Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

ANALISIS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DAN PENGEMBANGAN


DIVERSIFIKASI PRODUKNYA PADA KWT BALICOCOS DESA
TENGKUDAK KABUPATEN TABANAN
1* 2
I Wayan Karta , Ni Made Ary Sarasmita
1*
Jurusan Analis Kimia, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar
iwayankarta_ganesh@yahoo.com

Abstrak

KWT BaliCocos merupakan kelompok wanita tani di Desa Tengkudak yang memiliki potensi
lahan kelapa yang luas. Namun, tingkat perekonomiannya masih belum mengalami
peningkatan dari hasil kelapanya. Hal ini karena kelapa yang dihasilkan belum diolah
menjadi produk bernilai ekonomis, sehingga perlu dilakukan penelitian dan pembinaan
produksi VCO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil produksi VCO kelompok
wanita tani dan melakukan pembinaan dalam mengembangkan diversifikasi produknya,
sehingga memiliki daya saing dalam pemasaran. Penelitian dilakukan melalui dua tahap
yaitu (1) produksi dan analisis VCO, (2) pengembangan diversifikasi produk dan strategi
pemasaran. Teknik pembuatan VCO dilakukan dengan cara basah. Hasil penelitian
menunjukkan VCO yang dihasilkan memiliki bau khas kelapa segar, tidak tengik, rasa
normal khas minyak kelapa, tidak berwarna, mengandung asam kaproat 0,287%; asam
kaprilat 6,115%; asam kaprat 5,832%; asam laurat 48,73%; asam miristat 18,505%; asam
palmitat 8,754%; asam stearat 2,606%; asam oleat 10,476%; asam linoleat 0,060%, asam
linolenat 0,062%, serta tidak mengandung cemaran mikroba. Hasil ini menunjukkan
kesesuaian dengan SNI 7381:2008 sehingga sangat berpotensi dikembangkan produksi
dan pemasarannya. Pengembangan produk yang telah dilakukan yaitu produksi VCO
original dan aromaterapi. Pemasaran dilakukan melalui toko, apotik, spa, pameran, reseller,
dan jejaring media sosial. Produk VCO sangat bermanfaat untuk pangan,
kesehatan/pengobatan, dan kosmetik sehingga memiliki potensi pasar yang sangat tinggi.

Kata kunci: kelapa, virgin coconut oil (VCO), asam laurat

1.Pendahuluan lahan pertanian dan perkebunan dan 76%


Bali merupakan daerah tujuan wisata diantaranya adalah lahan persawahan
yang memiliki obyek dan daya tarik wisata dengan teras-teras disepanjang lereng bukit.
yang tersebar hampir pada setiap Mata pencaharian penduduk sebagian besar
kabupatennya. Salah satu kabupaten yang (82.48%) sebagai petani yang terorganisir
memiliki potensi sumber daya alam dan dalam lembaga pertanian tradisional yang
budaya untuk tujuan wisata adalah disebut subak. Salah satu misi dalam
Kabupaten Tabanan. Di Tabanan terdapat pembagunan Desa Tengkudak adalah
beberapa daerah tujuan wisata yang terkenal meningkatkan ketahanan ekonomi dengan
di mancanegara seperti Tanah Lot, Bedugul, menggalakkan usaha ekonomi kerakyatan,
Batukaru, Alas Kedaton dan Jatiluwih. melalui program strategis dibidang produksi
Kabupaten ini juga memiliki potensi hasil pertanian, pemasaran, koperasi, usaha kecil
perkebunan seperti kelapa. Salah satu desa dan menengah serta pariwisata. Hal ini
yang terletak di kawasan tersebut adalah dilakukan melalui peningkatan partisipasi
Desa Tegkudak. masyarakat dalam pembangunan
Desa Tengkudak merupakan salah berkelanjutan dengan tetap memperhatikan
satu desa di Kabupaten Tabanan yang juga kelestarian dari lingkungan desa (Darma Oka,
menyimpan potensi pariwisata yang mampu dkk. 2011).
menarik kunjungan wisatawan. Desa ini Keadaan pendidikan sumber daya
memiliki hawa sejuk karena terletak pada manusia di Desa Tengkudak masih rendah.
ketinggian 700 meter di atas permukaan laut Hal ini terindikasi dari lulusan tingkat
dengan suhu udara rata-rata 250C. pendidikan tingkat SD sebesar 68,57%, SMP
Terasering persawahan yang indah dan 3,08%, SMA 11,12%, Akademi 5,76% dan
menghijau pada saat musim tanam dan sarjana 1.47%. Hal ini berdampak pada hasil
menguning pada saat musim panen. pertanian dan perkebunan tersebut tidak
Sebagian wilayahnya berupa perbukitan, dapat dikelola secara mandiri dan profesional.
dengan topografi tebing yang indah Padahal apabila sumberdaya tersebut dapat
Penggunaan lahannya hampir 92% berupa dikelola sesuai standar disertai promosi yang

239
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

memadai dapat menjadi produk khas yang berfungsi sebagai pengemulsi. Salah satu
sangat menarik dinikmati wisatawan. Produk- penyebab hilangnya stabilitas protein adalah
produk hasil perkebunan masyarakat seperti adanya pengadukan, pemanasan atau
kelapa belum diolah menjadi produk yang aktivitas mikroba. Hal ini berarti bahwa
memiliki nilai jual tinggi. Hal ini terjadi karena protein mengalami denaturasi sehingga
keterbatasan sumber daya manusia kelarutannya berkurang. Lapisan molekul
pedesaan dalam mengolah berbagai hasil protein bagian dalam yang bersifat hidrofob
perkebunan secara profesional sehingga berbalik ke luar, sedangkan bagian luar yang
belum terserap di pasar pariwisata seperti bersifat hidrofil terlipat ke dalam. Hal ini
hotel dan spa. Akibatnya, manfaat ekonomi menyebabkan protein mengalami koagulasi
yang dihasilkan dari pariwisata tidak dinikmati dan akhirnya akan mengalami pengendapan,
masyarakat pedesaan tetapi lebih banyak sehingga lapisan minyak dan air dapat
dinikmati oleh pengusaha hotel dan terpisah. Oleh karena itu, pembuatan VCO
pengusaha jasa pariwisata lainnya (Darma tidak menggunakan suhu yang panas
Oka, dkk. 2011). (Bawalan dan Chapman, 2006).
Desa Tengkudak memiliki potensi Produk ekonomis ini perlu
perkebunan kelapa yang luas. Selama ini dikembangkan menjadi suatu usaha baru
buah kelapa hanya diolah menjadi minyak dengan mengembangkan jiwa wirausaha
kelapa, sehingga kurang memiliki nilai kelompok tani, khususnya kelompok wanita
ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu perlu tani. Pengembangan ini akan mendukung
suatu alternatif pengolahan menjadi produk terwujudnya ekonomi kerakyatan. Kelompok
lain yaitu menjadi minyak kelapa murni atau wanita tani menjadi sasaran dalam
virgin coconut oli (VCO). Produk ini bernilai kepeloporan wirausaha, karena kelompok ini
ekonomi tinggi karena memiliki banyak telah ada dan memiliki aktivitas membantu
manfaat untuk kesehatan dan juga perawatan suami dalam bekerja, sehingga memiliki
kecantikan, sehingga nantinya dapat waktu yang lain untuk mengembangkan
dipasarkan di daerah tujuan wisata dan spa. produk lainnya. Kelompok yang dipelopori
VCO mengandung 92% asam lemak rantai dalam kegiatan ini adalah Kelompok Wanita
sedang seperti asam laurat yang dapat Tani (KWT) BaliCocos dengan jumlah
langsung diserap melalui dinding usus, anggota 20 orang. Penelitian ini bertujuan
proses ini lebih cepat karena tanpa melalui untuk menganalisis hasil produksi VCO
proses hidrolisis dan enzimatik. Selanjutnya kelompok tani dan membinanya dalam
langsung dipasok masuk kedalam aliran mengembangkan diversifikasi produknya,
darah dan langsung dibawa kedalam organ sehingga memiliki daya saing dalam
hati untuk dimetabolisir. Didalam hati VCO pemasaran.
diproses menjadi energi saja, bukan
kolesterol dan timbunan lemak, energi 2. Metode Penelitian
tersebut digunakan untuk meningkatkan 2.1 Tempat Penelitian
fungsi semua kelenjar endoktrin, organ dan Penelitian ini dilakukan di Desa Tengkudak,
jaringan tubuh. VCO dapat dimanfaatkan Kabupaten Tabanan pada Kelompok Wanita
sebagai antimikroba, sistem kekebalan tubuh, Tani BaliCocos. Hasil pembinaan produksi
kolesterol baik, antibiotik super, baik untuk ibu VCO dianalisis sifat fisiknya di Laboratorium
hamil dan menyusui, menjaga kesehatan Analis Kimia, sifat biologi di Lab Biologi
jantung dan pembuluh darah, osteoporosis, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha),
diabetes mellitus (kencing manis), liver, dan sifat kimia (kadar asam lemak) di
kanker, membantu menurunkan berat badan, Laboratorium Penelitian dan Pengujian
menambah stamina, memelihara kesehatan Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada
kulit, dan memelihara kesehatan rambut. (UGM) menggunakan instrumen Gas
VCO sebelum dipasarkan harus memiliki Chromatography.
parameter-parameter standar seperti massa 2.2 Data Penelitian
jenis, kandungan air, bilangan asam lemak Data dalam penelitian ini adalah hasil uji sifat
bebas, bilangan peroksida, dan persentase fisik dan kimia VCO yang dihasilkan dari
kandungan asam lemak jenuh dan tak pembinaan, dan data mengenai diversifikasi
jenuhnya (Bawalan, 2011; Fife, 2001). produk yang telah dihasilkan serta
VCO dibuat dari daging kelapa tua pemasaran yang telah dilakukan.
yang dihancurkan kemudian diambil 2.3 Tahap Penelitian
santannya. Santan merupakan suatu emulsi Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap
minyak dalam air dan protein (berupa yaitu (1) pembinaan produksi dan analisis
lipoprotein) yang terdapat di dalam santan

240
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

VCO, (2) pengembangan diversifikasi produk


dan strategi pemasaran. Tabel 1. Hasil Analisis VCO
1) Produksi VCO dilakukan dengan No Kriteria Uji Satuan Persyaratan Hasil Uji
menggunakan teknik cara basah dengan SNI 7381 VCO
metode mekanik atau pengadukan yang 1 Kondisi Fisik
dilakukan secara sederhana dan tanpa
penambahan zat lain sesuai dengan Bau - Khas Khas kelapa
standar operasional prosedur yang telah kelapa segar, segar, tidak
dibuat. Sifat seperti bau, rasa, warna, tidak tengik tengik
bilangan iod, asam lemak bebas, dan Rasa - Normal, Normal, khas
bilangan peroksida dilakukan di Lab Analis khas minyak
Kimia, analisis bakteri atau jamur Warna - minyak
Tidak kelapa
Tidak
dilakukan di Lab Biologi, serta pengukuran berwarna - berwarna
kadar asam lemaknya dilakukan di LPPT kuning pucat
UGM menggunakan Gas
2 Air dan % Maks 0,2 0,153
Chromatography.
senyawa
2) Pengembangan diversifikasi produk
Menguap
dilakukan setelah kegiatan analisis VCO.
Tahapan ini dilakukan dengan 3 Bilangan iod Glod / 4,1 - 11,0 4,526
menganalisis kebutuhan pasar dan 100 g
analisis SWOT VCO sehingga diproduksi
berbagai macam produk berbahan VCO. 4 Asam lemak % Maks 0,2 0,145
Strategi pemasaran dilakukan dengan bebas
menganalisis kebutuhan konsumen 5 Bilangan Mg/ek/ Maks 2,0 0,986
terhadap VCO. peroksida kg
2.4 Analisis Data
6 Asam lemak
Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif
berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif. Asam % Tidak 0,287
kaproat terdeteksi
3. Hasil dan Pembahasan Asam % -0,7- 10,0
4,6 6,115
3.1 Hasil kaprilat
Teknik produksi VCO dilakukan Asam % 5,0 - 8,0 5,832
dengan teknik basah dengan pengadukan kaprat
dan pengendapan karena caranya yang
Asam laurat % 45,1 - 53,2 47,301
sangat sederhana. Hasil ini kemudian
dianalisis dan dikembangkan menjadi produk Asam % 16,8 - 21,0 18,505
VCO original dan aromaterapi. Tahapan miristat
prosesnya disajikan pada Gambar 1.
Asam % 7,5 - 10,2 8,754
palmitat
Asam % 2,0 - 4,0 2,606
stearat
Asam oleat % 5,0 - 10,0 10,476

Asam % 1,0 - 2,5 0,060


linoleat
Asam % Tidak 0,062
linolenat terdeteksi
-0,2
7 Cemaran Mikroba

Angka Koloni/ Maks 10 -


Lempeng ml
Gambar 1. Tahapan Produksi VCO
Total
Hasil analisis VCO yang telah diproduksi dan
dibandingkan dengan standar sesuai SNI
7381:2008 (Badan Standarisasi Nasional,
2008) disajikan pada Tabel 1.

241
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat ngan 2. Menjalin


dikaji mengenai analisis SWOT produksi dan industri kemitraan
pemasaran VCO seperti pada Tabel 2. hilir dengan
Tabel 2. Analisis SWOT seperti Negara
Kekuatan Kelemahan baby potensial
1. Ketersediaa 1. Kualitas lotion, pasar VCO
n bahan produk VCO baby oil dengan
baku masih berbahan pemerintah
melimpah rendah VCO
dibandingka
n Filiphina Ancaman Strategi S-T Strategi W-T
2. Promosi 2. Infrastruktur 1. Ekspor Mengusahakan 1. Memperbaiki
penjualan kurang bahan pengembangan dan
cukup baik, memadai baku dan pelatihan menambah
melalui (kelapa
manajemen infrastruktur
website utuh)
Analisis
Internal -
3. VCO banyak 3. Sinkronisasi
mencapai industri VCO dan teknologi
memiliki kebijakan yang
Eksternal
manfaat masih 10,4 jt Indonesia
bagi kurang butir sehingga lebih diperlukan
kesehatan (tahun baik
4. Produk 4. Kontinuitas 2007)
multifungsi produksi 2. Kualitas
(bisa untuk bahan baku
produk
pangan), masih tidak
bisa untuk stabil pesaing
nonpangan lebih baik
(pengobatan 3. Konsume
dan n produk 2. Meningkatkan
kosmetik) mulai efisiensi
Lanjutan Tabel 2 proses dengan
jenuh
Peluang Strategi S-O Strategi W-O (digunaka melakukan
1. Berkemba 1. Meningkatka 1. Meningkatka n dalam proses
ngnya n promosi n jangka pengolahan
informasi dengan Kualitas waktu kelapa
VCO memperkena produk dan lama)
sebagai lkan VCO menyetarakan 4. Managem terpadu
produk sebagai en
kualitas VCO
kesehatan produk industri
melalui kesehatan Negara
ilmiah high quality pesaing
2. Perdagang organic and 2. Mengembang lebih baik
an global natural kan produk dengan
semakin process ke menjadi standar
terbuka Negara produk HACCP
3. Permintaa potensial turunan dan GMP
n pasar (melalui Kosmetik dan
ekspor pameran, seperti produk manajem
meningkat dll) spa sehingga en SDM
4. Peningkat
Bernilai
an jumlah
penduduk tambah lebih. 3.2 Pembahasan
Secara umum, pembuatan VCO
5. Pengemba dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu cara
kering, cara basah dan cara ekstraksi pelarut.

242
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

Pembuatan VCO cara basah dengan metode kehalusan kulit, mengurangi resiko kanker,
mekanik atau pengadukan dapat dilakukan menghancurkan virus-virus membahayakan
secara sederhana dan tanpa penambahan seperti halnya herpes, hepatitis C dan HIV,
zat lain. Ketiga metode tersebut dapat dibagi mengurangi berat badan, memperbaiki sistem
lagi menjadi berbagai macam, yaitu metode pencernaan dan penyerapan nutrisi,
fresh dry and wet milling, metode fresh dry membantu mencegah penuaan dan
and desiccated, metode fresh dry and grated pengkerutan kulit dan lain-lain (Fife, 2001).
nut, metode low pressure extraction, metode Kandungan yang paling berpengaruh
fermentation, dan metode centrifuge (APCC, dalam minyak ini adalah asam lauratnya,
2004). Masing-masing metode tersebut sehingga yang menjadi salah satu penentu
memiliki keunggulan dan kelemahannya terpenting dalam kualitas VCO. VCO yang
masing-masing. Penelitian ini menerapkan dihasilkan oleh produk kelompok wanita tani
teknik pembuatan VCO dengan metode mengandung asam laurat yang cukup tinggi
basah yaitu dengan prinsip mendiamkan yaitu 47,301% dari kadar asam laurat tertinggi
campuran santan sehingga terbentuk kelapa yaitu ±54%. Senyawa ini merupakan
pemisahan VCO dari santannya. Metode ini lemak jenuh dengan rantai karbon sedang
dilakukan karena tekniknya sangat sederhana (C12) yang biasa disebut medium chain
sehingga mudah dilakukan oleh petani. trygliceride (MCT). Senyawa ini adalah
Berdasarkan Tabel 1, hasil VCO yang komponen yang dianggap sebagai lemak
dihasilkan memiliki kesesuaian dengan berserat ideal karena sifat anti mikroba yang
standar SNI 7381:2008 yang telah ditetapkan. dimilikinya. Di dalam tubuh manusia
Hal ini menunjukkan bahwa VCO yang monolaurin disintesa dari asam laurat yang
diproduksi kelompok wanita tani berpotensi memproses sifat-sifat antivirus, anti-bakteri,
untuk dipasarkan lebih lanjut. VCO memiliki dan anti protozoa. Dari berbagai kajian, sifat-
potensi yang besar untuk dipasarkan seiring sifat tersebut VCO dapat digunakan untuk
semakin dibutuhkannya produk kesehatan menanggulangi serangan virus-virus seperti
herbal. HIV, herpes simplex virus-1 (HSV-1),
VCO adalah hasil proses pembuatan vesicular stomatitis virus (VSV), visna virus,
minyak kelapa yang dimodifikasi, sehingga cytomegalovirus (CMV), influenza, dan
dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar berbagai bakteri patogen termasuk Listeria
asam lemak bebas yang rendah, berwarna monocytogenes dan Helicobacter pyloryd,
bening, serta mempunyai daya simpan yang serta protozoa seperti Giadia lamblia (Fife,
cukup lama. Pengembangan produk ini 2001).
dilakukan pada kelompok wanita tani Monolaurin bersifat antiviral karena
Balicocos dengan mempertimbangkan teknik dapat merusak membran lipida (lapisan
ini tidak membutuhkan biaya yang mahal pembungkus virus) salah satunya virus HIV.
karena bahan baku mudah didapat dengan Monolaurin dapat membantu menurunkan
harga yang murah, pengolahan yang tumpukan lemak dalam tubuh, mengurangi
sederhana dan tidak terlalu rumit, proses pembentukan gumpalan-gumpalan darah,
pembuatannya yang tetap menjaga mengendalikan radikal bebas dalam sel,
kandungan kimia dan nutrisinya. Selain itu, menurunkan kadar kolesterol darah dan lever,
produk ini juga sekarang sangat diminati oleh menambah cadangan antioksidan dalam sel,
masyarakat sebagai bahan pangan dan dan menurunkan resiko terjadinya penyakit
pengobatan. jantung dan kanker. Data empiris menunjukan
Berdasarkan berbagai hasil bahwa mengkonsumsi monolaurin secara
penelitian, VCO memiliki banyak manfaat dan rutin sebagai bagian dari menu makan sehari-
berkhasiat bagi kesehatan. Minyak kelapa hari mempunyai sistem imun yang lebih baik
murni telah memperoleh sertifikat sebagai dan bebas dari penyakit kardiovaskuler,
minyak yang bermanfaat dan tidak kanker dan penyakit-penyakit degeneratif
berpengaruh terhadap beberapa faktor resiko lainnya. Oleh karena itu, monolaurin dari
pada tubuh manusia. Minyak ini selain buah kelapa digolongkan sebagai pangan
dimanfaatkan untuk kesehatan dapat juga fungsional atau nutraceutical (Carandang,
digunakan sebagai bahan untuk memasak. 2008).
VCO berkhasiat untuk membantu mengurangi Produk VCO KWT BaliCocos juga
resiko penyakit aterosklerosis, mendukung mengandung asam kaprat (C10) sebesar
sistem fungsi kekebalan, membantu 5,832%. Jenis asam berantai sedang ini juga
mencegah osteoporosis, membantu bermanfaat untuk kesehatan, karena di dalam
mengendalikan penyakit diabetes, penyedia tubuh diubah menjadi monocaprin.
sumber energi spontan, membantu menjaga Monocaprin bermanfaat untuk mengatasi

243
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

penyakit-penyakit seksual, seperti virus HSV- produk VCO dan diversifikasinya dilakukan
2 dan HIV-1, dan bakteri Neisseria dengan berbagai empat alur. Alur pertama
gonorrhoeae. dilakukan dengan menjual langsung ke toko,
Asam-asam lemak yang terdapat koperasi, pedagang pasar tradisional dan
dalam VCO memiliki sifat-sifat antiinfeksi tempat spa kemudian dijual ke konsumen.
yang bergantung pada struktur kimianya. Alur kedua adalah menjual ke pedagang
Misalnya monogliserida bersifat antiinfeksi. eceran lain (konsinyasi, reseller), kemudian
sedangkan digliserida dan trigliserida bersifat dijual ke konsumen. Alur yang ketiga adalah
tidak antiinfeksi. Di antara lemak-lemak jenuh dijual ke konsumen (melalui promosi mouth to
yang berantai karbon sedang, asam laurat mouth dan pemberian sampel, media jejaring
mempunyai aktivitas antivirus yang lebih sosial, brosur kesehatan, promo diskon). Alur
besar daripada asam kaprilat (dengan keempat adalah ikut menjual melalui
delapan karbon), asam kaprat (sepuluh kegiatan-kegiatan pariwisata, seminar, dan
karbon), atau asam miristat (dengan 14 pameran.
karbon).
Berdasarkan kandungan asam
lemaknya, VCO juga dapat dimanfaatkan 4. Simpulan dan Saran
untuk bahan dalam kosmetik dan perawatan Simpulan dari penelitian ini adalah
kulit. Banyak orang meyakini bawah VCO sebagai berikut.
mampu melembabkan kulit dan 1) VCO yang telah dihasilkan memiliki
menghaluskan kulit serta sangat ampuh untuk kesesuaian dengan standar SNI
melembutkan kulit. VCO lebih efektif 7381:2008 sehingga dapat
mencerahkan kulit, menyegarkan dan dikembangkan menjadi produk
memulihkan kondisi kulit secara langsung, diversifikasi VCO lainnya.
dibandingkan krim dan lotion yang hanya 2) Secara fisik VCO yang dihasilkan bening
memulihkan kulit secara temporer. VCO tidak berwarna, tidak berbau. Kandungan
memiliki struktur molekul yang kecil, sehingga asam lemaknya yaitu asam kaproat
mudah diserap kulit dan sel-sel kulit 0,287%; asam kaprilat 6,115%; asam
mendapat nutrisi yang dibutuhkan. VCO kaprat 5,832%; asam laurat 48,73%;
dapat digunakan untuk menjaga kelembapan asam miristat 18,505%; asam palmitat
kulit, meningkatkan elastisitas kulit, dan 8,754%; asam stearat 2,606%; asam
mencegah pembentukan strech marks. VCO oleat 10,476%; asam linoleat 0,060%,
juga berkhasiat untuk merawat rambut asam linolenat 0,062%. Secara biologi
(Carandang, 2008). produk ini tidak mengandung cemaran
Berdasarkan berbagai macam mikroba.
khasiat dan manfaat VCO, maka pada 3) Diversifikasi produk yang telah
penelitian ini dikembangkan produksi VCO dihasilkan yaitu VCO original dan
dan diversifikasinya kepada KWT BaliCocos. aromaterapi. Produk ini dipasarkan
Produk yang telah dikembangkan yaitu melalui empat alur pemasaran dan telah
produk VCO original. Produk ini telah mampu dipasarkan di kawasan Bali
memperoleh P.IRT No. 1.05.5102.01.248 dari khususnya dan beberapa daerah seperti
Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Lampung, Lombok, NTB, dan NTT.
dengan nama IRT “VIRGINIA BALICOCOS”. Saran yang dapat disampaikan dalam
Produk ini dapat dimanfaatkan untuk pangan, penelitian ini adalah sebagai berikut.
pengobatan, dan kesehatan, sehingga 1) Perlu adanya alat-alat yang lebih baik
khasiat VCO dapat dirasakan oleh dalam proses pembuatan VCO pada
masyarakat. Selain produk original, KWT ini kelompok ini sehingga akan diperoleh
telah dibina untuk memproduksi VCO peningkatan kuantitas dan kualitas VCO.
aromaterapi. Produk ini khusus untuk 2) Perlu adanya peran serta pemerintah
perawatan kulit dan rambut. Produk-produk dalam membantu pemasaran produk
ini telah mampu menembus pasar khususnya VCO.
di daerah Bali, serta beberapa daerah seperti
Lampung, Lombok, NTB, dan NTT. Untuk ke
depannya, akan dikembangkan produk VCO 5. Ucapan Terimakasih
sirup, obat nyamuk, dan produk perawatan Ucapan terimakasih disampaikan kepada
bayi. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Berdasarkan Tabel 2 mengenai Provinsi Bali, Dinas Kesehatan Kabupaten
analisis SWOT, maka strategi pemasaran Tabanan, Kepala Desa Tengkudak, dan KWT
yang dilakukan untuk bisa memasarkan BaliCocos.

244
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

6. Pustaka Bawalan, D.D., K.R. Chapman. (2006). Virgin


[APCC] Asian and Pacific Coconut Community. Coconut Oil : Production Manual for
(2004). Coconut Processing Information Micro-and Village-Scale Processing.
Series Technology Sheets : Generated Bangkok: Thammada Press Co. Ltd.
Technologies of Coconut Product
Diversification for Small Scale Industry. Carandang, C.V. (2008). Health Benefits of Virgin
Jakarta Coconut Oil. Indian Coconut Journal
:PJCS Vol. XXXI No. 2
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (2008).
Standar Nasional Indonesia Minyak Darma Oka. I M, I M. Budiasa, M. Suardani.
Kelapa Virgin (VCO) : SNI 7381. Jakarta (2011). IPTEKS bagi Masyarakat
Pedesaan di Desa Tengkudak Penebel
Bawalan, D.D. (2011). Processing Manual for Tabanan. Jurnal Udayana Mengabdi 10
Virgin Coconut Oil, Its Products and By (1): 16 - 22 ISSN : 1412-0925
Products for Pacific Island Countries
and Territories. Fiji: SPC Suva Office Fife, B. (2001). The Healing Miracle of Coconut Oil.
Colorado, USA. Colorado Spring

245
Seminar Nasional FMIPA UNDIKSHA III Tahun 2013

246

Anda mungkin juga menyukai