Anda di halaman 1dari 61

L A P OR A N

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(PTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR


MATERI PELAJARAN KISAH ABU LAHAB, ABU JAHAL, DAN
MUSAILAMAH AL-KAZAB MENGGUNAKAN STRATEGI KWL
SISWA KELAS VI SDN 1 MAGANTIS

Disusun oleh :

H. IDEHAM KHALID, S.Pd.I


NIP 19630717 198603 1 020
GURU PAI SDN 1 MAGANTIS

Jl. Desa Magantis RT 01 Kecamatan Dusun Timur Kode Pos 73611


KABUPATEN BARITO TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
2015

1
LEMBAR PENGESAHAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)

Judul

PENINGKATAN HASIL BELAJAR


MATERI PELAJARAN KISAH ABU LAHAB, ABU JAHAL, DAN
MUSAILAMAH AL-KAZAB MENGGUNAKAN STRATEGI KWL
SISWA KELAS VI SDN 1 MAGANTIS

Disusun oleh :

H. IDEHAM KHALID, S.Pd.I


NIP 19630717 198603 1 020
GURU PAI SDN 1 MAGANTIS

Disahkan oleh :

Mengetahui: Magantis, 20 November 2015


Pengawas PAI, Kepala SDN 1 Magantis,

TAJUDDIN, S.Ag SAHRIN, S.Pd


NIP. 19690519 199703 1 003 NIP 19620812 198309 1 005

2
BERITA ACARA SEMINAR

Pada hari ini Jumat Tanggal Dua Puluh Bulan Nopember Tahun Dua Ribu
Lima Belas, bertempat di SDN 1 Magantis, yang dihadiri oleh 15 (Lima Belas)
Peserta, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Pelajaran Kisah Abu Lahab, Abu
Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VI
SDN 1 Magantis”..

Disusun oleh:

H. IDEHAM KHALID, S.Pd.I


NIP 19630717 198603 1 020
GURU PAI SDN 1 MAGANTIS

Pembahas :

1. Hj. MERSIE, S.Pd (......................................)

2. ROYANI MUSLIMAH, S.Pd (......................................)

Moderator, Notulis,

NORLATIFAH, A.Ma.Pd NISASOSILAWATI, S.Pd.SD


NIP.19670730 198712 2 002 NIP.19711001 199303 2 010

Mengetahui:
Kepala SDN 1 Magantis Narasumber,

SAHRIN, S.Pd TAJUDDIN, S.Ag


NIP.19620812 198309 1 005 NIP. 19690519 199703 1 003

3
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ANITA OLFAH, S.Pd


NIP :-
Jabatan : Kepala Perpustakaan SDN 1 Magantis.

Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian


Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu


Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan Strategi
KWL Siswa Kelas VI SDN 1 Magantis
Penulis : H. IDEHAM KHALID, S.Pd.I
NIP : 19630717 198603 1 020
Jabatan : Guru Pendidikan Agama Islam
Unit Kerja : SDN 1 Magantis.

Telah disimpan di Perpustakaan SDN 1 Magantis. Kecamatan Dusun Timur


Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Publikasi Ilmiah
dan sebagai bahan Referensi.

Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Mengetahui: Magantis, 20 November 2015


Kepala SDN 1 Magantis, Kepala Perpustakaan,

SAHRIN, S.Pd ANITA OLFAH, S.Pd


NIP.19620812 198309 1 005 NIP.-

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan
rahmat dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan.
Adapun judul laporan penelitiani ini adalah, ” Peningkatan Hasil Belajar Materi
Pelajaran Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan
Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN 1 Magantis”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan
kepada:
(1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur,
(2) Sahrin, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 1 Magantis
(3) Tajuddin, S.Ag selaku Pengawas PAI.
(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga
laporan penelitian ini menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Magantis, NoIember 2015

Penyusun

5
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Pelajaran Kisah Abu
Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan Strategi KWL Siswa
Kelas VI SDN 1 Magantis”.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan Strategi
KWL Siswa Kelas VI SDN 1 Magantis.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
(action Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari:
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Strategi KWL dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan
Musailamah Al-Kazab Siswa Kelas VI SDN 1 Magantis..
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan
kesulitan yang sama dapat menerapkan Strategi KWL untuk meningkatkan Hasil
Belajar. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru
lebih membuat Strategi KWL yang lebih menarik dan berIariasi.
Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi KWL

6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR............................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
ABSTRAK...........................................................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 6


2.1 Kajian Teori.................................................................................... 6
2.1.1 Hasil Belajar……………….......................................................... 6
2.1.2 Strategi KWL……………………………………………..……. 8
2.1.3 Sikap yang Terpuji…………………………………………..….. 13

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 23


3.1 Setting Penelitian........................................................................... 23
3.2 Subjek Penelitian............................................................................ 23
3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 23
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 25
3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 26

BAB II HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 27


4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 27
4.1.1 Deskripsi kondisi awal.................................................................. 27
4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 30
4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 39
4.2 Pembahasan................................................................................... 44

BAB I PENUTUP........................................................................................... 49
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 49
5.2 Saran............................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti

untuk memberi kepastian hukum betapa persoalan budi pekerti merupakan

sesuatu yang harus dipikirkan dan ditumbuh kembangkan segera dalam

kehidupan sehari-hari di sekolah. Istilah budi pekerti menurut Ki Hadjar

Dewantara sering disebut adab atau akhlak (Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar dan Menengah Kemendikbud RI 2015).

Pendidikan Agama Islam adalah komponen penting yang tidak dapat

dipisahkan dari pembentukan budi pekerti (akhlak), dalam pembelajarannya

banyak terdapat keteladanan-keteladanan bagaimana budi pekerti orang-orang

terdahulu, salah satunya Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-

Kazab.

Allah SWT berfirman yang artinya sebagai berikut:

"sesungguhnya Rasulullah itu bagi kamu adalah contoh ikutan yang baik

untuk mereka yang mengharapkan Allah, mengharapkan ( ganjaran ) hari

akhirat dan mereka yang kerap mengingati Allah." (Q.S. Al Ahzab, ayat 21).

Dalam kenyataan masih banyak terdapat rendahnya minat siswa pada mata

pelajaran PAI, apalagi jika materi tersebut merupakan materi yang

menyangkut keteladanan untuk berbudi pekerti yang luhur, ditambah apabila

8
guru tidak mampu membuat kreasi berbagai metode dan media pembelajaran,

hal inilah yang dialami pada siswa kelas VI SDN 1 Magantis.

Sesuai dengan zamannya, guru yang bermutu harus mempunyai

kemampuan profesional. Dalam hal ini Proyek Pengembangan Pendidikan

Guru (1979) merumuskan tiga kemapuan penting yang harus dimiliki oleh

seorang guru yang profesional yaitu (1) kompetensi profesional, (2)

kompetensi personal, dan (3) kompetensi sosial (Arikunto, 2014:238-239).

Guru merupakan kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mereka

berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan

pada perubahan-perubahan kualitatif. Berbagai usaha dilakukan dalam

peningkatan mutu pendidikan tidak akan menunjukkan hasil yang berarti

apabila tetap mengesampingkan guru. Guru dengan keterlibatannya dalam

pembaharuan kurikulum, pengembangan metode dan media pembelajaran,

penyediaan sarana dan prasarana akan mengubah wajah pendidikan itu sendiri.

Setiap anak didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan.

Oleh karena itu, setiap guru dituntut untuk memahami hal ini agar

pengajaran yang dilakukan tidak asal-asalan. Guru yag mengabaikan

perbedaan motivasi dalam diri anak setiap anak didik cenderung mengalami

kegagalan dalam melaksankan tugasnya mengajar di kelas (Syaiful Bahri D

dan Aswan Zain, 2006:142).

Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas VI SDN 1

Magantis, Kabupaten Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar

9
Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab siswa rendah

di bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 75.

Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :

a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep

Pendidikan Agama Islam masih rendah,

b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan

membosankan,

c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Pendidikan Agama Islam

hanya sebagai hafalan saja.

Dengan belajar secara menghapal membuat konsep–konsep Agama Islam

yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah

tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut

lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran.

Kesiapan guru dalam memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif

bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan

indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab adalah Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab

masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

meningkat.

10
Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) merupakan suatu metode

mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai

dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari

jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada.

Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting

melakukan penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya

meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah

Al-Kazab siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan

Hasil Belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab

melalui Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN 1 Magantis“.

1.2 Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan

permsalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah Strategi KWL dapat meningkatkan

hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab

siswa Kelas VI SDN 1 Magantis?”

1.3 Tujuan Penelitian

Meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner) siswa Kelas VI SDN 1 Magantis.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

11
1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu

untuk meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab, memberikan alternative pembelajaran yang aktif,

kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan mutu

pembelajaran Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-

Kazab.

2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Kisah Abu

Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab sehingga pelajaran Materi

Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab menjadi lebih

sederhana.

3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

12
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah

hasil belajar yaitu :

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu

penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan

bertindak, ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan

dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang

fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama

yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,

13
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.


b.
Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,

terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses

belajar mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai

berikut.

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah

dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.

2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu

kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang

tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan

lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari

aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan

mengembangkan kreativitasnya.

4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),

yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah

afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.

14
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan

diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan

mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar,

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai

dengan ciri-ciri tersebut di atas.

2.1.2 Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

1. Deskripsi Strategi KWL.

Menurut Ogle (2006) KWL Strategy merupakan strategi instruksional,

reading yang digunakan untuk membimbing siswa membaca sebuah teks

bacaan. Siswa mulai dengan Brainstrorming. Siswa diminta mengungkapkan

apa saja yang mereka ketahui mengenai sebualh topik. Informasi tersebut

direkam dalam bentuk catatan kecil dalam kolom K pada tabel KWL. Siswa

kemudian membuat sejumlah pertanyaan tentang apa yang ingin mereka

ketahui tentang topik yang disajikan dalam teks bacaan. Pertanyaan--

pertanyaan tersebut di tuliskan dalam kolom W pada tabel. Selama atau setelah

reading, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom W. Informasi

baru yang siswa pelajari dituliskan dalam kolom L pada tabel KWL. Fisk and

Hurst (2003: 211), KIVL Strategy, for comprehending the reading, works so

well, because it integrates all of modes of communication. When using this

strategy, students will be reading, writing, livening, and ,speaking about the

text. Menurut Michael Susan dalam jurnalnya (2008) Strategi KWL dapat

15
digunakan pada tiap tingkatan kelas. Strategi tersebut bekerja dengan baik

dengan tiap jenis teks. Dia juga menemukan bahwa strategi ini paling baik

diterapkan pada wacana eksposisi. Berdasarkan teori yang ada, peneliti ingin

membantu siswa memahami apa yang dibaca, guru akan mengajar siswa

dengan strategi pengajaran reading comprehension yang disebut KWL. K

merupakan kependekan dari Know, W merupakan kependekan dari Want to

know, dan L merupakan kependekan dari Learned.

2. Keuntungan penggunaan Strategi

Strategi KWL menguntungkan dalam banyak hal Ogle (2006).

menyatakan bahwa strategi ini dapat digunakan untuk brainstorming di awal

pelajaran untuk menemukan apa yang telala diketahui siswa Strategi KWL

dapat membantu siswa memonitor pemahaman mereka terhap bacaan. KWL

juga dimaksudkan sebagai latihan, untuk suatu kelompok belajar maupun

sebuah kelas, yang dapat membimbing siswa membaca dan memahami sebuah

teks bacaan. Strategi ini dapat digunakan siswa untuk bekerja sendiri, tetapi

diskusi akan lebih membantu memahami teks bacaan lebih baik. Strategi KWL

menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan gagasan mereka

di luar teks yang mereka baca.

3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi KWL.

a. Kelebihan Strategi KWL

Strategi KWL merupakan sarana yang dapat digunakan untuk

meningkatkan reading comprehension siswa. Hal ini terjadi setelah siswa

mengerti bagaimana menggunakan strategi tersebut dengan benar untuk

16
memahami bacaan. Dalam proses memahami penggunaan KWL, siswa

memerlukan bimbingan dan pemaparan yang jelas. Setelah itu siswa dapat

mengisi kolom yang digunakan dalam Strategi KWL selangkah demi

selangkah. Pertama-tama mereka menulis informasi yang berhubungan dengan

topik yang disajikan guru atau peneliti di kolom K. Kemudaan siswa dapat

membuat pertanyaan dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang

topik yang disajikan di dalam kolom W. Selanjutnva siswa dapat menjawab

pertanyaan yang terdapat pada kolom siswa tidak menemukan jawaban di

bacaan, siswa-mencarinya dari sumber lain. Jawaban-jawaban tersebut

diletakkan padat kolom L.

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi KWL ini,

siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan reading. Mereka lebih

perhatian saat diperkenalkan dengan strategi KWL peneliti. Strategi ini

membangkitkan semangat siswa untuk mempelajari bacaan.

b. Kelemahan Strategi KWL

Strategi Kin merupakan hal baru balk bagi siswa m aupun guru. Siswa

memerlukan lebih banyak latiban untuk dapat menggunakan strategi

tersebut dengan tepat.

4. Pelaksanaan Strategi KWL di dalam kolas.

Ada 3 langkah dalam pengajaran reading, yaitu: pre-reading activity, while-

reading activity, dan post-reading activity. Berikut peranan dari Strategi KWL

pada tiap langkah:

a. Pre-Reading Activity

17
Menurut Boyton (Quistia.com), cara penerapan strategi KWL adalah

sebagai berikut:

 Memilih teks bacaan.

 Membuat tabel KWL.

 Mengajak siswa melakukan brainstorming tentang kosakata, istilah,

atau frase yang dapat dihubungkan dengan topik bacaan.

 Menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang topik

bacan.

 Meminta siswa menuliskan apa yang mereka ketahui tentang topik

bacaan di dalam kolom K.

Berdasarkan gagasan yang dikemukakan Boyton, peneliti akan

melaksanakan penelitian ini sebagai berikut:

Peneliti akan memilih teks bacaan yang akan digunakan di dalam

kegiatan belajar mengajar. Lalu peneliti akan membuat tabel KWL di

papan tulis atau di selembar kertas. Peneliti akan meminta siswa

menyalinnya untuk menulis informasi yang didapatkan dari teks bacaan.

Berikut contoh tabel KWL:

Tabel. KWL Chart

K W L

Peneliti meminta siswa mengungkapkan kosakata, istilah, atau frase

yang mereka anggap berhubungan dengan topik bacaan lalu

18
menuliskannya dalam kolom K pada tabel KWL yang ada pada mereka.

Kegiatan ini dilaksanakan sampai para siswa kehabisan gagasan.

Peneliti melibatkan siswa dalam diskusi tentang apa yang mereka

tulis dalam kolom K. Untuk menstimulasi pengungkapan gagasan dari

siswa, guru memberikan dorongan seperi, “Tell me what you know

about...,”. Hal ini dilakukan juga untuk, memberikan siswa semangat

untuk menjelaskan hubungan antra topik dan gagasan siswa.

b. While-Rending Activity.

Peneliti meminta siswa membuat serangkaian pertanyaan tentang

apa yang ingin mereka ketahui banyak tentang topik bacaan berdasarkan

yang telah mereka tulis di dalam kolom K. Pertama-tama siswa menulis

kalimat di atas selembar kertas. Kemudian, siswa mengubah kalimat

tersebut meniadi pertanyaan sebelum menuliskannya. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut membantu siswa memfokuskan perhatian mereka

selama pembacaan teks bacaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dituliskan

pada kolom W.

c. Post-Reading Activity

Pada tahapan ini, siswa menjawab pertanyaan di kolom W selama

atau setelah pembacaan teks bacaan lalu menuliskannya di kolom L.

Setelah itu, peneliti mendiskusikan informasi yang tercatat pada kolom L

dan memotivasi siswa mencari pertanyaan di dalam kolom W yang tidak

terjawab atau jawabannya tidak ditemukan di dalam teks bacaan. Siswa

harus mencari sumber lain untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan

19
yang tidak terjawab.

2.1.3 Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab

Selama berdakwah di Mekah, Rasulullah SAW sering mengalami

rintangan dan hambatan. Orang-orang Mekah yang tidak menyukai ajaran

baru yang dibawa oleh Rasulullah selalu berusaha menghalangi dakwah

beliau dengan berbagai cara. Cara yang biasa mereka lakukan, di antaranya

dengan mengejeknya, menyakitinya, sampai berencana untuk membunuhnya.

Orang yang dikenal sangat membenci Rasulullah adalah kedua pamannya

sendiri, yaitu Abu Lahab dan Abu Jahal.

Rintangan dan hambatan dalam menegakkan ajaran Islam tidak pernah

berhenti bahkan sampai setelah Rasulullah SAW meninggal dunia. Misalnya, pada

masa pemerintahan khalifah Abu Bakar r.a., muncul orang-orang yang mengaku

sebagai nabi, di antaranya Musailamah AI-Kazab.

Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab merupakan contoh orang-

orang yang berusaha merintangi perkembangan ajaran Islam. Mereka memiliki

perilaku buruk yang tidak patut untuk dicontoh.

Mengetahui kisah-kisah mereka dinilai penting, agar kamu dapat mengambil

hikmah dan menghindari perilaku buruk yang mereka lakukan. Yuk, ikuti

pembahasan berikut ini dengan baik!

20
Ilustrasi di atas menggambarkan Abu Jahal yang mengintip umat

Islam yang sedang melaksanakan salat

1. Kisah Abu Lahab

Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza bin Abdul Mutalib. Dia adalah

paman Rasulullah SAW. Dia disebut Abu Lahab karena wajahnya yang

mengkilap.

Ihtam

Allah menceritakan balasan yang akan diterima Abu Lahab dan Istrinya dalam

Al-Qur’an Surah Al-Lahab.

Pada suatu hari, Rasulullah SAW mendatangi suatu kabilah untuk

berdakwah. Ketika itu Abu Lahab mengetahuinya. Secara diam-diam dia

mengikuti Rasulullah SAW. Setelah sampai di kabilah itu Rasulullah SAW

menyeru kepada mereka:

“Wahai Bani Fulan, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian.

Aku menyeru kalian supaya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-

21
Nya dengan suatu apa pun. Kalian percayai aku dan lindungi aku sehingga

aku datang melaksanakan tugas yang diberikan Allah kepadaku.”

Tidak lama setelah itu, Abu Lahab segera berkata:

“Hai Bani Fulan, orang ini menginginkan agar kalian meninggalkan Lata dan

Uzza, dan sekutu-sekutu kalian dari golongan Jin dan Bani Malik bin Aqmas

untuk mengikuti bid'ah dan kesepakatan yang dibawanya. Karena itu,

janganlah kalian dengarkan dan jangan kalian ikuti dia.”

Inilah salah contoh tipu daya Abu Lahab terhadap dakwah Islam dan

Rasulullah SAW.

Ilustrasi di atas menggambarkan istri Abu Lahab

yang sedang menaruh duri

di jalan yang biasa dilalui oleh Rasulullah SAW

Dalam hal perbuatan yang zalim ini, istri Abu Lahab yaitu Ummu jamil

yang bernama asli Arwa binti Harb bin Umayyah, saudara perempuan Abu

Sufyan, selalu membantunya. Dia juga melakukan perbuatan zalim kepada

22
Rasulullah. Misalnya, dia selalu membawa duri dan meletakkannya di jalan

yang biasa dilalui oleh Rasulullah SAW.

Karena kebencian Abu Lahab dan istrinya kepada dakwah Rasullah

SAW, mereka tidak pernah berhenti memfitnah, menyakiti, dan mencelakakan

Rasulullah SAW. Kisah Abu Lahab dan istrinya diabadikan oleh Allah SWT

dalam AI-Qur'an yaitu Surah AI-Lahab. Ayat tersebut menerangkan tentang

Abu Lahab dan istrinya sebagai orang yang melakukan perbuatan sia-sia dan

tercela, di akhirat kelak akan dimasukkan ke dalam api neraka.

2. Kisah Abu Jahal

Sama halnya dengan Abu Lahab, Abu Jahal juga salah satu paman

Rasulullah SAW. Nama asli Abu Jahal adalah Amr bin Hisyam bin Al-

Mugirah Al-Quraisyi. Perasaan iri dan dengkinya kepada Rasulullah membuat

Abu Jahal berusaha untuk menghalangi dakwahnya dengan berbagai cara keji.

Kebenciannya kepada Rasulullah SAW Berta fitnah dan kejahatan yang

dilakukannya melebihi apa yang dilakukan oleh Abu Lahab dan istrinya.

Melihat agama Islam semakin tersebar lugs, Abu Mahal berkata kepada

kaum kafir Quraisy pada suatu perhimpunan.

“Hai kaumku! Janganlah sekali-kali membiarkan Muhammad menyebarkan

ajaran barunya dengan sesuka hati, ia telah menghina agama nenek moyang

kita, dia mencela Tuhan yang kita sembah. Demi Tuhan, aku berjanji kepada

kamu sekalian bahwa esok aku akan membawa batu ke Masjidil Haram untuk

dilemparkan ke kepala Muhammad ketika ia sujud. Selepas itu, terserah

kepada kamu semua, mau menyerahkan aku kepada keluarganya atau kamu

23
membela aku dari ancaman kaum kerabatnya dan biarlah orang-orang Bani

Hasyim bertindak apa yang mereka sukai.”

Tatkala mendengar jaminan dari Abu Jahal, maka orang yang ramai-ramai

menghadiri perhimpunan itu serentak berkata kepadanya, "Demi Tuhan, kami

tidak akan sekali-kali menyerahkan engkau kepada keluarga Muhammad,

teruskan niatmu." Mereka merasa bangga mendengar kata-kata yang

diucapkan Abu Jahal bahwa dia akan mencelakai Muhammad, karena jika

Abu Jahal berhasil mencelakai Muhammad maka hilanglah keresahan dan

kesusahan yang disebabkan oleh kegiatan Rasulullah menyebarkan agama

IsIam.

Ilustrasi di atas menggambarkan Abu Jahal yang merencanakan

Pembunuhan terhadap Rasulullah.

Keesokan harinya dengan perasaan bangga Abu jahal pun pergi ke

Kakbah, tempat biasanya Rasulullah SAW melakukan salat. Dengan langkah

seperti seorang ksatria, dia berjalan dengan membawa batu besar sambil

diiringi oleh beberapa orang Quraisy. Dia mengajak kawan-kawannya untuk

24
menyaksikan bagaimana nanti dia akan menghempaskan batu ke atas kepala

Rasulullah SAW.

Setibanya di pekarangan Masjidil Haram, dilihatnya Rasulullah SAW

baru saja sampai dan hendak mengerjakan salat. Ketika Rasulullah SAW

tengah melaksanakan salat, Abu jahal berjalan dengan pelan-pelan dari arah

belakang menuju ke arah Rasulullah. Dia melangkah dengan hati-hati karena

takut gerakannya disadari oleh Rasulullah SAW. Dari kejauhan kawan-kawan

Abu jahal memperhatikan dengan perasaan cemas bercampur gembira, dalam

hati mereka berkata: "Kali ini akan musnahlah engkau hai Muhammad."

Ketika Abu jahal menghampiri Nabi Muhammad SAW dan hendak

mengayunkan batu yang dipegangnya itu, tiba-tiba dia terhempas ke belakang

dan batu yang dipegangnya pun jatuh ke tanah. Mukanya yang merah menjadi

pucat pasi seolah-olah tidak berdarah lagi, teman-temannya pun tercengang

memandanginya. Kaki Abu jahal seolah-olah terpaku ke bumi, tidak dapat

melangkah walaupun hanya setapak.

Ilustrasi di atas menggambarkan Abu Jahal yang akan

melempar batu ke arah Nabi Muhammad

25
Melihat kejadian itu, teman-teman Abu jahal menariknya sebelum

diketahui oleh Rasulullah SAW dan bertanya, "Apa sebenarnya yang terjadi

kepadamu, hai Abu jahal? Mengapa engkau tidak menghempaskan batu itu ke

kepala Muhammad ketika is sedang sujud tadi?"Abu jahal membisu tidak

dapat menjawab pertanyaan kawan-kawannya. Dia masih membayangkan

kejadian yang baru saja terjadi. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Bahkan dia sendiri tidak menyangka kejadian yang sama akan berulang pada

dirinya.

Kejadian itu menimpa Abu Jahal ketika Rasulullah pergi ke rumah Abu

Jahal karena mendapat laporan dari seorang Nasrani yang mengadu kepada

Rasulullah bahwa Abu Jahal telah merampas hartanya. Pada waktu itu, Abu

jahal tidak berani berkata apa-apa karena dipandangnya di belakang

Rasulullah ada dua ekor harimau yang menjadi pengawalnya.

Tersadar dari lamunannyam, akhirnya Abu Jahal bersuara.

“Wahai sahabatku! Untuk pengetahuan kamu semua, ketika aku

menghampiri Muhammad untuk menghempaskan batu di atas kepalanya,

tiba-tiba muncul seekor unta yang besar hendak menendangku. Aku sangat

terkejut karena belum pernah melihat unta sebesar itu seumur hidupku.

Sekiranya aku teruskan niatku, niscaya matilah aku ditendang unta itu.”

Mendengar penjelasannya, rekan-rekan Abu Jahal sangat kecewa.

Mereka tidak menyangka orang yang selama ini gagah berani tidak dapat

membunuh Nabi bahkan tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka pun berkata

26
dengan perasaan heran,

“Ya Abu Jahal, semasa engkau menghampiri Muhammad tadi, kami

memperhatikan engkau dari jauh tetapi kami tidak melihat unta yang engkau

katakan itu, malah bayangannya pun tidak ada.”

Sejak kejadian ini, teman-teman Abu jahal mulai tidak percaya

kepadanya dan tidak lagi menghiraukan perkataannya.

3. Kisah Musailamah Al-Kazab

Musailamah seorang penyair ulung dari Bani Hanifah. Nama aslinya

adalah Maslama: Musailamah hidup di Yamamah (kini Arab Saudi Timur).

Silsilahnya selalu dikaitkan dengan nama “Habib” dan is mendapat julukan

Abu Sumama. Kedudukan Musailamah di Yamamah hampir sama dengan

kedudukan Nabi SAW di Madinah karena kekuasaannya yang besar dengan

pengikut yang banyak.

Musailamah mengaku sebagai nabi dan menuntut penduduk Madinah

mengakui kenabiannya. la pernah mengusulkan kepada Nabi Muhammad

SAW agar mengakui kenabiannya dan membagi kekuasaan antara mereka

berdua, serta memberikan kekuasaannya kepada Musailamah sesudah beliau

wafat.

Kepada masyarakat golongannya, ia bersajak dan menggunakan kata-

kata dengan mencoba meniru Al-Qur'an. Musailamah menghalalkan

minuman keras, perzinaan, membebaskan kaumnya dari beribadah, serta

hanya mewajibkan salat tiga kali sehari dan bukan lima kali sehari.

Musailamah pernah mengirimkan surat kepada Nabi Muhammad SAW

27
dengan menyatakan bahwa ia juga seorang nabi. la mengusulkan agar

separuh bumi diberikan kepadanya dan separuh lainnya untuk kaum Quraisy.

Setelah surat itu dibaca oleh Rasulullah SAW, ia menatap kedua orang

utusan Musailamah dan hendak memberikan kesan kepadanya bahwa ia akan

menyuruh mereka dibunuh, sekiranya tidak ada aturan yang melarang

membunuh mereka dan memerintahkan supaya menjamin keselamatannya.

Kemudian Nabi Muhammad SAW membalas surat Musailamah dengan

mengatakan bahwa ia sudah mengerti isi suratnya yang penuh dusta, sebab

bumi adalah kepunyaan Allah SWT yang akan diwariskan kepada hamba-

hamba-Nya yang saleh.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar Sidiq r.a. mengutus

panglima Khalid bin Walid untuk menekan gerakan Musailamah dan para

pengikutnya di Yamamah. Pada awalnya, Musailamah dan para pengikutnya

dapat mengalahkan pasukan Islam dan menekan mereka sampai wilayah

perbatasan, tetapi Setelah melalui pertempuran yang seru dan kejelian Khalid

bin Walid, pasukan Islam dapat melumpuhkan perlawanan Musailamah

dengan jumlah korban yang sangat besar.

28
Ilustrasi di atas menggambarkan pertempuran antara pasukan

Khalid bin Walid dengan pasukan Musailamah Al-Kazab

Dalam pertempuran ini Musailamah Al-Kazab terbunuh dan tempat

kematiannya dikenal dengan sebutan “Taman Kematian”. Di pihak kaum

muslimin wafat sekitar 700 syuhada. Di antara mereka terdapat sahabat Nabi

Muhammad SAW dan para penghafal Al-Qur'an.

29
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Magantis

Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar

kota sekitar 3 km dari kota Kabupaten. SDN 1 Magantis Kabupaten Barito

Timur Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas yang kurang

lengkap dengan adanya Perpustakaan yang kurang memadahi, ruang guru,

ruang belajar dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 12 orang Guru

terdiri dari 10 guru PNS dan 2 guru PHL serta 1 Tenaga Kependidikan.

3.2 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas VI SDN 1 Magantis,

Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa

sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 1 siswa laki – laki dan 4 siswa

perempuan.

3.3 Prosedur Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan

yaitu pada bulan September sampai dengan Nopember 2015. Penelitian ini

pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab

diajarkan.Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing

siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian

Tindakan Kelas dengan Siklus.

30
1. Siklus I

Pada siklus ini membahas Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah

Al-Kazab.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan

perencanaan tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar

observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi

berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan :

1) Guru menjelaskan materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab secara klasikal.

2) Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 2 kelompok, masing–

masing kelompok terdiri dari 3 orang siswa, kemudian LKS dan siswa

diminta untuk mempelajari LKS.

3) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai

dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok,

diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok

siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab

terhadap kelompoknya.

c. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek

yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran

31
menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru.

Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar

siswa.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I

dan menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini

belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :

1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 75 %.

2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

2. Siklus II

Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan

dalam merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan

kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap

siklus I.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK

ini yaitu :

a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang

kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

32
Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini

terdiri dari:

1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.

3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran

yang dilakukan oleh Guru.

3.5 Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif,

seperti berikut ini :

1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan

Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi

Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab

dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Strategi KWL

(Know, Want to know, Learner). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 75.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 75 ini

jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing

di hitung dengan rumus, menurut Arikunto (2012: 24) sebagai berikut:

𝐹
𝑃= 𝑥 100%
𝑁

Dimana : P = Prosentase

F = frekuensi tiap aktifitas

N = Jumlah seluruh aktifitas

33
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi kondisi Awal

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode

ceramah pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-

Kazab. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya,

guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan

di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa 8 september

2015 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti

dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan

pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan

inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan

34
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan

icebreaking yang dilakukan guru.

Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat

mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Guru

menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan

dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Jika terdapat

kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan

perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan

mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru

sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi

dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

strategi ceramah, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran

yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan

belajar dengan bertepuk tangan gembira.

c. Observasi

Partisipasi siswa Kelas VI SDN 1 Magantis ada peningkatan dalam

Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan

model pembelajaran menggunakan Strategi ceramah. Hal ini dapat dilihat

dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran

meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses

Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi

35
pada kondisi awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah

tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa

mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VI SDN 1 Magantis dalam kegiatan belajar

mengajar Agama Islam. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi

awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Strategi

ceramah dengan jumlah 4 terdapat 3 siswa atau 60 % yang tuntas dan yang

tidak tuntas ada 2 Siswa atau 40% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata

sebesar 70. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Anis Raima 75 Tuntas
2 Noorhalimah 60 Tidak Tuntas
3 Nurmilawati 75 Tuntas
4 M. Jefri 65 Tidak Tuntas
5 Wanda Aulia Putri 75 Tuntas

Jumlah 350

Rata-rata 70

Ketuntasan Klasikal 60%

d. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab dengan menerapkan Strategi ceramah ternyata hasil

yang didapat nilai rata-rata sebesar 70 dan secara klasikal sebesar 70%.

36
Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang

dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada

materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada

materi bahan Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-

Kazab. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini

terjadi. Pertama, siswa tidak fokus. Kedua, siswa banyak melakukan hal–

hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman

sekolompoknya. Ketiga, tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan

yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi

baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut

di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang

pertama peneliti membentuk kelompok. Dengan cara demikian maka data

yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi

pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan

temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan

penjelasan lebih detail tentang materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu

Jahal, dan Musailamah Al-Kazab khususnya untuk pertanyaan yang sulit

atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu

untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

37
4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode

Pembelajaran Tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan

Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan

menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru

membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di

kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

e. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 22

September 2015 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran

yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk

kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk

kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10

menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan

dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan

icebreaking yang dilakukan guru.

38
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat

mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk

dapat menemukan berkaitan dengan Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner), pertama-tama guru membagi siswa dalam 2 kelompok dan

setiapkelompok terdiri dari 2-3 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,

selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi

siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan

setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa

dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban

kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih

dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang

hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus

mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan

dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran

menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), (2) siswa

melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)

siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan

gembira.

39
f. Observasi

1) Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas VI SDN 1 Magantis ada peningkatan

dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know,

Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan

respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada

sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada

siklus I, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah

tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua

siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VI SDN 1 Magantis dalam kegiatan belajar

mengajar Pendidikan Agama Islam. Hal ini terlihat dari hasil belajar

siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan

penerapan model pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know,

Want to know, Learner) dengan jumlah siswa 5 orang, terdapat 4

siswa atau 80% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 1 Siswa atau

20% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata 77. Data dapat dilihat

pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Anis Raima 80 Tuntas

40
2 Noorhalimah 65 Tidak Tuntas
3 Nurmilawati 80 Tuntas
4 M. Jefri 75 Tuntas
5 Wanda Aulia Putri 85 Tuntas

Jumlah 385

Rata-rata 77

Ketuntasan Klasikal 80%

2) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan

belajar yang menerapkan model Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner) pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-

Kazab pada siklus 1 adalah rata–rata 3,00 berarti termasuk kategori baik.

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran

yang mereka jalani dengan menggunakan Strategi KWL (Know, Want to

know, Learner) digunakan angket yang diberikan kepada siswa setelah

seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket respons siswa terhadap

pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner), ditunjukan pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan

rangkuman hasil angket tentang tanggapan 5 siswa terhadap model

pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner) yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi

Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab, siswa secara

41
umum memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan LKS yang

digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan

model pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan

pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena bisa

mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan

model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner).

Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

No Uraian Tanggapan Siswa

. Senang Tidak Senang

F % F %

1. Bagaimana perasaan kamu selama 5 100 0 0

mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

Senang Tidak Senang

F % F %

2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :

a. Materi pelajaran 5 100 0 0

b. Lembar kerja siswa (LKS) 4 80 1 20

c. Suasana Belajar di Kelas 4 80 1 20

d. Cara penyajian materi oleh guru 5 100 0 0

Mudah Sulit

42
F % F %

3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 4 80 1 20

pembelajaran ini

Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat

F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi 5 100 0 0

kamu ?

Baru Tidak Baru

F % F %

5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 5 100 0 0

Ya Tidak

F % F %

6. Apakah kamu menginginkan pokok 5 100 0 0

bahasan yang lain menggunakan Strategi

KWL (Know, Want to know, Learner)?

Keterangan : F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran

Menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner)

N=Jumlah: 5 orang

3) Aktifitas Guru

43
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner) ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL

(Know, Want to know, Learner) dalam materi pelajaran Kisah Abu Lahab,

Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab pada siklus I sebesar 3,00 yang

berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan Strategi KWL (Know,

Want to know, Learner)

Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus I Keterangan

1. Pesiapan 3,0 Baik

2. Pelaksanaan 3.0 Baik

3. Pengelolaan Kelas 3,0 Baik

4. Suasana Kelas 3,0 Baik

Rata – Rata 3,0 Baik

Keterangan :

0 - 1,49 = kurang baik

1,5 - 2,49 = Cukup

2,5 - 3,49 = Baik

3,5 - 4,0 = Sangat Baik

4. Refleksi

44
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah

Al-Kazab dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi

KWL (Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang

dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada

Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi

Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Menurut

pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama,

siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi

LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan

hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman

sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu

menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi

di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi

baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut

di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang

pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok

untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara

demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa

lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa

yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga,

45
peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang Materi Kisah Abu

Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab khususnya untuk

pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam

diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya

dibantu oleh pengamat.

3. Deskripsi siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode

Pembelajaran Tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan

memperbaiki kekurangan pada siklus I pada materi Materi Kisah Abu

Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Disamping itu guru juga

membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi

aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil

belajar.Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan

observer mendiskusikan lembar observasi.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 13

Oktober 2015 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran

yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk

kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk

46
kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20

menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa menyanyi, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan

dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan

icebreaking yang dilakukan guru.

Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat

mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk

dapat menemukan berkaitan dengan Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner), pertama-tama guru membagi siswa dalam 2 kelompok dan

setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang siswa dengan cara ditukar

pasangan.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,

selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi

siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan

setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa

dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban

kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih

dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang

hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus

47
mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan

dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

strategi Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), (2) siswa

melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan

(3)siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk

tangan gembira.

3.Observasi

1) Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas VI SDN 1 Magantis ada peningkatan dalam

Kegiatan Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model

pembelajaran kooperatif menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap

Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul

pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.

Partisipasi siswa Kelas VI SDN 1 Magantis dalam kegiatan belajar

mengajar Pendidikan Agama Islam. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada

siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan jumlah 5

siswa, terdapat 5 siswa atau 100% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 0 Siswa

atau 0% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 83,0. Data dapat dilihat pada

tabel 5 dibawah ini.

48
Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Anis Raima 85 Tuntas
2 Noorhalimah 75 Tuntas
3 Nurmilawati 85 Tuntas
4 M. Jefri 80 Tuntas
5 Wanda Aulia Putri 90 Tuntas

Jumlah 415

Rata-rata 83

Ketuntasan Klasikal 100%

Keterangan :

F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

N = Jumlah: 5 orang

2) Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know,

Learner) ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran

dengan penerapan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dalam

materi pelajaran Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab

pada siklus I sebesar 3,25 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

49
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus II Keterangan

1. Pesiapan 3,50 Baik

2. Pelaksanaan 3,00 Baik

3. Pengelolaan Kelas 3,00 Baik

4. Suasana Kelas 3,50 Baik

Rata – Rata 3,25 Baik

Keterangan :

0 - 1,49 = kurang baik

1,5 - 2,49 = Cukup

2,5 - 3,49 = Baik

3,5 - 4,0 = Sangat Baik

3) Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah

Al-Kazab dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan Strategi

KWL (Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang

dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada

materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi

Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Menurut

pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama,

siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi

50
LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan

hal – hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman

sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu

menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi

di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi

baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di

atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang

pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk

menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara

demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih

memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang

saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti

memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Kisah Abu Lahab, Abu

Jahal, dan Musailamah Al-Kazab khususnya untuk pertanyaan yang sulit

atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu

untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal

siswa Kelas VI SDN 1 Magantis untuk Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab dengan model pembelajaran mengunakan Strategi ceramah

diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar 70 dengan nilai tertinggi adalah 75

51
terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 1 orang dengan ketentusan

belajar 60% dan yang tidak tuntas 40%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas VI SDN 1

Magantis pada siklus 1 untuk Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab dengan model pembelajaran, Strategi KWL (Know, Want to

know, Learner) diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 77 dengan nilai tertinggi

adalah 85 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 65 terdapat 1 orang dengan

ketentusan belajar 80% dan yang tidak tuntas 20%.

Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu

Jahal, dan Musailamah Al-Kazab diperoleh nilai rata – rata siklus II sebesar 83,0

dengan nilai tertinggi adalah 90 terdapat 1 orang dan nilai terendah adalah 75

terdapat 1 orang dengan ketuntasan belajar 100% dan yang tidak tuntas 0%. Siswa

yang tidak tuntas baik pada siklus I adalah siswa yang disebabkan siswa tersebut

pada dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah.

Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan

adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas VI SDN 1 Magantis tahun pelajaran

2015/2016 menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama

yaitu Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Hal ini

disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar siswa

pada materi yang sama yaitu Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-

Kazab. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner).

52
2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang

menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada materi Kisah Abu

Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab menurut penilaian pengamat

termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang

dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa: mendengar dan

memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok, bekerja dengan

menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi, memperesentasikan

hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa menjawab pertanyaan

dari guru.

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang

paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi.

Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab

untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso

(dalam anam, 2000:50) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab

dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pembelajaran Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) menurut hasil penilaian

pengamat termasuk kategori baik untuk semua aspek. Berarti secara

keseluruhan guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada Materi Kisah Abu Lahab,

53
Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazabl. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim

(2000), bahwa guru berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar,

yang berarti guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang suatu kegiatan

pembelajaran di kelas, sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar dapat

ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam Nur dan

Wikandari 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam pengelolaan

pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan

efisien.

4.Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know,

Want to know, Learner)

Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran

kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang diterapkan

oleh peneliti menunjukan bahwa siswa merasa senang terhadap materi

pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut

siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want

to know, Learner) mereka lebih mudah memahami materi pelajaran interaksi

antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin baik

dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap model

pembelajran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

disebabkan suasana belajar dikelas yang agak ribut.

Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Siswa merasa senang apalagi

pokok bahasan selanjutnya menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,

54
Learner), dan siswa merasa bahwa model pembelajaran kooperatif

menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) bermanfaat bagi

mereka, karena mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi pelajaraan

yang didapat mudah diingat.

55
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatiftipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner),

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penggunaan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dapat

meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan

Musailamah Al-Kazab Siswa Kelas VI SDN 1 Magantis.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan

saran–saran, yaitu:

1) Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Strategi

KWL (Know, Want to know, Learner) sebagai alternatif untuk

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kelas.

2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Strategi KWL (Know, Want to

know, Learner) disarankan untuk membikin Strategi KWL (Know, Want to

know, Learner) yang lebih menarik dan bervariasi.

56
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.


Jakarta: Depdiknas

--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.

Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Kemdiknas

-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif


Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas

Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT


Remaja Rosda Karya

Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung:PT Remaja Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe Strategi Kwl (Know, Want


To Know, Learner). Surakarta: Tiga Serangkai

57
PEDOMAN OBSERVASI GURU
1. Nama Sekolah : .......................................................................
2. Nama Guru : .......................................................................
3. Mata Pelajaran : .......................................................................
4. Kelas / Semester : .......................................................................
5. Hari / Tanggal : .......................................................................
YA / ADA
Tidak Nil Catat
No Uraian Kegiatan Kuran
Baik ada ai an
g baik
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a. Silabus
b. Program / Rencana Pembelajaran Semester
c. Buku nilai : yang memuat nilai ulangan harian, ujian
blok, ujian remedi, nilai tugas-tugas lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest/persepsi
b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan siswa
c. Memberitahukan topik pembelajaran : SK/KD
d. Memberitahukan tujuan pembelajaran
B. KEGIATAN POKOK
a. Penyiapan Materi Pelajaran
b. Penyiapan Media
c. Penyajian materi
d. Pengelompokkan siswa
C. PENUTUPAN
a. Post Test
b. Membuat rangkuman / kesimpulan
c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah (PR)
Jumlah
Rata – rata

Kesimpulan :.........................................................................................

Saran / Pembinaan :.........................................................................................

Pengamat/Observer,

.....................................

58
PEDOMAN OBSERVASI SISWA
Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Nama Guru :

NO ASPEK PENGAMATAN KOMENTAR KET


1 Memperhatikan penjelasan Guru

2 Mempelajari LKS dengan


sungguh-sungguh
3 Melakukan kegiatan sesuai LKS

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai


LKS
5 Diskusi kelompok tentang hasil
kegiatan
6 Menyusun hasil kegiatan

7 Mempresentasikan hasil kegiatan


kelompok
8 Menghargai gagasan teman

9 Menyampaikan gagasan pada


kelompok
10 Mengambil keputusan/ kesimpulan
kelompok
11 Member tanggapan pada kelompok
lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin
kerja
13 Memcatat hasil kesimpulan

Pengamat,

………………..………

59
LEMBAR RESPONDEN SISWA
Nama Siswa :…………………………………..
Kelas :…………………………………..
Hari/Tanggal :…………………………………..

NO URAIAN YA TIDAK KET


1 Apakah kamu merasa senang selama mengikuti
kegiatan pembelajaran ini ?
2 Apakah kamu merasa senang terhadap Materi
pelajaran?
3 Apakah kamu merasa senang menggunakan Lembar
kerja siswa (LKS)?
4 Apakah kamu merasa senang Suasana Belajar di
Kelas ini?
5 Apakah kamu merasa senang Cara penyajian materi
oleh guru?
6 Apakah kamu merasa mudah Mengikuti
pembelajaran ini?
7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?

8 Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?

9 Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang


lain menggunakan Strategi KWL?
JUMLAH

Responden,

……………………………….

60
DAFTAR HADIR SEMINAR
Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
TANDA
NO NAMA UNIT KERJA JABATAN
TANGAN
1 Narasumber
2 Penyaji
3 Moderator
4 Notulis
5 Pembahas I
6 Pembahas II
7 Peserta
8 Peserta
9 Peserta
10 Peserta
11 Peserta
12 Peserta
13 Peserta
14 Peserta
15 Peserta
16 Peserta
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Notulis,

............................................... .......................................................
NIP……………………………. NIP. ...............................................

61

Anda mungkin juga menyukai