POLITEKNIK BANYUWANGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
NOVEMBER
MODUL I GAYA
MODUL I GAYA 2008
I. GAYA
Gaya adalah merupakan vektor yang mempunyai besar dan arah serta titik
tangkap.
Penggambarannya biasanya berupa garis dengan panjang sesuai dengan skala
yang ditentukan.
Jadi panjang garis bisa dikonversikan dengan besarnya gaya.
Pada suatu konstruksi, Gaya dapat diartikan sebagai muatan atau beban yang
bekerja.
Troli
15 kg
1 cm
Keterangan :
Orang mendorong trolli, kemampuan orang mendorong adalah 15 kg
Jadi, 15 kg adalah besar gaya yang diberikan orang untuk mendorong trolli
dengan arah kesamping kanan, yang diwakili dengan gambar anak panah
dengan panjang 1 cm, karena 1 cm setara dengan 15 kg.
Posisi semula
- Resultan Gaya
Resultan gaya adalah gaya pengganti dari 2 (dua) buah gaya atau lebih
Jika ada dua gaya, misalnya F1 dan F2 bekerja pada suatu benda, maka
resultan gaya R dituliskan sebagai R = F1 + F2
3. Jika dua buah gaya yang saling tegak lurus, resultan gayanya diperoleh
dengan rumus phytagoras
F1 R
F2
• Cara Grafis
Untuk dua gaya yang mempunyai titik tangkap yang sama dapat langsung
dijumlahkan.
R = K1 + K2
K1
K2
Untuk dua gaya yang mempunyai titik tangkap tidak sama, gaya tersebut
harus dipindah sepanjang garis kerjanya sampai kedua titik tangkap bertemu
dan kemudian dilakukan seperti di atas.
k1
R = k1 + k2
k2
Posisi Awal k2
Untuk penjumlahan lebih dari 2 gaya disarankan memakai segi banyak gaya
agar lebih mudah.
k1 k2
k3
α β
dari titik tangkap k ke ujung gaya akhir (k ). Garis tersebut adalah R atau
1 3
penjumlahan k , k dan k .
1 2 3
k2
k3
β
k1
R
α
Contoh Soal
α = 30°
k2 = 6 ton
Penyelesaian :
Secara Grafis
Langkah penyelesaian :
k digambar 4 cm k1 = 4 cm
R = 9,7 cm
1
k digambar 6 cm
2
k2 = 6 cm
Sehingga didapat R = 9,7 cm
Langkah penyelesaian :
k digambar 4 cm k1 = 4 cm k2 = 6 cm
1
k digambar 6 cm R = 9,7 cm
2 α
I.3 Momen
Momen dari suatu gaya adalah hasil kali gaya tersebut dengan jarak gaya
(lengan) sampai ke titik yang ditinjau. Jarak tersebut harus tegak lurus gaya.
a A
P MA = +P.a
A a MA = -P.a
P
Berlawanan arah jarum jam
Contoh Soal
P1 = 6 ton P3 = 4 ton
B
A C D
P2 = 2 ton
2m 3m 4m
Penyelesaian :
Pemahaman :
= P x L ………………… (ton.meter)
Mencari ∑ M
D
P1 = 6 ton
LDA = 9 m D
A
B LDB = 7 m D
P2 = 2 ton
P3 = 4 ton
LDA = 4 m D
C
Mencari ∑ M
B
P1 = 6 ton
LBA = 2 m
B
A
P3 = 4 ton
B LBC = 3 m
C
P1 = 4 ton
Penyelesaian :
dengan cara menguraikan P menjadi P1V (arah vertikal) dan P1H (arah
1
horisontal).
P1H = P1.cos α 6m
Mencari letak resultanse gaya dapat dikerjakan dengan cara analitis dan
grafis.
Dalam modul ini hanya dibahas cara mencari letak resultante dengan cara
analistis.
Cara Analitis
k1 k2 k3 k4
A
a1
a2
a3
a4
x
R=
R=k +k +k +k
1 2 3 4
R.x = k .a + k .a + k .a + k .a
1 1 2 2 3 3 4 4
x = ; dari A
Contoh soal
xm
4T 2T 2T 5T
A
2m 3m 3m
POLITEKNIK BANYUWANGI R
| PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL 11
MODUL I GAYA 2008
Penyelesaian :
Cara Analistis
R = 4 + 2 + 2 + 5 = 13 ton
13.x = 0 + 4 + 10 + 40
13.x = 54
P1 = 3 ton
P2 = 6 ton P4 = 7√2 T
ton
C α = 45°
A B P3 = 4 ton D
4m 5m 4m
Penyelesaian :
= 8 – 15 + 31,820
= 0 – 9 + 24,749
= -28 + 12 + 0
A
250 kg
25 cm
250 kg
B
30 cm
350 kg
C
30 cm
200 kg
D
Penyelesaian :
A
250 kg
25 cm
250 kg
B
R 30 cm
350 kg
C
30 cm
200 kg
D
P1=200 kg
A
P2=0,5 t P3=250 kg 2m
B C
4m
E
D
2m 3m
Penyelesaian :
= 0 + 0,708 + 0 + 0,50
= 1,208 tm
= -0,40 + 0,708 + 0 + 0
= 0,308 tm
= -4,336 tm