perubahan kimia.
3. Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu benda yang dapat dilihat dari bentuk
atau fisiknya. Pada percobaan ini perubahan fisiknya adalah terjadinya perubahan wujud lilin
dari bentuk silinder menjadi bentuk kepingan yang tidak beraturan.
4. Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang dapat menghasilkan sesuatu yang baru, bisa
ditandai dengan munculnya gas, panas, terjadinya perubahan warna dan menghasilkan bau.
Contoh perubahan kimia pada percobaan ini adalah sumbu lilin yang awalnya berwarna putih
menjadi warna hitam dikarenakan proses pembakaran. Selain itu ada nya asap yang berwarna
putih setelah lilin dibakar, adanya bau dari hasil pembakaran, dan suhu di sekitar lilin menjadi
panas pada saat dilakukan pembakaran.