Anda di halaman 1dari 4

​ 

                      Mengetahui Kadar Vitamin C 


pada Makanan dan Minuman Vitamin adalah suatu zat
organik yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses
fisiologis tubuh. Walaupun diperlukan dalam jumlah
sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-
zat lain. Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan dan
sayuran berwarna hijau. Kekurangan vitamin C
mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit,
kerusakan sendi, dan gusi. Untuk menguji kandungan
vitamin C pada bahan makanan dapat menggunakan
larutan amilum iodida atau biasa juga menggunakan
betadine. Tujuan dilakukannya percobaan tersebut adalah
mengetahui kadar kandungan vitamin C yang terdapat
dalam sampel makanan/minuman yang diuji.

          Percobaan ini menggunakan bahan berupa 

 Jeruk nipis,  jambu merah,  tomat,  air,  Amilum iodida, 


vitamin C tablet, dan  minuman sari buah.    Peralatan yang
digunakan adalah  Pipet tetes,  tabung reaksi,dan  mortar
dan penumbuknya.    Langkah-langkah Percobaan. Bahan-
bahan seperti jeruk nipis, jambu merah, dan tomat diambil
ekstraknya, untuk vitamin C tablet dibuat larutan.  Tiap
tabung reaksi diisi dengan amilum iodida sebanyak 1 ml
lalu diberi tetes demi tetes ekstrak atau larutan bahan
makanan tadi. Catat berapa tetes yang diperlukan agar
larutan amilum iodida menjadi jernih.    Hasil  Diketahui
bahwa semakin banyak jumlah tetesan yang diperlukan
maka semakin sedikit kandungan vitamin C pada bahan
makanan tersebut. Berikut adalah urutan bahan makanan
dari yang paling tinggi kandungan vitamin C sampai
terendah berdasarkan hasil percobaan

Ekstrak jambu biji,  vitamin C tablet,  sari buah tomat,  sari


jeruk nipis,  minuman sari buah, dan  saus tomat   
Kesimpulan Berdasarkan percobaan beberapa bahan
makanan yang dicurigai mengandung Vitamin C, diketahui
bahwa kandungan vitamin C dari buah jambu biji merah
paling tinggi di antara bahan makanan lain yang kami uji
kadar vitamin C. Selain itu, diketahui bahwa kadar vitamin
C dalam minuman sari buah yang dinyatakan mengandung
100% vitamin C, ternyata kadar vitamin C-nya hanya 11, 8%
atau tidak sesuai dengan informasi nilai gizi yang
tercantum pada kemasan produk. Perlu diketahui bahwa
lebih baik mengonsumsi bahan makanan alami yang
mengandung vitamin C, seperti jeruk nipis, tomat, dan
jambu biji merah lebih baik dikonsumsi daripada bahan
makanan yang telah tercampur dengan zat adiktif (buatan).

Struktur Teks Laporan Percobaan Setelah membaca contoh


teks laporan percobaan di atas, mari membedah apa-apa
saja yang menjadi struktur teks laporan percobaan. Secara
umum, struktur teks laporan percobaan serupa dengan
sistematika atau struktur penulisan karya ilmiah. Berikut
ini adalah struktur teks laporan percobaan:

1. Judul

Sebagai salah satu bentuk karya ilmiah, teks laporan


percobaan juga memiliki judul. Judul dari teks laporan
percobaan, umumnya menggambarkan jenis percobaan
apa yang akan dilakukan. Pada contoh di atas, judul dari
teks laporan percobaan adalah Mengetahui Kadar Vitamin
C Pada Makanan.

2. Pendahuluan

Struktur teks laporan percobaan yang berikutnya adalah


pendahuluan. Pendahuluan berisi tiga unsur, yaitu latar
belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan
percobaan. Contoh teks laporan percobaan di atas, tujuan
dari teks laporan percobaan di atas, dijelaskan pada
kalimat berikut ini: “Tujuan dilakukannya percobaan
tersebut adalah mengetahui kadar kandungan vitamin C
yang terdapat dalam sampel makanan/minuman yang
diuji.”

3. Bahan dan Alat

Dalam melakukan sebuah percobaan atau penelitian, tentu


saja memerlukan bahan dan alat. Pada contoh teks laporan
percobaan di atas, bahan yang digunakan adalah jeruk
nipis, jambu merah, tomat, air, Amilum iodida, vitamin C
berbentuk tablet, dan minuman sari buah. Sementara alat
yang digunakan pada contoh teks laporan percobaan di
atas adalah: pipet tetes, tabung reaksi, mortar dan
penumbuk.

4. Langkah Kegiatan Percobaan Teks laporan percobaan


tentu harus menjelaskan langkah kegiatan percobaan. Pada
struktur teks laporan percobaan yang satu ini, biasanya
dijelaskan secara terperinci langkah demi langkahnya.
Namun pada contoh teks laporan percobaan di atas,
langkah kegiatan percobaan ditulis dalam bentuk poin
sederhana, yaitu:  Bahan-bahan seperti jeruk nipis, jambu
merah, dan tomat diambil ekstraknya, untuk vitamin C
tablet dibuat larutan.  Tiap tabung reaksi diisi dengan
amilum iodida sebanyak 1 ml lalu diberi tetes demi tetes
ekstrak atau larutan bahan makanan tadi. Catat berapa
tetes yang diperlukan agar larutan amilum iodida menjadi
jernih.

5. Hasil Percobaan

 Salah satu tujuan dari teks laporan percobaan adalah


menyajikan hasil dari percobaan dalam bentuk tulisan,
yang bisa dibaca oleh orang lain atau sebagai rujukan
untuk penelitian atau percobaan selanjutnya. Pada contoh
teks laporan percobaan di atas, menunjukkan hasil bahwa
ekstrak jambu biji merupakan bahan yang paling tinggi
kandungan vitamin C, sementara saus tomat jadi bahan
percobaan yang kandungan vitamin C-nya paling rendah.

6. Kesimpulan Struktur teks laporan percobaan

yang terakhir adalah kesimpulan. Kesimpulan berisi


penjelasan singkat dari seluruh rangkaian percobaan.
Contoh teks laporan percobaan di atas, penulis juga
memaparkan data dan fakta, bahwa ada produk olahan
makanan yang nilai informasi gizinya tidak sesuai dengan
hasil percobaan. Hal tersebut dijelaskan pada kalimat
“Selain itu, diketahui bahwa kadar vitamin C dalam
minuman sari buah yang dinyatakan mengandung 100%
vitamin C, ternyata kadar vitamin C-nya hanya 11,8% atau
tidak sesuai dengan informasi nilai gizi yang tercantum
pada kemasan produk. Perlu diketahui bahwa lebih baik
mengonsumsi bahan makanan alami yang mengandung
vitamin C, seperti jeruk nipis, tomat, dan jambu biji merah
lebih baik dikonsumsi daripada bahan makanan yang telah
tercampur dengan zat adiktif (buatan).

kelompok rauf 
arya
jul
lutfi

Anda mungkin juga menyukai