Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI-TEORI TENTANG STRATEGI DAN METODOLOGI


PERKEMBANGAN BAHASA AUD

Guna Memenuhi Tugas : Mata Kuliah Perkembangan Bahasa AUD

DOSEN PEMBIMBING

Tiroilan Siregar, M.Pd

DISUSUN OLEH

Anggi Nur Cahya

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL HIKMAH MEDAN

PRODI PIAUD

2022
BAB I

PENDAHULUAN

Pengembangan berbahasa mempunyai empat komponen yang terdiri dari


pemahaman, pengembangan perbendaharaan kata, penyusunan kata-kata
menjadi kalimat dan ucapan. Keempat pengembangan tersebut memiliki
hubungan yang saling terkait satu sama lain, yang merupakan satu kesatuan.
Keempat keterampilan tersebut perlu dilatih pada anak usia dini karena
dengan kemampuan berbahasa tersebut anak akan belajar berkomunikasi
dengan orang lain.

Strategi pembelajaran merupakan upaya untuk mendukung hal tersebut


maka diperlukan partisipasi aktif dari berbagai pihak yang terlibat dalam
proses pendidikan, dan diantara semua pihak yang terlibat, gurulah yang
menjadi penentu dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.

Metode Pengembangan Bahasa ini mendiskusikan hakikat perkembangan


bahasa anak, teori-teori perkembangan bahasa, pendekatan whole language,
perkembangan menyimak anak, perkembangan berbicara anak,
perkembangan menulis anak, perkembangan membaca anak, mengenakan
literatur pada anak, media pengembangan bahasa anak usia dini, metode
pengembangan bahasa lisan anak, metode pengembangan bahasa tulisan
anak, dan asesmen perkembangan bahasa anak. Kompetensi yang akan
dikuasai oleh mahasiswa setelah menyelesaikan mata kuliah ini adalah
mahasiswa mampu mengembangkan kegiatan pengembangan bahasa untuk
anak usia dini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori-teori Tentang Strategi dan Metodologi Perkembangan Bahasa


Anak Usia Dini.

1. Strategi Pengembangan Bahasa AUD

Strategi Pengembangan Bahasa adalah taktik tipuan dalam pertempuran


atau perpengan. Dalam dunia pendidikan Sebuah metode perencanaan atau
rentetan dari rancangan kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan
khusus). Sedangkan pendapat lain strategi adalah rencana cermat tentang suatu
kegiatan guru meraih suatu target atau sasaran. Strategi pembelajaran
merupakan upaya untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan partisipasi
aktif dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, dan diantara
semua pihak yang terlibat, gurulah yang menjadi penentu dalam mencapai
keberhasilan pembelajaran. Karena di tangan guru yang baik keterbatasan
apapun yang mempengaruhi proses pendidikan dapat di atasi atau
diminimalkan, (Fuadi, 2009:3).1

Lebih lanjut dijelaskan oleh Djamarah (dikutip Roqib dan Fuad, 2009:3)
bahwa strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
digariskan Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru
merupakan seseorang yang memberikan pendidikan ilmu pengetahuan, yang
dapat meningkatkan pengetahuan anak tentang pendidikan tersebut agar
menjadi anak yang pandai, sehingga adanya keterbukaan anak dalam
menerima ilmu yang diberikan dan mengambangkannya lebih luas dan
mendalam. Bagi orang tua, anak merupakan harapan di masa mendatang.
Kesuksesan anak

1
Martina Eka Putri, Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini (Jambi,2021), hal 7
dimasa mendatang adalah kebanggaan bagi orang tuanya. Namun kesuksesan
ang anak tidak akan tercapai jika tidak di tunjang dengan pendidikan yang
baik.

Pepatah lama mengatakan, kecerdasan tak ubahnya pisau, jika diasah terus
ia akan semakin tajam, sebaliknya ia akan tumpul jika ia tak pernah diasah.
Namun anak usia dini ini mempunyai karakteristik yang berbeda, maka
strategi pembelajarannya pun harus berbeda, sesuai dengan karaktreristik
tersebut anak tidak merasa terbebani dan kehilangan masa kanak-kanaknya.2

Anak anak pra-sekolah sudah berkembang nalar dan logikanya. Orang tua
dan guru dapat membangkitkan daya nalar dan logikanya melalui
mendiskusikan tentang cita-citanya atau objek penalaran lain yang dapat
ditemukan dalam lingkungan dan permainan mereka sendiri.3

Pengembangan pendidikan prasekolah terdiri dari empat hal, yaitu :

a) Setiap anak mempunyai hak untuk hidup dan berkembang, pemberian


imunisasi, ASI, gizi, kesehatan, dan monitoring pertumbuhan anak.
b) Hak tumbuh kembang, potensi masa anak, masa pertumbuhan Golden
Age: 0-5 thn.
c) Hak perlindungan anak, melindungi anak dari tindak kekerasan secara
fisik, nonfisik, diskriminasi, dan jaminan akta kelahiran.
d) Hak partisipasi, menjamin peran serta dan menghargai pendapat anak.

Pendidikan anak usia dini untuk membiasakan diri dan mengembangkan


pola pikir anak pendidikan sejak usia dini mutlak diperlakukan. Peran
orang tua yang sangat penting dibutuhkan oleh anak dalam membentuk
karakter yang baik dan cerdas. Usia dini merupakan usia emas bagi
seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang
sangat tepat. kesadaran sangat penting bagi pendidikan anak usia dini
cukup tinggi di Negara maju, terbukti dengan beberapa hal dibawah ini.

2
Ibid,h.82
3
Anita Yus, Model Pendidikan Anak Usia Dini, h.11.
a) Martin Luther (1546) Menurut Martin Luther, tujuan utama
sekolah adalah mengajarkan agama dan keluarga merupakan
intitusi penting dalam pendidikan anak. Pemikiran Martin Luther
ini sejalan dengan tujuan madrasah (sekolah islam) yaitu
pendidikan agama islam, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan bagian integral dari agama islam.
b) Pestalozzi (1827) Dalam bukunya emile. Ia mengintegrasikan
kehidupan rumah, pendidikan vokasional, dan pendidikan baca
tulis. Pestalozzi yakin segala bentuk pendidikan adalah melalui
panca indra dan memulai pengalaman potensi untuk
dikembangkan. Belajar yang terbaik adalah mengenai beberapa
konsep dengan panca indra, ibu adalah seorang pahlawan dalam
dunia pendidikan yang dilakukan sejak awal kehidupn anak.4

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam


proses pembelajaran. Paling tidak ada tiga jenis strategi pembelajaran yang
berkaitan dengan pembelajaran, yakni :

1) Strategi pengorganisasian pembelajaran. Strategi pengorganisasian dan


strategi penyampaian, termasuk pula membuat catatan kemajuan belajar
siswa.
2) Strategi penyampaian pembelajaran. Strategi penyampaian menekankan
pada media apa yang dipakai untuk menyampaikan pembelajaran, kegiatan
apa yang dilakukan siswa, dan bagaimana struktur pembelajaran.
3) Strategi pengelolaan pembelajaran. Strategi pengelolaan menekankan pada
penjadwalan penggunaan setiap komponen

Strategi pembelajaran meliputi kegiatan atau pemakaian teknik yang


dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan, sampai
ke tahap evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam
situasiedukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

4
Martina Eka Putri, Pengembangan Bahsa AUD (Jambi,2021), hal 8
Oleh sebab itu dapat dikemukakan empat strategi dasar dalam proses
belajar mengajar yaitu sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan


tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan tehnik belajar mengajar
yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan
oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau keriteria
atau standar keberhasilan hingga dapat dijadikan pedoman oleh guru
dalam melakukan evaluasi. 5

Pengembangan berbahasa mempunyai empat komponen yang terdiri dari


pemahaman, pengembangan perbendaharaan kata, penyusunan kata-kata
menjadi kalimat dan ucapan. Keempat pengembangan tersebut memiliki
hubungan yang saling terkait satu sama lain, yang merupakan satu kesatuan.
Keempat keterampilan tersebut perlu dilatih pada anak usia dini karena
dengan kemampuan berbahasa tersebut anak akan belajar berkomunikasi
dengan orang lain.

2. Metodologi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini.

Metode Pengembangan Bahasa ini mendiskusikan hakikat perkembangan


bahasa anak, teori-teori perkembangan bahasa, pendekatan whole language,
perkembangan menyimak anak, perkembangan berbicara anak, perkembangan
menulis anak, perkembangan membaca anak, mengenakan literatur pada anak,
media pengembangan bahasa anak usia dini.6

5
Martina Eka Putri, Pengembangan Bahsa AUD, hal 11
6
(Nurbiana Dhieni,Metode pengembangan Bahasa AUD Edisi2 (Tangerang
selatan, 2021), hal 3726.
Beberapa alternatif metode yang cocok digunakan untuk pengenalan
bahasa pada anak usia dini di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Bercerita atau Bercakap-cakap

2. Bernyanyi

3. Bermain

4. Peragaan

5. Pemberian Tugas.

6. Pembiasaan atau Pengamatan

Kalau diperhatikan, sekarang ini, bercerita atau mendongeng sudah kurang


populer lagi di masyarakat. Sebagian besar orang tua sudah kurang terbiasa
dan kurang terampil menyampaikan atau membawakan dongeng untuk
anaknya sebelum tidur. Hal ini terjadi karena alasan-alasan berikut.

1. Terbatasnya waktu karena kesibukan orang tua dalam hal bekerja:


waktu menjelang tidur biasanya orang tua sudah lelah,

2. Kurangnya perbendaharaan dongeng para orang tua,

3. Tugas mendongeng sudah digantikan oleh TV,

4. Banyaknya buku-buku cerita maupun komik yang tersedia di toko-toko,


danAnak-anak sendiri tidak pernah menuntut kepada orang tuanya
untuk didongengkan.7

Mendongeng dan bercerita memiliki peranan yang penting bagi anak.


Mendengarkan cerita atau dongeng juga merupakan kegiatan yang sangat

7
Materi PPM dipresentasikan pada PPM Unggulan FBS UNY dalam “Pelatihan
Mendongeng dan Bercerita sebagai Metode Pengenalan Bahasa untuk Anak Usia Dini bagi Guru
PAUD dan TK Kecamatan Kalasan Sleman Yogyakarta” di TK Tunas Muda Kledokan
Selomartani Kalasan 4 – 6 September 2014.
disukai oleh anak-anak, bahkan remaja dan orang dewasa juga suka. Adapun
peranan cerita atau dongeng bagi perkembangan anak adalah sebagai berikut :

1. Bercerita atau mendongeng merupakan metode dan materi yang dapat


diintegrasikan dengan dasar keterampilan lain, yakni menulis,
membaca, berbicara, dan menyimak.

2. Bercerita atau mendongeng memberi ruang lingkup yang bebas pada


anak untuk mengembangkan kemampuan bersimpati dan berempati
terhadap peristiwa yang menimpa orang lain.

3. Bercerita atau mendongeng memberi contoh pada anak bagaimana


menyikapi suatu permasalahan dengan baik dan bagaimana melakukan
pembicaraan yang baik.

A. METODE BERCERITA
1) Bercerita

Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara lisan
dengan atau tanpa alat dalam bentuk pesan atau informasi atau dongeng, yang
didengarkan dengan rasa menyenangkan dan disampaikan dengan cara yang
menarik. Pada anak usia dini, bercerita adalah salah satu metode
pengembangan bahasa yang dapat mengembangkan aspek fisik dan psikologis
anak.

 Tujuan bercerita : Agar anak mampu mendengarkan apa yang


disampaikan orang lain, dapat bertanya dan menjawab isi cerita yang
didengarnya, dapat menceritakan dan mengekspresikan apa yang
didengarnya, sehingga amanat/isi cerita dapat dipahami dan lambat laun
dilaksanakannya.
 Fungsi bercerita : Membantu perkembangan bahasa dan berpikir anak
sehingga dapat memotivasi anak untuk gemar membaca.
 Metode bercerita : Cara penyampaian materi pembelajaran secara lisan
dalam bentuk cerita dari guru kepada anak.
 Tujuan metode bercerita : Melatih daya tangkap, daya pikir, daya
konsentrasi, membantu perkembangan imajinasi, menciptakan suasana
menyenangkan, dan menambah perbendaharaan kosakata anak.
2) Kelebihan metode bercerita : Dapat menjangkau jumlah anak yang
banyak, dan waktu yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
3) Kelemahan metode bercerita : Anak menjadi pasif, kurang merangsang
anak dalam kreativitas dan mengungkapkan idenya, dan anak akan mudah
bosan apabila dalam penyampaiannya guru kurang menarik.

4) Penerapan : Metode ini sering kali diberikan pada anak ketika akan
ditanamkan nilai-nilai moral terhadap anak, setelah mendengarkan cerita
anak mampu memahami dan menceritakan kembali isi cerita, juga yang
paling penting dari segi psikologis diharapkan anak dapat menangkap.

Pesan moral yang terdapat dalam isi cerita tersebut dan kemudian
melaksanakannya. Selain pesan moral cerita juga dapat berisi pengetahuan
umum, misalkan tentang pertumbuhan tanaman, dan dari sini diharapkan anak
dapat berimajinasI dan menggambarkan fase-fase pertumbuhan tanaman
sebelum mereka benar-benar dapat melihat secara langsung proses
pertumbuhan tanaman tersebut.

B. METODE BERCAKAP-CAKAP
1) Pengertian metode bercakap-cakap Yaitu metode dengan cara komunikasi
lisan antara anak dengan guru atau anak dengan anak lainnya melalui
kegiatan monolog dan dialog yang tidak kaku. Kegiatan yang
mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau mewujudkan
kemampuan bahasa reseptif dan eksprsif.
2) Metode bercakap-cakap ini sering disamakan dengan metode tanya jawab,
padahal keduanya berbeda. Perbedaan dari kedua metode tersebut adalah:

a. Metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara guru dengan


anak didik, atau antara anak dengan anak bersifat menyenangkan
berupa dialog yang tidak kaku.
b. Metode tanya jawab interaksi antara guru dan anak, atau anak dengan
anak bersifat kaku, karena sudah terikat pada pokok bahasan.

3) Manfaat Metode Bercakap-cakap

a. Menyatakan pendapat, perasaan, keinginan, dan kebutuhan secara lisan.

b. Meningkatkan keberanian anak untuk menyatakan secara lisan apa


yang harus dilakukan oleh diri sendiri dan anak lain.

c. Mengadakan hubungan dengan anak lain atau dengan gurunya.

d. Meningkatkan kemampuan anak membangun jati dirinya.

4) Makna penting bagi perkembangan anak usia dini, bercakap-cakap dapat :

a. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan orang lain.

b. Meningkatkan keterampilan menyatakan perasaan,

c. Membantu perkembangan dimensi sosial, emosi dan kognitif terutama


bahasa.

5) Tujuan Metode Bercakap-cakap

a. Mengembangkan kecakapan dan keberanian anak dalam


menyampaikan pendapatnya kepada siapapun.

b. Memberi kesempatan kepada anak untuk berekspresi secara lisan.

c. Menambah kosa kata

d. Melatih daya tangkap anak

e. Melatih daya pikir dan fantasi anak

f. Merangsang anak untuk belajar membaca dan menulis.

6) Kelebihan

a. Anak mendapat kesempatan untuk mengemukakan ide-ide.

b. Anak mendapat kesempatan untuk menyumbangkan gagasannya.


c. Anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
belajarnya pada taraf yang lebih tinggi.

7) Kelemahan

a. Membutuhkan waktu yang cukup lama.

b. Memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan

c. Percakapan dapat didominasi oleh beberapa orang saja.

8) Bentuk-bentuk Metode Bercakap-cakap

Ada 3 bentuk penggunaan Metode Bercakap-cakap dalam melaksanakan


kegiatan pembelajaran pengembangan bahasa pada anak usia dini.

a) Bercakap-cakap Bebas, Adalah suatu kegiatan percakapan yang


dilakukan oleh seorang guru dengan seorang anak atau sekelompok
anak usia dini dalam membahas berbagai topik yang berkaitan dengan
pembelajaran. "Bahasa adalah pendorong utama bagi perkembangan
pikiran terutama dalam masa prasekolah .
b) Bercakap-cakap menurut pokok bahasan, Adalah kegiatan percakapan
antara guru dengan anak dengan pokok bahasan yang telah ditetapkan.
Dalam perkembangan bahasa itu sendiri anak menguasai strategi yang
di dapat membantu perkembangan pikiran. Bahasa memungkinkan
anak berpikir abstrak dan konstruktif.
c) Bercakap-cakap berdasar gambar seri, Adalah suatu kegiatan
percakapan yang dilakukan guru kepada anak dengan bantuan buku-
buku bergambar yang ceritanya berseri, biasanya terdiri dari 4 seri.
Bercakap-cakap dengan gambar seri memiliki tujuan secara khusus
ialah memupuk kesanggupan meletakkan tanggapan-tanggapan dan
menarik kesimpulan.8

8
Materi PPM dipresentasikan pada PPM Unggulan FBS UNY dalam “Pelatihan
Mendongeng dan Bercerita sebagai Metode Pengenalan Bahasa untuk Anak Usia Dini bagi Guru
PAUD dan TK Kecamatan Kalasan Sleman Yogyakarta” di TK Tunas Muda Kledokan
Selomartani Kalasan 4 – 6 September 2014.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa guru
merupakan seseorang yang memberikan pendidikan ilmu pengetahuan,
yang dapat meningkatkan pengetahuan anak tentang pendidikan tersebut
agar menjadi anak yang pandai, sehingga adanya keterbukaan anak dalam
menerima ilmu yang diberikan dan mengambangkannya lebih luas dan
mendalam. Dan guru merupakan orang tua dari anak-anak selaku
muridnya yang memberikan pendidikan agar mencapai tingkat
kedewasaan memenuhi tugasnya sebagai makhluk tuhan. Bicara mengenai
pendidikan bagi anak, tidak lepas dari seberapa jauh orang tuannya dalam
mempersiapkan pendidik anak sejak usia dini atau dalam istilah sekarang
sering disesebut pendidikan anak usia dini. Karena dengan pendidikan
yang ditempa sejak dini itulah masa akan datang pendidikan
perkembangan kedepannya.

B. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan adalah seorang guru harus
dapat memahami Bahasa anak dan peran orang tua juga yang sangat
penting oleh anak untuk rajin mengajak sang anak bercerita, berdiskusi,
atau bercakap-cakap.
Dan apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan saya
sebagai pemakalah meminta maaf sebesar besarnya dan saya juga meminta
agar kiranya pembaca dapat memberikan kritikan, masukan, serta motivasi
pada makalah ini. Guna untuk memperbaiki makalah ini dengan baik
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Dhieni, Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa (Modul UT).


Jakarta: Universitas Terbuka.

http://repository.uinjambi.ac.id/8871/1/Skripsi_Martina%20Eka%20Putri_
209173218.pdf

Materi PPM dipresentasikan pada PPM Unggulan FBS UNY dalam


“Pelatihan Mendongeng dan Bercerita sebagai Metode
Pengenalan Bahasa untuk Anak Usia Dini bagi Guru PAUD dan
TK Kecamatan
Kalasan Sleman Yogyakarta” di TK Tunas Muda Kledokan Selomartani
Kalasan 4 – 6 September 2014.

Martina Eka Putri, Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini (Jambi,2021),


hal 7

Anda mungkin juga menyukai