Anda di halaman 1dari 25

Tinjauan atas Prosedur Audit Penyusutan

Aset Tetap Peralatan dan Mesin Yang


Dilakukan Oleh Kantor Akuntan Publik
Drs. H. Suparman, Ak

Kelas 8 AP.A
Kelompok:
1. Ayu Chotibah 061740511560
2. M. Armeilian Fahriza 061740511568
3. Selly Wahyuni 061740511575
4. Melani 061740511577
I Pendahuluan

II Gambaran Umum
Instansi

III Tinjauan Pustaka

IV Pembahasan

V Kesimpulan dan Saran


BAB I PENDAHULUAN
 Menjelaskan mengenai latar belakang
 Menjelaskan mengenai permasalahan
yang akan dibahas
 Menjelaskan tujuan penulisan laporan
Latar Belakang Masalah
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Keputusan Menteri Keuangan RI
Pemerintahan Nomor 222/KM.1/2017
Undang-Undang Nomor 5 tanggal 22 Februari 2017
Tahun 2011 tentang tentang Pemberian Izin Usaha
Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik

Penyusutan aset tetap atas


Selain BPK, Akuntan Publik peralatan dan mesin memiliki
memiliki tugas dan prosedur audit yang
wewenang dalam diperlukan dalam melakukan
memeriksa laporan pemeriksaan aset tetap.
keuangan..
Rumusan Masalah Ruang Lingkup

Bagaimana prosedur audit penyusutan aset tetap Prosedur audit penyusutan aset tetap peralatan
peralatan dan mesin yang dilakukan oleh Kantor dan mesin yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
Akuntan Publik Drs. H. Suparman, Ak.? Publik Drs. H. Suparman, Ak.

Tujuan Manfaat

Mengetahui prosedur audit penyusutan aset • Untuk menjalin kerjasama yang baik
tetap peralatan dan mesin yang dilakukan dengan pihak KAP
oleh Kantor Akuntan Publik Drs. H. Suparman, • Untuk menambah wawasan dan
Ak. pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang pemeriksaan laporan keuangan,
khususnya prosedur audit.
BAB II
GAMBARAN UMUM
INSTANSI
Sejarah Singkat dan Profil Instansi

Profil Izin Pendirian


KAP Drs. H. Suparman, Ak Izin pendirian dibuktikan dengan Keputusan
merupakan usaha perseorangan Menteri Keuangan Republik Indonesia
yang dipimpin Drs. H. Suparman, Ak Nomor KEP-194/KM.5/2005 tanggal 6 Juli
dan memiliki 2 kantor yaitu 2005.
Palembang dan Medan.

Lokasi Izin Lokasi


Kantor cabang Palembang berlokasi
di Jl. Kandis Jaya No. 968 Swadaya Izin lokasi didapat dari Departemen Keuangan
Palembang. Republik Indonesia agar diperbolehkan
Kantor cabang Medan berlokasi di Jl. menandatangani Laporan Auditor Independen.
Nusa Indah V No. 47 Komp. Perum Izin ini diperbaharui dalam Keputusan Menteri
Pemda Tk.1 Medan. Keuangan Ri No. 222/KM.1/2017 tanggal 22
Februari 2017.
Struktur Organisasi
Prosedur Audit Penyusutan Aset Tetap
Prosedur audit atas penyusutan aset tetap peralatan dan mesin yang digunakan oleh KAP
Drs. H. Suparman, Ak, adalah sebagai berikut:

1. Dapatkan buku besar aset tetap beserta sub buku besarnya.


2. Periksa transasksi dalam buku besar maupun sub buku besar aset tetap.
3. Analisis data penyusutan yang didapatkan dari daftar aset tetap
4. Kelompokkan dan tetapkan nilai aset tetap untuk disusutkan
5. Susun Kertas Kerja Audit Penyusutan Aset Tetap
6. Tetapkan rumus metodologi penyusutan aset tetap pada Kertas Kerja Audit Penyusutan
Aset Tetap
7. Hitung penyusutan aset tetap berdasarkan metodologi penyusutan yang digunakan
8. Bandingkan data hasil perhitungan audit penyusutan aset tetap atas auditor dan auditee
9. Hitung selisih atas penyusutan aset tetap yang didapatkan
10.Buat jurnal koreksi atas temuan dan ketidaksesuaian dengan yang seharusnya.
11.Catat kesimpulan atas temuan-temuan dalam Ringkasan Audit Penyusutan Aset Tetap
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik (KAP)


merupakan kantor yang memberikan
jasa terkait akuntansi dan keuangan.
Menurut PMK Nomor 154/PMK.
01/2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Akuntan Publik, “Kantor
Akuntan Publik yang selanjutnya
disingkat KAP adalah badan usaha
yang didirikan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-
undangan dan mendapatkan izin
usaha berdasarkan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Akuntan Publik.”
Prosedur Audit
Menurut Agoes (2019:211)
Audit Procedure adalah langkah-langkah yang
harus dijalankan auditor dalam melaksanakan
pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten
agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja
secara efisien dan efektif.

Menurut Bastian (2014:208)


Audit prosedur dilakukan dalam rangka mendapatkan
bahan bukti audit (audit evidence) yang cukup guna
mendukung pendapat auditor atas kewajaran laporan.
Prosedur Penyusutan
Aset Tetap
Menurut Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan
Nomor 05 tentang Akuntansi Penyusutan Prosedur
penyusutan Aset Tetap adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Aset Tetap yang dapat disusutkan


2. Pengelompokan Aset
3. Penetapan Nilai Aset Tetap yang wajar
4. Penetapan nilai yang dapat disusutkan
5. Penetapan metode penyusutan
6. Perhitungan dan Pencatatan Penyusutan
7. Penyajian Penyusutan
8. Pengungkapkan Penyusutan di dalam Catatan
atas Laporan Keuangan
Penyusutan Aset Tetap

Definisi Penyusutan Metode Penyusutan


Pernyataan Standar Akuntansi Menurut Buletin Teknis Standar
Pemerintahan (PSAP) Nomor 7 Akuntansi Pemerintahan Nomor 18
Tentang Aset Tetap Tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis
mendefinisikan “penyusutan Akrual, syarat penyusutan terdiri atas :
sebagai alokasi yang 1. Identitas Aset yang kapasitasnya
sistematis atas nilai suatu aset menurun
tetap yang dapat disusutkan 2. Nilai yang Dapat Disusutkan
(depreciable assets) selama 3. Masa Manfaat dan Kapasitas Aset
masa manfaat yang Tetap
bersangkutan.”
Metode Penyusutan Aset Tetap
Menurut Buletin Teknis 18 tentang Penyusutan Aset Tetap, metode penyusutan terdiri dari :
1. Metode Garis Lurus
2. Metode Saldo Menurun
3. Metode Unit Produksi

Adapun menurut Permendagri No. 1 Tahun 2019 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah
pasal 14 ayat 1 bahwa penyusutan Barang Milik Daerah atau Aset Tetap dilakukan
dengan metode garis lurus.

Metode Garis Lurus


Penyusutan nilai aset tetap dilakukan dengan mengalokasikan beban
penyusutan secara merata selama masa manfaatnya.
Rumus Metode garis lurus :
BAB IV
PEMBAHASAN
Prosedur Audit Penyusutan Aset Tetap Peralatan dan Mesin
(Lanjutan)
Buletin Teknis Standar
KAP Drs. H. Suparman, Ak Akuntansi Pemerintahan
Nomor 5

1. Dapatkan buku besar 1. Identifikasi aset tetap


aset tetap beserta sub yang dapat disusutkan.
buku besarnya.
2. Periksa transaksi dalam
buku besar maupun sub
buku besar aset tetap.
3. Analisis data penyusutan
yang didapatkan dari
daftar aset tetap.
Buletin Teknis Standar
KAP Drs. H. Suparman, Ak Akuntansi Pemerintahan
Nomor 5

4. Kelompokkan dan 2. Pengelompokkan Aset.


tetapkan nilai aset tetap 3. Penetapan Nilai Aset yang
untuk disusutkan. Wajar.
5. Susun Kertas Kerja Audit 4. Penetapan Nilai Aset yang
Penyusutan Aset Tetap. Dapat Disusutkan
Buletin Teknis Standar
KAP Drs. H. Suparman, Ak Akuntansi Pemerintahan
Nomor 5

6. Tetapkan rumus metodologi 5. Penetapan metode penyusutan.


penyusutan aset tetap pada Kertas
Kerja Audit Penyusutan Aset Tetap. 6. Perhitungan dan Pencatatan
Penyusutan.
7. Hitung penyusutan aset tetap
berdasarkan metodologi 7. Penyajian Penyusutan.
penyusutan yang digunakan.
8. Bandingkan data hasil
perhitungan audit penyusutan aset
tetap atas auditor dan auditee.
9. Hitung selisih atas penyusutan aset
tetap yang didapatkan.
Buletin Teknis Standar
KAP Drs. H. Suparman, Ak Akuntansi Pemerintahan
Nomor 5

10. Buat jurnal koreksi atas 8. Pengungkapan Penyusutan di


temuan dan ketidaksesuaian dalam Catatan atas Laporan
dengan yang seharusnya. Keuangan
11. Catat kesimpulan atas
temuan-temuan dalam
Ringkasan Audit Penyusutan
Aset Tetap
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. H. Suparman, Ak
telah melaksanakan prosedur audit penyusutan
peralatan dan mesin sesuai dengan pedoman yang
berlaku yaitu Buletin Teknis Standar Akuntansi
Pemerintahan Nomor 5 tentang Akuntansi Penyusutan.

Saran
Diharapkan auditor pada KAP Drs. H. Suparman, Ak
dapat mematuhi prosedur audit penyusutan peralatan
dan mesin sesuai dengan pedoman yang berlaku yaitu
Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor
5 tentang Akuntansi Penyusutan agar kegiatan audit di
KAP dapat berjalan dengan lancar sehingga dapat
meningkatkan kinerja auditor.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai