(Loprang) 332
Abstract
Changes in consumer lifestyle that demand things to be more practical makes instant food
preferences to increase. Instant noodle is one of the food products which is increasingly
popular with the public because of the ease of serving, affordable price, easily available and
it more preserved. The aim of this study is to determine the factors that consumers consider
in switching of instant noodles brand. The population of this study is students in the city of
Manado. Samples are taken by taking 300 respondents, using the incidental sampling
technique. Data processing used SPSS. The analysis technique used was the Factor Analysis
technique. Recent researches result shows that the factors which consumers consider in
switching brands of instant noodles are customer dissatisfaction, product quality, promotion,
variety seeking, cheaper prices and price changes.
Keywords: brand switching, product quality, price, promotion, variety seeking,
dissatisfaction
.
Abstrak
Perubahan gaya hidup konsumen yang menuntut semuanya lebih praktis menyebabkan
makanan instan semakin diminati. Salah satunya adalah mie instan, produk makanan cepat
saji yang semakin digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya,
harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lamaTujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
melakukan perpindahan merek mie instan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
di kota Manado. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 300 responden dengan teknik
insidental sampling. Pengolahan data menggunakan SPSS. Teknik analisis yang digunakan
yakni Teknik Analisis Faktor. Hasil penelian menunjukan bahwa faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam perpindahan merek mie instan yakni ketidakpuasan
pelanggan, kualitas produk, promosi, variety seeking, harga yang lebih murah dan
perubahan harga.
Kata kunci: brand switching, kualitas produk, harga, promosi, variety seeking,
ketidakpuasan
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 332-345 333
brand switching dilakukan secara tidak rasa produk, Bahan baku, Tingkat
segaja tanpa dipengaruhi pertimbangan kebersihan, dan Variasi bahan baku
pribadi. Pada kategori pertama, penyebab produk.
dari perilaku berpindah merek dapat
berupa ketidakpuasan, kebiasaan yang Konsep Harga
berubah, alternatif lain yang lebih baik Pada saat pelanggan melakukan
atau kebutuhan akan variasi. evaluasi dan penilaian terhadap harga dari
suatu produk sangat dipengaruhi oleh
Konsep Kualitas Produk perilaku pelanggan itu sendiri. (Voss dan
Pelanggan potensial menginginkan Giroud, 2000: 69). Sementara perilaku
agar produk harus dibuat berkualitas, pelanggan menurut Kotler (2012)
terutama dalam memenuhi harapan dipengaruhi oleh empat aspek utama yaitu
konsumen agar menjadi puas dan loyal budaya, sosial, personal (umur, pekerjaan,
pada perusahaan. Kotler dan Amstrong kondisi ekonomi) serta psikologi
(2012) mengemukakan bahwa kualitas (motivasi, persepsi, percaya). Dengan
produk adalah kemampuan suatu produk demikian penilaian terhadap harga suatu
untuk melaksanakan fungsinya, meliputi produk dikatakan murah, mahal atau biasa
kehandalan, daya tahan, ketepatan, saja, dari setiap individu tidaklah sama,
kemudahan operasi, dan perbaikan produk, karena tergantung persepsi individu yang
serta atribut bernilai lainnya. Assauri dilatarbelakangi oleh lingkungan
(2007) mengatakan bahwa kualitas produk kehidupan dan kondisi individu.
merupakan faktor-faktor yang terdapat Menurut hukum Weber-Fechner
dalam suatu barang atau hasil yang pembeli cenderung untuk selalu
menyebabkan barang atau hasil tersebut mengevaluasi terhadap perbedaan harga
sesuai dengan tujuan untuk apa barang antara harga yang ditawarkan terhadap
atau hasil itu dimaksudkan. Kualitas harga dasar yang diketahui. Sehingga
produk adalah bagaimana produk itu ketika sebagian besar pelanggan
memiliki nilai yang dapat memuaskan perusahaan merasa harga yang
konsumen baik secara fisik maupun secara diberlakukan oleh manajemen lebih mahal
psikologis yang menunjuk pada atribut dan mereka lebih menyukai harga yang
atau sifat-sifat yang terdapat dalam suatu rendah, maka perusahaan akan memilih
barang atau hasil. Indikator yang mengadopsi orientasi strategi harga yang
digunakan menurut Kembaren (2009): Cita rendah. Dengan kata lain perusahaan harus
Analisis Faktor….. (Loprang) 336
Hal ini sejalan dengan penelitian Price, berpindah ke merek lain yang harganya
dkk (dalam Dwi Ermayanti, 2006) lebih rendah namun kualitasnya tidak jauh
perbedaan harga antar merek dapat berbeda dengan produk sebelumnya.
mempengaruhi perilaku berpindah merek. Hal ini sejalan dengan penelitian
Menurut Dharmmesta (1999) elemen yang Sarwat Afzal, Aamir Khan, Sania Shaikh
menyebabkan kerentanan konsumen untuk dkk (2013) dalam tulisan mereka yang
berpindah merek pada umumnya berjudul “Factors Behind Brand switching
mencakup manfaat kompetitif yang in Cellular Network”. Hasil penelitian
menarik seperti biaya atau tarif yang lebih mereka menyebutkan bahwa harga
rendah dengan kualitas yang lebih tinggi. mendorong terjadinya Brand switching.
Saat ini banyak terdapat produk dengan Jika harga produk yang sebelumnya
harga yang lebih murah namun dengan digunakan semakin tinggi maka besar
desain dan fasilitas tambahan yang tidak kemungkinan pelanggan akan berpindah
kalah bersaing. Harga yang murah menjadi ke merek lain. Dengan demikian ketika
pertimbangan konsumen untuk memilih produk baru muncul dengan harga yang
produk tersebut apabila kinerja yang lebih rendah maka kemungkinan
ditawarkan sama dengan produk yang pelanggan berpindah merek semakin
lebih mahal. tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
adanya perubahan harga salah satu atau
Faktor Perubahan Harga beberapa merek pada kelas produk yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sama dapat mendorong perilaku
Perubahan Harga merupakan faktor yang berpindahan merek pada konsumen.
dipertimbangkan konsumen dalam
melakukan perpindahan merek. Faktor ini Kesimpulan dan Rekomendasi
terdiri dari empat indikator yaitu kenaikan Kesimpulan
harga, kesesuaian harga geografis, variasi Berdasarkan hasil analisis dan
alat promosi harga dan sering tidaknya pembahasan maka di simpulkan bahwa
promosi dilakukan. Hal ini menunjukkan faktor yang dipertimbangkan konsumen
perubahan harga menjadi faktor yang dalam keputusan Brand Switching produk
dipertimbangkan konsumen dalam mie instan adalah faktor Ketidakpuasan,
keputusan berpindah merek. Konsumen faktor Kualitas Produk, faktor. Variety
yang memiliki rasa sensitif terhadap harga Seeking, faktor Promosi, faktor Harga
jual dapat mendorong mereka untuk
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 3 ,No.4, 2015: 332-345 343
Sarwat Afzal, Aamir Khan, Sania Shaikh Tempo, Bisnis Diakses 28 Nov. 2015.
dkk (2013) , “Factors Behind http://bisnis.tempo.co/read/news/20
Brand Switching in Cellular 10/10/12/ 090284199/Indonesia-
Network” International Journal of Konsumsi-14
Asian Social Science (299-307) Top Brand Award. Diakses 10 Feb. 2015.
Setiyaningrum, Ari (2007), Pengaruh <http://www.topbrand-award.com/t
Ketidakpuasan Konsumen dan op-brand-survey/survey-result/top_
Variety seeking Terhadap brand_index_2014>
Keputusan Perpindahan Merek, Tse David K & Peter C Wilton. (1988),
Jurnal Ekonomi & Bisnis Model of Consumer satisfaction
Indonesia Vol.2. No.2 h. 101-121. Formation: An Extension” ,
Siddiqui, Shamikh (2012) “Mediation Journal Of Marketing Research,
Effect of Satisfaction and Brand Vol XXV, pp 204-212.
Switching: Relationship between Uturestantix,. Warokka, A., dan Gallato, C
Brand Quality and Brand (2012), “Do Customer
Performance Dissatisfaction and Variety seeking
Siqqiqui, S (2012), “Mediation Effect of Really Affect the Product Brand
Satisfaction and Brand switching: switching? A Lesson from the
Relationship between Brand Biggest Southeast Asia Mobile
Quality and Brand Performance”. Telecommunication Market”,
Academy of Contemporary Journal of Marketing Research and
Research Journal Case Studies.
Snijder (2007), “Switch Intentions in the Voss, Glenn B. and Giroud, Zannie., 2000.
Dutch Cellular Strategic Orientation and Firm
Stanton, William J. dan Y. Lamarto. Performance in an Artistic
(2004), Prinsip Pemasaran. Jakarta: Environment. Journal of
Penerbit Erlangga Marketing. January. Vol.64
Sugiyono (2008), Metode Penelitian Wilkie, W.L (1990), “Consumer
Bisnis. Penerbit Alfabeta, Behavior”, 2nd ed., John Wiley &
Bandung. Sons. New York