Pembuatan unsur dan senyawa natrium dapat dilakukan dengan proses Downs, yaitu
elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCl diuapkan sampai kering
kemudian padatan yang terbentuk dihancurkan, dan dilelehkan. Sedangkan untuk
mengurangi biaya pemanasan, NaCl (titik lebur 8010C) dicampur dengan 1 bagian CaC12
untuk menurunkan suhu lebur hingga 5800C.
Pembuatan unsur dan senyawa magnesium ini dapat diperoleh melalui proses Downs.
Dimana, magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan menambahkan
Ca(OH)2 ke dalam air laut. Setelah itu, tambahkan asam klorida untuk mendapatkan
kloridanya, yang kemudian diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl.6H2O).
Setelah itu, elektrolisis leburan kristal magnesium dengan terlebih dahulu menambahkan
magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagaian ke campuran leburan natrium dan
kalsium klorida. Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal
MgCl.6H2O dipanaskan. Maka magnesium tersebut akan terbentuk pada katode.
•Litium metalik jika dikombinasikan dengan magnesium dan aluminium dapat digunakan
untuk memproduksi barang-barang yang sangat kuat namun sangat ringan
•Logam alkali natrium murni digunakan dalam lampu uap natrium karena menghasilkan
cahaya yang lebih efisien dibanding pencahayaan lain, serta menghaluskan permukaan
logam lain
•Kalium hidroksida digunakan sebagai basa yang sangat kuat untuk mengatur pH berbagai
zat
•Uap logam sesium digunakan sebagai jam atom yang merupakan pengukur waktu paling
akurat
Menurut Chempedia, secara biologis ion logam alkali juga dapat membantu proses biologis
penting seperti transmisi impuls saraf, kontrol saraf sekresi dan fungsi otot, sintesis protein,
dan regenerasi enzimatik metabolisme
BERLIUM
Berilium sangat berbahaya jika terhirup. Keefektifannya tergantung kepada kandungan yang
dipaparkan dan jangka waktu pemaparan. Jika kandungan berilium di udara sangat tinggi
(lebih dari 1000 μg/m³), keadaan akut dapat terjadi. Keadaan ini menyerupai pneumonia dan
disebut penyakit berilium akut.
MAGNESIUM
Dampak yang muncul apabila kadar magnesium berlebih pada tubuh adalah mual, muntah,
tekanan darah rendah yang tampak tidak lazim, sakit kepala, diare, gangguan pada sistem
saraf, lemah otot, gangguan pada pernapasan, detak jantung yang tidak beraturan, dan
lesu.
KALSIUM
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,
menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, kram,
dsb.
STRONSIUM
Stronsium radioaktif dapat menyebabkan gangguan berbagai tulang dan penyakit , termasuk
kanker tulang.
BARIUM
Barium dapat bersifat toksik, apa bila barium larut dalam air, dalam dosis rendah dapat
menstimulasi dan mengganggu kerja otot, serta pada dosis yang tinggi dapat mempengaruhi
kinerja saraf pusat, sistem imun, dan alat indra.
RADIUM
Cacat tubuh bisa dialami oleh seorang yang sering terpapar radium, seperti pembusukan
gigi, tulang rahang copot, tulang mudah patah, kanker tulang, hingga kematian.