Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BESAR

MATA KULIAH LEMBAGA KEUANGAN


Jakarta, 4 Desember 2023
Dosen Penguji: FATHIHANI, SE., MM., CPFM.

Nama : HAFIFAH MONIKA NOVIANA


NIM :121231079

1. Kasus Asuransi PT. Sinar Mas

Kasus ini berawal dari seorang Agen Asuransi bernama Swita Glorite Supit yang
ditunjuk langsung oleh Direktur PT. Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG untuk posisi
sebagai Relationship Director.
Ia telah bekerja untuk PT. Asuransi Jiwa Sinarmas sejak tahun 2004 yang awalnya
bernama Eka Life.

Dengan kekuasaan yang ia miliki, Swita mampu menarik beberapa nasabah dengan
iming-iming akan memberikan bunga 9% (lebih tinggi dari bunga Bank) serta hadiah-
hadiah seperti tiket jalan-jalan, mobil, dan HP.

Swita mengarahkan nasabah untuk membayar premi melalui "pulling account" yakni
rekening milik Swita pribadi. Ia juga memerintahkan bawahannya untuk mengisi data
dengan sistem yang berbeda pada sistem milik Perusahaan dan diam-diam membuat
rekening palsu atas nama nasabah. Kerugian nasabah atas kasus ini dari periode 2017
sampai 2019 ditaksir mencapai lebih dari Rp 200 Juta.

Analisa Kasus:

a. Kebijakan Perusahaan atas kasus tersebut.

Perusahaan membuka suara terkait kasus ini dan mengaku akan menjalani
proses hukum degan patuh dan itikad baik untuk keberlangsungan kasus yang
merugikan nasabahnya, serta menemui pihak yang bersangkutan jika
diperlukan.
Karena hal ini membuat kekacauan dan kerugian, memang sudah seharusnya
Perusahaan tersebut bertanggung jawab.
Perusahaan juga memberhentikan seluruh Staff/Karyawan yang terlibat.

Namun untuk pencegahan dalam kasus ini perlu dijadikan bahan evaluasi untuk
kemudian hari untuk Perusahaan agar melakukan pengawasan yang ketat
terhadap jalannya kegiatan perusahaan.

Laporan berupa data nasabah perlu ditelusuri dan dilakukan pengcekan bertahap
yang transparan. Perusahaan harus memberikan pelayanan terbaik untuk
mengembalikan kepercayaan nasabah.

b. Tinda lanjut OJK atas kasus tersebut.

OJK bertindak untuk mengasawi jalannya kegiatan usaha pada Lembaga


Keuangan dan Perbankan. Dengan adanya kasus ini, OJK menegaskan akan
memperketat pengawasan terhadap Perusahaan Asuransi, salah satunya dengan
mendesak PT. Asuransi Sinarmas melakukan review terkait pemalsuan polis
oleh agennya.

OJK juga meminta perbaikan dan penataan agen pemasaran asuransi untuk
keberlangsungan Perusahaan yang lebih baik dalam pelayanan dan
perlindungan konsumennya.

2. Kendala perkembangan Leasing di Indonesia.

Leasing adalah salah satu lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan sewa guna
usaha untuk nasabah yang ingin membeli suatu benda untuk dijadikan hak milik
ataupun sewa namun belum memiliki modal, sehingga leasing lah yang akan
memberikan modal untuk nasabah tersebut.

Nasabah hanya akan membayar kepada Leasing secara bertahap, yakni


perbulan/pertahun. Dengan ini, Leasing dikatakan sebagai pihak ke-3.
Kontrak leasing ini ditentukan besaran nominalnya yakni di awal antara nasabah dan
pihak leasing.

Namun, tidak dipungkiri masih banyak faktor yang memengaruhi perkembangan dari
Leasing itu sendiri. Faktor-faktornya antara lain:

a. Denda keterlambatan.

Masyarakat telah banyak yang menggunakan Leasing dan mempercayakan


kepada pihak Leasing. Namun saat ini denda keterlambatan yang dikenakan
adalah bersifat akumulatif harian sampai nasabah membayar kewajibannya
sebab Pihak Leasing tidak ingin menanggung denda tersebut.
Hal ini membuat masyarakat keberatan, sebab dengan denda yang terakumulasi
maka mbuat uang yang harus dikeluarkan pun lebih besar.

b. Legalitas.

Sampai saat ini masih banyak perusahaan yang bergerak di bidang Leasing
namun belum bersertifikat legal dan tidak mendapat pengawasa dari OJK.
Hal ini yang membuat perkembangan Leasing menjadi tidak berkualitas dan
akan merugikan rakyat, sehingga banyak orang yang tertipu dan membuat
stigma buruk.

c. Penyitaan.

Pihak Leasing akan melakukan penyitaan jika nasabah tidak melakukan


pembayara secara berturut-turut selama 2 bulan.
Hal-hal di atas membuat masyarakat lebih berpikir 2 kali untuk menggunakan
jasa sewa/guna atau Leasing.
Kesadaran masyarakat pun perlu ditumbuhkan agar tidak tergiur pula dengan
Leasing yang tidak beraspek legalitas dan tidak mendapat pengawasan dari
OJK.

Hal-hal di atas membuat masyarakat lebih berpikir 2 kali untuk menggunakan


jasa sewa/guna atau Leasing.
Kesadaran masyarakat pun perlu ditumbuhkan agar tidak tergiur pula dengan
Leasing yang tidak beraspek legalitas dan tidak mendapat pengawasan dari
OJK.

3. Mengapa Masyarakat lebih tertarik menggunakan jasa dari pegadaian daripada


lembaga keuangan lainnya.

Pegadaian adalah salah satu lembaga keuangan yang memberikan jasa pembiayaan
kepada nasabah untuk kebutuhan modal usaha ataupun kebutuhan konsumtif dengan
jaminan barang berupa emas, kendaraan, dan sebagainya.

Pegadaian menjadi eksis dan banyak diminati masyarakat, dapat dilihat bagaimana
beberapa pegadaian di daerah pun nampak ramai.
Hal ini dikarenakan, pinjaman yang diberikan oleh pegadaian cukup mudah. Nasabah
tidak perlu membuka rekening, sehingga hal ini membuat masyarakat lebih berminat
ke pegadaian karena dinilai lebih praktis.

4. Peran Anjak Piutang dalam perekonomian di Indonesia.


Anjak Piutang adalah kegiatan meminjamkan dana kepada suatu Perusahaan yang
kekurangan modal dan tidak ingin terlihat kekurangan modal dalam bentuk pembelian
dana dan melibatkan 3 pihak, yaitu penjual, pembeli, dan pihak pembiaya.

Peran Perusahaan Anjak Piutang juga sangat berpengaruh dalam ekonomi negara,
antara lain:

a. Membantu mengurangi resiko kredit macet yang menyebabkan kerugian.


b. Membantu membenahi perencanaan arus kas.
c. Membantu Perusahaan dalam resiko piutang tak tertagih.

Dengan ini Anjak Piutang Memberikan dampak positif dalam proses ekonomi
dalam pendapatan nasional.

5. Tujuan Modal Ventura.

Modal Ventura adalah sekumpulan dana yang sumbernya dari investor dan dikelola
secara profesional untuk diinvestasikan/pinjamkan kepada Perusahaan yang
membutuhkan modal.
Modal Ventura mencakup Pemilik Modal/Investor, Profesional/Lembaga yang
mengelola dana investasi tersebut, dan Perusahaan yang membutuhkan modal.

a. Tujuan Modal Ventura.

Tujuan Modal Ventura sendiri sudah jelas untuk membantu suatu Perusahaan
yang membutuhkan modal, misalnya untuk pengembangan suatu proyek,
pengembangan produk/teknologi baru, pengambilan keepemilikan dan
kemitraan/pengentasan kemiskinan.

b. Manfaat Modal Vetura.

- Manfaat bagi Perusahaan.

Modal Ventura bermanfaat untuk jalannya keuangan perusahaan yang


membutuhkan modal dalam meningkatkan Perbaikan Likuiditas.
Perusahaan yang mendapat modal ventura tidak perlu membayar beban
bunga serta angsuran utang, maka dana tambahan ini dapat digunakan
langsung untuk meningkatkan likuiditas.
Manfaat lainnya bagi Perusahaan adalah memungkinkan untuk
perkembangan usaha yang hasilnya lebih besar, peningkatan efisiensi
produk, dan mendapatkan kepercayaan Bank.

- Manfaat bagi Perusahaan Modal Ventura.

1. Mendapatkan penghasilan/pendapatan
2. Peningkatan informasi tentang modal ventura.
3. Peningkatan kemampuan teknis dan pengalaman bagi para karyawan
perusahaan modal ventura.

Anda mungkin juga menyukai