Hikmah 13, 14, 15, 16, 17
Hikmah 13, 14, 15, 16, 17
Catatan:
Dalam QS Ibrahim: 7,
ال ەۗ ُكلُ ْوا ِمنْ رِّ ْز ِق َر ِّب ُك ْم ٍ ان ل َِس َب ٍا ِفيْ َمسْ َكن ِِه ْم ٰا َي ٌة َۚج َّن ٰت ِن َعنْ َّي ِمي
ٍ ْن وَّ شِ َم َ َل َق ْد َك
١٥ - َوا ْش ُكر ُْوا َل ٗه ۗ َب ْلدَ ةٌ َط ِّي َب ٌة وَّ َربٌّ َغفُ ْو ٌر
Tetapi mereka berpaling, maka Kami kirim kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang
ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit
pohon Sidr.
١٧ - ٰذل َِك َج َزي ْٰن ُه ْم ِب َما َك َفر ُْو ۗا َو َه ْل ُن ٰج ِز ْٓي ِااَّل ْال َكفُ ْو َر
1
31 ح،41 ص،68 ج،بحاراالنوار.
«ًت َع َلی ِْه ْم َو َباال
ْ ار
َ صَ ب َف َل ْم َی ْشکُرُوا َف ِ ِإنَّ هَّللا َ َع َّز َو َج َّل َأ ْن َع َم َع َلى َق ْوم ِب ْال َم َوا ِه
ت َع َلی ِْه ْم ِنعْ َم ًة
ْ ار
َ ص َ ص َبرُوا َف َ ب َف ِ صاِئ َ َوا ْب َت َلى َق ْوما ً ِب ْال َم
1. Tahap hati ketika manusia merasa senang dan rela atas karunia
Allah
Banyak yang memiliki syukur hati dan lisan; namun dalam hal amaliah
masih belum bersyukur. Karunia Allah pasti memiliki tujuan khusus, jika
kita gunakan untuk tujuan lain maka itu adalah pengkhianatan terhadap
nikmat itu. Maka dicabutnya syukur ketika kita tidak bersyukur hati, lisan,
dan amaliah atas nikmat itu adalah hal yang alamiah. Ketika kita tidak
menggunakan karunia-Nya di jalan-Nya, berarti kita tidak layak
menerimanya; berarti kita tidak mampu melaksanakan tujuan dari
diberikannya karunia tersebut.
HIKMAH 14
Catatan:
ُکنْ لِ َما الَ َترْ جُو َأرْ َجى ِم ْنکَ لِ َما َترْ جُو
"Lebih berharaplah kepada apa yang kamu tidak harapkan daripada
kepada apa yang kamu harapkan.” 2
Pada tafsiran kedua, jika keluarga dan kerabat dekat tidak saling
memanfaatkan kekuatan satu sama lain; maka orang jauh akan
menculik mereka dan mengambil manfaat dari keberadaan mereka.
Contohnya adalah masalah di negeri kita sendiri; ketika para pemuda
bertalenta dan berkemampuan tidak dimanfaatkan, disiapkan, dan
didukung, maka negara lain yang akan mengambilnya.
HIKMAH 15
2
. 2 ح،83 ص،5 ج،کافى.
Catatan:
Seringkali kita menyalahkan seseorang yang sedang diuji, baik itu oleh
penyakit, kemiskinan, atau oleh kejadian-kejadian yang menimpanya.
Padahal mereka ini tidak bersalah dan tidak layak pula untuk disalahkan.
3
juz 12, halaman 111
4
juz 5, halaman 246
5
vol. 1, hal. 2
6
vol. 1, hal. 1
HIKMAH 16
ْ
ِ ف فِی ال َّتدْ ِب
یر ِ َت ِذل ُّ اال ُ ُمو ُر لِ ْل َم َقاد
ُ َح َّتى َیکُونَ ا ْل َح ْت،ِیر
Catatan:
Kita sering melihat juga bahwa seringkali orang yang terlihat sangat
waspada, kuat, serta banyak akal terpukul oleh perencanaan dan
kewaspadaan mereka sendiri karena takdir telah memberi mereka jalan
selain dari apa yang mereka inginkan.
Bukan berarti manusia tidak perlu berusaha, mengatur, serta
merencanakan hidupnya. Manusia harus tetap tawakkal. Tetap berusaha
namun juga memasrahkan diri kepada Allah. Dalam QS an-Najm: 39,
HIKMAH 17
الن َِطاق: sabuk, namun bisa juga dipakai sebagai perumpamaan ruang
lingkup dan teritori atau daerah kekuasaan.
ب ِب ِج َرا ِن ِه
َ ض َر
َ : ungkapan/istilah untuk menyebut bahwa kekuatannya telah
kokoh.
Pada permulaan Islam, ketika jumlah muslim masih sedikit dan sebagian
dari mereka juga sudah tua, Nabi saww memerintahkan orang yang tua
untuk berdandan sebagai orang muda supaya mereka ditakuti oleh
musuh dan supaya tidak ada tanda-tanda kelemahan bagi Islam. Tetapi,
supaya siasat ini tidak disadari oleh Yahudi maupun kaum musyrik, Nabi
saww memerintahkan agar tidak menyerupai Yahudi.
Lalu bagaimana prinsip ini bisa konsisten dengan apa yang disebutkan
di hadits tersebut di atas? Ayatullah Mughniyah dalam syarahnya
menjawab, ada dua tipe hukum syari’ah: hukum/aturan yang dibuat atas
dasar masalah-masalah yang tetap dan fitriah/alamiah seperti shalat,
puasa, haji, dll., yang tidak bisa berubah. Syariah tipe ini tidak seperti
hukum atau aturan yang berdasarkan subjek yang berubah, yang ikut
berubah bersamaan dengan perubahan subjeknya. Contohnya, kita tahu
jual beli organ tubuh dan darah sangat tabu di masa lampau, karena
7
19 ح،58 ص،1 ج،کافى.
tidak ada gunanya. Namun sekarang, untuk menyelamatkan nyawa, jual
beli organ atau darah manusia sudah biasa dilakukan. Begitu pula
perihal mewarnai rambut.