Anda di halaman 1dari 11

Nama : Siti Nurita Rahimah Pasaribu

NISN : 044422126

Mata kuliah : Pendidikan Agama Islam

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS.
Al-Baqarah (2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!
Jawaban :
‫هّٰلِّل‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ ۙ ‫ َذ‬3‫روْ نَ ْال َع‬3
‫اب اَ َّن‬ َ 3َ‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن ِ اَ ْندَادًا ي ُِّحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا ِ َۙولَوْ يَ َرى الَّ ِذ ْينَ ظَلَ ُم ْٓوا اِ ْذ ي‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬
ِ ‫ْالقُ َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال َع َذا‬
‫ب‬

Arab-Latin: Wa minan-nāsi may yattakhiżu min dụnillāhi andāday yuḥibbụnahum kaḥubbillāh,


wallażīna āmanū asyaddu ḥubbal lillāhi walau yarallażīna ẓalamū iż yaraunal-'ażāba annal-
quwwata lillāhi jamī'aw wa annallāha syadīdul-'ażāb
Artinya: Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal).

b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?

Jawaban :

Berdasarkan redaksi ayat tersebut, iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub
artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu
hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya
kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude),
yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap
Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa
dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
Ibnu Majah dalam Sunannya meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabda sebagai berikut.
“Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku”. (Menurut Al-Sakawy dalam, Al-
Maqasid, Al-Hasanah, hlm 140, kesahihan hadits tersebut dapat dipertanggung jawabkan)
1. Dalam surat Al Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa hubban adalah mencintai (sangat)

2. Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang yang beriman adalah orang
yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah). Beriman kepada Allah
berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa yang
dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman sehingga ia menjadi bertedak untuk
mengorbankan segalanya dan jika perlu mempertaruhkan nyawa.

c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?

Jawaban :

Berdasarkan redaksi ayat tersebut, iman identik dengan asyaddu hubban lillah. Hub
artinya kecintaan atau kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatif syadiid (sangat). Asyaddu
hubban berarti sikap yang menunjukkan kecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah artinya
kepada atau terhadap Allah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah sikap (atitude),
yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecenderungan atau keinginan luar biasa terhadap
Allah. Orang-orang yang beriman kepada Allah berarti orang yang rela mengorbankan jiwa
dan raganya untuk mewujudkan harapan atau kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
Ibnu Majah dalam Sunannya meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabda sebagai berikut.
“Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku”. (Menurut Al-Sakawy dalam, Al-
Maqasid, Al-Hasanah, hlm 140, kesahihan hadits tersebut dapat dipertanggungjawabkan).

d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

Jawaban :
ٰۤ ُ ۗ ‫ْأ‬
َ‫ول ِٕىك‬ ٌ ‫ا َولَهُ ْم ٰا َذ‬3ۖ 3َ‫ْصرُوْ نَ بِه‬
‫ا ا‬33َ‫ َمعُوْ نَ بِه‬3‫ان اَّل يَ ْس‬ ِ ‫س لَهُ ْم قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُب‬
ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
ْ ۤ ٰ
َ‫ضلُّ ۗ اُول ِٕىكَ هُ ُم ال ٰغفِلُوْ ن‬
َ َ‫َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم ا‬

walaqad dzara/naa lijahannama katsiiran mina aljinni waal-insi lahum quluubun laa
yafqahuuna bihaa walahum a'yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aatsaanun laa yasma'uuna
bihaa ulaa-ika kaal-an'aami bal hum adhallu ulaa-ika humu alghaafiluuna

Artinya: Dan sungguh Kami telah sediakan untuk (isi) neraka jahanam kebanyakan dari jin dan
manusia; mereka mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya, mereka
mempunyai mata, mereka tidak melihat dengannya tetapi mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak mendengar dengannya. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan mereka lebih sesat.
Mereka itulah orang-orang yang lalai.
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf (7):179 tersebut?
Jawaban :

Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179 bahwa iman adalah meyakini
dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh indera yang
ada. Manusia dan jin dianugerahkan Allah dengan hati, namun sayangnya hati tersebut tidak
digunakan untuk meyakini ayat-ayat Allah serta tidak mengimani Allah. Manusia dan jin lebih
mendahulukan hawa nafsunya sehingga tidak menggunakan segala pemberiannya untuk
semakin menguatkan keimanan dan ketakwaannya. Seharusnya dengan hati, akal, dan seluruh
anggota tubuh yang dianugerahkan oleh Allah, manusia dan jin dapat semakin yakin akan
beradaan Allah, kebesaran, dan kekuasaan Allah. Manusia dan jin akan semakin taat dan mau
beribadah hanya kepada Allah.

f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat tersebut?
Jawaban :

Menurut QS. Al-Baqarah Ayat 165 Iman kepada Allah adalah Orang yang sangat besar
cintanya kepada Allah (asyaddu hubban lillah), Mereka yang merindukan ajaran Allah, yaitu
Al-Quran menurut Sunnah Rasul. Menurut QS. Al-A'raf Ayat 179 Iman kepada Allah adalah
meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan seluruh
indra yang ada.

Pembahasan

[Surat Al-A'raf 179]


ۚ ۡ
( َ‫صرُونَ بِهَا َولَهُمۡ َءا َذا ࣱن اَّل یَ ۡس َمعُونَ بِهَ ۤا ُأ ۟ولَ ٰۤـ ِٕىك‬ ِ ‫نس لَهُمۡ قُلُو ࣱب اَّل یَ ۡفقَهُونَ بِهَا َولَهُمۡ َأ ۡعیُ ࣱن اَّل ی ُۡب‬ ۡ
ِ ۖ ‫َولَقَ ۡد َذ َرأنَا لِ َجهَنَّ َم َكثِی ࣰرا ِّمنَ ٱل ِجنِّ َوٱِإۡل‬
ۚ
َ‫ضلُّ ُأ ۟ولَ ٰۤـ ِٕىكَ هُ ُم ۡٱل َغ ٰـفِلُون‬َ ‫) َكٱَأۡل ۡن َع ٰـ ِم بَ ۡل هُمۡ َأ‬

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka
memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat
Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lengah.
Kesimpulan dari ayat tersebut.

1. Ayat tersebut menjelaskan bahwa allah sang pencipta alam semesta dan akhirat
2. Allah Memberi manusia indra namun tidak digunakan dengan baik.
3. Manusia diperumpamakan seperti hewan ternak, yaitu orang-orang yang tidak
menggunakan indra tersebut

Surat Al-Baqarah ayat 165 :

َۙ ‫ َذ‬3‫ر ۡونَ ۡال َع‬3


‫اب‬ ٓ ۡ 3‫اس َم ۡن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ۡن د ُۡو ِن هّٰللا ِ اَ ۡندَادًا يُّ ِحب ُّۡونَهُمۡ َكحُبِّ هّٰللا ِؕ َوالَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡ ٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ ؕ َولَ ۡو يَ َرى الَّ ِذ ۡينَ ظَلَ ُم‬
َ 3َ‫وا اِ ۡذ ي‬3 ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
ۡ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬ ُ ۡ
ِ ‫اَ َّن الق َّوةَ ِ َج ِم ۡيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ۡي ُد ال َع َذا‬
‫ب‬

Arti : Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan,
yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar
cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zhalim itu melihat, ketika mereka
melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah
sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).

Penjelasan ayat tersebut adalah :

Sudah ada tanda-tanda yang sangat jelas akan ketuhanan Allah tetapi, masih ada sebagian
orang yang mencari tuhan-tuhan selain Allah untuk dijadikan sebagai tandingan Allah. Mereka
mencintai tuhan-tuhan itu sebagaimana orang mukmin mencintai Allah. Tetapi cinta orang-
orang mukmin kepada Allah lebih besar daripada cinta orang-orang tersebut kepada tuhan-
tuhan sesembahan mereka. Semua itu disebabkan orang-orang mukmin mempunyai pendirian
yang teguh agar tidak menyekutukan Allah dengan siapapun, dan mereka mencintai Allah di
kala senang maupun susah.

Sedangkan orang-orang (musyrik) hanya mencintai tuhan-tuhan mereka di kala senang


saja. Akan tetapi di kala susah mereka memohon kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang
berbuat zalim tersebut menyekutukan Allah dan melakukan keburukan itu melihat kondisi
mereka di akhirat, yaitu ketika mereka menyaksikan azab, niscaya mereka akan tahu bahwa
satu-satunya pemilik semua kekuatan adalah Allah, dan Dia Maha keras azab-Nya bagi orang-
orang yang durhaka kepada-Nya. Sekiranya mereka melihat hal itu, niscaya mereka tidak akan
menyekutukan Allah dengan siapapun.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek non fisik
dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini diantaranya
diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50):16.

a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut kedua ayat tersebut!

Jawaban :

‫ب‬ ٍ ‫ار اَل ٰ ٰي‬


ِ ۙ ‫ت اِّل ُولِى ااْل َ ْلبَا‬ ِ َ‫ف الَّي ِْل َوالنَّه‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫اِ َّن فِ ْي َخ ْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
‫هّٰللا‬
‫ك‬َ َ‫ب ْٰحن‬3‫ا ِطاًل ۚ ُس‬33َ‫ا خَ لَ ْقتَ هٰ َذا ب‬33‫ض َربَّنَا َم‬
ِ ۚ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي خ َْل‬
ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫فَقِنَا َع َذ‬

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata),
“Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau,
lindungilah kami dari azab neraka.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan semesta
alam dengan segala kesempurnaannya. Dan hanya para ulul albab sajalah yang dapat
menyadari hal tersebut.

Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191


Berikut ini adalah isi kandungan Surat Ali Imran ayat 190-191:

1. Penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan tanda
kekuasaan Allah.
2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini hanya diketahui oleh ulul albab.
3. Ulul albab adalah orang yang berdzikir dan berpikir. Ia selalu ingat kepada Allah
dalam segala kondisi dan ia juga mempergunakan akalnya untuk memikirkan
penciptaan alam semesta.
4. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah
menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Semuanya benar, semuanya bermanfaat.
5. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah dan
memperbanyak doa kepada-Nya.
6. dan pikiran yang memberi respon terhadap lingkungan di
7. sekelilingnya.Terminologis sendiri memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang
8. peristilahan sebuah kata, batasan, defenisi dan makna dari penggunaanya dalam
9. suatu konteks kalimat.
10. Terminologis masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan
11. erat yang disebabkan oleh kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum
12. yang mengarah kepada kehidupan yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut
13. masyarakat saling berhubungan satu sama lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.
14. b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13
15. dan QS. Az-Zukhruf: 32
16. Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-
17. laki dan seorang perempuan dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku,
18. dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya
19. saling mengenal dan menolong. Allah tidak menyukai orang-orang yang
20. memperlihatkan kesombongan dengan keturunan

b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia
menurut ayat tersebut!

Jawaban :

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkanoleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya."(QS.
Qaf 50: Ayat 16)Dalam ayat ini Hakikat Manusia yang dimaksud adalah secara
keseluruhan baik itu orang beriman maupun orang kafir diterangkan bahwa Allah
mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau
tersembunyi bagi-Nya. Dan sungguh Allah Maha Mengetahui keadaan manusia walau
yang paling tersembunyi sekali pun.Allah menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan
manusia danberkuasa penuh untuk menghidupkannya kembali pada hari Kiamat dan Ia
tahu pula apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan.

Bisikan hati ini (dalam bahasa Arab) dinamakan hadisun nafsi. Bisikan hati tidak
dimintai pertanggung jawaban kecuali jika dikatakan atau dilakukan. Allah swt lebih
dekat kepada manusia dari urat lehernya sendiri. Ibnu Mardawaih telah meriwayatkan
sebuah hadis dari Abu Sa'id bahwa Nabi saw bersabda: Allah dekat kepada manusia
(putra Adam) dalam empat keadaan Ia lebih dekat kepada manusia dari pada urat
lehernya. Ia seolah-olah dinding antara manusia dengan hatinya. Ia memegang setiap
binatang pada ubun-ubunnya, dan Ia bersama dengan manusia dimana saja ia berada.
(Riwayat Ibnu Mardawaih)

c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

Jawaban :
Hakikat kesepurnaan manusa menurut Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50): 16 ialah Allah mnciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baik nya dan Allah
menciptakan siang malam agar manusia senantiasa tidak lalai dari perintah Allah
melaikan Allah ciptakan siang dan malam agar manusia senantiasa mengingat Allah
dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan bahwa Allah Maha tau bisikan hati
manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat lehernya.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal dan berinteraksi
dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu masyarakat.

a. Jelaskan pengertian terminologis tentang masyarakat ?

Jawaban :

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang memiliki kodrat untuk saling
membutuhkan satu sama lainnya. Sekelompok individu yang disebut masyarakat
terbentuk disebabkan karena adanya suatu hasrat yang berkaitan dengan perasaan dan
pikiran yang memberi respon terhadap lingkungan di sekelilingnya.Terminologis sendiri
memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang peristilahan sebuah kata, batasan, defenisi
dan makna dari penggunaanya dalam suatu konteks kalimat.Terminologis masyarakat
adalah sekelompok individu yang memiliki hubungan erat yang disebabkan oleh
kesamaan dalam sistem, tradisi, konvensi dan hukum yang mengarah kepada kehidupan
yang kolektif dimana di dalam sistem tersebut masyarakat saling berhubungan satu sama
lainnya dalam bentuk suatu kesatuan.

b. Jelaskan asal-usul masyarakat menurut fitrah manusia dalam QS. Al-Hujuraat: 13 dan
QS. Az-Zukhruf: 32

Jawaban :

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan
berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling
mengenal dan menolong. Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan
kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannyakarena yang paling
mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-
Nya.Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selaluada sangkut-pautnya dengan
kebangsaan dan kekayaan.

Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang
paling takwa kepada-Nya.Dan dalam QS. Az-Zukhruf: 32 Allah menegaskan "Sekali-kali
tidaklah demikian halnya, Kamilah yang berhak dan berwenang mengatur dan
menentukan penghidupan hamba dalam kehidupan dunia. Kami-lah yang melebihkan
sebagian hamba atas sebagian yang lain; ada yang kaya dan ada yang lemah, ada yang
pandai dan ada yang bodoh, ada yang maju dan ada yang terbelakang, karena apabila
Kami menyamakan di antara hamba di dalam hal-hal tersebut di atas, maka akan terjadi
persaingan di antara mereka, atau tidak terjadi situasi saling bantu-membantu antara satu
dengan yang lain, dan tidak akan terjadi saling memanfaatkan antara satu dengan yang
lain, sebaliknya mereka saling mengejek. Semuanya itu akan membawa kepada
kehancuran dan kerusakan dunia.

c. Jelaskan kriteria masyarakat beradab dan sejahtera dari sudut pandang masyarakat
madani!

Jawaban :

Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam suatuwilayah


tertentu, bergaul dalam jangka waktu yang lama sehinggamenimbulkan kesadaran pada
diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan. Asal usul pembentukan masyarakat
bermula dari fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang
lain. Dari fitrah inikemudian mereka berinteraksi satu sama lain dalam jangka waktu
yang lamasehingga menimbulkan hubungan sosial yang pada gilirannya
menumbuhkankesadaran akan kesatuan. Untuk menjaga ketertiban daripada
hubungansosial itu, maka dibuatlah sebuah peraturan.Masyarakat beradab dan sejahtera
dapat dikonseptualisasikan sebagai civil society atau masyarakat madani.

Meskipun memeliki makna dan sejarahsendiri, tetapi keduanya,civil society dan


masyarakat madani merujuk padasemangat yang sama sebagai sebuah masyarakat yang
adil, terbuka,demokratis, sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi
yangdiimplementasikan dalam kehidupan sosial.Prinsip masyarakat beradab dan sejahtera
menurut padangan masyarakat madani adalah keadilan sosial, egalitarianisme,
pluralisme, supremasi hukum, dan pengawasan sosial. Keadilan sosial adalah tindakan
adil terhadap setiap orang dan membebaskan segala penindasan. Egalitarianisme adalah
kesamaan tanpa diskriminasi baik etnis, agama, suku, dll. Pluralisme adalah sikap
menghormati kemajemukan dengan menerimanya secara tulus sebagaisebuah anugerah
dan kebajikan. Supremasi hukum adalah menempatkan hukum di atas segalanya dan
menetapkannya tanpa memandang “atas” dan“bawah”
d. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip umum masyarakat beradab dan sejahtera!

Jawaban ;

Prinsip-Prinsip Umum Masyarakat Yang Beradab Dan Sejahtera Adalah Sebagai


Berikut :

1. Keadilan
Keadilan merupakan suatu ciri utama dalam ajaran Islam.setiap orang muslim
akan memperoleh hak dan kewajibannya secara sama. Berdasarkan pada hakekat
manusia yang derajatnya sama antara satu mukmin dengan mukmin yang lain.
Dan yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaan dari setiap mukmin
tersebut.Dalam Al-Qur’an keadalan disebut hukum keseimbanga,kaadilan juga
merupakn sikap yang paling dekat dengan takwa karena setiap praktik
ketidakadilan merupakan suatu penyelewengan yang dapat di perjelas dalam Al-
qur’an surat At-Takaasur dan Surat Al-Ahumajah.

2. Suprementasi Hukum

Supremasi hukum adalah cara untuk menegakkan ketentuan hukum. Hal tersebut
juga digunakan untuk melindungi masyarakat yang menempati suatu negara
hukum.Dalam mewujudakn supremasi hukum harus dapat menetapkan hukum
kepada siapa pun tanpa padang bulu.Hal ini di perjelasdalan Al-Qur’an Surat Al-
Maidah (8) dan Surat An-Nisa (58).

3. Egalitarisme Islam mengajarkan semua manusia itu setara bukan tergantung status
sosial, jabatan, atau kekayaannya melainkan atas prestasi dalam hal ketakawaan
terhadap Allah.Prinsip egalitarisme itu sendiri maka akan terwujud keterbukaan
dimana seluruh anggota masyarakat dalam menentukan pimpinananya dan
menentukan kebijakan-kebijakan publik.

4. Pluralisme

Pluralisme merupakan suatu sistem nilai atau pandangan yang mengakui


keragaman di dalam suatu bangsa. Keragaman atau kemajemukan dalam suatu
bangsa itu haruslah senantiasa dipandang positif dan optimis sebagai kenyataan
riil oleh semua anggota lapisan masyarakat dalam menjalani
kehidupan berbangsa dan bernegara. Esensi makna pluralisme tidak hanya
diartikan sebagai sebuah pengakuan terhadap keberagaman suatu bangsa, akan
tetapi juga mempunyai implikasi-implikasi politis, sosial, dan ekonomi.Islam
memandang bahwa pluralisme adalah sesuatu yang alamiah(sunatullah) dalam
wahana kehidupan manusia.Keasadaran Pluralisme diwujudkan dengan sikap
toleransi dan saling menghormati antar sesama manusia denga tidak membeda
bedakan suku,ras bangsa maupun agama.

5. Pengawasan Sosial
Pengawasan sosial ini menjadi penting terutama ketika kekuatan baik kekuatan
uang maupun kekuatan kekuasaan cenderung menyeleweng sehingga perwujudan
mas yarakat beradab dan sejahtera hanya slogan semata. Pengawasan sosial baik
secara individu maupun lembaga merupakan suatu keharusan dalam usaha
pembentukan masyarakat beradab dan sejahtera. Namun demikian, pengawasan
tersebut harus didasarkan atas prinsip fitrah manusia baik sehingga senantiasa
bersikap husnu al-dzan.

Hakikat kesepurnaan manusa menurut Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50): 16 ialah Allah mnciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baik nya dan
Allah menciptakan siang malam agar manusia senantiasa tidak lalai dari perintah
Allah melaikan Allah ciptakan siang dan malam agar manusia senantiasa mengingat
Allah dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan bahwa Allah Maha tau bisikan
hati manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat leherHakikat kesepurnaan manusa menurut
Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50): 16 ialah Allah mnciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik baik nya dan Allah menciptakan siang malam agar manusia senantiasa tidak
lalai dari perintah Allah melaikan Allah ciptakan siang dan malam agar manusia senantiasa
mengingat Allah dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan bahwa Allah Maha tau bisikan
hati manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat lehernya
Hakikat kesepurnaan manusa menurut Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50): 16 ialah Allah mnciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baik nya dan
Allah menciptakan siang malam agar manusia senantiasa tidak lalai dari perintah
Allah melaikan Allah ciptakan siang dan malam agar manusia senantiasa mengingat
Allah dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan bahwa Allah Maha tau bisikan
hati manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat lehernya.
Hakikat kesepurnaan manusa menurut Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50): 16 ialah Allah mnciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baik nya dan
Allah menciptakan siang malam agar manusia senantiasa tidak lalai dari perintah
Allah melaikan Allah ciptakan siang dan malam agar manusia senantiasa mengingat
Allah dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan bahwa Allah Maha tau bisikan
hati manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat lehernya.
Hakikat kesepurnaan manusa menurut Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50): 16 ialah Allah mnciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baik nya dan
Allah menciptakan siang malam agar manusia senantiasa tidak lalai dari perintah
Allah melaikan Allah ciptakan siang dan malam agar manusia senantiasa mengingat
Allah dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan bahwa Allah Maha tau bisikan
hati manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat lehernya
Hakikat kesepurnaan manusa menurut Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf
(50): 16 ialah Allah mnciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baik nya dan
Allah menciptakan siang malam agar manusia senantiasa tidak lalai dari perintah
Allah melaikan Allah ciptakan siang dan malam agar manusia senantiasa mengingat
Allah dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan bahwa Allah Maha tau bisikan
hati manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat lehe

Sumber :
MKDU4221/Pendidikan Agama Islam

https://tafsirweb.com/644-surat-al-baqarah-ayat-165.html

Anda mungkin juga menyukai