Anda di halaman 1dari 5

Tanya Jawab Kelompok 13

Analisa Laporan Keuangan

ANALISA PERKREDITAN DAN ANALISA LABA KOTOR

1. Nama: Ni Kadek Putri Wulandari


Npm: 202033121059
Pertanyaannya : Apakah setiap perusahaan harus mengambil kredit untuk keperluam
perusahaan? Jelaskan Dan apa pengaruh kredit terhadap keuntungan perusahaan?
Dijawab oleh Ni Kadek Meira Berliana Yanti (202033121061)
Menurut Kasmir (2004) tujuan utama kredit pemberian adalah sebagai berikut:
a. Mencari keuntungan Tujuan utama pemberian kredit adalah untuk memperoleh
keuntungan. Hasil keuntungan ini diperolehi dalam bentuk bunga yang diterima
oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankann pada
nasabah.
b. Membantu usaha nasabah
Tujuan selanjutnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang membutuhkan
dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana itu
maka pihak debitur dapat mengembangka dan memperluas usahanya.
c. Membantu pemerintah
Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang diberikan oleh pihak bank, maka
semakin meningkatkan jumlah kegiatan ekonomi yang akan terjadi. Mengingat
semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan berbagai sektor.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa, perusahaan harus


mengambil kredit apabila, tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan.
Karena tujuan dari pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan
keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga kredit yang diterima oleh bank sebagai
balas jasa dari biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah. Selain bank,
nasabah juga mendapatkan keuntungan yaitu dapat mengembangkan usaha,
mempertahankan usaha, dan dapat memperluas usaha nya.

Ditambahkan oleh Ni Made Yopi Fransiska (202033121082)


Menurut pendapat saya perusahaan tidak harus mengambil kredit untuk keperluan
perusahaan. Sebelum menentukan untuk mengambil kredit perusahaan harus
menganalisis lebih dulu berapa jumlah dana yang diperlukan untuk menjalankan
kegiatan operasional perusahaan. Jika kegiatan operasional perusahaan dapat
terpenuhi dengan dana dari modal pemilik, maka perusahaan tidak perlu mengambil
kredit. Dan sebaliknya jika modal pemilik tidak dapat memenuhi kegiatan operasional
perusahaan maka perusahaan perlu mengambil kredit misalnya dari lembaga
keuangan bank. Selanjutnya pengaruh kredit bagi keuntungan perusahaan yaitu selain
dapat memenuhi pendanaan kegiatan operasional dengan waktu yang singkat, kredit
juga dapat meningkatkan gairah usaha karena perusahaan akan bekerja dengan
maksimal untuk bisa memenuhi biaya bunga kredit dan pengembalian dana kredit
tersebut.

2. Nama : Ni Putu Sri Purnami


NPM : 202033121085
Pertanyaannya : Menurut kalian mengapa dengan adanya perubahan harga jual akan
sangat mempengaruhi laba kotor?
Dijawab oleh Ni Ketut Maya Dinai (202033121069)
Harga jual berpengaruh pada besaran laba yang diperoleh perusahaan. Apabila harga
jualnya semakin tinggi, maka laba perusahaan akan meningkat. Perbedaan harga jual
di periode yang berbeda akan berdampak pada perubahan laba yang didapat. Jumlah
kuantitas produk yang dijual juga berpengaruh pada besaran laba

3. Ni Made Suryaningsih (202033121096)


Izin bertanya, seperti yang dijelaskan tadi, terdapat beberapa jenis kredit, salah
satunya kredit dari segi jaminannya. Jika dilihat dari segi jaminannya dapat dibagi
menjadi 2 yaitu dengan jaminan dan tanpa jaminan. Seperti yang kita ketahui, apabila
orang yang mengambil kredit dengan jaminan tidak bisa membayar kreditnya, maka
benda yang dijaminkan akan diambil oleh kreditor. Namun bagaimana dengan kredit
tanpa jaminan? Apa yang akan terjadi apabila orang yang mengambil kredit tidak bisa
membayar kepada kreditor? Jelaskan!
Dijawab oleh Nama : Ni Made Ayu Wulandari NPM : 202033121090
Yang akan terjadi jika orang tidak membayar kredit dengan kredit tanpa jaminan,
maka bank akan melakukan hal dibawah ini :
1. Denda Keterlambatan
Jika seorang nasabah menunggak pembayaran pinjaman, satu hal yang pasti anda
akan dikenakan denda keterlambatan. Besaran denda keterlambatan yang
dikenakan tergantung dari setiap bank yang memberi pinjaman, namun rata – rata
dikenakan sebesar 5 % dari nilai angsuran perbulan per harinya.
Denda ini tentu akan semakin membebani, karena semakin lama menunggak dan
tidak melakukan pembayaran maka besaran denda juga akan bertambah banyak.
Untuk itu, pastikan terlebih dahulu alur keuangan sebelum tergiur dengan
pinjaman KTA. Salah – salah justru bisa membuat anda terlilit dalam jeratan
hutang.
2. Bunga Berbunga
Selain denda yang dikenakan atas keterlambatan pembayaran, pun juga akan
terbebani dengan bunga yang dikenakan karena akan terus bertambah seiring
waktu. Bisa dikatakan selain bunga pinjaman, denda yang belum dibayar pun juga
akan ikut berbunga. Jadi, anda akan dibebani dengan dua bunga sekaligus, yang
sering dianggap bunga berbunga. Karenanya, pikir ulang bila anda memiliki
pinjaman KTA dan berniat untuk menunggak pembayaran.
3. Sulit Mendapatkan Pembiayaan dari Bank Lain
Ketika menunggak pembayaran KTA di sebuah bank, maka hal ini bisa sangat
berpengaruh saat anda berkeinginan untuk mengajukan pinjaman atau pun
pembiayaan dari bank lain. Hal ini terjadi karena daftar riwayat pinjaman anda
yang buruk tentu akan masuk dalam daftar Bank Indonesia yang dengan mudah
diakses oleh bank di seluruh Indonesia tanpa terkecuali.
4. Selalu dibayang-bayangi Debt Colector
Meski Bank Indonesia telah melarang praktek penagihan dengan menggunakan
jasa pihak ketiga seperti yang kita kenal dengan sebutan debt collector.
5. Masuk Blacklist BI Checking
Setelah denda, lalu bunga berbunga, dan di kunjungi debt collector tiap hari, satu
hal lagi yang akan anda alami jika anda menunggak tagihan pinjaman yakni
masuk daftar blaclist BI Checking. BI checking sebetulnya merupakan laporan
mengenai data atau riwayat pinjaman para nasabah yang ada di Indonesia.

Ditambahkan oleh Ni Putu Risma Yurika (202033121070)


Perlu diketahui kembali, salah satu persyaratan untuk mengajukan KTA (Kredit
Tanpa Agunan) adalah kepemilikan kartu kredit. Persyaratan ini diberikan karena
pihak bank perlu mengecek bagaimana pola penggunaan dana, riwayat keuangan,
dan pembayaran kredit calon peminjam. Catatan pada kartu kredit menjadi
penilaian bank, apabila sering mengalami tunggakan tagihan, dan berbagai catatan
kredit buruk lainnya, maka bank akan menolak pinjaman yang diajukan. Apabila
tagihan kartu kredit tidak pernah menunggak dan selalu terbayarkan dengan
lancar, maka bank akan memberikan pinjaman dengan menyetujui dengan
menandatangani perjanjian di atas materai.
Apabila orang yang mengambil KTA tidak membayar atau menunggak, maka
akibat jangka panjang yang dialaminya yaitu masuk ke dalam blacklist BI
checking. Setelah mendapatkan denda, bunga berbunga, dan dikunjungi debt
collector, data-data riwayat pinjaman nasabah akan masuk dalam data SID
(Sistem Informasi Debitur) dan setiap lembaga keuangan yang tergabung di
bawah OJK akan dapat mengakses data nasabah dalam sistem ini. Dan bila
menunggak pembayaran pinjaman KTA, maupun mengabaikannya dengan
sengaja hingga mendapatkan predikat macet (terjadi keterlambatan hingga lebih
dari 180 hari dan diabaikan), maka akan dimasukkan ke dalam blacklist BI
checking. Bank bisa juga menuntut pihak peminjam yang tidak mematuhi
perjanjian di atas materai untuk KTA, sehingga dapat dikenakan kasus tindak
pidana.
4. Nama: I Dewa Gede Eka Diardana (202033121097)
Pertanyaannya : mengapa pada analisis laba kotor tersebut bisa terjadinya kenaikan
harga jual pada perusahaan? Dan apa dampak dari adannya kenaikan harga tersebut
bagi perusahaan?
Dijawab oleh: Ni Kadek Meira Berliana Yanti (202033121061)
Harga pokok penjualan suatu produk banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor antara
lain:
1. harga bahan baku
2. upah tenaga kerja;
3. kenaikan harga secara umum.
Peningkatan biaya di atas akan dapat meningkatkan harga pokok penjualan.
Akibatnya tentu akan memengaruhi harga jual persatuan dan jika harga jual tidak
dinaikkan, persentase keuntungan semakin mengecil. Artinya laba kotor juga akan
ikut turun.
Faktor lainnya yang juga perlu dicermati adalah perubahan harga jual yang tinggi
akan mengakibatkan kemungkinan turunnya jumlah barang yang dijual atau
sebaliknya. Hal ini disebabkan kemungkinan konsumen akan berpindah ke produk
yang lain yang harganya relatif lebih murah. Kemungkinan juga konsumen akan
menunda atau mengurangi jumlah pembelian dari sebelumnya.

Ditambahkan oleh: Dewa Ayu Ditya Anjani (202033121073)

Perubahan harga jual (sales price variance), yaitu adanya perubahan antara harga jual
yang sesungguhnya dengan harga jual yang dibudgetkan atau harga jual tahun
sebelumnya. Perubahan laba kotor yang disebabkan oleh adanya perubahan harga jual
dapat ditentukan dengan rumus:
(Harga jual per satuan produk yang sesungguhnya - Harga jual per satuan produk
yang dibudgetkan atau tahun sebelumnya) X Kuantitas atau volume produk yang
sesungguhnya dijual tahun ini
Apabila hasih perhitungan diatas menunjukkan/menghasilkan angka positif berarti ada
kenaikan harga yang berarti menunjukkan keadaan yang menguntungkan, sebaliknya
bila negatif berarti ada penurunan harga jual dan menunjukkan keadaan yang
merugikan.

Ditambahkan oleh: I Dewa Agung Ayu Tristina Devi (202033121067)

Perlu kita ketahui Harga jual adalah harga persatuan atau unit atau per kilogram atau
lainnya produk yang dijual di pasaran. Penyebab berubahnya harga jual adalah
perubahan nilai harga jual per satuan. Dalam kondisi tertentu, harga jual dapat naik.
Misalnya harga jual yang diterapkan sebelumnya Rp100,00 per unit dinaikkan
menjadi Rp110,00 per unit. Perubahan ini jelas akan berdampak terhadap perolehan
laba perusahaan, yaitu semakin tingginya harga jual, maka laba pdalam
perusahaanpun akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai