Anda di halaman 1dari 2

Selamat malam, mohon ijin menjawab diskusi 2:

1.
Cara Mengukur Efektivitas Organisasi

A. Menurut Sterss
Sterss mengungkapkan bahwa ada lima kriteria yang digunakan untuk mengukur efektivitas organisasi,
yaitu:
1. Produktivitas
Ketika sebuah perusahaan mampu untuk menghasilkan sesuatu untuk perusahaan dalam jumlah yang
besar atau memberikan manfaat bagi perusahaan, yang tentunya menghasilkan keuntungan besar untuk
perusahaan.
2. Kemampuan Adaptasi atau Fleksibilitas
Setiap unsur dalam perusahaan seperti CEO, manajer, supervisor hingga karyawan dapat beradaptasi
dengan baik. Dengan begitu, seluruh unsur dalam perusahaan akan bekerja secara flexibel.
3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja akan menandakan bahwa individu sudah berhasil mencapai target yang diberikan oleh
perusahaan.
Otomatis dengan begitu perusahaan sukses mencapai tujuan.
Walaupun perusahaan sudah mencapai tujuan sebaiknya terus membuat target tujuan baru,
meningkatkan kualitas dan kuantitas demi keberhasilan perusahaan.
4. Mampu Mendapatkan Laba
Perusahaan yang mampu untuk menghasilkan laba yang banyak dapat menjadi tolak ukur dalam
efektivitas organisasi.
Ketika perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar, itu artinya perusahaan dapat memproduksi dan
menjual barang atau jasanya dengan baik di tengah kompetitor yang kuat.
5. Pencarian Sumber Daya
Sebuah perusahaan harus cermat dalam mencari sumber daya yang berkualitas. Dengan memiliki
sumber daya yang bagus akan berpengaruh kepada keefektifan dan produk yang dihasilkan.

B. Menurut (Robbins: 1990) Robbins menyusun empat pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengukur efektivitas. Namun dalam modul ini hanya akan di bahas 3 pendekatan saja, ketiga
pendekatan tersebut adalah:
- Pencapaian tujuan
Ditentukan oleh keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan. Ukurannya lebih kepada pencapaian
tujuan atau hasil (ends) bukan pada cara mencapai tujuan.
- Sistem
Pendekatan sistem organisasi dipandang sebagai sebuah sistem yang memproses input untuk
menghasilkan output.
- Konstituensi strategis
Pendekatan ini sama dengan pendekatan sistem, yaitu memandang bahwa organisasi hidup di tengah-
tengah lingkungan sehingga hubungan baik dengan lingkungan akan berpengaruh terhadapa
kelangsungan hidup organisasi. Perbedaannya adalah pendekatan konstituensi strategis memandang
lingkungan secara pilih-pilih. Artinya tidak semua komponen lingkungan itu berpengaruh terhadap
organisasi.

2. Organisasi sosial adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama dengan keberadaan
norma-norma di masyarakat, sebagai nilai-nilai- yang ada di masyarakat. Contoh organisasi yang saya
amati adalah organisasi sosial Majelis Taklim , Pengajian Rutin setiap Malam jumat di Desa Kebonagung
yang dihadiri oleh warga setempat.
- Input organisasi: dana sukarela dari warga setempat, pusat kegiatan keagaaman, SDM setempat.
- Lingkungan organisasi: warga setempat, Ustadz atau Ustadzah, pemangku agama.
- Boundary Spanning Unit : melaksanakan kegiatan keagamaan agar mencapai tujuan yang diharapkan
- Proses: acara diselemggarakan di masjid / rumah ibadah dengan menggunakan input dari warga
setempat, teknologi, SDM, pemuka agama.
- Output: hasil dari organisasi diantaranya: mengadakan pengajian, dakwah dan pembelajaran ilmu
agama baik dari aspek teologi, filsafat juga tasawuf.

Referensi :
- ADPU4341 – Teori Organisasi (Edisi 2)
- https://www.kosngosan.com/2020/04/contoh-organisasi-sosial.html?m=1

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai