Transmission Electron
Microscopy
Penemuan dan evolusi TEM
Interaksi elektron energi tinggi (~KV)
dengan material padat…. (I)
Interaksi elektron energi tinggi (~KV)
dengan material padat…. (II)
The transmission electron microscope (TEM) mempunyai
prinsip dasar sama dengan mikroskop cahaya tetapi
menggunakan elektron bukan cahaya.
10 mm
1 mm
Sewing needle diameter
100 μm Razor blade edge thickness
LM 10 μm Most cells
1 μm Bacteria
100 nm
Viruses
TEM 10 nm
1 nm Macromolecules
0.1 nm Atoms
6
Peralatan
a. Hand-Grinding Jig
• Disk (S) dilem pada titik pusat dan Guard Ring (G)
memandu tebal gerinda
b. Dimple grinders
• Metode mekanis Prethinning yang cepat dan andal untuk
mengurangi waktu penggilingan dan penipisan yang tidak
merata.
• Kontrol beban, kecepatan, ukur kedalaman (lesung)
• Mulai dengan ukuran intan yang besar, untuk mengurangi
ketebalan sampel
• Dapat menghasilkan sampel dengan ketebalan <10 mikron
• Wedge polishing
⁻ Mirip dengan polishing untuk SEM - mulai dengan grit kasar,
kemudian pindah ke grit yang lebih halus.
⁻ Biasanya menggunakan plastik film diresapi berlian daripada
kertas pasir dan bubur berlian
⁻ Pasang sampel ke perangkat dengan variabel kaki mikrometer atau
kepala sudut
⁻ Polish sampel menjadi bentuk irisan - memungkinkan untuk
menghasilkan sampel transparan (ketebalan <0,5 mikron)
b. Final Thinning
3 metode untuk final thinning : electrolytic thinning untuk logam, ion milling untuk logam
dan keramik, ultramicrotome cutting untuk spesimen polimer dan biologi.
a. Electrolytic Thinning
• Electrolytic thinning untuk mengurangi tebal
spesimen sampai dengan 100 nm.
• Metode ini menghasilkan dimple (lesung pipit)
pada spesimen prethinning. Dimple area
cenderung memiliki daerah transparansi
elektron (Gambar 3.7) Gambar 3.7 dimple di pusat spesimen disc
Gambar 3.9. Ion Thinning Procces : (a). Dimple grinding, (b) ion milling
c. Ultramicrotomy
• Dudukan spesimen secara bertahap bergerak ke arah pisau yang berulang kali
bergerak naik dan turun.
TEM Sample Preparation - Powders
Gambar 3.14. Gambar BF dari paduan aluminium. Perbedaan kontras antara (a) dan (b)
dihasilkan dengan memiringkan spesimen.
• Bagian yang lebih gelap dari butir dihasilkan dari difraksi yang kuat
dari bidang kristalografi.
• Ketika spesimen dimiringkan, maka sudut difraksi berubah dan
butir yang lebih gelap akan menjadi lebih cerah dan butir yang
lebih cerah akan menjadi lebih gelap .
Dark Field images
Dark Field – pencitraan dengan elektron yang tersebar di beberapa
sudut
Gambar 3.15. Perbandingan gambar DF dan BF untuk Al-Fe-Si: a).Gambar BF, b).Gambar DF
(Source: J.W. Edington, „Practical Electron Microscopy in Materials Science“, Vol 3, p. 72)
33
c. Phase Contrast
• Phase Contrast TEM menghasilkan resolusi
tertinggi dari gambar kisi dan struktur untuk
bahan kristal.
• Phase Contrast sering disebut dengan high-
resolution transmission electron microscopy
(HRTEM)
• Phase Contrast harus melibatkan setidaknya
dua gelombang elektron yang berbeda
(berkas yang ditransmisikan dan berkas
difraksi) untuk pembentukan gambar dalam
TEM.
• Spesimen kristal menghasilkan perbedaan
fasa antara berkas yang ditransmisikan dan
difraksi.
• Lensa objektif menambah perbedaan fase
antara berkas
Gambar 3.16. Formasi Phase contrast dari
spesimen kristal
Gambar 3.17. Gambar Phase contrast dari silicon nanowire
• Pola difraksi terbentuk pada back-focal plane dari lensa objektif, ketika berkas
elektron melewati spesimen kristal dalam TEM.
• Dalam mode difraksi, pola SAD dapat diperbesar lebih lanjut di layar atau
direkam oleh kamera .
• Difraksi elektron berguna untuk menghasilkan gambar kontras difraksi dan analisis
struktur kristal, mirip dengan metode XRD.