Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PREFERENSI PELANGGAN DAN

PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


(Studi Terhadap Pelanggan McDonald’s di Indonesia dan Malaysia)

Aisyah Erinda
Srikandi Kumadji
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email :aisyaherinda@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study to determine factor of consumer preference for McDonalds and the effect of
Purchasing Decision. There are 21 variable factors of consumer preferences used in this study as well as
its influence on the purchase decision. The type of this research is explanatory research with quantitative
approach. Location of the study was conducted in Indonesia and Malaysia. The sampling technique of this
study used formula from Machin and Campbell (1987:89). The sample in this study 116 consumer
respondents McDonald's. The sampling technique used purposive sampling and methods of data collection
using the questionnaire. Data analysis techniques in this study is a test instrument (validity and reliability),
factor analysis and multiple linear regression analysis.

Key Word : consumer preference, Purchasing Decision.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor Preferensi pelanggan terhadap restoran
McDonalds dan pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian. Terdapat 21 variabel faktor-faktor
preferensi konsumen yang digunakan dalam penelitian ini serta pengaruhnya terhadap Keputusan
Pembelian. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif.
Lokasi penelitian ini dilakukan di Indonesia dan Malaysia pada responden Mahasiswa yang menyukai
restauran cepat saji McDonalds. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Machin dan
Campbell (1987:89). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 116 orang responden konsumen McDonalds.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan metode pengumpulan data
menggunakan angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji instrumen (uji validitas dan
reliabilitas), analisis faktor dan analisis regresi linier berganda.

Kata Kunci : Preferensi Konsumen, Keputusan Pembelian.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 87


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN makanan. Faktor yang berpengaruh terhadap
Lingkungan pasar yang berubah seiring preferensi konsumen memilih sebuah restauran
dengan perkembangan teknologi membuat sebuah menurut penelitian dari Abdullah et al., (2011)
perusahaan harus meletakkan prioritas utamanya adalah Halal (permissible in Islam), price, quality
pada konsumen. Perusahaan harus menempatkan of service, branding dan tangibles.
prioritas tinggi pada pemahaman pasar dalam Suatu keputusan melibatkan pilihan
rangka mempertahankan keunggulan strategis diantara dua atau lebih alternatif. Pilihan tersebut
dalam industri yang sangat kompetitif. Proses didasarkan pada pengamatan, tindakan pemasar,
adaptasi atau penyesuaian terhadap konsumen dan pengetahuan tentang produk. Menurut Peter
didasari untuk memberikan kepuasan kesesuaian and Olson (1996 : 163) pengambilan keputusan
harapan yang diinginkan konsumen diseluruh pembelian konsumen (consumer decision making)
dunia atau negara. adalah proses pengintegrasian yang
Industri jasa makanan dianggap sebagai mengkombinasikan pengetahuan untuk evaluasi
industri dengan pertumbuhan tercepat di pasar dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih
global dan dipengaruhi oleh cepat berubah salah satu diantaranya. Hasil dari proses
preferensi pelanggan. Sementara preferensi dapat pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang
dianggap sebagai sikap individu terhadap satu set disajikan secara kognitif sebagai keinginan
objek, preferensi pelanggan adalah tentang pilihan berperilaku.
di antara pilihan dihargai dengan penerimaan yang Kriterian pemilihan dalam memutuskan
menunjukkan kesediaan untuk mentolerir status untuk membeli biasanya didasarkan pada
quo. Oleh karena itu, industri jasa makanan ini pertimbangan dalam harga, kelas produk,
harus siap untuk mengidentifikasi dan memenuhi kenyamanan, kecepatan pelayanan, dan lain lain.
perubahan preferensi konsumen yang dihasilkan hal ini menunjukkan pentingnya penelitian yang
dari perubahan karakteristik demografi, teknologi, akan dilakukan secara khusus untuk menentukan
sosial, hukum, budaya atau etika industri. Mungkin peringkat pentingnya atribut peneliti tentang
perbedaan dalam pengaturan lingkungan yang Faktor-faktor yang menentukan Preferensi
mempengaruhi preferensi konsumen dengan cara pelanggan restauran McDonalds dan pengaruhnya
yang berbeda dalam konteks yang berbeda. terhadap keputusan pembelian.
Preferensi Pelanggan Dalam literatur Mempelajari budaya bagi perusahaan
psikologi, preferensi dapat dianggap sebagai sikap multinasional adalah sebuah tantangan tersendiri
individu terhadap satu set objek, biasanya untuk mampu menyesuaikan perilaku konsumen di
tercermin dalam proses pengambilan keputusan tiap negara. McDonalds merupakan perusahaan
eksplisit. Di sisi lain, orang bisa menafsirkan istilah industri jasa makanan yang mampu beradaptasi
preferensi berarti penilaian evaluatif dalam arti dengan konsumen di hampir seluruh negara,
menyukai atau tidak menyukai suatu objek, yang dibuktikan dengan tabel market leader 2014
merupakan definisi yang paling khas digunakan dengan daftar dari 10 brands yang sukses
dalam psikologi. menciptakan brand value pada konsumen nya.
Preferensi ini tidak berarti pasti konstan
dari waktu ke waktu. Preferensi dapat terutama
dimodifikasi oleh proses pengambilan keputusan,
seperti pilihan, bahkan dengan cara yang tidak
sadar. Preferensi konsumen dapat didefinisikan
sebagai cenderung untuk menunjukkan pilihan di
antara pilihan netral atau lebih dihargai dengan
penerimaan yang menunjukkan kesediaan untuk
mentolerir status quo atau beberapa pilihan yang
kurang diinginkan
Penelitian dari yogesh et al.(2012)
menunjukkan bahwa kualitas makanan merupakan Gambar 1. Market Leader 2014
atribut paling tinggi dalam preferensi konsumen, Sumber : Interbrand 2014
lokasi menempati peringkat kedua setelah kualitas Sepuluh perusahaan yang mampu menjadi
makanan. Begitu juga dengan penelitian Joshi market leader adalah Apple, Google, Coca-cola,
(2012) mereka menempatkan kualitas makanan IBM, Microsoft, GE, McDonalds, Samsung, Intel,
menjadi preferensi utama konsumen memilih dan Toyota. Perusahaan tersebut berhasil

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 88


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
menciptakan brand value kepada konsumen global. McDonalds dan juga bertujuan memahami
Dari daftar tersebut McDonalds merupakan satu- preferensi konsumen Indonesia dan Malaysia
satunya industri makanan yang mampu memahami dalam restoran cepat saji McDonalds.
konsumen internasional.
McDonalds merupakan perusahaan asal
Amerika Serikat yang saat ini telah beroperasi di
120 negara dan memiliki jumlah outlet 36.000 buah
(sumber : McDonalds corporation website January
2015). Perusahaan ini didirikan oleh Richard dan
Maurice McDonald pada tahun 1940. Sejumlah
14.098 toko McDonalds saat ini berada di AS, dan Gambar 2. Outlet McDonalds di seluruh dunia.
19.412 berada di luar AS yang berarti bahwa Sumber : www.aboutmcdonalds.com
perusahaan makanan cepat saji memiliki lebih
banyak restoran yang beroperasi di luar tanah air.
Di pasar negara berkembang, McDonalds memiliki KAJIAN PUSTAKA
sekitar 5.942 toko. (wikipedia McDonalds global) Perilaku Konsumen
Kegiatan operasional McDonalds di 120 Menurut Kotler (2008:166) perilaku konsumen
negara mengindikasikan bahwa McDonalds adalah studi tentang bagaimana individu,
merupakan mnc yang mampu beradaptasi sesuai kelompok dan organisasi memilih, membeli,
kebudayaan negara tuan rumah. Standar menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide,
McDonald’s secara global yaitu standar QSCV atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan
(Qualiy, Service, Cleanliness dan Value) yang keinginan mereka. Sedangkan menurut Prof Dr
ditanamkan ke seluruh cabangnya secara konsisten. Winardi (1991: 45) perilaku konsumen dapat
Nilai-nilai global McDonalds yang berakulturasi dirumuskan sebagai perilaku yang ditunjukkan
budaya tuan rumah telah menciptakan standar oleh orang-orang dalam hal merencanakan,
pelayanan kelas internasional dengan melahirkan membeli dan menggunakan barang-barang
cita rasa nasional. ekonomi dan jasa-jasa.
Sebagai contoh pada regional asia,
Perusahaan McDonalds yang memiliki menu
Preferensi Konsumen
utama burger ini juga memiliki menu yang menjadi
cita rasa makanan asia khususnya Indonesia dan Preferensi adalah proses seseorang dalam
Malaysia yaitu menjual fried chicken dan paket memilih informasi atau sesuatu hal yang lebih
nasi setelah mempelajari budaya masyarakat di disukai oleh konsumen. Preferensi konsumen
kawasan ini. Perbedaan menu makanan didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka
McDonalds yang belum tentu tersedia dari satu seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa
negara dengan negara lain, seperti: Samurai Pork yang dikonsumsi. Preferensi konsumen
Burger dan Sweet Corn Pie (Thailand), Kiwiburger menunjukan kesukaan konsumen dari berbagai
(New Zealand) dan lain lain. pilihan produk yang ada (Kotler dalam Masri,
Indonesia dan Malaysia merupakan salah 2004). Derajat kesukaan diperoleh dari
satu negara ekspansi dari Mcdonalds, Persamaan pengalaman terhadap makanan tertentu dan dapat
McDonald’s di Indonesia dan Malaysia yaitu berpengaruh kuat terhadap preferensi.
menerapkan label halal di seluruh outletnya.
Walaupun sama-sama menerapkan label halal, Dimensi Preferensi Konsumen
namun menu yang tersedia berbeda. Di Indonesia Peneliti mengambil dimensi preferensi
misalnya, memiliki menu makanan burger balado konsumen dengan menggabungkan beberapa
yang tidak terdapat di Malaysia. dimensi jurnal internasional yang telah di jelaskan
Jumlah outlet McDonalds di Indonesia dalam penelitian terdahulu. Penelitian Abdullah et
sebanyak 112 gerai dan jumlah outlet McDonalds al. (2011) Managing costumer preference for the
di Malaysia sebanyak 314 gerai (sumber : foodservice industry, mereka menyatakan bahwa
thestar.com.my). faktor preferensi konsumen dapat dilihat melalui 5
Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan faktor, yaitu :
penelitianya terhadap faktor- faktor yang 1. Halal (permissible in Islam) : Label halal
membentuk preferensi konsumen sehingga merupakan hal yang diutamakan konsumen
memutuskan untuk membeli di restoran cepat saji muslim.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 89


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Price : harga yang sesuai dengan rasa yang 4. Tangibles
didapatkan menjadi preferensi konsumen dalam Suasana restoran merupakan salah satu
memilih restoran preferensi pelanggan dalam memilih restauran.
3. Quality of service : kualitas pelayanan yang baik Menurut Abdullah et al., (2011) Suasana dalam
merupakan hal yang diinginkan konsumen restauran juga dapat membuat pelanggan
4. Branding : memiliki reputasi/popularitas merasa nyaman berada dalam restauran tersebut.
restauran yang baik akan menambah keinginan Lingkungan yang selalu dijaga kebersihanya,
konsumen untuk memutuskan tatanan meja kursi yang rapi, lahan parkir yang
5. Tangibles : suasana restauran menjadi salah satu luas, pernak pernik yang bagus dan desain
faktor preferensi pelanggan interior ruangan membantu untuk menciptakan
Joshi (2012) dalam hasil penelitian “a study on suasana makanan. Suasana /tempat dapat
Costumer Preference and Satisfaction towards menyebabkan kepuasan pelanggan.
restaurant in Dehradun City” bahwa kualitas 5. Quality of food
makanan merupakan faktor utama yang Kualitas dengan standar terbaik dan cita rasa
mempengaruhi preferensi konsumen. yang sesuai dengan lidah konsumen membuat
Jadi, faktor dimensi penelitian yang peneliti ambil “quality of food” menjadi salah satu preferensi
ada 5, yaitu : pelanggan dalam menentukan restoran yang
dipilih. Penelitian dari Joshi (2012)
1. Price
menyebutkan bahwa Kualitas makanan dinilai
Penentuan harga mempengaruhi preferensi sebagai atribut yang mempengaruhi keputusan
pelanggan. Harga yang sesuai dengan yang restoran paling penting dalam banyak studi
didapat akan membuat konsumen puas karena tentang restoran perilaku pilihan konsumen.
telah memutuskan untuk membeli di restoran Unsur-unsur yang membentuk kualitas
tersebut. Abdullah et al.,(2011) Penawaran makanan yang diusulkan dalam penelitian ini
harga khusus dalam bentuk menu paket, diskon adalah penyajian makanan yang hangat,
harga, harga khusus merupakan unsur penting berbagai menu beragam, Penampilan dan
untuk pelanggan jasa makanan. Variabel harga presentasi makanan, pilihan makanan sehat, dan
memiliki indikator : harga yang wajar, harga rasa yang sesuai.
yang kompetitif dan harga spesial dalam paket
menu.
Keputusan Pembelian
2. Quality of Service
Pengertian keputusan pembelian adalah seleksi
Pelayanan yang baik dapat menciptakan terhadap dua pilihan alternative atau lebih
kepuasan konsumen sehingga dapat juga (Schiffman & Kanuk, 2008 : 485) artinya bahwa
membentuk loyalitas konsumen. Kualitas seseorang dapat membuat keputusan, haruslah
pelayanan yang baik merupakan salah satu tersedia beberapa pilihan alternatif.
faktor preferensi pelanggan dalam memilih
restoran. Abdullah et al. (2011) menyebutkan
bahwa disamping menyiapkan makanan dengan Hubungan Preferensi Konsumen dengan
cepat dan memberikan pesanan makanan Keputusan Pembelian
dengan tepat, karyawan harus selalu menyajikan Timbulnya preferensi konsumen
dengan cara yang bersih dan higienis. disebabkan karena beberapa faktor yang
menunjang seseorang untuk akhirnya memilih dan
3. Branding
memutuskan untuk membeli, preferensi konsumen
Nama makanan dapat menciptakan petunjuk masuk dalam dimensi yang dikemukakan oleh
mengenai apa yang dapat diharapkan dari rasa Hawkin (2001 :12)
makanan. Nama menu Favourable dapat
Menurut Hawkins (2001 : 12) konsumen membagi
meningkatkan persepsi sensorik penampilan
keputusan pembelian kedalam tiga dimensi, yaitu :
dan rasa yang telah terbukti mempengaruhi
penjualan makanan, sikap jasa makanan, dan 1)Product selection : pemilihan produk yang sesuai
niat untuk membeli. Nama makanan (merek) dengan kebutuhan konsumen
dapat mengembangkan citra spesifik. Nilai 2)Brand selection : preferensi konsumen tentang
merek disebut juga ekuitas merek yang dapat sebuah merek selama proses konsumsi
memberikan suatu keunggulan kompetitif 3)Store selection : pemilihan toko-toko tertentu
karena orang lebih cenderung membeli produk yang dilakukan konsumen untuk membeli suatu
yang memiliki merek terkenal dan dihormati. produk
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 90
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Keputusan pembelian terjadi melalui yang berada di Indonesia (Universitas Brawijaya)
proses, salah satu proses dalam keputusan dan Malaysia (Universiti Teknologi Petronas)
pembelian adalah proses pemilihan, dalam proses dengan jumlah responden sebanyak 116 responden.
pemilihan tersebut ada preferensi pelanggan yang Teknik Pengambilan Sampel
menyebabkan keputusan pembelian tersebut dapat Peneliti menggunakan teknik probabilitas
terjadi. Preferensi konsumen menurut Hawkins sampling dengan jenis purposive sampling. Sampel
masuk ke dalam kategori Brand Selection. purposif adalah sampel yang dipilih secara cermat
Model Hipotesis dengan mengambil orang/objek penelitian yang
selektif dan memiliki ciri-ciri khusus.
Variabel dan Pengukuran
Variabel bebas dalam penelitian ini
berjumlah lima buah dan memiliki satu buah
variabel terikat yang kemudian diukur dengan
skala likert.
Variabel di dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas :
X1 :Price
X2 : Quality of Service
X3 : Branding
X4 : Tangibles
X5 : Quality of Food
b. Variabel terikat :
Y : Keputusan Pembelian
Gambar 3 : model hubungan antar variabel
Uji Instrumen
Hipotesis Penelitian Pengujian instrumen penelitian ini
H1 : Faktor preferensi konsumen yang terdiri berdasarkan pada data primer yang diperoleh
dari variabel X1 = Price, X2= Quality of peneliti. Peneliti menggunakan pengujian validitas
Service, X3 = Branding, X4=Tangibles, untuk mengetahui tingkat keabsahanya, valid atau
X5=Quality Of Food merupakan faktor tidaknya suatu butir dapat dilihat dengan
yang membentuk preferensi pelanggan membandingkan antara r perhitungan dengan r
H2 : Faktor preferensi konsumen yang terdiri yang ditetapkan (r ≥ 0,3), maka dinyatakan valid.
dari variabel X1 = Price, X2= Quality of Peneliti menggunakan pengujian reliabilitas agar
Service, X3 = Branding, X4=Tangibles, data dapat dipercaya, reliabilitas data
X5=Quality Of Food memberikan pengaruh menggunakan metode cronbach’s Alpha, dimana
yang signifikan secara bersama-sama tingkat akurasi yang dapat diterima adalah ≥0,60.
terhadap keputusan pembelian (Y)
H3 : Faktor preferensi konsumen yang terdiri
Analisis Data
dari variabel X1 = Price, X2= Quality of Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
Service, X3 = Branding, X4=Tangibles, yaitu analisis deskriptif, analisis faktor dan regresi
X5=Quality Of Food memberikan pengaruh linier berganda. Peneliti menggunakan SPSS ver.22
secara parsial terhadap keputusan untuk mengolah data primer untuk mengetahui
pembelian (Y) pengaruh faktor-faktor preferensi konsumen
terhadap keputusan pembeliannya.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian A. Analisis Faktor
eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Alat 1. Deskripsi Data
ukur dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Tahap awal analisis faktor adalah deskripsi data
Populasi dan Sampel dalam bentuk modus. Modus merupakan nilai
Target populasi merupakan mahasiswa angka yang paling sering muncul atau yang
yang menjadi pelanggan restoran McDonald’s. paling banyak dipilih oleh para responden.
Sampel Responden pelanggan McDonalds yang
dibidik dalam penelitian ini merupakan mahasiswa

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 91


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Uji Interdependensi Variabel berarti data dapat dianalisis lebih lanjut
Tahap ini menunjukkan apakah satu variabel menggunakan analisis faktor.
dan variabel lainya memiliki keterkaitan atau 3) Measure of Sampling Adequacy (MSA)
tidak. Pengujian dilakukan dengan pengamatan Hasil uji MSA anti image dapat dilihat pada
terhadap ukuran kecukupan sampling atau gambar 3 berikut :
Measurement of sampling adequacy (MSA), Tabel 2 Anti Image Matric
Matrik korelasi, Nilai determinan, Nilai KMO
dan uji bartlet.
3. Ekstraksi Faktor
metode yang digunakan adalah Principal
Component Analysis (PCA). Penggunaan
metode ini diharapkan mampu
memaksimumkan persentase varian yang
mampu dijelaskan oleh model.
4. Faktor Sebelum Rotasi
Pada tahap ini telah didapatkan matrik faktor
yang merupakan model awal yang diperoleh
sebelum dilakukanya rotasi, sebelum itu nilai
komunalitas masing-masing variabel harus >0,5
setelah mengalami penurunan.
5. Rotasi Faktor b. Ekstraksi Faktor
Model awal yang diperoleh dari matriks faktor Menurut Malhotra (2010:296) dalam
sebelum dilakukan rotasi belum menjelaskan pendekatan determinasi eigen, hanya faktor-
struktur data yang sederhana. Oleh karena itu, faktor dengan nilai eigen lebih dari sama dengan
harus dilakukan rotasi faktor. Rotasi faktor 1,0 yang dipertahankan, sedangkan faktor-
dengan menggunakan metode varimax faktor lainya tidak diikutkan dalam model.
menghasilkan model faktor pada matriks Tabel 3 Penentuan Faktor
sebelum rotasi. Sebuah faktor harus memiliki
loading factor ≥0,5 pada sebuah faktor.
B. Analisis Regresi Linier Berganda
Penelitian selanjutnya menggunakan analisis
regresi linear berganda untuk mengetahui
c. Rotasi Faktor
signifikasi pengaruh dari faktor yang terbentuk
1) Matriks Sebelum Rotasi
dari setiap variabel bebas dan variabel terikat
Tabel 4 Matrik Sebelum Rotasi
secara bersama-sama dan parsial.
1. Pengujian secara parsial (uji t)
2. Pengujian secara berganda (uji F)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Faktor
a. Pembentukan Nilai Matrik Korelasi
1) Nilai Kaiser-Mayer-Olskin
Nilai KMO penelitian ini sebesar 0,821
(Lampiran 8) dimana nilai tersebut lebih besar
dari 0,5. Data dianggap layak untuk analisis
faktor apabila nilai KMO > 0,5.

Tabel 1 Nilai KMO

2) Uji Bartlet Test of Sphecirity


Uji Bartlet Test of Sphecirity dalam penelitian
ini memiliki signifikansi 0,000 < 0,005, yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 92


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2) Communalities Tabel 7 Matrik Setelah Rotasi
Nilai Communalities merupakan nilai yang
menunjukkan kontribusi variabel terhadap
faktor yang terbentuk. Nilai Communalities
harus ≥0,5 untuk dapat dipakai di analisis
selanjutnya, apabila terdapat nilai varians <0,5
maka butir tersebut harus dibuang.
Tabel 5 nilai communalities

berdasarkan hasil analisis faktor, maka dapat


disimpulkan bahwa faktor-faktor preferensi
pelanggan terhadap restoran McDonalds terbentuk
menjadi 5 faktor.
a) Faktor Variasi Menu
Butir X4.3 memiliki Communalities <0,5 makan Dinamakan faktor variasi menu karena memiliki
butir tersebut harus dihilangkan. nilai loading factor paling tinggi yaitu 0,719,
kontribusi varian faktor ini sebesar 36,978%
Tabel 6 Nilai Communalities Setelah dengan eigenvalue sebesar 7,396.
Menghilangkan Butir X4.3 b) Faktor Ketersediaan Lahan Parkir
Dinamakan faktor ketersediaan lahan parkir
karena butir ini memiliki loading factor paling
tinggi yaitu 0,753. Kontribusi varian ini sebesar
9,979% dengan eigenvalue sebesar 1,995.
c) Faktor Kualitas Makanan
Dinamakan faktor kualitas makanan karena
faktor ini terbentuk dari butir-butir yang
mewakili variabel kualitas makanan. Kontribusi
varian ini sebesar 8,523% dengan eigenvalue
sebesar 1,705.
d) Faktor Harga
Dinamakan faktor harga karena faktor ini
terbentuk dari butir-butir yang mewakili faktor
harga. Kotribusi varian ini sebesar 7,095%
dengan eigenvalue sebesar 1,419.
e) Faktor Kualitas Pelayanan
Dinamakan faktor kualitas pelayanan karena
faktor ini terbentuk dari butir-butir kualitas
3) Matriks Setelah Rotasi pelayanan. Kontribusi varian ini sebesar 6,280%
Matrik faktor yang terbentuk belum dapat untuk dengan eigenvalue sebesar 1,256.
menerangkan struktur data yang sederhana
sehingga perlu dilakukan rotasi.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 93


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Analisis Regresi Linier Berganda b. Analisis Regresi Parsial
a. Analisis Regresi Linear Berganda secara 1) Faktor variasi menu (X1) mempunyai
bersama-sama signifikansi 0,000 (p<0,005). Hal tersebut
Setelah dilakukan analisis faktor, analisis menandakan Ho ditolak sehingga faktor
dilanjutkan dengan melakukan analisis regresi variasi menu berpengaruh secara parsial
untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor terhadap keputusan pembelian (Y).
preferensi pelanggan terhadap keputusan 2) Faktor ketersediaan lahan parkir (X2)
pembelian. memiliki nilai signifikansi 0,000 (p<0,005),
hal tersebut menandakan Ho ditolak sehingga
Tabel 8 Analisis Regresi Linear Berganda faktor ketersediaan lahan parkir berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan pembelian
(Y).
3) Faktor kualitas makanan (X3) memiliki nilai
signifikansi 0,531 (p>0,005), hal tersebut
menandakan Ho diterima sehingga faktor
kualitas makanan berpengaruh tidak
signifikan secara parsial terhadap keputusan
pembelian (Y).
4) Faktor harga (X4) memiliki nilai signifikansi
0,003 (p<0,005), hal tersebut menandakan Ho
ditolak sehingga faktor harga berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan pembelian
(Y).
Faktor-faktor preferensi pelanggan tersebut 5) Faktor kualitas pelayanan (X5) memiliki
berpengaruh secara signifikan secara bersama- nilai signifikansi 0,569 (p>0,005), hal
sama terhadap keputusan pembelian dengan nilai tersebut menandakan Ho diterima sehingga
Fhitung sebesar 34,520 dengan nilai signifikansi faktor kualitas pelayanan berpengaruh tidak
0,000 (α≤0,005). Hubungan antar variabel tersebut signifikan secara parsial terhadap keputusan
juga memiliki nilai R2sebesar 0,611 yang berarti pembelian (Y).
bahwa sebesar 61,1% keragaman variabel
keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh faktor KESIMPULAN DAN SARAN
variasi menu (X1), faktor ketersediaan lahan parkir
(X2), faktor kualitas makanan (X3), faktor harga Kesimpulan
(X4), dan faktor kualitas pelayanan (X5) dan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik
sisanya 38,9% dijelaskan oleh variabel lain yang kesimpulan sebagai berikut :
tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 1. Terdapat 5 faktor yang menjadi preferensi
Berdasarkan hasil analisis regresi linear konsumen dalam keputusan pembelian
berganda tersebut dapat dibentuk persamaan McDonalds, yaitu faktor varian menu, faktor
regresi sebagai berikut : lahan parkir, faktor kualitas makanan, faktor
Y = 3,818 + 0,482X1 + 0,362X2 + 0,068X3 + harga dan faktor kualitas pelayanan. Faktor-
0,308X4 + 0,075X5 faktor preferensi tersebut mampu menjelaskan
Keterangan : sebesar 67,555% keseluruhan faktor,
Y = Keputusan Pembelian sedangkan sisanya 32,445% adalah faktor-
X1 = Variasi Menu faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
X2 = Lahan Parkir penelitian ini.
X3 = Kualitas Makanan 2. Faktor varian menu, faktor ketersediaan Lahan
X4 = Harga parkir, faktor kualitas makanan, faktor harga
X5 = Kualitas Pelayanan dan faktor kualitas pelayanan secara bersama-
Berdasarkan koefisien regresi yang bernilai sama berpengaruh signifikan terhadap
positif untuk faktor-faktor yang terbentuk, dapat keputusan pembelian dengan signifikansi
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang terbentuk 0,000 (P<0,05).
memiliki pengaruh positif terhadap keputusan
pembelian. 3. Faktor varian menu berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap keputusan pembelian
dengan probabilitas 0,000, faktor ketersediaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 94


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
lahan parkir dengan probabilitas 0,000, faktor journal of Management and Business
kualitas makanan dengan probabilitas 0,531, research vol 12 issues 21 version 1.0.
faktor harga dengan probabilitas 0,003 dan
Kanuk, Leslie Lazar dan Leon Schiffman. 2008.
faktor kualitas pelayanan dengan probabilitas Perilaku Konsumen. Edisi 7 terjemahan oleh
0,571. Drs Zuelkifli Kasip. Jakarta :indeks
4. Dari kelima faktor preferensi konsumen,
faktor varian menu mempunyai nilai beta Khatibi, A. Ali ., et. al. 2003. “Factor Analysing
tertinggi dibandingkan dengan faktor-faktor Consumer Preference Towards McDonald’s
lainya yaitu sebesar 0,387. Hal ini berarti and A&W in Malaysia” Jounal faculty of
bahwa faktor Varian Menu merupakan faktor Management, Universiti Telekom, Malaysia
yang dominan mempengaruhi keputusan Kotler dan Armstrong. 2004. “Dasar- dasar
pembelian McDonalds. pemasaran”. Edisi kesembilan. Jakarta : PT
Indeks
Saran Machin, David and Michael Champbell.1987.
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka saran yang Stastical Table for the Design of Clinical Trial.
diajukan dan diharapkan bermanfaat yaitu sebagai London: Blackwell Scientific Publication.
berikut : Malhotra, Naresh K.2009. Riset Pemasaran,
1. Saran bagi perusahaan pendekatan terapan. Jilid 1 edisi keempat.
a) Perusahaan McDonalds di Indonesia dan Diterjemahkan oleh Soleh Rusyadi Maryam.
Malaysia sebaiknya lebih mengutamakan Jakarta :Indeks
faktor lokasi, faktor varian menu, faktor
kualitas makanan, faktor harga dan faktor Mohammad, Tajalurrus .2004. “Attributes
kualitas pelayanan. Hal ini dilakukan agar Influencing Preference of University Student on
dapat menambah keuntungan karena Fast Food Outlets” Journal of Tourism
konsumen dalam melakukan pembelian Educator Association of Malaysia vol 1
merasa lebih terpenuhi kebutuhan dan Mowen, John C and Michael Minor. (2002)
keinginanya sehingga konsumen akan tetap “Perilaku Konsumen”. Alih bahasa Dwi
memilih McDonalds dalam keputusan Kartini Yattya. Jilid dua. Jakarta : Erlangga
pembelian makanan cepat saji.
b) McDonalds harus selalu berusaha berinovasi Peter, J.Paul dan Jerry C. Olson (1996). “Consumer
untuk memberikan varian menu yang baru Behavior”.alih bahasa oleh Damos
agar pelanggan memutuskan untuk mencoba, Sihombing Edisi empat. Jakarta : Erlangga
karena dari penelitian ini varian menu Swastha, Basu & Irawan. (2000). Manajemen
merupakan preferensi pelanggan yang Pemasaran Modern, Yogyakarta :Liberty
dominan dalam memutuskan untuk bersantap
Winardi (1991). “Marketing dan Perilaku
di McDonalds.
Konsumen”. Edisi satu. Bandung : Mandar
2. Saran bagi peneliti selanjutnya
Maju
Mengingat penelitian ini membahas mengenai
faktor preferensi konsumen terhadap keputusan Website
pembelian di restoran McDonalds, maka www.interbrand.com diakses pada 9 Februari 2015
diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat
membandingkan dengan restoran cepat saji yang www.aboutmcdonalds.com diakses 15 februari
lainya. 2015
http://www.thestar.com.my/Business/Business-
DAFTAR PUSTAKA News/2013/06/06/500-

Abdullah, Firdaus ., et. al. 2011. “Managing


Costumer Preference for the food service
Industry” International journal of innovations,
management, and technology, vol 2 no 6
Joshi, Neha. 2012. “A Study on Costumer
Preference and Satisfaction towards
Restaurant in Degradun City” Global

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 30 No. 1 Januari 2016| 95


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai