Karies rampan adalah masalah gigi berlubang pada anak yang penyebarannya dapat
mengenai beberapa gigi sekaligus sehingga cepat mengenai pulpa (bagian tengah gigi).
Jenis karies ini umumnya terjadi pada gigi susu anak, bisa salah satunya atau beberapa
sekaligus. Bahkan, bagian gigi yang seharusnya kebal terhadap karies, seperti gigi depan
bawah, juga bisa terdampak.
Ketika anak mengalami karies rampan, maka aktivitas makannya akan terganggu
karena saat mengunyah, giginya akan terasa sakit. Akibatnya, anak akan lebih sering
mengemut makanan dan lebih rewel karena menahan rasa sakit pada giginya.
Mengemut juga dapat mempengaruhi rahang gigi sehingga rahang tumbuh dengan tidak
optimal. Bila tidak segera dihentikan, hal ini berpotensi mengganggu kemampuan
berbicara anak di masa pertumbuhannya.
Karies rampan umumnya terjadi pada anak-anak usia di bawah 5 tahun. Lebih khusus,
anak usia 4 tahun diketahui sangat rentan terhadap karies rampan.
Tak hanya dari faktor usia, kebiasaan saat menyusu juga menentukan seberapa besar
risiko terjadinya karies rampan pada anak. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak
yang sering tidur sambil menyusui, baik dari ASI maupun botol susu.
Tentu akan diperparah lagi jika si kecil sering mengonsumsi makanan manis seperti
permen, kue, cokelat, dan sebagainya. Kandungan gula yang menempel pada gigi
merupakan makanan favorit bagi bakteri untuk berkembang biak.
Bila anak tidak rajin menyikat gigi sejak dini, bakteri tersebut akan terus memakan
plak-plak sisa makanan dan memproduksi asam. Nah, asam inilah yang akhirnya
menggerogoti bagian terluar gigi, sehingga muncul lubang-lubang kecil pada gigi yang
makin lama makin membesar
Beberapa kondisi dapat menjadi tanda karies rampan pada anak. Salah satu gejala yang
paling umum yaitu gigi akan terasa sakit ketika dipakai untuk mengunyah.
Akibatnya, anak yang terkena penyakit gigi ini akan kesulitan untuk makan. Sakit gigi
berkepanjangan kemudian membuat mereka lebih sering mengemut makanan.
Beberapa kondisi yang baru saja saya sebutkan tadi tidak selalu disebabkan rampan
karies. Jika anak Anda mengalami satu atau beberapa kondisi yang disebutkan,
konsultasikan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
Kondisi ini dapat dipicu oleh konsumsi makanan tinggi gula sukrosa, serta tidak
menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan baik. Alhasil, sisa-sisa makanan yang
menempel di gigi digerogoti oleh bakteri sehingga menghasilkan asam.
Selanjutnya, plak akan timbul pada gigi sehingga membuat gigi anak menjadi cokelat
atau hitam. Kerusakan yang berlanjut bisa menyebabkan gigi berlubang dengan cepat.
Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada gigi sehingga membuat anak rewel, sulit
mengunyah, dan nafsu makannya menurun.
Tentu akan lebih baik mencegah daripada mengobati karies rampan pada anak. Nah,
supaya gigi anak tetap sehat dan terhindar dari karies rampan, beberapa upaya
pencegahan yang bisa dilakukan antara lain
Tiap kali sehabis makan, bersihkan gusi anak Anda dengan lap bersih yang sudah
direndam ke air matang.
Apabila gigi anak sudah tumbuh, ajarkan anak tentang cara menggosok gigi yang
benar dengan sikat gigi atau benang gigi. Gunakan sikat gigi berbulu halus agar
tidak melukai gusi anak.
Biasakanlah anak untuk tidur tidak sambil nge-dot, baik minum susu, jus,
atau minuman manis lainnya. Hal tersebut akan memicu terjadi karies botol pada
anak.
Ajak si kecil memeriksakan kesehatan giginya sejak dini secara rutin guna
menjaga kesehatan giginya.
Selain beberapa langkah penting yang baru saja saya sebutkan, orang tua juga harus
mengingatkan anak agar tidak kebiasaan mengemut makanan yang sudah dikunyah.
Bakteri yang ada pada makanan akan sangat cepat memicu terjadinya karies rampan.
Memang tidak mudah untuk menghindari risiko karies kampan pada anak, apalagi jika
si kecil sangat menyukai makanan manis. Namun tak perlu khawatir bila si kecil telanjur
mengalami karies rampan, ibu ibu bisa melakukan perawatan dengan beberapa cara
berikut:
DINDA : KESIMPULAN.