Anda di halaman 1dari 1

Nama : Caisya Al Ganiy January

Kelas : XI RPL 1

No. Absen : 05

Resensi Buku : “I WANT TO DIE BUT I WANT TO EAT TTEOPOKKI”

1. Identitas :
Identitas Buku
Judul Buku : “I Want To Die But I Want To Eat Tteopokki”
Penulis : Baek Se Hee
Penerbit : PT. Haru Media Sejahtera
Tahun terbit : 2018
Jumlah halaman : 236 Halaman
Genre : Self Improvement
Kondisi : Baru
Cetakan : 2019
Harga : Rp. 99.000
2. Sinopsis Buku :

“I Want To Die But I Want To Eat Tteopokki” adalah buku yang ditulis oleh penulis kebangsan Korea Selatan,
Baek Se Hee. Seorang wanita kelahiran tahun 1990 yang lulus dari jurusan Sastra dan bekerja di salah satu penerbit,
yang selama 10 tahun mengalami depresi ringan berkepanjangan (dalam istilah medis disebut juga dengan distimia)
dan gangguan kecemasan.

Baek Se Hee, seorang yang mengalami depresi bekerpanjangan. Ia sudah mengunjungi berbagai psikolog dan
psikiater yang berbeda, tapi sama sekali tidak menghasilkan kemajuan. Pada tahun 2017, akhirnya ia menemukan
psikiater yang tepat dan menjalani pengobatan rutin disana, baik menggunakan obat maupun metode konsultasi.

Judul buku ini diambil dari apa yang dirasakan Baek Se Hee, karena disaat ia sedang merasa sedih dan ingin
menangis, lalu merasakan kesepian di hatinya. Disaat ia merasakan kesepian di dalam hatinya ia tetap ingin pergi
untuk makan tteopokki (makanan khas Korea berupa kue beras yang dimasak dengan bumbu pasta cabai). Tapi
setelah memakannya ia merasakan perasaan yang ambigu, tidak merasa sedih, tidak pula merasa Bahagia.

Di setiap kunjungan konsultasinya, psikiater selalu menayakkan hal hal mendasar seputar kehidupan sehari-hari
yang dijalani oleh Baek Se Hee. Ia menanyakan pula berbagai perassaan yang muncul apabila dihadapkan oleh suatu
situasi yang berbeda-beda.

3. Kelebihan Buku

Buku ini memiliki banyak nilai positif, menyadarkan kepada banyak orang bahwa pentingnya berdamai dengan
diri sendiri. Berhenti menetapkan standard tinggi dalam diri sendiri, berhenti membandingkan diri sendiri dengan
orang lain, berhenti memikirkan hal hal yang tidak perlu dipikirkan dan teruslah melakukan hal yang membuatmu
merasa nyaman. Buku memberi tahu kita bahwa hal hal sederhana seperti menjadi diri sendiri tanpa perlu
memikirkan anggapan orang orang sekitar adalah salah satu upaya untuk memulai mencintai diri sendiri.

Buku ini juga dikemas dengan sangat menarik, di setiap awal bab diberikan pembatas dan disertai kutipan yang
menarik. Diberikan pula highliter di kalimat kalimat penting di setiap paragraf.

4. Kekurangan Buku

Kekurangan yang dimiliki buku ini sebenarnya hanya sedikit, yaitu ada bebrapa istilah psikiatri yang masih
terdengar asing dalam percakapan antar pstikiater dan pasien.

Anda mungkin juga menyukai