Kasus ini berawal dari seorang Agen Asuransi bernama Swita Glorite Supit yang
ditunjuk langsung oleh Direktur PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG untuk posisi
sebagai Relationship Director.
Ia telah bekerja untuk PT. Asuransi Jiwa Sinarmas sejak tahun 2004 yang awalnya
bernama Eka Life.
Dengan kekuasaan yang ia miliki, Swita mampu menarik beberapa nasabah dengan
iming-iming akan memberikan bunga 9% (lebih tinggi dari bunga Bank) serta hadiah-
hadiah seperti tiket jalan-jalan, mobil, dan HP.
Swita mengarahkan nasabah untuk membayar premi melalui "pulling account" yakni
rekening milik Swita pribadi. Ia juga memerintahkan bawahannya untuk mengisi data
dengan sistem yang berbeda pada sistem milik Perusahaan dan diam-diam membuat
rekening palsu atas nama nasabah. Kerugian nasabah atas kasus ini dari periode 2017
sampai 2019 ditaksir mencapai lebih dari Rp 200 Juta.
Analisa Kasus:
Perusahaan membuka suara terkait kasus ini dan mengaku akan menjalani
proses hukum degan patuh dan itikad baik untuk keberlangsungan kasus yang
merugikan nasabahnya, serta menemui pihak yang bersangkutan jika
diperlukan.
Karena hal ini membuat kekacauan dan kerugian, memang sudah seharusnya
Perusahaan tersebut bertanggung jawab.
Perusahaan juga memberhentikan seluruh Staff/Karyawan yang terlibat.
Namun untuk pencegahan dalam kasus ini perlu dijadikan bahan evaluasi untuk
kemudian hari untuk Perusahaan agar melakukan pengawasan yang ketat
terhadap jalannya kegiatan perusahaan.
Laporan berupa data nasabah perlu ditelusuri dan dilakukan pengcekan bertahap
yang transparan. Perusahaan harus memberikan pelayanan terbaik untuk
mengembalikan kepercayaan nasabah.
OJK juga meminta perbaikan dan penataan agen pemasaran asuransi untuk
keberlangsungan Perusahaan yang lebih baik dalam pelayanan dan
perlindungan konsumennya.
Leasing adalah salah satu lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan sewa guna
usaha untuk nasabah yang ingin membeli suatu benda untuk dijadikan hak milik
ataupun sewa namun belum memiliki modal, sehingga leasing lah yang akan
memberikan modal untuk nasabah tersebut.
Namun, tidak dipungkiri masih banyak faktor yang memengaruhi perkembangan dari
Leasing itu sendiri. Faktor-faktornya antara lain:
a. Denda keterlambatan.
b. Legalitas.
Sampai saat ini masih banyak perusahaan yang bergerak di bidang Leasing
namun belum bersertifikat legal dan tidak mendapat pengawasa dari OJK.
Hal ini yang membuat perkembangan Leasing menjadi tidak berkualitas dan
akan merugikan rakyat, sehingga banyak orang yang tertipu dan membuat
stigma buruk.
c. Penyitaan.
Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan yang memberikan jasa pembiayaan
kepada nasabah untuk kebutuhan modal usaha ataupun kebutuhan konsumtif dengan
jaminan barang berupa emas, kendaraan, dan sebagainya.
Pegadaian menjadi eksis dan banyak diminati masyarakat, dapat dilihat bagaimana
beberapa pegadaian di daerah pun nampak ramai.
Hal ini dikarenakan, pinjaman yang diberikan oleh pegadaian cukup mudah. Nasabah
tidak perlu membuka rekening, sehingga hal ini membuat masyarakat lebih berminat
ke pegadaian karena dinilai lebih praktis.
Peran Perusahaan Anjak Piutang juga sangat berpengaruh dalam ekonomi negara,
antara lain:
Dengan ini Anjak Piutang Memberikan dampak positif dalam proses ekonomi
dalam pendapatan nasional.
Modal Ventura adalah sekumpulan dana yang sumbernya dari investor dan dikelola
secara profesional untuk diinvestasikan/pinjamkan kepada Perusahaan yang
membutuhkan modal.
Modal Ventura mencakup Pemilik Modal/Investor, Profesional/Lembaga yang
mengelola dana investasi tersebut, dan Perusahaan yang membutuhkan modal.
Tujuan Modal Ventura sendiri sudah jelas untuk membantu suatu Perusahaan
yang membutuhkan modal, misalnya untuk pengembangan suatu proyek,
pengembangan produk/teknologi baru, pengambilan keepemilikan dan
kemitraan/pengentasan kemiskinan.
1. Mendapatkan penghasilan/pendapatan
2. Peningkatan informasi tentang modal ventura.
3. Peningkatan kemampuan teknis dan pengalaman bagi para karyawan
perusahaan modal ventura.