Anda di halaman 1dari 3

Biji

Biji tanaman jagung berkeping tunggal.

Akar

Tanaman jagung memiliki akar serabut dan dapat tumbuh sekitar 2 cm lebih. Saat tumbuh dewasa
tanaman ini akan muncul akar adventif. Akar adventif adalah akar yang muncul ketika tanaman sudah
cukup dewasa.

Batang Jagung

Bagian ini berfungsi untuk menopang tanaman jagung agar mampu berdiri tegak. Batang tanaman
jagung beruas-ruas dan berbentuk bulat tidak sempurna. Bagian batang tanaman jagung terdiri dari kulit
luar (epidermis), jaringan pembuluh dan bagian pusat batang.

Ruas batang jagung terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung sangat kuat dan
kokoh, akan tetapi tidak banyak mengandung lignin (zat kayu). Bagian luar batang jagung bertekstur
keras dan bagian dalam bertekstur seperti gabus.

Daun

Bentuk daun tanaman jagung memanjang dan merupakan daun sempurna, memiliki pelepah, tangkai
dan helai daun. Antara pelepah dan tangkai daun terdapat ligula (lidah-lidah). Tulang daun sejajar
dengan ibu tulang daun.

Permukaan daun ada yang berambut dan ada yang licin. Stoma pada daun jagung berbentuk halter,
yang khas dimiliki suku rumput-rumputan. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas.
Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

Tanaman jagung memiliki bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman. Setiap dari bunga
tanaman ini memiliki struktur khas yang biasa disebut floret. Dua floret dan dibatasi oleh sepasang
glumae. Bunga jantan jagung terdapat pada puncak tanaman. Serbuk sari jagung memiliki warna kuning
dengan aroma khas sedang bunga betina tanaman jagung tersusun pada tongkol.
Ciri-ciri akar: berakar serabut dengan sistem perakaran dangkat dan bercabang terpencar, akarnya
biasanya menancap pada kedalaman 15-30 cm di bawah tanah.

Ciri-ciri batang: memiliki batang dengan bentuk menyerupai cakram, tipis, dan pendek. Bentuk seperti
ini berguna untuk titik tumbuh atau sebagai tempat melekat perakaran dan mata tunas.

Ciri-ciri daun: memiliki bentuk seperti pipa, yakni bulat kecil memanjang sekitar 50-70 cm, memiliki
lubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda atau pun hijau tua, dan letak daun melekat
pada tangkai yang ukurannya pendek.

Ciri-ciri bunga: tangkai daun keluar dari ujung tanaman dan panjangnya sekitar 30-90 cm, dan di ujung
biasanya terdapat d0-200 kuntum bunga yang tersusun bulat atau melingkar seolah membentuk
payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5-6 helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari
berwarna hijau kekuning-kuningan, dan 1 putik sebagai bakal buah yang terbentuk segitiga.
Akar

Sistem perakaran tanaman jahe yaitu akar tunggal yang akan semakin tumbuh berkembang seiring
bertambahnya umur tanaman, yang kemudian akan membentuk rimpang serta tunas yang dapat
tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas tersebut akan tumbuh di bagian atas rimpang, sedangkan
akarnya tumbuh di bagian bawah rimpang.

Batang

Pada dasarnya definisi batang tanaman jahe merupakan batang semu yang dapat mencapai tinggi 30
sampai dengan 100 cm. Ini tersusun atas seludang-seludang dan pelepah daun yang saling
menutupinhingga tampak seperti batang yang tumbuh tegak lurus, berbentuk bulat pipih, tidak
bercabang.

Bagian luar batang jahe mengandung lilin dan mngkilap, berair, berwarana hijau pucat, dan bagian
pangkal warnanya kemerahan. Bagian batang yang terdapat di dalam tanah tersebut bedaging, bernas,
berbuku-buku, dan bercabang-cabang

Daun

Tanaman jahe memiliki daun menyirip yang panjangnya 15-23 mm dan lebar 8-15 mm. Tangkai daun
jahe berbulu halus.

Bunga

Tanaman jahe memiliki makna bunga yang terletak pada ketiak daun pelindung. Bentuk bunga
bervariasi, ada yang panjang, bulat oval, lonjong, runcing, ataupun tumpul. Ukuran panjang bunga
sekitar 2-2,5 cm dan lebar 1-1,5 cm. Warna bunga hijau kekuningan.

Anda mungkin juga menyukai