Anda di halaman 1dari 2

Selamat siang, mohon ijin menjawab diskusi 3:

Untuk mengatasi persoalan minyak goreng, pemerintah harus segera merumuskan kebijakan agar tidak
semuanya sawit diekspor. Pemerintah harus mengalokasikan produksi sawit untuk kebutuhan di dalam
negeri.
Pemerintah juga bisa mendorong dan membantu koperasi-koperasi petani untuk mampu membangun
pabrik minyak goreng skala lokal. Tentunya pemerintah juga membantu proses distribusi dan
pemasarannya juga.
Koperasi perkebunan sawit rakyat, bukan korporasi, harus diperkuat agar menguasai hulu hingga hilir.
Korporasi harus dibatasi. Produksi minyak goreng sangat berbahaya jika bersifat monopoli atau
oligopoli.
Salah satu yang jadi perhatian SPI (Serikat Petani Indonesia) adalah fungsi Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) yang dibentuk melalui PP No. 24 Tahun 2015. BPDP-KS yang
bertujuan membangkitkan perkebunan sawit rakyat juga harus dikembalikan sesuai fitrahnya karena
selama ini diduga kuat hanya menguntungkan kelompok tertentu dalam indsutri kelapa sawit, minyak
goreng harus kembali menjadi produksi rakyat. Sawitnya dijual ke pabrik minyak goreng lokal dengan
harga yang layak, minyak gorengnya dijual ke masyarakat lokal, hingga nasional dengan harga yang tidak
memberatkan konsumen.

Reforma agraria
Kebijakan pangan dan pertanian nasional harus berdasarkan kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan
berarti pemenuhan pangan melalui produksi lokal, mendorong produk pertanian nasional, serta
mendorong pendirian dan penguataan kelembagaan ekonomi petani, yakni koperasi bukan korporasi.
Melalui kedaulatan pangan, kebijakan pertanian Indonesia akan menempatkan kepentingan dan nasib
petani, selaku produsen pangan, di atas kepentingan korporasi maupun tuntutan pasar.
Distribusikan tanah-tanah yang dikuasai, dimonopoli oleh korporasi menjadi milik koperasi melalui
reforma agraria sejati dan penerapan pola pertanian yang tidak monokultur, kebijakan variasi sawit dan
pangan, kebun-kebun sawit yang dikuasai oleh korporasi-korporasi itu harus dijadikan objek reforma
agraria.
Perkebunan sawit yang dikuasai korporasi tidak mendorong pembangunan di daerah dan rakyat di
daerah, merusak hutan dan lingkungan hidup bahkan infrastruktur yang ada.

Dalam model rasional, mendasarkan diri pada asumsi bahwa individu pembuat keputusan itu senantiasa
akan membuat keputusan atas dasar perhitungan/kalkulasi antara biaya yang dikeluarkan dengan
keuntungan/manfaat yang bakal diperoleh.
Melalui model rasional ini Pemerintah diharapkan menempuh langkah-langkah untuk menyelesaikan
masalah kelangkaan minyak goreng diantaranya dengan:
1. Membandingkan masalah ini dengan masalah sebelumnya yang dianggap signifikan.
2. Tujuan, nilai, dan sasaran yang telah ditetapkan harus diurutkan berdasarkan yang paling penting
3. Mengumpulkan informasi mengenai opsi sebanyak dan seakurat mungkin mengenai alternatif
pemecahan masalah
4. Mengidentifikasi dan evaluasi alternatif pemecahan masalah tersebut beserta dampak-dampak yang
dimungkinkan timbul
5. Kemudian terakhir menetapkan alternatif beserta konsekuensi yang diterima yang dianggap paling
maksimal.
Sumber:
- https://sumut.voi.id/aktual/149434/cara-mengatasi-kenaikan-harga-minyak-goreng-berikut-
rekomendasi-serikat-petani
- Modul 6 BMP Kebijakan Publik edisi 2.  
 

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai