Anda di halaman 1dari 3

Selamat siang, mohon ijin menjawab diskusi 3:

Fungsi kepemimpinan nasional di Indonesia sekarang dan impaknya pada proses pembangunan


nasional, konstitusi kita ke depan dalam rangka mendorong peran kepemimpinan nasional dalam proses
pembangunan bangsa haruslah memuat sejumlah kaidah demokrasi, antara lain :
 
1). Kedaulatan berada di Tangan Rakyat
 
Hal yang mendasar dari prinsip ini bahwa rakyat sebagai pemegang kedaulatan rakyat dalam Pemilu
tidak pernah memberikan, menguasakan atau menyalurkan kedaulatannya kepada pihak lain kecuali
dengan Presiden dalam bentuk kontrak sosial yaitu segala apapun yang akan dijadikan program
kerjanya, dan anggota DPR, khusus dalam hal dukungan kelegislasian dan pengawasan terhadap
Presiden.
 
Persoalan konsistensi terhadap prinsip dasar ini sangatlah penting, karena justru di sanalah letak
obyektifitas dan rasionalitas penggunaan kedaulatan rakyat. Janganlah atas nama rakyat kemudian
begitu saja memberi wewenang diluar mandat yang diberikan oleh rakyat itu sendiri. Tanpa kesadaran
ini “kekuatan” yang dipunyai dalam sistem presidensil akan “dihabisi” oleh peran DPR dan Partai
sebagaimana layaknya dalam sistem parlementer. Sementara itu, DPR dan partai akan berpenampilan
sebagaimana layaknya dalam sistem parlementer, namun kinerja DPR dan partai tidaklah mungkin
optimal sebagaimana mestinya dalam sistem parlementer. Maka yang terjadi sistem yang dibangun
bukanlah sistem presidensial, tapi tidak juga sistem parlementer.
 
2). Check and Balance
 
Check and Balance dalam sistem presidensial hanya muncul manakala kedudukan Presiden dan Anggota
Legislatif seimbang. Dengan demikian stabilitas yang akan diciptakan bukan lagi model Orde Baru
dimana besar kecilnya dukungan DPR karena pemerintah sebagai parameter. Dalam konteks ini,
mempunyai keterkaitan yang sangat kuat dengan kepemimpinan yang mensejahterakan rakyat.
Lembaga legislatif akan berfungsi meluruskan Lembaga Eksekutif apabila melenceng dari komitmen
untuk mensejahterakan rakyat.
 
3). Supremasi Sipil
 
Supremasi sipil adalah tuntutan global yang tidak bisa dielakkan oieh negara manapun. Kata sipil
maksudnya bukanlah penduduk, warga negara, atau rakyat di luar militer. Sipil yang dimaksud di sini
adalah keberadaban. Jadi persoalan supremasi sipil bukanlah berarti menempatan tentara di bawah
orang sipil.
 
Akan tetapi sebuah sistem politik yang diatur berdasarkan cara-cara yang beradab, yang cirinya adalah
button up, kebebasan, kemerdekaan, perbedaan pendapat dan ketaatan terhadap hukum. Dalam
prakteknya sstem yang tidak menjunjung tinggi azas supremasi sipil, maka peran militer semakin sangat
menonjol. Dalam konteks ini diharapkan peran sipil agar dapat menuntut hak-hak hidupnya apabila
pemerintahan mengabaikan hak-haknya tersebut.
 
4). Transparansi
 
Keterbukaan adalah prinsip dasar yang penting dalam sistem demokrasi. Dengan keterbukaan akan
terjadi kontrol sosial yang efektif sebagai “feed back” bagi sistem dala dinamika internal.
 
Keterbukaan juga akan membuat sistem demokrasi bisa merespon aspirasi rakyat dan pengaruh
lingkungan sedini mungkin. Dalam hal rekruitmen kader umpamanya, dengan keterbukaan akan
dihindari kerusakan sejak dari awal, dengan demikian maka resistensi dan penolakan yang terjadi dari
dalam sistem dapat dihindari dari awal pula. Yang jelas dengan sistem yang terbuka akan lahir kader-
kader berkualitas, dan mereka yang tidak berintegritas akan jauh sejak dari awal saat kader tersebut
masih berada di daratan bawah. Untuk menunjang agar sistem benar terbuka dalam pengelolaan
sumberdaya, maka perlu didorong dengan perundang-undangan yang berpihak.
 
5). Kejujuran dan Keadilan
 
Persoalan kejujuran dalam sebuah sistem demokrasi janganlah diserahkan kepada orang perorang, tapi
haruslah dijamin oleh sistem itu sendiri. Oleh karenannya, negara harus memberi akses yang sama
(adil/fairness) terhadap segenap warga negara dalam pengelolaan sumber daya ataupun kesempatan
berusaha serta pemanfaatan fasilitas yang disiapkan oleh negara.
 
Untuk itu peran negara haruslah diposisikan sebagai regulator dan fasilitator bukan sebagai pemberi
“kueh” pembangunan seperti yang terjadi selama ini. Di sinilah maka negara tidak boleh mengambil
keuntungan dari rakyat dengan dalih apapun, dan untuk membiayai roda pemerintahan hanya ditempuh
dengan memungut pajak. Untuk mendukung prinsip dasar ini maka paham bahwa negara kita adalah
negara hukum menjadi sangat penting.
 
Dengan demikian, setiap kebijakan negara dapatlah terukur. Dan untuk mendukung prinsip dasar ini
back up supremasi hukum menjadi sangat urgen. Apabila prinsip dasar ini diabaikan, maka akan
berakibat munculnya perilaku birokrasi yang KKN dan muaranya akan menimbulkan kesenjangan sosial
yang menganga serta sulit untuk mencapai rasa keadilan.
 
6). Efisiensi
 
Dalam penyusunan konsep sistern politik, haruslah melandaskan pada azas efisiensi, untuk itu Iembaga-
lembaga tertentu yang keberadaannya tidak bisa dipertanggungjawabkan secara objektif dan rasional
haruslah dilikuidasi. Penggabungan berbagai fungsi dalam satu departemen juga harus dioptimalkan,
sehingga rentang komando dan kendali menjadi lebih pendek dan sederhana. Pengeluaran negara
haruslah dikecilkan. Prinsip dasar efisiensi juga menjadi panting agar administrasi birokrasi menjadi
pendek dan tidak membutuhkan biaya tinggi. Dengan demikian biaya tinggi dapat dieliminasi oleh
sistem itu sendiri.
 
Pengabaian terhadap prinsip ini akan menimbulkan “high cost” ekonomi. Tetapi ini harus dibedakan
dengan negara yang pelit, apalagi pelit untuk pengeluaran (khususnya sosial). Sebab ketika negara pelit
dalam persoalan pengeluaran untuk kesejahteraan sosial, maka komitmen negara sangat rendah
terhadap pembangunan negara kesejahteraan. Efisiensi yang dimaksudkan di sini lebih kepada efisiensi
pengeluaran yang tidak untuk kepentingan rakyat. Karena seringkali pengeluaran untuk pejabat itu
sendiri dilakukan secara boros dan lebih besar daripada pengeluaran untuk kesejahteraan rakyat.

Sumber:
https://www.detikperistiwa.com/news-37111/peran-kepemimpinan-dalam-proses-pembangunan-
bangsa.html

Terimakasih 🙏🏻

Anda mungkin juga menyukai