Anda di halaman 1dari 9

Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala

Lauak di Ulakan Pariaman


Sumatera Barat

Desi Handayani,
Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Padang

Surfa Yondri
Jurusan Elektro, Politeknik Negeri Padang

Abstract

This article discusses the model of training, development and accompaniment of small
business of sala Lauak in Ulakan. The purposes of this project are to increase and improve:
1) Understanding of partner to business planning and management by transferring knowledge
to improve their ability in accounting and simple book keeping. 2) Their ability to do process
traditional food hygienically, using supported tools of production (Frying and packing) 3) The
value added of traditional food and their income through product diversification, developing
new recipes ,and variety of product sold. 4) Their Services in sales by re lay out stall and
sales method in order to comfort their buyer; 5) their product quality by supporting partner get
legality of production. 6) Finding the right model for training by sharing method and discussion
also direct practice, 7) Finding model of development and empower the community to be role
model of conceptual, hygienic and competitive development of region

Keywords : competitive, hygienic, model, training, traditional food, re layout, sala lauak,
simple accounting.

PENDAHULUAN
Nagari Ulakan berada di Pesisir Pantai pedagang sala lauak di sepanjang jalan
Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Ulakan. Mitra terpilih dalam kegiatan ini
Barat. Daerah ini terkenal dengan adalah 2 pedagang sekaligus pembuat sala
kunjungan bersyafarnya pengikut ulama lauak, yaitu usaha Sala Kitik dan Sala
besar Syatariyah Syeikh Burhanuddin di Helmi.
Ulakan, kemakam Syeikh Burhanuddin.Luas Home Industry Sala Lauak ini dalam
2
pengembangannya masih memerlukan
wilayah Nagari Ulakan 38,85 Km (termasuk
pembinaan dan pendampingan secara
sebuah pulau kecil yaitu Pulau Pieh seluas 3
intensif agar memiliki daya saing, produk
Ha),Nagari Ulakan berpenduduk 18.369
yang dihasilkan berkualitas baik dan dapat
jiwa. Mata pencaharian masyarakat
memenuhi permintaan pasar. Upaya
umumnya nelayan dan bertani dan
meningkatkan kualitas dan pendapatan
sebagian lain berdagang.
usaha kecil menengah harus dilakukan
Pariaman terkenal dengan kuliner
dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya
khas tradisional “Sala Lauak” berupa
Manusianya (pedagang) untuk menerapkan
gorengan yang rasanya lezat dan gurih.
pengolahan pangan yang aman, kemasan
Adonannya adalah tepung beras yang
yang baik, pemasaran dan pelayanan baik.
disangrai, bumbu dapur dan aneka daun-
Target dari kegiatan ini pada jangka panjang
daunan serta potongan kecil-kecil ikan asin
dapat meningkatkan kualitas, kuantitas serta
yang lalu dibentuk bulat-bulat sebesar
menjadi Pilot Project untuk Home Industry
bola ping-pong kemudian digoreng.
yang higienis, efisien dan berdaya saing.
Keberadaan Makam Syekh Burhanuddin di
Juga diharapkan dapat memperluas
wilayah Ulakan memotivasi ibu-ibu rumah
produksi, jangkauan pemasaran serta dapat
tangga berjualan Sala Lauak di sepanjang
mendukung pengembangan wisata di
jalan Raya Ulakan Tapakis menuju Makam
wilayah Ulakan dan sekitarnya sehingga
Syekh Burhanuddin. Ada sekitar 35
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

dapat dijadikan sebagai produk unggulan berbagai makanan tradisional mampu


daerah. berkembang dan tidak punah. Dengan
Makanan Tradisional merupakan demikian kita akan dapat mengambil
kelompok makanan ringan yang sangat langkah- langkah yang tepat dalam usaha
beranekaragam jenisnya, dapat berbentuk untuk melestarikan dan mengembangkan
makanan kering, makanan basah, bubur golongan makanan tradisional.
ataupun minuman. Kelompok makanan Makanan tradisional banyak dibuat
tradisional berkembang secara tradisional, dengan komponen utama karbohidrat. Antara
dan dijual di pasar-pasar tradisional. Seiring karbohidrat satu dengan yang lainnya
perkembangan zaman, makanan tradisional sifatnya berbeda. Sebagai contoh
berkembang mempertahankan eksistensinya karbohidrat dari aneka umbi-umbian adalah:
sebagai makanan yang menarik, memenuhi singkong, ubi rambat, garut, dan sejenisnya.
selera masyarakat dan berdaya saing. Kita Juga buah-buahan yang dapat digunakan
dapat menemukan kehadiran makanan sebagai sumber karbohidrat, seperti: pisang,
tradisional di toko-toko swalayan, hotel sukun dan labu kuning.
berbintang, hidangan dalam rapat para
pejabat, acara kenegaraan serta pada acara 1. Keamanan Pangan
pertemuan diberbagai golongan masyarakat. Makanan harus mengandung zat gizi yang
Meskipun statusnya hanya makanan terdiri dari lemak, protein, karbohidrat,
selingan, tetapi dapat memberikan mineral dan vitamin. Makanan juga harus
sumbangan terhadap pemenuhan gizi sehari baik dan aman dikonsumsi. Jika ketiga
hari. Kenyataan ini menunjukkan bahwa unsur (bergizi, baik dan aman) terpenuhi,
kelompok makanan tradisional mempunyai maka baru dapat disebut dengan Makanan
potensi untuk dapat dikembangkan. Sehat.
Meskipun sebagian besar produksinya masih Keamanan pangan merupakan hal
secara tradisional namun terbukti telah yang penting dari ilmu sanitasi. Keamanan
mampu untuk mendampingi makanan ringan pangan harus diperhatikan oleh produsen
lain yang dihasilkan dengan teknologi pangan maupun konsumen. Kontaminasi
modern. Usaha pengembangan makanan makanan yang disebabkan kontaminasi
sederhana penting, karena dengan teknologi mikroba berperan besar dalam kejadian
makanan tradisional dapat menjadi kekuatan penyakit-penyakit bawaan makanan atau
ekonomi dan pemberdayaan masyarakat keracunan makanan. Sumber penyakit yang
yang berarti. mungkin mencemari makanan dapat terjadi
Di dalam pengembangan makanan selama proses produksi yang dimulai dari
tradisional, jika dilaksanakan secara pemeliharaan, pemanenan, penyimpanan,
sungguh-sungguh dan didukung oleh ilmu penyembelihan, pembersihan atau
pengetahuan dan teknologi yang tepat akan pencucian, persiapan makanan atau
tercipta produk yang menarik, dengan pengolahan, serta penyajian.
penampakan dan kemasan yang rapi, nilai Pemakaian bahan tambahan
gizinya telah terancang dan lebih higienis. makanan sintetis memang menjanjikan
Dengan demikian terciptalah keseimbangan banyak keuntungan, karena penggunaannya
antara kualitas yang telah dicapai oleh praktis dan mudah diperoleh. Namun di balik
produsen dan preferensi konsumen. keuntungan tersebut karena bahan sintetis
Keseimbangan antara kualitas dan kesukaan merupakan bahan kimia, maka jika salah
yang menyangkut kriteria kesukaan secara penggunaannya akan membahayakan.
luas, seperti: kenampakan, citarasa, tekstur, Penggunaan bahan-bahan kimia dalam
serta keamanan. produksi makanan juga menambah daftar
Penggalian mengenai berbagai resiko kontaminasi oleh bahan-bahan kimia.
aspek tentang makanan tradisional hingga Zat-zat aditif buatan dicampur dalam suplay
sekarang masih langka, misalnya makanan untuk beberapa alasan. Beberapa
peranannya dalam mendukung zat aditif buatan jika ditambahkan dalam
perekonomian rakyat, sumbangannya produk makanan dalam jumlah berlebihan
terhadap pengembangan produk baru dan akan menyebabkan keracunan makanan.
sebagainya. Oleh karena itu berbagai Nitrit dan Niacin adalah contoh zat aditif yang
kegiatan dan strategi penggalian dan beracun dalam jumlah yang berlebihan.
pengembangan perlu dilakukan agar

12 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

Prinsip dalam menyelenggarakan dan masyarakat agar lebih produktif dalam


makanan adalah untuk menyediakan berbagai bidang. Upaya untuk
makanan berkualitas baik, aman bagi memberdayakan masyarakat dapat di
kesehatan konsumen,kemungkinan resiko lakukan melalui pembinaan yang intensif dan
penularan penyakit dan gangguan kesehatan terstruktur sehingga berkelanjutan.
kecil serta terwujudnya perilaku kerja yang Pemberdayaan masyarakat ini bisa di
sehat dan benar dalam menangani makanan. lakukan melalui home industry yang
Tujuan tersebut dapat dicapai jika semua mengolah makanan tradisional yang di
pihak yang terkait turut bertanggungjawab percaya bisa meningkatkan potensi ekonomi
dalam menciptakan sanitasi dan hygiene masyarakat.
makanan mulai dari pengadaan bahan
makanan, proses penyimpanan, pengolahan 3. Pentingnya Manajemen Keuangan
hingga sampai makanan siap untuk disantap. Salah satu kelemahan usaha kecil di
Bahan baku yang akan digunakan untuk Indonesia ialah tidak dikuasainya dan
pengolahan makanan, harus diusahakan dipraktekkannya pencatatan keuangan yang
bebas dari cemaran. Hal yang perlu memadai. Usaha kecil umumnya belum
diperhatikan dalam proses pengolahan memiliki pengetahuan dan kemampuan
makanan antara lain adalah sanitasi tempat dalam mengelola catatan akuntansi secara
pengolahan, hygiene tenaga pengolah serta teratur dan disiplin pembukuannya, baik
hygiene dan sanitasi cara-cara pengolahan. dalam bentuk harian, mingguan, bulanan,
Tempat pengolahan yang baik adalah ataupun tahunan. Banyak diantara mereka
tempat yang kebersihannya terjaga, ada yang belum memahami pentingnya
persediaan air bersih, tersedia tempat pencatatan dan pembukuan bagi
sampah, tersedia tempat pembuangan air kelangsungan usaha. Pencatatan akuntansi
limbah, pertukaran udara selalu segar, yang tidak memadai pada UMKM
penerangan cukup, tersedia bak pencuci disebabkan juga anggapan hanya
tangan, terhindar dari debu dan adanya membuang-buang waktu dan biaya.
serangga atau tikus. Bangunan juga didesain Jenjang pendidikan terakhir dan latar
agar mudah dibersihkan. Ruangan diatur belakang pendidikan tidak berpengaruh
sedemikian rupa agar higienitasi tempat signifikan terhadap persepsi pengusaha
pengolahan dapat terlaksana. Yaitu dengan UMKM terhadap pentingnya pembukuan dan
cara mengatur alur kerja mulai dari persiapan pelaporan keuangan bagi usahanya
bahan baku hingga makanan siap disajikan. (Rudiantoro & Siregar, 2011).
Lantai, dinding dan langit-langit ruang Adanya pengawasan, keinginan
pengolahan tersebut dari bahan baku yang berprestasi dan pengetahuan akuntansi
mudah dibersihkan. memberikan pengaruh positif terhadap
penggunaan informasi akuntansi dalam
2. Pemberdayaan masyarakat keputusan investasi (Suhairi, dkk, 2004).
Hasil pertanian dan budidaya pangan suatu Rudiantoro & Siregar (2011)
daerah merupakan suatu aset ekonomi, menyatakan bahwa pemberian informasi dan
budaya dan kesehatan masyarakat. Oleh sosialisasi serta jenjang pendidikan terakhir
karena itu sangat tepat apabila sasaran pengusaha UMKM ternyata berpengaruh
pembangunan bidang pangan di Indonesia positif terhadap tingkat pemahaman
diantaranya adalah; terwujudnya ketahanan pengusaha terkait SAK-ETAP sebagai dasar
pangan rumah tangga, terwujudnya dalam praktik akuntansi pada UMKM saat ini.
diversifikasi pangan serta terjamin keamanan Untuk itu, dapat dinyatakan bahwa tidak
pangan. Keberadaan industri pengolahan diterapkannya praktik akuntansi secara
makanan hasil pertanian di Indonesia yang optimal pada sebagian besar UMKM selama
paling besar adalah industri rumah tangga, ini dikarenakan pengetahuan akuntansi baik
kemudian industri kecil dan industri pemilik maupun staf keuangan/akuntansi
menengah dan besar. UMKM saat ini masih belum memadai.
Pemuda dan ibu rumah tangga Para pelaku UMKM merasa terlalu
mempunyai penting dalam pembangunan direpotkan dengan penyelenggaraan catatan
diberbagai sektor. Kedua unsur ini dapat akuntansi tersebut dan menganggap bahwa
menentukan arah kemajuan bangsa ke yang penting adalah mereka mendapatkan
depan, sehingga berbagai kebijakan harus laba tanpa direpoti dengan penyelenggaraan
dapat menunjang pemberdayaan pemuda akuntansi (Pinasti, 2001).
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19 13
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

Hal terpenting bagi UMKM adalah dan pelaporan keuangan untuk membantu
cara menghasilkan laba sebanyak mungkin dalam pengelolaan aset dan penilaian kinerja
dari usaha yang dijalankan tanpa direpoti keuangannya. Untuk itu, dapat dinyatakan
dengan masalah pembukuan/akuntansi bahwa tidak diterapkannya praktik akuntansi
(Idrus, 2000). secara optimal pada sebagian besar UMKM
Pelaku UMKM menganggap bahwa selama ini dikarenakan jumlah UMKM di
manfaat atas informasi akuntansi yang Indonesia masih didominasi oleh Usaha
dihasilkan lebih kecil dibandingkan biaya Mikro dan Kecil, yang mana pada kedua
yang harus mereka korbankan ketika mereka jenis kelompok usaha tersebut masih lebih
menyelenggarakan praktik akuntansi secara banyak dikelola secara perseorangan
tepat. dengan manajemen seadanya.
Wahdini & Suhairi (2006) Atas dasar pemaparan diatas
menyatakan bahwa salah satu faktor yang menunjukkan bahwa fenomena tidak
diduga sebagai penyebab rendahnya tingkat terselenggarakannya praktik akuntansi
penyusunan laporan keuangan pada UKM di secara optimal dan tidak termanfaatkannya
Indonesia adalah adanya kewajiban UKM informasi akuntansi pada UMKM selama ini
menggunakan Standar Akuntansi Keuangan bukanlah semata-mata merupakan
(SAK) yang sama dengan usaha besar. kesalahan ataupun kekurangan para pelaku
Kewajiban menggunakan standar UMKM, tetapi juga dikarenakan belum
pengukuran yang sama, telah memberatkan optimalnya peran serta pemerintah dan
UKM dalam penyusunan laporan keuangan, masyarakat dalam mendorong praktik
karena untuk menghasilkan informasi akuntansi di UMKM.
akuntansi (baca laporan keuangan), UKM Informasi akuntansi mempunyai
membutuhkan biaya yang lebih besar peran penting untuk mencapai
dibandingkan manfaat yang dapat diperoleh keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha
dari adanya informasi akuntansi tersebut. kecil (Megginson et al., 2000 dalam
Untuk itu, dapat dinyatakan bahwa tidak Pinasti, 2007). Informasi akuntansi dapat
diterapkannya praktik akuntansi secara menjadi dasar yang andal bagi pengambilan
optimal pada sebagian besar UMKM selama keputusan dalam pengelolaan usaha kecil
ini dikarenakan manfaat yang diperoleh atas dan menengah, antara lain untuk keputusan
praktik akuntansi lebih kecil daripada biaya penetapan harga, pengembangan pasar,
yang harus dikeluarkan. termasuk untuk keputusan investasi (Suhairi,
Pinasti (2001) menemukan bahwa dkk., 2004). Namun, dalam kenyataannya,
ukuran usaha merupakan faktor yang sulit pada umumnya pengusaha kecil tidak
dipisahkan dengan lingkungan pengusaha menyelenggarakan dan menggunakan
UMKM. Ukuran usaha dapat mempengaruhi informasi akuntansi dalam pengelolaan
pemikiran pengusaha terkait dengan usahanya (Pinasti, 2001), sehingga kualitas
kompleksitas dan semakin tingginya tingkat laporan keuangan pada UMKM masih
transaksi perusahaan sehingga diharapkan rendah (Rudiantoro & Siregar, 2011) dan
dengan makin besarnya ukuran usaha maka praktek akuntansi, khususnya akuntansi
dapat mendorong sesorang untuk berpikir keuangan pada UMKM di Indonesia memiliki
dan belajar terkait solusi untuk banyak kelemahan (Suhairi, dkk, 2004).
menghadapinya. Berkaitan ukuran UMKM Tidak adanya penyelenggaraan dan
dan hubungannya dengan praktik akuntansi penggunaan informasi akuntansi dalam
pada UMKM, kebanyakan pengelolaan usaha kecil
hasil penelitian Rudiantoro & Siregar ditentukan oleh persepsi pengusaha kecil
(2011) menunjukkan bahwa ukuran usaha atas informasi akuntansi.Bagi sebagian
berpengaruh positif terhadap Persepsi besar UMKM, tidak pentingnya
Pengusaha UMKM atas pentingnya pemanfaatan informasi akuntansi karena
pembukuan dan pelaporan keuangan bagi mereka merasa tidak membutuhkan
usahanya, sehingga di saat semakin tumbuh informasi akuntansi (Hariyanto, 1999) dan
dan besarnya usaha UMKM, maka memandang akuntansi merupakan sesuatu
pengusaha mulai memandang penting yang sangat sulit untuk dijangkau (Idrus,
kebutuhan laporan keuangan tersebut. 2000). Pengusaha kecil telah merasakan
Semakin besar usaha maka pemiliknya mulai manfaat atas keberadaan informasi
memikirkan pentingnya suatu pembukuan akuntansi maka mereka akan menganggap

14 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

bahwa informasi akuntansi penting bagi jurnal penerimaan dan pengeluaran kas,
mereka, namun sebaliknya selama Biaya produksi diposting ke buku besar, catat
pengusaha kecil tersebut tidak pernah buku pembantu harga pokok, buat dokumen
menggunakan informasi akuntansi maka laporan perhitungan fisik persediaan dan
informasi akuntansi dianggap sesuatu yang perhitungan fisik perlengkapan, membuat
tidak penting. jurnal penyesuaian, membuat neraca lajur,
dan membuat neraca saldo per tanggal akhir
periode pencatatan. Proses pencatatan
tersebut akan menghasilkan laporan harga
pokok produksi dan laporan keuangan yang
terdiri dari laporan laba-rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan,
dan laporan arus kas.

Kondisi Mitra
Mitra terdiri dari 2 pembuat sala lauak di
ulakan pariaman yang menjualkan langsung
produk mereka di depan rumah mereka
berupa warung kecil yang terdiri dari etalase
dan meja produksi. Mitra pertama bernama
Indrawati/ Kitik (Sala Lauak Kitik), 43 tahun,
seorang janda dengan 5 anak (1 laki-laki dan
4 perempuan) yang masih sekolah. Memulai
usaha sejak dari 10 tahun yang lalu. Selain
Akuntansi tidak hanya laporan sala lauak, Kitik juga memproduksi rakik ikan
keuangan saja yang dibutuhkan tapi juga (udang, bada, kepiting). Setiap hari Kitik bisa
bukti-bukti pendukung untuk menunjang produknya paling banyak Rp. 50.000
pengendalian kas pada suatu entitas. Bukti penjualan. Namun di hari Libur bisa
pendukung ini berupa formulir-formulir dan mencapai Rp.80.000 sampai Rp. 100.000,-.
dokumen pendukung yang akan diisi oleh Puncak pendapatan diterima saat Ulakan di
suatu entitas dalam setiap transaksi yang kunjungi dalam rangka basyafa.
terjadi pada entitas tersebut. formulir adalan Mitra ke dua adalah Helmi (Sala
secarik kertas yang memiliki ruang untuk Lauak Helmi), 30 tahun, Ibu dari 2 orang
diisi. Manfaat dari formulir yaitu menetapkan anak yang meneruskan penjualan sala Lauak
tanggung jawab timbulnya transaksi bisnis dari ibunya. Penghasilan mitra Helmi kurang
perusahaan, merekam data transaksi bisnis lebih sama dengan Kitik. Panen penghasilan
perusahaa, mengurangi kemungkinan hanya sekali setahun yaitu saat basyafa.
kesalahan dengan cara menyatakan suatu Selain itu, penghasilan biasa saja dalam
kejadian dalam bentuk tulisan, artian sekedar pelepas makan.
menyampaikan informasi pokok dari orang Persoalan yang sangat penting dan
satu ke orang lain di dalam organisasi yang harus dipikirkan adalah bagaimana
sama atau ke organisasi lain. menyajikan makanan khas sedemikian
Namun, pengelolaan keuangan ini baik dan menarik, sehingga akan
juga harus mempertimbangkan sumber daya menarik orang untuk membelinya.Hal itu
yang terlibat. Untuk usaha kecil , umumnya, harus didukung pula oleh inovasi dan
berpendidikan dasar dan menengah. Maka peningkatan kualitas serta kreativitas
untuk menyusun laporan keuangan pada masyarakat dalam memproduksinya. Usaha
usaha industri rumahan hanya diperlukan makanan tradisonal di kota Pariaman sangat
pencatatan sederhana serta dokumen memungkinkan untuk menjadi kegiatan
pendukung yang digunakan untuk bisnis, karena didukung dengan beberapa
pencatatan transaksi keuangan. Catatan faktor seperti potensi bahan baku yang
yang dibuatkan berupa buku kas, jurnal cukup tersedia yaitu ikan, kelapa, ternak dan
penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, tenaga kerja.
buku pembantu Utang dan Piutang dan
Harga Pokok. Proses pencatatan tersebut
dilakukan dengan cara mencatat transaksi ke Potensi dan Peluang Mitra
dalam buku kas setiap hari, pindahkan ke
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19 15
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

Kitik dan Helmi sama sama mitra yang saja terbuka sampai ada pembeli. Kalo ada
memiliki tempat (stall) usaha milik sendiri. yang berkenan membeli, Mitra akan
Mereka berjualan di tempat khusus yang menggulang mengorengnya selayang agar
menjadi bagian dari rumah mereka. Jadi menjadi garing.
tidak ada kekhawatiran akan digusur atau Mitra lalu membungkus salad an
dipindahkan. Berbeda dengan sebagian rakik nya di kresek yang telah dialasi Koran.
besar pedagang sala lauak di wilayah Tujuan pemakaian Koran adalah agar
Ulakan, yang menggunakan fasilitas umum minyaknya berkurang. Kresek yang dipakai
(pinggir dan badan jalan). Yang selalu tidak selalu kresek bening atau putih tapi
khawatir tergusur dan kerepotan setiap hujan juga hitam, tergantung persediaan.
dating karena harus menyelamatkan Karena penjualan harian tidak terlalu
dagangan mereka. banyak menurut ukuran mereka, maka
Produk yang dijual mitra merupakan pencatatan jarang sekali dilakukan.
makanan tradisional khas wilayah pariaman Alasannya karena mereka sudah hapal
yang bisa di jadikan oleh-oleh dan berapa pengeluaran dan penerimaan harian.
dikembangkan untuk menjadi produk
makanan olahan berbasis beras dan ikan. METODE PELAKSANAAN
Mitra juga terbuka terhadap Metode pelaksanaan kegiatan adalah
masukan dan perubahan. Mitra mau dengan 1) Membuatkan perencanaan bisnis
memperbaiki dan menerima saran yang dan manajemen usaha dengan perbaikan
diberikan. Meskipun mitra sendiri pencatatan keuangan/pembukuan; 2)
berpendidikan menenggah pertama, Namun Meningkatkan kemampuan mitra dalam
anak kandung mitra Kitik berpendidikan memproduksi melalui alih pengetahuan mitra
sekolah meneggah atas jurusan IPS dan dalam pengolahan makanan tradisional (Sala
juga mempelajari akuntansi di sekolahnya Lauak) yang higienis, penggunaan peralatan
sehingga proses transfer ilmu relative lebih proses produksi yang mendukung
mudah. (penggorengan dan pengemasan); 3)
Mitra Helmi sendiri menyanggupi Meningkatkan Nilai tambah makanan
melakukan perbaikan manajemen dan tradisional sala lauak dan pendapatan mitra
pembukuan nya dan bersedia bekerja sama. melalui diversifikasi produk; 4) Melakukan
Transfer pengetahuan dalam pelayanan dan
Permasalahan mitra penjualan melalui penataan ulang (re lay-out)
Mitra memulai produksinya secara tempat penjualan dan metode penjualan; 5)
sederhana. Produk sala dibuat harian Membantu dan mendampingi mitra
dengan jumlah terbatas karena sedikitnya memperoleh legalitas produksi (dinkes pirt)
penjualan harian. Sementara Produk variasi dengan transfer pengetahuan tentang
rakik yang merupakan olahan ikan lainnya keamanan pangan dan sanitasi 6)
dibuat sekali 2 atau 3 hari tergantung lama Menemukan model pelatihan yang tepat
habisnya produk itu terjual. untuk mitra antara diskusi, sharing, contoh
Selain itu peralatan produksi sangat langsung: 7) Menemukan Model Pembinaan
minim dan jauh dari higienis. Produk dan pemdampingan yang tepat untuk
digoreng di kuali yang dasarnya sudah mencapai tujuan dari kegiatan ini.
menghitam karena lama terpakai dan jarang Untuk itu perlu dibuat model
dibersihkan. Minyaknya pun adalah minyak pembukuan sederhana bagi UMKM,
goreng yang dipakai berulang, sudah khususnya home industry Sala Lauak yang
menghitam dan dipakai untuk semua banyak terdapat di daerah Ulakan,
kebutuhan penggorengan termasuk untuk Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera
salad an rakik. Barat. Artikel ini akan membahas tentang
Penyajian produk dilakukan model catatan dan dokumen yang digunakan
seadanya. Produk diletakkan di piring, lalu serta dapat diaplikasikan dalam kegiatan
ditinggikan di atas kaleng, kemudian disusun usaha Sala Lauak
di atas meja atau di etalase setengah
terbuka tanpa di tutupi apa-apa. Kalaupun Alat dan bahan
ada hama berupa lalat atau debu, mitra Alat dan bahan yang digunakan adalah
hanya bisa menghalaunya dengan kibasan berupa : Modul yang terdiri dari modul
kertas. Makanan yang di produksi dibiarkan

16 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

Pembukuan sederhana, Modul Keamanan penjualan; 5) pendampingan mitra dalam


pangan, Modul Penataan Layout usaha. memperoleh legalitas produksi (dinkes pirt)
Perbaikan Re Lay Out Usaha yaitu melalui transfer pengetahuan dan perbaikan
dengan perbaikan tata letak (dengan menata sarana dan prasarana : 6) model pelatihan
ulang kursi meja dan tempat produksi berupa yang tepat untuk mitra adalah sharing dan
tempat penggorengan, Perbaikan loteng, diskusi serta praktek langsung: 7) model
Perbaikan dinding warung dengan mencat pembinaan dan pemdampingan yang tepat
ulang dan menempelkannya dengan merk untuk mencapai tujuan dari kegiatan ini
dan hiasan sehingga lebih attaraktif dan adalah berbasis pemberdayaan sumber daya
menarik. Perbaikan Instalasi Listrik sehingga mitra dan masyarakat sehingga diharapkan
warung menjadi lebih terang, dan aman. untuk kedepannya mitra bisa menjadi role
Pengaturan tampilan produk, dalam etalase model pengembangan usaha home industry
sehingga lebih higienis dan menarik sala lauak di wilayah ulakan yang terkonsep,
Keterampilan produksi yang dimiliki higienis dan mempunyai daya saing
oleh pedagang menunjang terhadap proses sehingga dapat meningkatkan pendapatan
produksi karena dagangan mereka sudah masyarakat di wilayah Ulakan Pariaman.
mendarah daging dengan mereka, dengan
proses produksi yang lebih canggih, Partisipasi Mitra :
ditambah adanya diversifikasi pangan, baik Mitra dalam hal ini berpartisipasi dalam
berupa perubahan bahan dan resep, mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan
pedagang dipercaya bisa memiliki produksi dan perbaikan. adapun partisipasi mitra
yang lebih baik. Alat dan bahan produksi dapat di jelaskan sebagai berikut:
menjadi lebih baik. 1. mendukung pelaksanaan
Untuk perbaikan sanitasi dan pembukuan sederhana yang
keamanan pangan melakukan diantaranya dikembangkan tim, dengan
perbaikan alat produksi, perbaikan proses menyediakan data dan informasi
produksi dan perbaikan kemasan. yang dibutuhkan terkait persoalan
Perbaikan layout usaha dan keuangan dan transaksi yang
pengetahuan tentang keamanan pangan mereka hadapi. Serta kesediaan
disertai peralatan produksi yang lebih baik untuk melakukan proses pembukuan
,dipercaya dapat meningkatkan pendapatan sesuai yang telah di ajarkan dalam
pedagang. Karena produk menjadi lebih pelatihan secara kontinue sehingga
higienis, dan memilik daya jual yang lebih membawa perubahan dalam
baik. manajemen dan keuangan
2. Mendukung dan melaksanakan
pembinaan usaha melalui perbaikan
HASIL DAN PEMBAHASAN lay out usaha (warung) dan secara
Hasil dari kegiatan ini adalah : 1) alih konsisten melaksanakan penerapan
pengetahuan tentang perencanaan bisnis keamanan pangan dalam produksi
dan manajemen usaha dengan perbaikan dan penjualan baik pengolahan ,
pencatatan keuangan/ pembukuan melalui penyajian dan berupa kemasan.
perencanaan keuangan, pendokumentasian 3. Merawat dan menjaga peralatan
transaksi dan pembukuan sederhana; 2) alih yang di berikan berupa alat
pengetahuan mitra dalam pengolahan pengemas dan alat untuk pengering
makanan tradisional sala lauak dengan makanan sehingga dapat di
teknik goreng yang higienis, penggunaan manfaatkan dengan baik.
peralatan proses produksi yang mendukung 4. Dengan di berikannya merk pada
(penggorengan dan pengemas); 3) alih usaha dan perbaikan pada stall(
pengetahuan melalui diversifikasi produk warung) mitra di minta untuk
melalui formula yang di perbaiki konsisten menjaga kualitas produk
(pengembangan resep baru) dan tambahan sesuai dengan slogan merk mereka
variasi makanan yang dijual ; 4) alih yang sehat dan higienis.
pengetahuan dalam layanan penjualan 5. Mitra didorong untuk mulai membuka
melalui penataan ulang (re lay-out) tempat diri untuk melakukan promosi lebih
penjualan dengan perbaikan display intensif dengan mengembangkan
makanan yang menjadikan pembeli nyaman media promosi seperti brosur yang
dalam berbelanja serta perbaikan metode disebarkan kepada target pelanggan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19 17
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

seperti instansi, sekolah atau melalui Temuan Analisa dan solusi


pelanggan yang telah ada. Karena
Mitra butuh didampingi Bnetuk pendampingan
Mitra untuk pemasaran produk dalam penerapan praktik adalah kunjungan dan
warung dilengkapi dengan merek manajemen usaha dan evaluasi secara
yang cukup dan kemasan yang di keuangan karena bertahap. Sambil terus
lebih baik lemahnya basic / dasar diperbaiki dan dikuatkan
mereka terhadap konten praktek sehat (baik
6. Mitra di arahkan memiliki sistem isi materi. secara keuangan
pengelolaan keuangan yang standar maupun manajemen
sehingga bisa dijadikan dasar usaha) yang dilakukan
pendanaan kepada pihak lain. mitra

TEMUAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun temuan dan analisa Mitra membutuhkan alih
terhadap temuan serta solusinya adalah pengetahuan tentang perencanaan bisnis
sebagai berikut: dan manajemen usaha untuk keberlanjutan
usaha mereka yaitu dengan
Temuan Analisa dan solusi pendokumentasian transaksi dan
Untuk materi pelatihan Metode yang tepat pembukuan sederhana. Mitra dalam
berupa materi adalah diskusi dan pengolahan makanan tradisional sala lauak
pembukuan dan pemberian contoh.
keamanan pangan, Mitra benar benar di perlu di latih lagi untuk memproses secara
Mitra kesulitan dalam guide dibimbing untuk aman dan sehat yaitu dengan teknik goreng
memahami materi yang memahami materi step yang higienis, penggunaan peralatan proses
berat sehingga by step (perlangkah) dan produksi yang mendukung (penggorengan
membutuhkan waktu diterangkan secara jelas
yang lama untuk berikut contoh kejadian,
dan pengemas); Mitra perlu diyakinakan
menjelaskan dan solusi dan dengan diversifikasi produk dan tambahan
memberikan contoh penyelesaiannya. variasi makanan yang dijual , Mitra perlu
nyata/ riel. dilatih untuk memperbaiki pelayanan
Untuk diversifikasi Dengan cara
pangan, mitra di ajarkan mencontohkan langsung
penjualan melalui perbaikan display
resep baru baik berupa pengolahan pangan dari makanan yang menjadikan pembeli nyaman
pengembangan dari sejak pengolahan awal, dalam berbelanja serta perbaikan metode
resep lama maupun pemprosesan, penjualan; . Model pelatihan yang tepat
resep baru. Namun penggorengan dan
dengan penerapan cara pengemasan. Mitra
untuk mitra adalah sharing dan diskusi serta
produksi yang lebih mengetahui cara yang praktek langsung: Model pembinaan dan
sehat dan higienis baik untuk memproduksi. pendampingan yang tepat untuk mencapai
Resep baru yang di tujuan dari kegiatan ini adalah berbasis
ajarkan bisa di
kembangkan lebih lanjut.
pemberdayaan sumber daya mitra dan
Dengan modifikasi rasa masyarakat sehingga diharapkan untuk
dan penampilan, Insya kedepannya mitra bisa menjadi role model
Allah akan pengembangan usaha home industry sala
menjadikannya punya
daya jual yang lebih
lauak di wilayah ulakan yang terkonsep,
baik. higienis dan mempunyai daya saing
Mitra menggunakan Praktek langsung sehingga dapat meningkatkan pendapatan
Penambahan zat dengan mitra masyarakat di wilayah Ulakan Pariaman.
makanan berupa membuktikan kalau
pewarna dan awalnya anggapan bahan alami
menolak untuk membuat tidak
menggunakan bahan menariknya tampilan DAFTAR PUSTAKA
tradisional dan alami produk adalah tidak
pada produk dengan benar. Sehingga mitra di Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter
alasan membuat produk apporach di bujuk dan Bank Indonesia. 2010. Metadata
tidak menarik. diyakinkan untuk selalu Kredit Usaha Mikro, Kecil dan
Penggunaan zat menggunakan bahan Menengah (UMKM). Akses tanggal
tambahan pangan ini alami. Penerapan
ternyata dilakukan oleh praktek makanan sehat 16 April 2015.
rata-rata pedagang. dan aman di harapkan http://www.bi.go.id/web/id/
Mereka ketakutan kalau dapat menjadi role Statistik/Metadata/SEKDA/.
tidak memakai pewarna model bagi pedagang
dan penyebab. lain di wilayah ulakan. Hariyanto, E. 1999.Analisis Kebutuhan
18 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19
Model Pelatihan, Pembinaan dan Pendampingan Usaha Sala Lauak di Ulakan Pariaman

Informasi Akuntansi bagi Usaha Pengelolaan Usaha Para


Perdagangan Eceran(Retail) di Pedagang Kecil di Pasar
Kotatip Purwokerto.Jurnal Ekonomi Tradisional Kabupaten Banyumas.
Bisnis dan Akuntansi. No. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan
1/Vol.1/September. Akuntansi No. 1/Vol. 3/Mei.
Idrus. 2000. Akuntansi dan Pengusaha Kecil. . 2007. Pengaruh
Akuntansi.Edisi 07/Maret/Th. VII. Penyelenggaraan dan
Penggunaan Informasi Akuntansi
Kementerian Negara Koperasi & UKM RI.
Terhadap Persepsi Pengusaha
2011. Perkembangan Data Usaha
Kecil atas Informasi Akuntansi:
Mikro, Kecil,Menengah (UMKM) Dan
Suatu Riset Eksperimen. Jurnal
Usaha Besar (UB) Tahun 2006 –
Riset Akuntansi Indonesia.Vol. 10
2010.
(3).Hal.321-331.
http://www.depkop.go.id/index.php?o
ption=com_phocadownload&view=fil Romney, Marshal B. & Steinbart, Paul John.
e&id=257:d ata-usaha-mikro- 2005. Accounting Information
Systems. Edisi
Pinasti, Margani. 2001. Penggunaan
kesembilan.Terjemahan. Salemba
Informasi Akuntansi dalam
Empat, Jakarta.
kecil-menengah-umkm-dan-
usaha-besar-ub-tahun-2006-
2010&Itemid=93 .Akses tanggal 16
April 2015
Rudiantoro, Rizki & Siregar, Sylvia
Veronica. 2011. Kualitas Laporan
Keuangan UMKM Serta Prospek
Implementasi SAK ETAP.
Makalah Simposium Nasional
Akuntansi XIV. Aceh
Suhairi, Sofri Yahya & Hasnah Haron.
2004. Pengaruh Pengetahuan
Akuntansi Dan Kepribadian
Wirausaha Terhadap Penggunaan
Informasi Akuntansi Dalam
Pengambilan Keputusan
Investasi. Makalah Simposium
Nasional Akuntansi VII.Denpasar.
Wahdini dan Suhairi.2006. Persepsi
Akuntan Terhadap Overload
Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) Bagi Usaha Kecil Dan
Menengah.Makalah Simposium
Nasional Akuntansi IX. Padang.
Supardi,.2005. Keracunan Makanan.
Makalah Seminar : Keamanan
Pangan Untuk Menunjang Bisni
Boga dan Pariwisata.

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 10 No. 2 Desember 2015. ISSN 1858-3687 hal 11-19 19

Anda mungkin juga menyukai