Anda di halaman 1dari 8

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019

BORNEO
Diterima: Oktoberr 2018
Dipublikasikan: Juni 2019

EVALUASI PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN (PPK)


DI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA

Evaluation Of Entrepreneurship Development Programs (PPK)


In Institut Sains & Technology AKPRIND Yogyakarta

Muhammad Yusuf1*, Beny Firman2


1
Jurusan Teknik Industri, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta,
Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan, Yogyakarta 55222
* Penulis Korespodensi : yusuf@akprind.ac.id

ABSTRAK
Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) merupakan usaha untuk menumbuhkan minat
mahasiswa berwirausaha. Peran perguruan tinggi dalam mempersiapkan wirausaha pada hakikatnya
persiapan kader wirausaha dalam segi penempaan karakter wirausaha. Dengan maksud lain, persiapan
mahasiswa untuk melaksanakan wirausaha terletak pada penempaan semua daya kekuatan pribadi
mahasiswa itu untuk menjadikannya dinamis dan kreatif, di samping mampu berusaha untuk hidup maju
dan berprestasi, mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill dengan terlibat langsung di dunia
kerja, dan berani membuka usaha serta cakap, terampil menumbuhkan sense of business sehingga
tercipta wirausaha muda potensial berbasis ipteks. Evaluasi kegiatan ini berfungsi memberi gambaran
terhadap obyek yang diteliti melalui pengumpulan data terhadap populasi. Data diperoleh dari hasil
kuisioner, wawancara dan observasi langsung di lapangan terhadap obyek penelitian. Sumber data
adalah pengelola kegiatan PPK, dosen pembimbing kelompok usaha (tenant), dan mahasiswa kelompok
usaha (tenant). Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan penyajian data
menggunakan pictogram, rata-rata (mean), simpangan baku (standart deviasi), skor maksimum dan
minimum. Validitas dan reliabilitas instrument dianalisis menggunakan alpha cronbach’s. Hasil akhir
pelaksanaan program PPK adalah 1) pengelolaan administrasi rerata 3,143 kategori baik. 2)
pelaksanaan kegiatan rerata 3,452 kategori baik. 3) pencapaian tujuan rerata 3,193 kategori baik. 4)
tindak lanjut pendampingan program rerata 3,578 kategori baik. Faktor pendukung program PPK
adalah aspek pemahaman program, meningkatkan kemampuan dan pengalaman menyelenggarakan
merupakan faktor pendukung sedangkan fakor penghambat adalah dana block grant yang diberikan
pemerintah lambat, waktu yang kurang, minimnya dana stimulan untuk membuka usaha, sulitnya
mencari sumber dana dari tempat lain.

Kata Kunci : Evaluasi, PPK, Wirausaha, Mahasiswa

ABSTRACT
The Entrepreneurship Development Program (PPK) is an effort to foster interest in entrepreneurial
students. The role of universities in preparing entrepreneurship is essentially the preparation of
entrepreneurial cadres in terms of forging entrepreneurial character. With other intentions, the
preparation of students to carry out entrepreneurship lies in forging all of the students' personal power
to make it dynamic and creative, in addition to being able to strive to live ahead and excel, hone the
entrepreneurial spirit, improve soft skills by being directly involved in the world of work, and brave
opening a business and competent, skilled in growing a sense of business so as to create potential young
entrepreneurs based on science and technology. Evaluation of this activity serves to give an overview of
the object under study through data collection on the population. Data obtained from the results of
questionnaires, interviews and direct observation in the field against the object of research. Data sources
are PPK activity managers, business group supervisors (tenants), and business group students (tenants).
Data analysis used descriptive analysis techniques with data presentation using pictogram, mean
(mean), standard deviation (standard deviation), maximum and minimum scores. The instrument validity
and reliability were analyzed using alpha cronbach's. The final results of the PPK program
implementation are 1) average administrative management of 3,143 good categories. 2) the average
implementation of 3,452 good categories. 3) achieving the average goal of 3,193 good categories. 4)
follow-up assistance for 3,578 average good category programs. Factors supporting the PPK program
are aspects of understanding the program, increasing the ability and experience of organizing is a
supporting factor

M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 1

Available at
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2019
(p-ISSN:
BORNEO2615-4323) (Halaman 31-38)
(e-ISSN: 2579-9797)
while the inhibiting factors are the block grant funds given by the government slow, lack of time, lack of
stimulant funds to open a business, difficulty finding sources of funds from other places.

Keywords: Evaluation, PPK, Entrepreneurship, Students

1. PENDAHULUAN
Perguruan tinggi baik negeri atau swasta ide baru yang dihasilkan belum jelas masa
selain dituntut menguasai keilmuan sesuai depannya.
bidangnya, juga dituntut dapat menguasai Pendekatan yang digunakan PPK dalam
teknologi terkini serta memiliki soft skill konteks pemberdayaan potensi
yang baik sehingga mampu bersaing entrepreneurship mahasiswa menggunakan
dengan lulusan dari perguruan tinggi lain metode PALS (Participatory Action
baik dalam maupun luar negeri. Intitut Learning System). Prinsip dasar dari
Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta metode PALS adalah pelibatan mahasiswa
saat ini telah berbenah diri dalam dalam proses pembelajaran aktif partisipan
membekali mahasiswa dengan harapan dalam program kewirausahaan
lulusannya tidak lagi sebagai pencari kerja (entrepreneurship) secara alamiah dengan
(job seeker) atau menjadi penganggur tetapi segala pendekatan sehingga membentuk
menjadi pencipta pekerjaan (job creator). suatu sistem interaksi pembelajaran secara
Berbagai usaha telah dilakukan di antaranya partisipatif, baik secara personal maupun
dengan membuka usaha kreatif baik dalam komunal (Ciputra, 2009).
bidang koperasi, las, berbengkelan, jasa Metode PALS menitik beratkan pada
elektronik, kulier, dan lainnya. Usaha transformasi kegiatan-kegiatan yang telah
tersebut diyakini secara tidak langsung ada untuk diusahakan dibawa pada
dapat menumbuhkan jiwa wirausaha di perubahan-perubahan ke arah perbaikan
lingkungan kampus, juga memberi bekal kondisi entrepreneurship mahasiswa
yang dapat digunakan oleh mahasiswa melalui (1) fase penyadaran kewirausahaan
untuk mengembangkan jiwa wirausaha. (awareness), merupakan starting point
Kewirausahaan adalah kegiatan kreatif, dalam membangun kapabilitas wirausaha
inovatif, dan terorganisir dalam mahasiswa melalui recruitment dan test
menciptakan produk baru dan pasar baru kewirausahaan (entrepreneurship). (2) fase
yang disertai keberanian mengambil risiko pengkapasitasan (capaciting) dan
atas hasil ciptaannya dan melaksanakannya pendampingan (scaffolding) kewirausahaan
secara terbaik (ulet, gigih, tekun, progresif, (entrepreneurship capacity building),
pantang menyerah) sehingga nilai tambah diharapkan dapat menghantarkan
yang diharapkan dapat dicapai (Asep mahasiswa untuk menghasilkan rencana
Saefullah, dkk., 2011). Kewirausahaan usaha bisnis (bussines plan) yang matang
tidak cukup hanya menemukan produk untuk diimplementasikan dalam membuka
baru, tetapi juga harus mampu memasarkan usaha baru (start-up bussines).Pola
produk/ide barunya ke dunia nyata dan ini pembimbingan dan pengawasan pada fase
memerlukan kemampuan memasarkannya pengkapasitasan kewirausahaan ini
(Hisrich, R.D, dkk., 2008). Kegiatan dilakukan secara terpadu dengan
kewirausahaan juga melibatkan melibatkan tim pelaksana PPK, bagian
pengambilan risiko karena produk maupun kemahasiswaan, dan nara sumber (dosen
pembimbing) dengan mengoptimalkan

M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 2

Available at
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI
(P-ISSN: 2615-4323) (Halaman 31-38)
(E-ISSN: 2579-9797)

monev internal dan (3) fase pelembagaan 2. METODE


(institutionalization) usaha baru sebagai Data dalam penelitian ini berupa angket
wirausana baru. digunakan untuk menjaring data pengelola
Kerberhasilan PPK dapat dilihat dari PPK, dosen pembimbing kelompok usaha
pelaksanaan berdasarkan keberhasilan (tenant), mahasiswa sebagai tenant, juga
programnya yang terukur. Agar pengukuran wawancara untuk menjaring data pada
keberhasilan program tepat dan dapat pengelola PPK untuk mengetahui kesiapan
dipertanggungjawabkan, maka indikatornya pengelolaan dalam pelaksanaan program
harus jelas. Indikator tersebut selanjutnya PPK (lihat gambar 1). Model wawancara
dijadikan dasar penyusunan instrumen bersifat tertutup, dokumentasi untuk
penilaian program. Indikator tersebut mengatahui data-data tentang persiapan
adalah: 1) Administrasi yang terdiri atas pengelola, identitas peserta, pengelola,
penilaian, pengelolaan dan pembiayaan, 2) kualifikasi dosen pembimbing, laporan,
Pelaksanaan program yang terdiri atas sukses story, laporan keuangan.
kurikulum/materi, proses pembelajaran, Data yang terkumpul kemudian
dosen pembimbing, dan mahasiswa sebagai dianalisis dengan menggunakan teknik
tenant 3) Pencapaian tujuan terdiri atas analisis deskriftif kuantitatif yaitu
kecakapan hidup tenant dan sarana prasara, mendiskripsikan dan memaknai tiap-tiap
4) Follow up (tindak lanjut) terdiri atas komponen data evaluasi kemudian
bentuk dan intensitas pendampingan dan dibandingkan dengan acuan kreteria yang
penilaiannya, 5) Penghambat dan telah ditentukan sebelumnya berdasarkan
pendukung terdiri atas faktor penghambat rata-rata ideal dan simpangan baku ideal
dan pendukung pelaksanaan program. yang dicapai oleh instrumen.
(Moerdiyanto, 2010)

Pengelolaan administrasi program PPK

Pelaksanaan kegiatan program PPK

Pencapaian tujuan (output) program PPK


Kinerja Program PPK di
Pelaksanaan Program IST AKPRIND
Yogyakarta
Tindak lanjut pendampi - ngan program PPK

Faktor pendukung dan penghambat program PPK

Gambar 1. Kerangka Berfikir Pemecahan Masalah

Penafsiran pelaksanaan program PPK 13.0 for Windows. Kemudian hasil


dengan menggunakan tabel interprestasi perhitungan tersebut ditafsirkan dengan
rata-rata (mean), simpangan baku (standart kreteria seperti pada tabel 1 (Arikunto,
deviasi), skor maksimum dan minimum dkk., 2009).
diperoleh melalui bantuan program SPSS

M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 3

Available at
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI
(P-ISSN: 2615-4323) (Halaman 31-38)
(E-ISSN: 2579-9797)

Tabel 1. Kreteria Penafsiran Efektivitas Program


Nilai Skor Interpretasi
X ≥ Mi + 1,5 SD Sangat Baik
Mi+ 0,5 < X < M +1,5 SD Baik
Mi-0,5SD < X < Mi + 0,5 SD Cukup Baik
Mi-1,5SD < X < Mi - 0,5 SD Kurang
X < Mi-1,5 SD Sangat kurang
Keterangan:
Mi = rata-rata ideal komponen dalam penelitian, dengan rumus = ½ (skor ideal tertinggi dalam
komponen + skor ideal terendah).
SD= standart deviasi ideal dalam setiap komponen penelitian, dengan rumus 1/6 (skor ideal
tertinggi dalam komponen – skor ideal terendah).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN instrument dinyatakan reliabel.


Hasil perolehan rerata skor pelaksanaan Sedangkan validitasnya masing-masing
PPK di IST AKPRIND Yogyakarta, secara butir diperoleh angka 0,935 sd 0,
terperinci dapat dilihat pada paparan 0941>0.400 dinyatakan valid. Setelah
berikut ini. intrument digunakan untuk mengambil
a. Pelaksanaan Pengelolaan data kemudian dianalisis hasilnya adalah
Administrasi PPK sebagai berikut penilaian administrasi
Pada pengelolaan administrasi program program dengan skor rata-rata median
PPK terdiri dari tiga indikator yaitu sebesar 3,350. Pengelolaan program
penilaian adminitrasi, pengelolaan, dan sebesar 3,260 dan pembiayaan sebesar
pembiayaan. Sub indikator penilaian 2,816. Sehingga rata-rata hasil
administrasi terdapat dua. Sub indikator pengelolaan administrasi program PPK
pengelolaan ada enam. Sub indikator sebesar 3,143 dikategorikan baik.
pembiayaan ada empat.Pada pengelolaan Berikut ini adalah gambar histogram
administrasi program PPK terdiri dari 29 dari pelaksanaan administrasi program
butir pertanyaan setelah dianalisis PPK di IST AKPRIND Yogyakarta
reliabilitas dengan alpha cronbach’s (Gambar 2).
didapatkan hasil 0.938>0.600 sehingga

Gambar 2. Hasil Pengelolaan Administrasi Program PPK

M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 4

Available at
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI
(P-ISSN: 2615-4323) (Halaman 31-38)
(E-ISSN: 2579-9797)

b. Pelaksanaan kegiatan program PPK Tingkat reliabilitas dan validitas


Dalam pelaksanaan kegiatan PPK instrument dari 35 pertanyaan tersebut
terdapat lima indikator yaitu 1) adalah sebesar 0,838>0,600 dan
kurikulum, 2) proses pembelajaran, 3) 0.821 sd 0,871>0,400 sehingga layak
dosen pembimbing 4) mahasiswa/tenant, digunakan untuk mengambil data
5) sarana dan prasarana. Lima idikator peneltian. Hasil analisis data didapatkan
utama tersebut kemudian dijabarkan skor rerata untuk kurikulum 3, 259,
dalam sub indikator. Indikator proses pembelajaran 3,496 (lihat
kurikulum terdapat 3 sub indikator, Gambar 3), aktivitas dosen pembimbing
indikator proses pembelajaran terdapat 7 tenant 3,400, mahasiswa/tenant 3,500,
sub indikator, idikator dosen dan sarana dan prasarana 3,467 (lihat
pembimbing tenant terdapat 3 sub Gambar 4). Skor rerata untuk
indikator dan indikator pelaksanaan kegiatan PPK sebesar 3,452
mahasiswa/tenant terdapat 2 sub kategori baik.
indikator, dan indikator sarana dan
prasaran terdapat 4 sub indikator.

Gambar 3. Hasil Kurikulum dan Proses Pembelajaran Kegiatan PPK

Gambar 4. Hasil Dosen, Mahasiswa dan Sarana Kegiatan PPK

c. Pencapaian tujuan (output) program indikator. Indikator sarana dan prasarana


PPK terdapat 4 sub indikator. Tingkat
Dalam pencapaian tujuan program PPK reliabilitas dan validitas instrument dari
terdapat 2 indikator yaitu 1) kecakapan 18 pertanyaan tersebut adalah sebesar
hidup mahasiswa/tenant, 2) sarana dan 0,828 > 0,600 dan 0.801 sd 0,837>
prasarana. Dua idikator utama tersebut 0,400 sehingga layak digunakan untuk
kemudian dijabarkan dalam sub mengambil data peneltian. Hasil analisis
indikator. Indikator kecakapan hidup data kecakapan hidup mahasiswa/tenant
mahasiswa/tenant terdapat 7 sub didapatkan skor rerata untuk 3,170, dan

M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 5

Available at
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI
(P-ISSN: 2615-4323) (Halaman 31-38)
(E-ISSN: 2579-9797)

sarana dan prasarana 3,208. Skor rerata program PPK sebesar 3,193 kategori
untuk pencapaian tujuan (output) baik (lihat Gambar 5).

Gambar 5. Hasil Pencapaian Tujuan (Output) dari PPK

d. Tindak lanjut pendampingan


angka pengganguran dan rendahnya
program PPK
lowongan kerja yang ada. Perguruan
Dalam tindak lanjut pendampingan
tinggi yang terpaku pada upaya
program PPK terdapat 2 indikator
pemberian pembekalan knowledge dan
dengan 17 pertanyaan yaitu 1) bentuk
teknologi terbukti secara empirik telah
dan intensitas pendampingan 2) hasil
menimbulkan kemampuan penetrasi
pendampingan usaha. Dua idikator
usaha bagi lulusan perguruan tinggi.
utama tersebut kemudian dijabarkan
Melalui pelaksanaan hibah PPK, yang
dalam sub indikator. Indikator bentuk
fokus sasarannya adalah mencetak
dan intensitas pendampingan terdapat 3
wirausaha baru dengan beragam variasi
sub indikator. Indikatorhasil
komoditas usaha, merupakan dasar bagi
pendampingan usaha terdapat 2 sub
pengembangan atmosfir kewirausahaan
indikator. Tingkat reliabilitas dan
di IST AKPRIND. Kondisi usaha
validitas instrument dari 17 pertanyaan
mahasiswa sebelum menjadi tenant PPK
tersebut adalah sebesar 0,828 > 0,600
banyak mengalami hambatan di dalam
dan 0.801 sd 0,837> 0,400, sehingga
produksi karena kurangnya sentuhan
layak digunakan untuk mengambil data
ipteks, dan marketing karena kurangnya
peneltian. Hasil analisis data
kemampuan dalam penetrasi pasar. Di
kecakapan hidupmahasiswa/tenant
lain pihak, tingginya tuntutan untuk
didapatkan skor rerata untuk 3,170, dan
tugas-tugas akademik mahasiswa, maka
sarana dan prasarana 3,208. Skor rerata
pelayanan salah satu tenant PPK
untuk pencapaian tujuan (output)
mendapat respon yang cukup antusias di
program PPK sebesar 3,193 kategori
kalangan mahasiswa dan dosen.
baik
Keberlanjutan program PPK AKPRIND
e. Pembahasan wajib ditindak lanjuti tim PPK dibawah
Program Pengembangan Kewirausahaan koordinasi Lembaga Pengembangan
merupakan salah satu hibah yang Kompetensi dan Karir yang didalamnya
dicanangkan Ristek Dikti untuk terdapat pusat pengembangan teknologi
membangun kapasitas kewirausahaan di tepat guna dan kewirausahaan melalui
Perguruan Tinggi sebagai bentuk respon beberapa kebijakan dan program teknis,
antisipatif terhadap semakin tingginya yakni 1) mengusulkan ke rektorat secara
melembaga satus unit Inwub PPK yang
M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 6

Available at
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI
(P-ISSN: 2615-4323) (Halaman 31-38)
(E-ISSN: 2579-9797)

ada sekarang dapat ditetapkan sebagai Penyempurnaan program PPK dapat


embrio untuk pusat pengembangan dilakukan dengan mengembangkan
kewirausahaan di AKPRIND, 2) program kemitraan dan kerjasama
membuat kerjasama dengan pihak dengan pelaku bisnis di luar kampus.
praktisi wirausaha/swasta sebagai Iklim dan budaya akademis di
lembaga mitra PPK dalam Perguruan Tinggi, khususnya AKPRIND
pengembangan budaya kewirausahan yang mengedepankan unsur birokrasi
berlandaskan pada kerjasama yang dan struktural merupakan hambatan
bersifat mutual-benefide cooperative, socio-psichology yang dapat
dan 3) mengembangkan sistem monev mengukung kreativitas dalam
dan audit internal yang konstruktif berwirausaha. Atas dasar itu, maka
secara vertikal maupun horizontal, perlu adanya proses akulturasi budaya
sehingga dapat dideteksi secara dini usaha antara dunia bisnis di luar kampus
peluang kegagalan/hambatan dalam dengan embrio bisnis di dalam kampus
menjalankan usaha bisnis. maupun melalui proses asimilasi dan akomodasi
usaha bisnis yang dijalankan kerjasama yang berlandaskan pada
mahawasiswa sebagai wirausaha baru. pondasi mutual-benefide cooperative.
Berdasarkan pengumpulan data hasil Dua polarisasi dunia bisnis ini dapat
penelitian pada aspek sumber daya dintegrasikan dalam program PPK
manusia baik dalam aspek pelaksana, dengan memperkecil sekat ruang dunia
dosen pembimbing dan mahasiswa kampus dengan dunia bisnis, melalui
sebagai tenant dalam pelaksanaan proses internalisasi aktivitas wirausaha
program PPK dari segi pemahaman komunitas kampus dengan bisnis nyata
program, meningkatkan kemampuan, di luar kampus.
pengalaman melaksanakan program,
dukungan institusi merupakan faktor f. Foto kegiatan
pendukung yang perlu dipertahankan.
Sedangkan faktor penghambat yang
dialami oleh pelaksana PPK adalah 1)
kurang koordinasi intern dan ekstern,
organisasi masih kurang maksimal,
kesibukan personil. 2) dosen
pembimbing kelompok usaha
mahasiswa tenant, kualitas penguasaan
materi kurang karena hanya
mengandalkan keterampilan alami,
sibukan dosen pembimbing dalam
melakukan pekerjaan lain, 3) mahasiswa
sebagai tenant, terdapat permasalahan:
motivasi yang tidak konsisten, kendala
penentuan waktu belajar,
kecenderungan tenant yang serba ingin
cepat memperoleh keuntungan.
Gambar 6. Foto Bersama Narasumber
Seminar Kewirausahaan

M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 7

Available at
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI
(P-ISSN: 2615-4323) (Halaman 31-38)
(E-ISSN: 2579-9797)

dari aspek pemahaman program,


meningkatkan kemampuan dan
pengalaman menyelenggarakan
merupakan faktor pendukung, sedangkan
sebagai fakor penghambat adalah kurang
memadai jaringan akses internet dan
buku-buku pendukung.

5. UCAPAN TERIMA KASIH


Tim pengelola PPK IST AKPRIND
Yogyakarta mengucapkan terimakasih
yang setulus-tulusnya kepada Rektor IST
AKPRIND Yogyakarta yang telah
membantu stimulan dana pendamping dan
DP2M Ristek Dikti yang telah mendanai
pelaksanaan kegiatan PPK tahun ketiga
ini sehingga dapat berjalan dengan baik
Gambar 7. Foto Pelatihan Entrepreneurship dan lancar.
dan Penyerahan Dana

6. DAFTAR RUJUKAN
4. PENUTUP Arikunto, Suharsimi. & Cepi Safruddin
Kesimpulan yang dapat diambil AJ. (2009). Evaluasi program
berdasarkan hasil penelitian dan pendidikan. Pedoman praktis bagi
pembahasan adalah sebagai berikut: mahasiswa dan praktisi pendidikan,
1. Pengelolaan administrasi program, Bumi Aksara, edisi kedua. Jakarta.
pelaksanaan program, tindak lanjut
pendampingan program, pencapaian Asep Saefullah, Sudaryono, PO Abas
tujuan (output) program PPK di IST Sunaryo, (2011), Kewirausahaan,
AKPRIND pada kategori baik. Baiknya CV. Andi Ofset, Yogyakarta.
seluruh indikator tersebut dikarenakan
dosen pembimbing tenant dan Ciputra. (2009). Ciputra Quantum Leap:
mahasiswa sebagai tenant sudah Entrepreneurship, Mengubah Masa
mempuyai pemahaman yang cukup Depan Bangsa dan Masa Depan
terhadap konsep PPK. Anda. Entrepreneurship Centre,
2. Keberlanjutan program PPK AKPRIND Universitas Ciputra.
ditindak lanjuti tim PPK dibawah
koordinasi Lembaga Pengembangan Hisrich, R.D, Peters, M.P ., & Shepherd,
Kompetensi dan Karir AKPRIND yang D.A (2008). Enterpreneurship, Mc
didalamnya terdapat pusat Graw hill, International edition.
pengembangan teknologi tepat guna dan
kewirausahaan melalui beberapa Moerdiyanto. (2010). Pedoman Praktik
kebijakan dan program teknis, sehingga Kewirausahaan Untuk Lembaga
tenant-tenat yang sudah mandiri Pendidikan. Yogyakarta. Direktorat
terpantau dan berkembang. tenaga kependidikan Depdiknas,
3. Faktor pendukung program PPK adalah Yogyakarta.
aspek sumber daya manusia yang terdiri

M. Yusuf., Beny F., EVALUASI PROGRAM 8

Available at

Anda mungkin juga menyukai