Anda di halaman 1dari 6

TAHAP / PROSES PENYEMBUHAN TULANG

1. Fase Hematoma (0-3 hari)


Fase Hematoma terjadi akibat adanya pendarahan disekitar
fraktur atau perpatahan tulang. Sel-sel darah membentuk fibrin
guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat
tumbuhnya kapiler baru dan fibroblast.

2. Fase Proliferasi ( 3 hari- 3 minggu)


Fase proliferasi sudah mulai terbentuk ( callus halus ) dan
diferensiasi sel menjadi kartilago yang berasal dari periosteum,
endosteum, dan bone morrow yang telah mengalami trauma.
Proses ini menghasilkan osteoblast, kemudian bergenerasi
menjadi osteogenesis.

3. Fase Kalsifikasi ( 3-12 minggu)


Fase kalsifikasi sudah mulai terbentuk (callus kasar ) jaringan
tulang kondrosit yang mulai tumbuh atau umumnya disebut
jaringan tulang rawan.
4. Fase Konsolidasi (12- 16 minggu )
Fase konsolidasi atau terjadi pembentukan struktur tulang.
Aktivitas osteoklast dan osteoblast yang terus menerus
membuat tulang menjadi lebih kuat sehingga osteoblast dapat
menembus jaringan debvis pada daerah fraktur dan diikuti
osteoblast akan mengisi celah diantara fragmen dengan tulang
yang baru.

5. Fase Remodelling ( 16 minggu – 1 tahun )


Pada fase ini terjadi perbaikan atau tahap penyembuhan baik
dari luar maupun dari dalam canalis medularis.
TAHAP / PROSES PENYEMBUHAN OTOT

1. Fase Inflamasi / peradangan ( 0-7 hari )

Pada fase ini terjadi peradangan mekanisme pertahanan diri.


Reaksi radang musnahnya agen yang membahayakan mencegah
penyebaran yang luas.
Tanda- tanda peradangan ada 5 yaitu :
 Bengkak ( tumor )
 Berwarna kemerahan ( rubon )
 Panas ( kalor )
 Gangguan gerak ( fungsiolesi )
 Nyeri ( dolor )

2. Fase proliferasi ( 7 hari- 3 minggu )

Pada fase ini terjadi perbaikan jaringan epitelium dan jaringan


penghubung dan sudah terjadi pembentukan fibriobrasi. Epitelium
adalah lapisan yang mebentuk epidermis kulit dan lapisan
permukaan mukrosa. Fibriobrasi berguna pada daerah yang
mengalami peradangan dengan membentuk fibrin, lalu akan
membentuk jaringan parut yang akan menyokong tensile strength
untuk perbaikan. Disaat bersamaan sel endotel baru berkembang.

3. Fase remodelling

Pada fase ini terjadi pembentukan matrik jaringan connective


( setelah 3 minggu ) dan sebagai fase penguatan jaringan parut,
jaringan kolagen dilepaskan oleh fibrosis dan ( 16 -17 minggu )
jaringan connective masih bersifat lunak.

TAHAP / PROSES PENYEMBUHAN LIGAMENT


1. Fase inflamasi akut ( 0-3 hari )

Pada fase ini terjadi proses trauma dengan tiga derajat yaitu :

 Derajat 1 overuse : terjadi tarikan yang berlebihan pada


ligament
 Derajat 2 : terjadi robekan yang biasa terjadi
pada ligament parsial
 Derajat 3 : terjadi ruptur total.

2. Fase proliferasi ( 3 hari-3 minggu )

Terjadi pelepasan sitokin ketika tubuh mengalami trauma dan


protein yang membentuk kolagen.

3. Fase remodeling.

Pada fase ini terjadi serat kolagen sudah mulai memadat karna
matrik sudah memulai mematang untuk menjadi normal
kembali.
TAHAP / PROSES PENYEMBUHAN KULIT

1. Inflamasi atau peradangan ( 0 jam- 3 hari )

 pada 24 jam pertama akan mengalami reaksi radang yang


mendadak. Kejadin hilogik terjadi pada 48 jam pertama
penyembuhan luka.
 8 jam, meluasnya area jaringan yang mengalami nekroses
pada kedua sisi sayatan.
 16 jam, epitelium yang terletak antara jaringan yang masih
hidup dengan jaringam nekrotik yang mengalami
penebalan.
 40-48 jam kedua, epitel tersebut akan bertemu dan
membuang nikrotik dari lapisan jaringan yang keraktiosa,
lalu keduanya bergabung dan menyatudibawah luka
dengan memutuskan hubungan pada luka yang brtujuan
mengeluarkan perompang.

2. Fase proliferasi ( 3- 9 hari )

 Setelah 3-9 hari epitel akan menutup kembali keratin dan


meluasnya permukaan luka yang berkembang.
 Epidermis yang berhubungan dengan selokan berkurang
karena mutasi atau perpindahan dari fibrobastdan dan terisi
oleh jaringan granulasi, jaringan granulasi terdiri dari
jaringan epitelialossel.
 Fibrobast yang melepaskan kolagen yag digunakan untuk
pembentuk bekas luka dan kapiler membantu terbentuknya
jaringan parut yang kemerahan.jaringan granulasi akan
terbentuk berdasarkan jaringan luka.
 Sebelum permukaan epitel tersebut terbentuk jaringan
granulasi yang baru bergabung dengan fibrobast dan kapiler
akan berangsur pulih.
 Lalu secara berangsur-angsur akan terjadi kontruksi pada
luka dipermukaan epitelium.
3. Fase cikatrik ( 9 hari – waktu yang ditentukan )
 Pada fase ini terjadi pembentukan jaringan parut permanen,
jaringan parut tersebut akan berkontruksi dari pembulu darah
yang terdapat didalamnya akan dilengapkan sehingga jaringan
parut berubah putih, kolagen menjadi kuat, bekas luka tidak
bisa dihilangkan.
TAHAP / PROSES PENYEMBUHAN SARAF / WALLEYRIAN

Terdapat tiga macam jenis kerusakan yang dapat mengenai


saraftepi. Masing-masing memiliki gejala dan letak kerusakan yang
berbeda. Ketiga jenis kerusakan saraf tepi tersebut antara lain :

1. Neuropraxia ( tingakt kerusakan saraf paling ringan )

 Terjadi penekanan pada serabut saraf.


 Bersifat ringan.
 Gangguan hanya terjadi selama penekanan berlanhsung
 Tidak terjadi kelainan pada struktur serabyt saraf.
 Gangguan akan berakhir bila penekanan hilang.

2. Axonotmesis ( kerusakan pada axon )

 Kerusakan saraf sampai pada axon, tetapi selubung axon


masih baik.
 Walau axon masih rusak, namun bila selubung axon masih
baik maka akan terjadiregeberasi.
 Pada 1-2 minggu pertama pasca trauma, kondisi cenderung
tetap.

3. Neuronotmesis ( selubung sara rusak )

 Kerusakan terjadi pada axon dan selubung axon, sehingga


terjadi degeneras wallerian, dimana degenerasi terjadi kearah
distal dan proximal.
 Kondisi memburuk padsa 1-2 minggu pertama.

Regenerasi serabut saraf tergantung pada jarak atau panjang


kerusakan serabut saraf dimana bila :

 Jarak atau panjang kerusakan dekat, maka regenerasi akan


terjadi secara komplit.
 Jarak atau panjang kerusakan jauh, maka bisa terjadi
kegagalan pada regenerasi atau inkomplit.
 Kecepatan regenerasi serabut saraf ialah 1 mm/ hari.

Anda mungkin juga menyukai