Mujahidin - Kuliah Umum - Manajemen Pohon Berisiko (Penanganan Kerusakan Pohon Menggunakan Alat Sonic Tomograph)
Mujahidin - Kuliah Umum - Manajemen Pohon Berisiko (Penanganan Kerusakan Pohon Menggunakan Alat Sonic Tomograph)
02
Monitoring Kesehatan Pohon sangat penting:
• Mengevaluasi kondisi terutama kerusakan yang terjadi pada
pohon.
• Hasil evaluasi menjadi rekomendasi untuk mengambil keputusan
dan menentukan kebijakan dalam penanganan pohon berisiko
• Sebagai upaya mitigasi bahaya pohon yang berisiko mengancam
keselamatan manusia.
3
Alur Kerja
4
PiCUS
Sonic Tomograph
Part of Picus
• Console
• Palu elektrik
• Kabel PC-Console
• Kabel Console-hammer
• Charger
• Meteran
• Palu
• Paku
PRINSIP DASAR • Picus 3 merupakan instrument diagnostic
untuk mengukur sisa ketebalan dinding
pohon dengan decay (pembusukan) atau
cavity (lubang/gerowong).
• Penggunaan pada akar, batang, dan
cabang besar.
• Metode pendeteksian = kecepatan
getaran/gelombang bunyi (dipengaruhi
modulus of elasricity (MOE) dan density
dari masing-masing kayu
• Batang >> sensor >> diberi getaran
(palu khusus) >> diterima sensor lain
• Data kecepatan direkam >> padat, rapuh,
lubang >> visualisasi 6
Workflow
8
Hasil Penilaian Kerusakan Pohon
Kenari dengan Metode Sonik
Tomografi
10
Penyebab kerusakan yang paling berbahaya pada batang yaitu adanya
tubuh buah jamur Ganoderma spp. Munculnya tubuh buah menunjukkan telah
terjadinya pelapukan lanjut pada batang bagian dalam. Kondisi batang bawah
yang lapuk memudahkan pohon tumbang ketika angin kencang, terutama bila
beban tajuk pohon tidak seimbang.
Kerusakan batang bagian dalam akibat rayap sering tidak terlihat
dari luar. Namun tanda-tandanya dapat diketahui dengan mengetukan
palu pada batang tersebut. Untuk mengetahui persentase kerusakan di
dalam batang, maka perlu alat sonic tomografi.
Korelasi Tingkat Kerusakan Pohon Kenari
Berdasarkan Hasil FHM dan Sonik Tomografi
- Evaluasi kerusakan dengan
metode FHM difokuskan pada
lokasi kerusakan 1, 2, dan 3
yaitu daerah perakaran,
pangkal batang dan batang
bawah.
- Evaluasi kerusakan bagian
dalam batang pohon kenari
menggunakan alat sonic
tomograph pada ketinggian
batang 130 cm dari
permukaan tanah
Gambar 3 Evaluasi kerusakan pohon kenari pada lokasi 1, 2, dan 3
Hubungan Metode Sonik Tomografi dan FHM
• Gabungan dua metode Sonik tomografi dan FHM dalam mengevaluasi
kerusakan pohon khususnya pada bagian batang ternyata memiliki
hubungan yang kuat.
• Hasil evaluasi kerusakan batang pohon kenari pada lokasi kerusakan 2 dan
3 memiliki nilai korelasi kuat (r=0,7). Pada lokasi kerusakan 3, nilai
korelasinya sangat kuat (r=0.8).
• Hal tersebut menunjukkan bahwa kerusakan pada bagian batang yang
terlihat di bagian luar ada hubungannya dengan kerusakan yang terjadi di
bagian dalam batang tersebut.
14
Tabel Kerusakan batang kenari berdasarkan metode FHM dan sonik tomografi
Diameter Tinggi
Indeks kerusakan pohon Kerusakan batang
No batang pohon
(cm) (m) Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Sonik tommografi (%)
1 92 36 3.6 3.8 - 2.0
2 60 32 4.2 - - 5.7
3 62 21 4.9 4.6 - 63.7
4 59 24 3.6 - - 22.3
5 53 26 3.6 - - 11.4
6 83 36 3.9 - - 21.3
7 44 22 3.6 - - 11.0
8 60 15 3.7 - - 2.1
9 65 18 4.2 - - 0.7
10 76 26 3.7 - - 1.7
11 83 22 4.5 - - 74.5
12 65 22 4.6 - - 9.3
13 90 24 4.1 - - 12.7
14 67 26 3.6 3.9 3.2 5.7
15 110 33 3.6 - 3.6 4.2
16 65 22 3.7 - - 36.3
17 46 30 3.6 - - 7.0
Table Kerusakan batang kenari berdasarkan metode FHM dan sonik tomografi
Diameter Tinggi
Indeks kerusakan pohon Kerusakan batang
No batang pohon
(cm) (m) Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Sonik tommografi (%)
18 82 28 3.9 - - 66.8
19 53.9 30 3.6 - - 2.4
20 64 36 3.6 - - 25.0
21 68 18 3.6 - - 6.1
22 68 20 - 7.4 - 76.1
23 44 23 - 4.8 - 3.8
24 76 26 - 3.6 - 12.2
25 35 15 - 3.5 - 7.0
26 57 26 - 4.8 - 9.3
27 67 19 - 3.5 - 6.8
28 59 17 - 4.6 - 10.5
29 61 25 - 2.9 3.5 13.0
30 70 29 - - 3.2 22.8
31 70 10 - - 6.3 38.6
32 67 22 - - 4.1 28.0
33 89 29 - - 3.7 20.1
34 60 17 - - 2.6 5.3
35 67 23 - - 3.2 3.5
Hubungan Metode Sonik Tomografi dan FHM
Pada Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 35 pohon kenari yang dianalisis terdapat
korelasi positif diantara kedua metode yang digunakan. Nilai korelasi semakin tinggi
pada lokasi kerusakan 3 dimana evaluasi kerusakan dengan sonik tomografi dilakukan.
Model regresi r
Korelasi Kerusakan antara dua metode
(x & y)
18
19
20
Contoh Mitigasi Resiko
Pohon Tumbang
Sling Penyangga
21
Tiang Penyangga
22
Terdapat semacam cincin untuk
batang pohon yang retak yang
dapat dikencangkan maupun di
longgarkan
23
Untuk pohon yang memiliki keunikan
tertentu diberi pagar atau pembatas agar
penggunjung tidak dapat merusak,
mengotori, melukai dst
24
Untuk pohon dengan tajuk yang lebar diberikan tiang yang
berbentuk seperti pondasi kerangka rumah dengan bentuk
25
yang unik sehingga dapat menambah nilai keindahan
Tiang dan Slink
26
FLOORING DENGAN MENGGUNAKAN
BAHAN SINTETIS
27
Rumah Sakit Paru
Dr. M. Goenawan Partowidigdo
Cisarua, Bogor
28
LIPPO KARAWACI
Training Monitoring Tumbuhan Rawan di
Universitas Indonesia
29
Terima Kasih
30