Anda di halaman 1dari 98

PEMANFAATAN BENANG WOL DALAM BERKARYA SENI

KERAJINAN TAPLAK MEJA PADA SISWA KELAS X


SMA NEGERI 14 GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana
(S1) Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

HERLINA
105410508 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
2018
SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA

Satuan Pendidikan :SMA Negeri 14 Gowa


Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 x 2 JP @ 45 menit
Tahun Pelajaran : 2016/2017
KKM : 2.67
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsive dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, senibudaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,, kenegaraan dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan dan minatnya untuk
memcahkan masalah.
4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam rana kongret dan rana abstrak terkait dengan perkembangan dari yang dipelajarinya disekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Sumber Belajar**
Waktu

1.1 Menunjukkan sikap penghayatan Bahan,media, jenis, Mengamati Konsep 2 JP Buku Seni Budaya
dan pengamalan serta bangga simbol, nilai kelas X
terhadap karya seni rupa sebagai estetika dan teknik  Melihat karya senitiga dimensi melalui Defenisi karya
bentuk rasa syukur terhadap media cetak (buku, majalah, brosur, senirupa tiga dimensi
dalam proses
anugrah tuhan dsb), intrnet dan kegiatan pameran
berkarya seni rupa
2.1 Menunjukkan sikap kerja sama,  Mengamati proses pembuatan karya seni Kumpulan contoh-
bertanggung jawab, toleran, dan tiga dimensi rupa tiga dimensi contoh karya seni
disiplin, melalui aktivitas Menanyakan rupa tiga dimensi
berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur,  Menanyakan tentang konsep seni rupa
dua dimensi yang ada dan berkembang
cinta damai dalam mengapresiasi
 Menanyakan langkah-langkah membuat Prosedur Buku-buku yang
seni dan pembuatnya karya seni rupa tiga dimensi
2.3 Menunjukkan sikap responsive dan relevan
Mengeksplorasi Langkah-langkah
pro-aktif, peduli terhadap membuat karya seni
lingkungan dan sesame, serta  Mengumpulkan informasi tentang jenis, rupa tiga dimensi
menghargai karya seni dan simbol dan nilai estetis dalam konsep
pembuatnya seni rupa
3.1 Memahami bahan, media dan teknik  Bereksperimen dengan beragam media
dan teknik dalam membuat karya seni Unjuk kerja
dalam proses baerkarya seni rupa
rupa tiga dimensi
3.2 Menerapkan jenis, simbol, dan nilai Mengasosiasi Membuat karya seni
estetis dalam konsep seni rupa
rupa tiga dimensi
4.1 Membuat karya seni rupa tiga  Membandingkan karya sendiri dengan
dimensi berdasarkan melihat model karya orang lain, mengenai: bahan,
media, jenis, simbol, teknik dan yang
terkandung di dalamnya
 Menghubungkan data-data yang
diperoleh dengan kegiatan berkarya
Mengkomunikasi

 Membuat karya seni rupa tiga dimensi


 Menyampaikan hasil pengumpulan dan
simpulan informasi yang diperoleh
 Mempertanggung jawabkan secara lisan
atau tulisan mengenai karya seni rupa tiga
dimensi
1.1 Menunjukkan sikap penghayatan Bahan,media, jenis, Mengamati Konsep 2 JP Buku Seni Budaya
dan pengamalan serta bangga simbol, nilai estetika kelas X
terhadap karya seni rupa sebagai dan teknik dalam  Melihat karya seni rupa tiga dimensi melalui Defenisi
bentuk rasa syukur terhadap proses berkarya seni media cetak (buku, majalah, brosur, dsb), internet karya seni
dan kegiatan pameran rupa tiga
anugrah tuhan rupa tiga dimensi
Menanyakan dimensi Buku-buku yang
2.1 Menunjukkan sikap kerja sama,
relevan
bertanggung jawab, toleran, dan  Menanyakan tentang konsep seni rupa tiga
disiplin, melalui aktivitas dimensi yang ada dan berkembang
berkesenian  Menanyakan langkah-langkah membuat karya Prosedur
2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, seni rupa tiga dimensi
cinta damai dalam mengapresiasi Mengeksplorasi Langkah-
seni dan pembuatnya langkah
 Mengumpulkan informasi tentang unsure-unsur
2.3 Menunjukkan sikap responsif dan membuat
dan jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi
pro-aktif, peduli terhadap  Bereksperimen dengan beragam teknik dan media karya seni
lingkungan dan sesama, serta dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi rupa tiga
menghargai karya seni dan Mengasosiasi dimensi
pembuatnya
3.1 Memahami bahan, media dan teknik  Membandingkan karya sendiri dengan karya
dalam proses baerkarya seni rupa orang lain, mengenai: bahan, media, simbol,
teknik, dan estetika yang terkandung di dalamnya Unjuk
3.2 Menerapkan jenis, simbol, dan nilai
 Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan kerja
estetis dalam konsep seni rupa
kegiatan berkarya
4.2 Membuat karya seni rupa tiga Mengkomunikasi Membuat
dimensi berdasarkan melihat model  Membuat karya seni rupa tiga dimensi karya seni
 Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan rupa tiga
informasi yang diperoleh dimensi
 Meimpertanggung jawabkan secara lisan atau
tulisan mengenai karya seni rupa tiga dimensi
1.1 Menunjukkan sikap penghayatan Prosedur dan tata Mengamati Konsep 2 JP Buku Seni Budaya
dan pengamalan serta bangga cara kelas X
terhadap karya seni rupa sebagai menyelenggarakan  Melihat penyelenggaraan kegiatan  Defenisi pameran
bentuk rasa syukur terhadap kegiatan pameran pameran seni rupa yang diselenggarakan karya seni rupa
oleh seniman atau lembaga kesenian  Konsep pameran
anugrah tuhan karya seni rupa
profesional yang akan di Buku-buku yang
3.3 Menunjukkan sikap kerja sama, Menanyakan selenggarakan relevan
bertanggung jawab, toleran, dan
disiplin, melalui aktivitas  Menanyakan prosedur dan tata cara Unjuk kerja
berkesenian menyelengrakankegiatan pameran karya
3.4 Menunjukkan sikap santun, jujur, seni rupa Berkarya seni rupa dua
cinta damai dalam mengapresiasi Mengeksplorasi atau tiga dimensi hasil
seni dan pembuatnya karya sendiri
 Mengumpulkan informasi tentang
3.5 Menunjukkan sikap responsive dan
unsure-unsur dan tata
pro-aktif, peduli terhadap carapenyelenggaraanpameran
lingkungan dan sesame, srta  Menentukan konsep pameran yang akan
menghargai karya seni dan di selenggarakan
pembuatnya Mengasosiasi
3.3 Memahami pameran karya seni rupa
4.3 Memamerkan hasil karya seni rupa  Membandingkan penyelenggaraan
pameran di sekolah dan di tempat lain
mengenai unsure-unsur, prosedur dan
tata cara
 Menghubungkan data-data yang
diperoleh dengan persiapan
penyelenggaraan pameran
Mengkomunikasi

 Melaksanakan kegiatan pameran


 Menyampaikan hasil pengumpulan dan
simpulan informasi yang diperoleh
 Menyampaikan konsep penyelenggaraan
pameran yang telah di susun
1.1 Menunjukkan sikap penghayatan Jenis, simbol, Mengamati Konsep 2 JP Buku Seni Budaya
dan pengamalan serta bangga fungsi dan nilai kelas X
terhadap karya seni rupa sebagai estetis dalam kritik Membaca ulasan tentang karya seni rupa di Kritik karya senirupa
bentuk rasa syukur terhadap karya seni rupa media cetak
anugrah tuhan
Menanyakan Buku-buku yang
2.1 Menunjukkan sikap kerja sama, Prosedur relevan
bertanggung jawab, toleran, dan  Menanyakan istilah-istilah dalam
disiplin, melalui aktivitas penulisan karya seni rupa Tata cara penulisan
berkesenian  Menanyakan tentang penulisan karya karya seni rupa
2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, seni rupa di media cetak
cinta damai dalam mengapresiasi
Mengeksplorasi
seni dan pembuatnya
Unjuk kerja
2.3 Menunjukkan sikap responsif dan Mengumpulkan informasi tentang prosedur
pro-aktif, peduli terhadap dan tata cara penulisan karya seni rupa Presentasi tentang
lingkungan dan sesama, serta ulasan karya seni rupa
menghargai karya seni dan Mengasosiasi
yang dibuat teman
pembuatnya sekelas
3.4 Memahami jenis, simbol, fungsi dan  Membandingkan karya sendiri dan
nilai estetis dalam kritik karya seni karya orang lain, mengenai prosedur
rupa penulisan karya seni
4.4 Membuat kritik karya seni rupa  Menghubungkan data-data dalam proses
mengenai jenis, simbol, dan nilai penulisan yang dilakukan
estetis berdasarkan hasil Mengkomunikasikan
pengamatan
 Menulis ulasan tentang karya seni rupa
yang di buat teman sekelas
 Menyampaikan hasil pengumpulan dan
simpulan informasi yang dieproleh
1.2 Menunjukkan sikap penghayatan dan Prosedur Mengamati Konsep 18 JP Buku Seni Budaya
pengamalan serta bangga terhadap karya dan tata  Defenisi kelas X
seni rupa sebagai bentuk rasa syukur cara  Melihat penyelenggaraan kegiatan pameran karya
terhadap anugrah tuhan menyeleng pameran seni rupa yang seni rupa
diselenggarakan oleh seniman atau  Konsep
3.6 Menunjukkan sikap kerja sama, garakan
lembaga kesenian profesional pameran yang Buku-buku yang
bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, kegiatan Menanyakan akan di relevan
melalui aktivitas berkesenian pameran selenggarakan
3.7 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta karya seni  Menanyakan prosedur dan tata cara
damai dalam mengapresiasi seni dan rupa menyelengarakan kegiatan pameran Unjuk kerja
pembuatnya karya seni rupa
Mengeksplorasi Berkarya seni rupa
3.8 Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif,
dua atau tiga dimensi
peduli terhadap lingkungan dan sesama,
 Mengumpulkan informasi tentang hasil karya sendiri
serta menghargai karya seni dan
unsure-unsur dan tata
pembuatnya carapenyelenggaraanpameran
3.5 Memahami pameran karya seni rupa  Menentukan konsep pameran yang
4.5 Memamerkan hasil karya seni rupa akan di selenggarakan
Mengasosiasi

 Membandingkan penyelenggaraan
pameran di sekolah dan di tempat
lain mengenai unsure-unsur,
prosedur dan tata cara
 Menghubungkan data-data yang
diperoleh dengan persiapan
penyelenggaraan pameran
Mengkomunikasi
 Melaksanakan kegiatan pameran
 Menyampaikan hasil pengumpulan
dan simpulan informasi yang
diperoleh
 Menyampaikan konsep
penyelenggaraan pameran yang telah
di susun
1.2 Menunjukkan sikap penghayatan dan Jenis, Mengamati Konsep 2 JP Buku Seni Budaya
pengamalan serta bangga terhadap karya simbol, Kritik karya senirupa kelas X
seni rupa sebagai bentuk rasa syukur fungsi dan Membaca ulasan tentang karya seni rupa
di media cetak Prosedur
terhadap anugrah tuhan nilai estetis
Tata cara penulisan
2.4 Menunjukkan sikap kerja sama, dalam karya seni rupa
Menanyakan Buku-buku yang
bertanggung jawab, toleran, dan disiplin, kritik karya
relevan
melalui aktivitas berkesenian seni rupa  Menanyakan istilah-istilah dalam Unjuk kerja
2.5 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta penulisan karya seni rupa Presentasi tentang
damai dalam mengapresiasi seni dan ulasan karya seni
 Menanyakan tentang penulisan rupa yang dibuat
pembuatnya karya seni rupa di media cetak teman sekelas
2.6 Menunjukkan sikap responsive dan pro-
Mengeksplorasi
aktif, peduli terhadap lingkungan dan
sesama, serta menghargai karya seni dan Mengumpulkan informasi tentang
pembuatnya prosedur dan tata cara penulisan karya
3.6 Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai seni rupa
estetis dalam kritik karya seni rupa
4.6 Membuat kritik karya seni rupa mengenai Mengasosiasi
jenis, simbol, dan nilai estetis berdasarkan
hasil pengamatan  Membandingkan karya sendiri dan
karya orang lain, mengenai prosedur
penulisan karya seni
 Menghubungkan data-data dalm
proses penulisan yang dilakukan
Mengkomunikasikan

 Menulis ulasan tentang karya seni


rupa yang di buat teman sekelas
 Menyampaikan hasil pengumpulan
dan simpulan informasi yang
dieproleh
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Herlina
Stambuk : 10541 0508 12
Prodi : Pendidikan Seni Rupa
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pemanfaatan Benang Wol dalam Berkarya Seni Kerajinan Taplak
Meja pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Gowa

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan tim

penguji adalah asli karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh

siapapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya

bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 20 Februari 2017


Yang Membuat Pernyataan

Herlina

iv
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Herlina
Stambuk : 10541 0508 12
Prodi : Pendidikan Seni Rupa
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi saya, akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian ini seperti pada butir 1, 2, 3, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 20 Februari 2017


Yang Membuat Perjanjian

Herlina

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Tidak ada kata gagal yang ada hanya

Kata sukses atau belajar”

“Kualitas hidup seseorang ditentukan

Oleh kesungguhan niat,

bukan otak yang cemerlang”

Untuk ibu dan ayahku dengan segenap cinta Kupersembahkan karya


sederhana ini sebagai tanda baktiku kepada ibunda dan ayahanda tercinta
yang telah banyak berkorban selama ini demi kesuksesan anak – anaknya
serta adik dan kekuarga besar tercinta terima kasih telah banyak
memberikan bantuan dan dukungannya sehingga penulis bisa
menyelesaikan studi..
ABSTRAK

HERLINA, 2017. Tinjauan Tentang Pemanfaatan Benang Wol Dalam


Berkarya Seni Kerajinan Taplak Meja pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14
Gowa Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas, benar, dan lengkap,
tentang pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Penganalisasian data dilakukan dengan cara yaitu hasil observasi (pengamatan),
wawancara (interview), dokumentasi (foto) dikumpulkan lalu diadakan
kategorisasi data dengan merangkum data-data yang dianggap penting, kemudian
disusun menjadi bagian-bagian untuk diperiksa kebenarannya dan selanjutnya
diadakan penafsiran data. Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan
benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja bahwa tahap pertama
melakukan survei di Sekolah akan diwujudkannya pemanfaatan benang wol ke
dalam bentuk fisik (karya taplak meja). Hal ini dilakukan untuk mengasah
kreativitas siswa dalam berkarya, agar terbiasa dilingkungan tempat tinggal
maupun Sekolah untuk peka terhadap barang-barang yang bisa dimanfaatkan
menjadi karya tangan yang terampil, judul yang saya angkat yakni “Pemanfaatan
Benang Wol Dalam Berkarya Seni Kerajinan Taplak Meja yang Berbahan Dasar
Benang Wol dan Pipet”.

vii
KATA PENGANTAR

Allah Maha Pemurah dan Penyayang, demikianlah kata untuk mewakili atas

segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan pernah berhenti bersyukur atas

anugrah yang telah diberikan sampai detik ini sehingga memberikan salahsatu bagian

kecil dari berkah-Mu adalah menyelesaikan skripsi ini

Dalam berkarya setiap orang selalu mencari dan menggalih kemampuan,

namun terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seserang.

Kesempurnaan diibaratkan fatamorgana yang semakin didekati semakin menjauh

dari pandangan, bagaikan bulan terlihat indah dari kejauhan tapi tak mungkin

dinikmati keindahannya dari dekat. Demikian juga tulisan ini, hati ini ingin

menggapai kesempurnaan dalam menulis, tetapi kapasitas bagi penulis dalam

membuat tulisan ini memiliki keterbatasan. Segala usaha dan upaya telah dikerahkan

untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bisa bermanfaat dalam dunia

pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam menyelesaikan tulisan

ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua

ayahanda tercinta Baso janji dan Ibunda tersayang norma yang telah berjuang dengan

begitu kerasnya, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis

dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada seluruh

keluarga besar atas bantuan materi dan motivasi yang tidak hentinya memberikan

semangat dan selalu menemani dengan candanya. Penulis juga mengucapkan banyak

viii
terima kasih kepada bapak Dr. Muhammad Rapi. M.Pd dan bapak Meisar Ashari,M.Pd

pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta

motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada;

1. Dr. H. Rahman Rahim, SE., MM., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn Ketua Program Studi Pendidikan Seni

Rupa.

4. Muhammad Thahir, S.Pd. Sekertaris Program Studi Pendidikan Seni Rupa Dan

serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat

bermanfaat bagi penulis

5. Drs, Tangsi, M.Pd. Pembimbing I.

6. Muh. Faisal, S,Pd.,MPd. Pembingbing II.

7. Hasanuddin Daeng Gassing dan ibunda (Almarhumah) Daeng Baji sebagai

orang tua yang telah memberikan kasih sayangnya sehingga bisa kejenjang

pendidikan ini.

8. Kakak Abd. Haris, Nurmiati, Nurlia yang telah mendorong dan memberikan

motivasi sehingga dapat menyelasaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman

angkatan 2012. Sahabat – sahabat terkasih Dani Kurniawan, Irmawati, Santi,

ix
Nurbayani, Nurhidayah, Wahyudin yang selalu menemani dalam suka dan duka dan

masih banyak lagi yang namanya tidak dapat kusebutkan satu persatu, motivasi,

saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi pelangi dalam hidup.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan

kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya

membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama

sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para

pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat

Assalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, Desember 2017

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... iii

SURAT PERYATAAN ............................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN ............................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKAPIKIR................... 5

A. Tinjauan Pustaka .................................................................................... ..5

B. Kerangka Pikir........................................................................................ 16

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 18

A. Jenis Penelitian dan Lokasi penelitian .................................................. 18

B. Subjek Penelitian .................................................................................... 19

xi
C. Variabel dan desain penelitian................................................................ 19

D. Defenisi operasional variabel ................................................................. 20

E. Teknik pengumpulan data ...................................................................... 21

F. Teknik analisis data................................................................................. 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 26

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 26

B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................................. 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 46

A. Kesimpulan ............................................................................................ 46

B. Saran ....................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Format observasi

LAMPIRAN 2 : Format wawancara

LAMPIRAN 3 : Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN 4 : Persuratan

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Kerajinan kulit............................................................................. 7

Gambar 2: Kerajinan kayu ............................................................................ 8

Gambar 3: Kerajinan anyaman ..................................................................... 8

Gambar 4: Kerajinan batik ............................................................................ 9

Gambar 5: Kerajinan keramik....................................................................... 9

Gambar 6 : Kerajinan logam ........................................................................ 10

Gambar 7: Ikat rambut .................................................................................. 12

Gambar 8: Boneka beruang........................................................................... 13

Gambar 9: Sepatu.......................................................................................... 14

Gambar 10: Syal............................................................................................ 14

Gambar 11: Skema kerangka pikir ............................................................... 17

Gambar 12 :Lokasi penelitian ...................................................................... 18

Gambar 13 : Skema desain penelitian .......................................................... 20

Gambar 14 : Jarum ........................................................................................ 27

Gambar 15 :Gunting:..................................................................................... 27

Gambar 16 : benang wol ............................................................................... 28

Gambar 17 : Pipet.......................................................................................... 28

Gambar 18 : Pembagian Kelompok .............................................................. 29

Gambar 19 : Menentukan model................................................................... 29

Gambar 20 : Membuat desain ....................................................................... 30

Gambar 21: Pemotongan pipet...................................................................... 30

Gambar 22: Pemotongan benang wol ........................................................... 31

Gambar 23: Proses pembuatan segitiga ........................................................ 31

xiv
Gambar 24: Proses pembuatan segienam..................................................... 32

Gambar 25: Proses pembuatan segienam..................................................... 32

Gambar 26: Proses pembuatan segienam..................................................... 33

Gambar 27: Proses pembuatan segienam..................................................... 33

Gambar 28: Proses pembuatan segienam..................................................... 34

Gambar 25:proses pembuatan segitienam besar ........................................ 34

Gambar 26: hasil karya siswa ....................................................................... 35

xv
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya seni adalah hasil karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika

dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak lepas dari seni. Karena seni adalah

salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis). Sedangkan manusia

menyukai keindahan. Seni bukan saja dilihat dari penglihatan semata tetapi dilihat

dari keindahan karya tersebut. Seni sangat bermacam-macam bentuk karyanya,

namun dalam seni juga membutuhkan pemahaman makna yang terdapat dalam

karya seni tersebut. Agar lebih dapat dikatakan indah, maka perlu melihat

pendalaman pada karya.

Menurut Rasjoyo, (1994:2) dalam Bastomi, seni adalah aktivitas batin dan

pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya

membangkitkan rasa takjub dan haru. Sedangkan menurut Gazalba (2010: 1) seni

adalah hasil kreasi manusia yang mengedepankan estetika sehingga dapat diterima

dan dinikmati oleh orang lain.

Dijaman sekarang yang serba modern ini bentuk seni telah memiliki

banyak perkembangan dan berbagai macam bentuk aliran, pandangan dan

pengertian. Dalam perkembangan seni terbagi dalam dua jenis yaitu seni murni

dan seni pakai. Seni murni merupakan hasil karya seni yang dapat dinikmati

secara langsung, dalam bentuk patung, lukisan, kaligrafi dan masih banyak seni-

seni lain yang dapat dinikmati secara langsung tanpa menggunakan perantara,

sedangkan seni pakai adalah hasil karya cipta yang sengaja dibuat memiliki

1
2

manfaat bagi kehidupan para pemakai. Hasil seni ini dibuat untuk mendukung

kepentingan/kebutuhan sehari-hari mulai dari kerajinan seni ukir, seni kriya, seni

pahat, dan masih banyak lagi (Agustien R dkk, 2014:5)

Kerajinan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan, atau

kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan

tangan (kerajinan tangan). Kerajinan juga terbagi atas :(1) kerajinan batik, (2)

kerajinan ukir, (3) kerajinan anyaman, (4) kerajinan tenun, (5) kerajinan wayang

dan (6) kerajinan keramik. Kerajinan memiliki dua fungsi yaitu Fungsi Pakai dan

fungsi hias. Fungsi pakai yaitu, kerajinan yang hanya mengutamakan kegunaan

dari benda kerajinan tersebut dan memiliki keindahan sebagai tambahan agar

menjadi menarik. Fungsi hias, kerajinan yang hanya mengutamakan keindahan

tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut. (Margono. 2007: 4-7)

Kerajinan dari benang wol menurut Alifika, seorang pakar kerajinan

tangan dari benang wol di Indonesia, kerajinan tangan adalah sebuah cara dalam

mengapresiasikan seni dengan menambah nilai guna pada suatu benda sehingga

dapat lebih bernilai jual dam dunia industri. Dari pengertian diatas perlu

ditekankan bahwa seni kerajinan (Craft) tidak bias disamakan dengan seni-seni

yang bersifat non industri seperti seni tari, seni musik, atau seni lainnya yang

hanya bersifat sebagai pencurahan hati sipembuat seni. Karena kerajinan tangan

adalah sebuah cara menambahkan nilai guna pada suatu benda untuk memperoleh

penghasilan dari benda ciptaannya tersebut.

Dengan demikian SMA Negeri 14 Gowa dalam pembelajaran seni budaya

memanfaatkan benang wol sebagai media karya kerajinan. Oleh sebab itu penulis
3

berkolaborasi dengan guru mengembangkan pembelajaran seni budaya khususnya

seni kerajinan (kriya) yaitu membuat taplak meja dengan media benang wol.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik melakukan

penelitian tentang “Pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan taplak

meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah dipertimbangkan dalam penelitian ini maka

merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan

memanfaatkan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa?

2. Bagaimana kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol

sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA

Negeri 14 Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab masalah pokok yang

telah dirumuskan di atas yaitu

1. Untuk mengetahui proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja

dengan memanfaatkan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14

Gowa.

2. Untuk mengetahui kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang

wol sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA

Negeri 14 Gowa.
4

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja

dengan memanfaatkan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14

Gowa.

2. Dapat mengetahui kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol

sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA

Negeri 14 Gowa.

3. Diharapkan dapat menjadi bahan referensi pada Program Studi

Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unismuh

Makassar.

4. Diharapkan dapat memberi bahan masukan untuk meningkatkan

kreatifitas dalam seni kriya.

5. Diharapkan dapat memperkaya teori yang mengarah pada perkembangan

keterampilan dalam membuat kerajinan tangan dengan menggunakan

bahan kain.
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan landasan teoritis dan menggunakan

literaturyang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Oleh karena itu

beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan sebagai bahan

penunjang dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seni kerajinan

Kerajinan merupakan salah satu dari seni pakai yang paling diandalkan

untuk keperluan ekspor. Kebanyakan kerajinan dipengaruhi oleh heritage

yang merupakan warisan budaya dari suatu masayarakat setempat. Kerajinan

adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan

dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan

tangan). Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun

barang pakai.Istilah ‘kerajian’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal

dari kata ‘rajin’ yang mengandung pengertian barang atau benda-benda yang

menghasilkan melalui keterampilan tangan, seperti anyaman tikar, gerabah,

batik dan lain-lain. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa benda kerajinan

merupakan benda yang dibuat oleh tangan manusia, bukan hasil kerja mesin.

Karena dibuat oleh tangan manusia, proses pembuatannya sangat ditentukan

oleh keterampilan dan kemampuan tangan pembuatnya (Margono. 2007: 3).

Sedangkan menurut Rasjoyo (1993:8) kerajinan merupakan seni yang

bertujuan untuk menyajikan kebutuhan hidup sehari-hari.

5
6

Indonesia dikenal begitu banyaknya kerajinan yang tersebardan terus

tersebar. Kerajinan tercipta karena sifat dasar yang dimiliki oleh manusia. Hal

ini karenakan manusia memiliki tangan terampil untuk menciptakan dan

menghasilkan suatu barang atau benda kerajinan yang memiliki nilai

keindahan menurut Wiyadi, dkk (1991: 45), kerajinan diantaranya yaitu

logam, kerajinan kulit, kerajinan kayu, kerajinan batik serta masih banyak lagi

kerajinan lainnya yang dimiliki budaya indonesia.

Menurut Kusnadi (1986:11) pengertian kerajinan yaitu kata

harfiahnya dilahirkan oleh sifat rajin dari manusia. Dikatakan pula bahwa titik

berat penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan dikarenakan oleh sifat

rajin (sebagai lawan dari sifat malas), tetapi lahir dari sifat terampil seseorang

dlam menghasilkan suatu produk kerajinan. Keterampilan diperoleh dari

pengalaman dan ketekunan dalam bekerja, sehingga dapat meningkatkan

teknik penggarapan suatu produk, kualitas kerja seseorang yang akhirnya

memiliki keahlian bahkan kemahiran dalam profesi tertentu.

Sedangkan Kadjim (2011:10) mengemukakan bahwa kerajinan

merupakan suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh

semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi, dan berdaya

maju yang luas dalam melakukan suatu karya.

Pendapat lain mengenai kerajinan juga diruaikan oleh Wiyadi, dkk

(1991:915), yaitu kerajinan adalah semua kegiatan dalam bidang industri atau

pembuatan barang sepenuhnya dikerjakan oleh sifat rajin, terampil, ulet serta

kreatif dalam pencapaiannya.


7

Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan tentang defenisi

kerajinan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerajinan adalah aktivitas

usaha manusia untuk menghasilkan karya atau produk barang-barang yang

dikerjakan dengan keterampilan tangan secara kreatif dan inovatif dengan ide

dan daya cipta yang baru sehingga menghasilkan barang atau produk kerajinan

yang indah dan mempunyai nilai seni.

Pendapat diatas dipertegas oleh Soeprapto (1985:16), bahwa kerajinan

merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang-barang bermutu

seni, maka dalam prosesnya dibuat dengan rasa keindahan dan dengan ide-ide

yang murni sehingga menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai

bentuk yang indah dan menarik.

2. Jenis-jenis seni kerajinan

Jenis-jenis seni kerajinan terbagi atas :

1. Seni kriya kerajinan kulit, ialah kerajinan yang menggunakan bahan baku

dari kulit yang sudah dimasak, kulit mentah, atau kulit sintesis. Contoh

kerajinan kulit adalah tas, dompet, wayang dan lain-lain.

Gambar 1.Kerajinan kulit


(sumber: file://karyakerajinkulit-GoogleSearch.htm)
8

2. Ukir kayu, ialah kerajinan yang menggunakan bahan baku dasarnya adalah

kayu. Pengerjaannya menggunakan tatah dan ukir. Contoh kerajinan yang

dihasilkan dari kayu adalah meja, kursi, tempat bunga, talam, dan

sebagainya. Kayu yang biasanya dikerjakan untuk kerajinan adalah kayu

jati, kayu mahoni, kayu nangka, kayu sono dan lain-lain.

Gambar 2.Kerajinan kayu


(sumber: file://karyakerajinkayu-GoogleSearch.htm)

3. Seni kerajinan anyaman, ialah seni kerajinan anyaman biasanya berbahan

baku rotan, bambu, pelapah pisang, daun aren, daun pandan, dan

sebagainya. Macam-macam hasil karya seni kerajinan anyaman adalah tas,

topi, keranjang dan sebagainya.

Gambar 3.Kerajinan anyaman


(sumber: file://karyakerajinanyamanGoogleSearch.htm)

4. Seni kerajinan batik, ialah seni menghias atau membuat pola hias diatas

kain dengan proses tehnik tulis atau teknik cetak. Contoh kerajinan batik

adalah baju batik, selendang batik, sarung batik, dan lain-lain.


9

Gambar 4.Kerajinan batik


(sumber: file://karyakerajinbatik-GoogleSearch.htm)

5. Seni kerajinan keramik, ialah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari

tanah liat yang melalui proses diantaranya pengolahan tanah menjadi siap

cetak, pembuatan atau pembentukan kerajinan, dan pembakaran. Contoh

kerajinan keramik adalah gerabah keramik, tempat bunga keramik, asbak

keramik, dan sebagainya.

Gambar 5. Kerajinan keramik


(sumber: file://karyakerajinkeramik-GoogleSearch.htm)

6. Seni kerajinan logam, ialah seni kerajinan yang menggunakan bahan dasar

logam seperti besi, perunggu, emas, perak. Cara pembuatannya biasanya

menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai bentuk yang diinginkan.
10

Contohnya kalung, cincin, hiasan acsesoris dari logam, pisau, keris dan

sebagainya (Margono. 2007 : 4-5).

Gambar 6. Kerajinan logam


(sumber: file://karyakerajinlogam-GoogleSearch.htm)

3. Kerajinan dari benang wol

Kerajinan tangan merupakan salah satu aktifitas seni yang termasuk

kedalam cabang seni rupa. Berbagai macam barang yang dihasilkan dari kerajinan

tangan merupakan sebuah karya seni yang tidak hanya indah namun juga memiliki

berbagai macam fungsi sehingga sering juga digolongkan kedalam seni rupa

terapan. Kegiatan kerajinan tangan ini banyak diajarkan disekolah sejak usia dini

sebagai salah satu kegiatan praktek. Kerajinan tangan atau nama lainnya seni

kriya dapat membentuk berbagai macam bentuk karya dalam bentuk dua dimensi

maupun karya tiga dimensi dengan banyak fungsi untuk manusia. Fungsi seni

kriya atau kerajinan tangan bagi manusia diantaranya hiasan, benda siap pakai,

benda mainan. Macam-macam kerajinan tangan dari kertas, kardus, koranbekas,

kayu, batu dan bahan alam yang dapat dijadikan kerajinan tangan.
11

Menurut Gustami (2007:93) bangsa Indonesia telah memiliki pengalaman

dan keahlian, antara lain keterampilan dalam bidang seni kriya, yang hasilnya

terdapat diberbagai daerah dengan ciri dan keunggulan masing-masing. Keahlian

dan keterampilan di bidang seni kriya itu terbukti memberikan manfaat positif

bagi kelangsungan hidup yang menekuninya, seturut perjalan panjang budaya

bangsa. Melalui bidang keahlian itu, seseorang dibimbing untuk mendapatkan

ilmu yang lebih luas, sebagai hasil pengembangan pengetahuan dan keterampilan

yang dimiliki.

Menurut Gustami (2007:303) kehadiran seni kriya terkait keperluan hidup

sehari-hari, khususnya sarana kebutuhan jasmani dan rohani. Hasilnya selalu

diperlukan masyarakat secara terus menerus, sehingga pembuatanya berlangsung

turun temurung dan menjadi tradisi. Sudah tentu disertai adanya penyempurnaan,

perubahan, dan perkembangan.Syarat yang harus ada dalam karya seni kriya

adalah ada tiga dimensional, nilai estetis, dan unsur perfeksionis dalam

menggarapnya. Secara garis besar fungsi seni kriya terbagi tiga golongan yaitu: 1.

Sebagai hiasan, 2. Sebagai benda terapan, 3. Sebagai mainan.

Benang wol merupakan salah satu jenis bahan yang dapat digunakan untuk

membuat kerajinan tangan terutama bagi wanita. Wol adalah bahan dasar

pembuatan benang wol, wol sendiri merupakan serat yang rambut hewan keluarga

caprinae, khususnya kambing dan domba. Benang wol memiliki karakteristik

yang khas dan berbeda-beda dengan benang lainnya seperti; menyerap cairan

disekitarnya, tidak terpengaruh terhadap cuaca, elastis, tahan terhadap debu dan

kotoran, tidak mudah kotor, mudah diwarnai, mudah dibersihkan.


12

benang wol menurut Alifika, seorang pakar kerajinan tangan dari benang

wol di Indonesia, kerajinan tangan adalah sebuah cara dalam mengapresiasikan

seni dengan menambah nilai guna pada suatu benda sehingga dapat lebih bernilai

jual dam dunia industri. Dari pengertian diatas perlu ditekankan bahwa seni

kerajinan tidak bias disamakan dengan seni-seni yang bersifat non industri seperti

seni tari, seni musik, atau seni lainnya yang hanya bersifat sebagai pencurahan

hati si pembuat seni. Karna kerajinan tangan adalah sebuah cara menambahkan

nilai guna pada suatu benda untuk memperoleh penghasilan dari benda ciptaannya

tersebut (Alifika, 2017).

Berikut macam-macam kerajinan tangan dari benang wol yaitu :

1. Ikat rambut

ikat rambut biasanya digunakan oleh anak-anak, remaja, dewasa hingga

orang tua. Aksesoris rambut selain memperindah rambut, aksesoris rambut

saat ini sepertinya juga sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi kaum

perempuan, teruatama untuk anak-anak. Para ibu yang memiliki anak

perempuan pun berlomba-lomba tak mau kalah dalam hal memilih aksesoris

terbaik untuk anak mereka agar terlihat lebih cantik dan menarik.

Gambar 7. Ikat rambut


(sumber: file://kerajinandaribenangwol- GoogleSearch.htm)
13

2. Boneka Beruang

Boneka adalah sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam,

terutamanya manusia atau hewan, serta toko-toko fiksi. Boneka bisa

dikatakan salah satu mainan yang paling tua, karena pada zaman Yunani,

Romawi ataupun Mesir kuno saja boneka sudah ada. Berikut adalah salah

satu contoh boneka yang terbuat dari benang wol.

Gambar 8. Boneka beruang


(sumber: file://kerajinandaribenangwol-GoogleSearch.htm)

3. Sepatu

Orang-orang yang banyak menggunakan sepatu, dari anak-anak

dewasa, orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak, kakek-nenek, sudah

menggunakan sepatu. Sepatu merupakan suatu jenis alas kaki yang

biasanya terdiri dari bagian kap (tutup), tali, sol, hak dan lidah. Penentuan

ukuran sepatu menggunakan brannock agar pas dan hasil sepatu tidak

terlalu kecil atau terlalu besar. Berikut adalah contoh hasil pembuatan

sepatu dari benang wol.


14

Gambar 9. Sepatu
(sumber: file://kerajinandaribenangwol-GoogleSearch.htm)

4. Syal

Biasanya syal digunakan ketika musim dingin. Meskipun Indonesia bukan

negara iklim salju, banyak yang menggunakan syal. Entah pagi hari atau

malam hari. Indonesia sendiri memiliki iklim tropis yang cukup sejuk dan

pastinya akan terasa dingin ketika malam hari. Berikut contoh syal dari

benang wol.

Gambar 10.Syal
(sumber: file://karyakerajindaribenangwol-GoogleSearch.htm)
15

4. Kriteria kualitas kerajinan taplak meja dari benang wol

Pengertian konsep kualitas telah diberikan oleh banyak pakar dengan

berbagai sudut pandang yang berbeda, sehingga menghasilkan definisi-definisi

yang berbeda pula. Goesth dan Davis yang dikutip Djiptono (2004:51),

mengemukakan bahwa kualitas diartikan “sebagai suatu kondisi dinamis

dimana yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan

lingkungan yang menenuhi atau melebihi harapan”.

Kemudian Triguno (1997: 76) juga mengungkapkan hal yang senada

dengan kualitas, yang dimaksud dengan kualitas adalah “suatu standar yang

harus dicapai oleh seseorang atau kelompok atau lembaga atau organisasi

mengenai kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil

kerja atau produk berupa barang dan jasa”.

Sekanjutnya menurut Kadir (2001: 19) menyatakan kualitas adalah

tujuan yang sulit dipahami, karena harapan para konsumen akan selalu

berubah. Setiap standar baru ditemukan, maka konsumen akan menuntut lebih

untuk mendapatkan standar lain yang lebh baru dan lebih baik. Dalam

pandangan ini kualitas, kualitas adalah proses dan bukan hasil (meningkatkan

kualitas kontinuitas.

Kriteria kualitas yaitu tingkatan baik buruknya suatu barang, atau bisa

diartikan juga sebagai tingkat atau taraf. Kerajinan taplak meja dari benang

wol yaitu (1)kreativitas, (2)keindahan bentuk, (3)kerapian (Margono,2007 :

63).
16

a. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai

kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-

unsur yang sudah ada sebelumnya.

b. Keindahan bentuk visual secara keseluruhan yang menyangkut proporsi

bentuk merupakan estetika yang dihasilkan oleh keseimbangan benda.

c. Kerapian merupakan sesuatu yang baik, teratur, bersih dan tertib.

B. Kerangka Pikir

Melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan pada kajian

pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat dijadikan sebagai

acuan konsep berfikir tentang “pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni

kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa”.Berdasarkan

skema yang telah digambarkan di bawah maka dapat diuraikan hubungan masing-

masing bagian antara satu dengan yang lain. Melihat konsep yang telah

disebutkan di atas maka skema kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:


17

Seni Kerajinan

Jenis Kerajinan Fungsi Kerajinan

Rajutan

Benang wol

Taplak Meja

Proses Pembuatan Kualitas Karya

Hasil Penelitian

Gambar 11 : Skema Kerangka Pikir


18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian

deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian

kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan,

fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan

menyuguhkan apa adanya.

Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan

data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati Sugiyono, (2003:11).

2. Lokasi penelitian

Berikut adalah lokasi penelitian akan dilakukan SMA Negeri 14 Gowa

yang berlokasi dijalan poros Malino Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.

U
Keterangan :
= RSUD Syek Yusuf
T = SMA Negeri 14 Gowa
B Gowa
= Jl. Poros Malino
Malino
= Jl. Poros Palangga
S
= Jl. Sultan Alauddin
U =Utara S= Selatan
B = Barat T= Timur
Gambar 12. Lokasi Penelitian
(Dokumentasi Herlina)

18
19

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah suatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun

lembaga (organisasi). Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai

kesimpulan hasil penelitian. Di dalam subjek inilah terdapat objek penelitian yaitu

pemanfaatan benang wol, sedangkan subjek penelitian ini adalah siswa kelas X

SMA Negeri 14 Gowa yang terdiri atas 27 siswa,11 laki-laki dan 16 perempuan.

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan dalam

penelitian oleh karena itu yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:

(Setyosari, 2010 :108).

1. Proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan

memanfaatkan benang wol.

2. Kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol.

2. Desain penelitian

Desain penelitian ini pada hakikatnya merupakan strategi mengaturan

penelitian dan dibuat sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan penelitian.

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik, maka desain penelitian disusun

secara terencana seperti dapat terlihat pada skema berikut ini.


20

Tehnik Pengumpulan Data


(Observasi, wawancara, tes praktik dan dokemntasi)

Proses pembuatan karya seni Kualitas karya siswa dalam


kerajinan dengan memanfaatkan pemanfaatan benang wol melalui
benang wol karya seni kerajinan

Penyajian data

Pengolahan dan analisis data

Deskripsi data

Kesimpulan

Gambar 13. Skema Desain Penelitian

D. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel di atas maka perlu dilakukan pendefenisian

operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu

kesalahan. Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan baik.

Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan

memanfaatkan benang wol dimaksudkan adalah langkah-langkah yang


21

dilakukan siswa mulai dari awal hingga akhir yang menghasilkan taplak

meja dari benang wol.

2. Kualitas karya siswa dalam pemanfaatan benang wol dimaksudkan adalah

mutu taplak meja dibuat dengan indikator penilaian yaitu; kreativitas,

keindahan bentuk, serta kerapian hasil kerja siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu ;

1. Observasi

Observasi merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat, menganalisis secara sistematis terhadap gejala/

fenomena/ objek yang akan diteliti. Pengamatan dilakukan dengan cara

observasi partisipan, dengan menggunakan alat bantu seperti alat tulis

menulis, dan sebagainya.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) wawancara adalah

tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk diminta keterangan atau

pendapatnya mengenai suatu hal. Wawancara atau interviu adalah suatu

bentuk komunikasi verbal yang bertujuan memperoleh informasi. Dalam


22

pelaksanaannya peneliti menggunakan metode wawancara teknik komunikasi

langsung yang berbentuk wawancara tidak berstruktur. Pelaksanaan tanya-

jawab dalam wawancara ini mengalir seperti dalam percakapan sehari-hari.

Wawancara tidak berstruktur ini biasanya berjalan lama dan sering kali

dilanjutkan pada kesempatan berikutnya. Wawancara yang digunakan dalam

penelitan kualitatif ada tiga cara yaitu:

a. Wawancara Tidak Terstruktur

Dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara bebas dan

leluasa tetapi tetap fokus pada masalah sehingga memperoleh suatu

informasi yang lebih kaya dan mendalam.

b. Wawancara Terstruktur

Menurut Moleong (1989:138) Wawancara terstruktur adalah

wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri dan pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh

informasi mengenai cara guru seni budaya menyampaikan materi seni rupa

khususnya seni kriya, pendapat siswa mengenai pembelajaran seni rupa

khususnya seni kriya, dan kerajinan-kerajinan apa saja yang sudah

dipraktikkan.

3. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata document, yang artinya barang-barang

tertulis. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data penelitian melalui atau

menggunakan dokumen-dokumen atau peninggalan yang relevan dengan

masalah penelitan. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan


23

peneliti untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan sekolah seperti,

data arsip Sekolah, pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dalam

pembelajaran, hasil karya siswa, dan catatan-catan pribadi siswa. Di dalam

melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis

seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,

catatan harian dan sebagainya.

Teknik dokumentasi diarahkan untuk mendapatkan sumber informasi

yang ada kaitanya dengan penelitian, berupa buku-buku dan foto mengenai

proses pembuatan kerajinan tangan dengan memanfaatkan benang wol dalam

berkarya kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

Hasil dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang melengkapi

atau mendukung data hasil wawancara dan pengamatan.

4. Tes Praktik

Tes praktik dilakukan dengan cara pembuatan taplak meja dari

benang wol sebagai berikut:

1. Penyedian alat dan bahan (benang wol, jarum, pipet dan gunting).

2. Proses pembuatan taplak meja dimulai dari mendesain karya kerajinan

yang akan dibuat, kemudian mempersiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan, melakukan proses pembuatan, dokumentasi, serta menilai

hasil karya kerja siswa.


24

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya penulis

mengolah data secara terpisah dengan teknik sebagai berikut :

1. Proses analisa ini dimulai dengan membaca, mempelajari, dan menelaah

seluruh data dari hasil observasi, tes praktik, wawancara dan dokumentasi

kemudian diperiksa kembali sehingga lengkap dan benar.

2. Kategorisasi data dan membuat rangkuman dari data yang dianggap

penting yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

3. Data tersebut di atas disusun menjadi bagian serta menyusun uraian-

uraian dengan struktur data yang diperoleh.

4. Pemeriksaan kebenaran data, kemudian diadakan penghalusan data dari

responden untuk kemudian diadakan penafsiran.

5. Kemudian hasil tes praktik peserta didik dinilai dengan instrumen

penilaian yang ada yaitu; kreativitas, keindahan bentuk, komposisi, serta

kerapian hasil kerja siswa.


25

Instrumen Penilaian

Hasil Penilaian
No. Indikator
Kemampuan Sangat Baik Cukup Kurang Sangat
Baik Kurang
1. Kreativitas

2. Keindahan bentuk

3. Kerapian

Hasil Penilaian
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data Hasil Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka akan diuraikan hasil penelitian

sebagai berikut :

1. Proses pembuatan karya seni kerajianan taplak meja dengan


menggunakan benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

Proses pembuatan kerajinan taplak meja dengan menggunakan benang

wol pada siswa kelas SMA Negeri 14 Gowa merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh para siswa dalam mewujudkan ide atau gagasan melalui bahan

yang telah disediakan sehingga menghasilkan suatu bentuk dan hasil karya

kerajinan taplak meja.

Adapun tahapan dalam proses pembuatan taplak meja yaitu :

a. Tahap pertama adalah tahap dalam mempersiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan dalam proses pembuatan kerajinan taplak meja, yaitu

jarum, gunting,benang wol dan pipet.

1) Jarum, digunakan sebagai alat bantu untuk memasukkan benang wol

ke dalam pipet yang sudah dipotong-potong sebelum merajut atau

membuat taplak meja dari benang wol.

26
27

Gambar 14: Jarum


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

2) Gunting, digunakan untuk memotong pipet yang dikan digunakan dalam

proses pembuatan kerajinan taplak meja dengan ukuran, kurang lebih 2

atau 3 cm.

Gambar 15: Gunting


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

3) Benang wol, digunakan untuk menyambungkan pipet yang telah dipotong-

potong agar membentuk sebuah taplak dalam proses pembuatan taplak

meja.
28

Gambar 16: Benang wol


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

4) Pipet, digunakan sebagai bahan dasar dalam membuat taplak meja, pipet

yang digunakan adalah pipet yang berwarna bening agar warna benang

wol terlihat dengan jelas dan lebih indah.

Gambar 17: Pipet


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

b. Tahap kedua yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang.


29

Gambar 18: Pembagian kelompok


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

c. Tahap ketiga yaitu siswa menentukan model taplak meja yang akan dibuat

kemudian membuat desainnya sesuai dengan model yang telah ditentukan

sebelumnya.

Gambar 19: Menetukan model


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)
30

Gambar 20: Siswa mendesain


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

d. Tahap keempat yaitu memotong pipet secara sejajar dengan ukuran kurang

lebih 2 atau 3cm yang akan digunakan sebelum memasukkan benang wol

kedalam pipet.

Gambar 21: Pemotongan pipet


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

e. Tahap kelima yaitu mengguting/memotong benang wol dengan ukuran

kurang lebih 1 m agar benang tidak kusut saat digunakan sebelum benang
31

wol dimasukkan ke dalam jarum untuk menyambungkan pipet yang telah

dipotong-potong sebelumnya.

Gambar 22: Pemotongan benang wol


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

f. Tahap keenam yaitu setelah jarum dan benang wol terpasang, maka ambil 3

buah sedotan dan masukkan jarum tersebut ke dalam pipet kemudian

masukkan lagi dua pipet dorong sampai ujung benang, hingga membentuk

segitiga dari pipet tersebut.

Gambar 23: Proses pembuatan segitiga


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)
32

g. Tahap ketujuh yaitu masukkan jarum ke dalam pipet yang telah berbentuk

segitiga, kemudian masukkan lagi dua pipet kemudian dorong ke dalam

hingga membentuk segi selanjutnya.

Gambar 24: Proses pembuatan segienam


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

h. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang sama

dengan membuat segitiga selanjutnya.

Gambar 25: Proses pembuatan segienam


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)
33

i. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang

sama dengan membuat segitiga selanjutnya.

Gambar 26: Proses pembuatan segienam


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

j. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang

sama dengan membuat segitiga selanjutnya.

Gambar 27: Proses pembuatan segienam


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)
34

k. Tahap selanjutnya setelah proses diatas maka lakukan lagi proses yang

sama dengan membuat segitiga selanjutnya hingga membentuk segienam.

Gambar 28: Proses pembuatan segienam


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)

l. Tahap kedelapan setelah berbentuk segi enam lakukan lagi langkah diatas

dan nantinya sambungan dari segi enam tersebut akan membentuk

lingkaran besar lagi. Tiap segi enam dapat menggunakan satu warna yang

akan mempercantik taplak meja yang dibuat.

Gambar 29: Proses pembuatan segienam besar


(Dokumentasi Herlina, 20 Oktober 2017)
35

m. Tahap kedelepan yaitu tahap akhir, pada tahap akhir ini siswa harus

memperhatikan kerapiannya agar hasil karyanya terlihat indah dan menarik.

Gambar 30: Hasil karya siswa


(Dokumentasi Herlina 27 Oktober 2017)

2. Kualitas karya yang dihasilkan dalam pembutan karya seni kerajinan


taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa

Kualitas karya yaitu suatu standar atau yang harus dicapai oleh seseorang,

kelompok lembaga atau organisasi mengenai kualitaas cara kerja, proses dan hasil

kerja dan produk yang berupa barang atau jasa. Kualitas atau mutu adalah tingkat

baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu. Berikut adalah kriteria dari kualitas

karya dalam proses pembuatan taplak meja.

a. Kreativitas

Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang

baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai
36

kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur

yang sudah ada sebelumnya. Kriteria yang digunakan dalam penilaian karya

siswa adalah: (5) Skor antara 80 – 100 = Kategori Sangat Baik, (4) Skor

antara 70 – 79 = Kategori Baik, (3) Skor antara 60 – 69 = Kategori Cukup, (2)

Skor antara 50 – 59 = Kategori Kurang, dan (1) Skor antara 40 – 49 =

Kategori Sangat Kurang.

PENILAI
KARYA SISWA NAMA N
KELOMPOK
54 3 2 1

KELOMPOK 1

1. Sartika Dewi 

2. Rismayani 

3. Fatimah 

4. Nur Qalbi 

5. Nur Atika 

6. Muh.Aswan 


7. fahreza

ELOMPOK 2 5 4 3 2 1

1. Kartika 

2. Nirwana 


3. Nur Inayah

4. Nur Insani
37

5. Muh. Farhan 

6. Ridwan

5 4 3 2 1
KELOMPOK 3

1. Cintami Ayu

2. Nur Afni

3. Naurah 

4. Muh. Farhri 

5. Firmansyah 

6. Muh. Qadri 

7. Lukman 

KELOMPOK 4 5 4 3 2 1

1. Riskayanti 
2. Putri Reski 
3. Nurul islami 
4. Aisyah 
5. Muh. Fathan

6. Aldi Safar

7. Facruddin

38

b. Keindahan bentuk

Keindahan bentuk visual secara keseluruhan yang menyangkut proporsi

bentuk merupakan estetika yang dihasilkan oleh keseimbangan benda.

Kriteria yang digunakan dalam penilaian karya siswa adalah: (5) Skor antara

80 – 100 = Kategori Sangat Baik, (4) Skor antara 70 – 79 = Kategori Baik,

(3) Skor antara 60 – 69 = Kategori Cukup, (2) Skor antara 50 – 59 =

Kategori Kurang, dan (1) Skor antara 40 – 49 = Kategori Sangat Kurang

PENILAIN
KARYA SISWA NAMA
KELOMPOK 5 4 3 2 1

KELOMPOK 1

1. Sartika Dewi
2. Rismayani 
3. Fatimah 
4. Nur Qalbi

5. Nur Atika
6. Muh.Aswan 

6. Fahreza 

KELOMPOK 2 5 4 3 2 1
1. Kartika 
2. Nirwana 
3. Nur Inayah 

4. Nur Insani 
39

5. Muh. Farhan 

6. Ridwan 

5 4 3 2 1
KELOMPOK3
1. Cintami Ayu 

2. Nur Afni 

3. Naurah 


4. Muh. Farhri

5. Firmansyah

6. Muh. Qadri

7. Lukman

KELOMPOK 4 5 4 3 2 1

1. Riskayanti 

2. Putri Reski 

3. Nurul islami 

4. Aisyah 

5. Muh. Fathan 

6. Aldi Safar 

7. Facruddin 

Keterangan: 5. Sangat baik

4. Baik

3. Cukup
40

2. Kurang

1. Sangat kurang

c. Kerapian

Kerapian yang dimaksud meliputi proses kerja atau hasil karya siswa pada

tahap finishing (tahap akhir).

PENILAIN
KARYA SISWA NAMA
KELOMPOK 5 4 3 2 1

KELOMPOK 1
1. Sartika Dewi

2. Rismayani

3. Fatimah

4. Nur Qalbi

5. Nur Atika 
6. Muh.Aswan 

6. Fahreza

KELOMPOK 2 5 4 3 2 1

1. Kartika 
2. Nirwana 
3. Nur Inayah 
4. Nur Insani 
5. Muh. Farhan

41

6. Ridwan 

54 3 2 1
KELOMPOK 3
1. Cintami Ayu 

2. Nur Afni 

3. Naurah 

4. Muh. Farhri 

5. Firmansyah 
6. Muh. Qadri 
7. Lukman 

54 3 2 1
KELOMPOK 4
1. Riskayanti 
2. Putri Reski 
3. Nurul islami 
4. Aisyah 
5. Muh. Fathan

6. Aldi Safar

7. Facruddin

Keterangan: 5. Sangat baik

4. Baik

3. Cukup
42

2. Kurang

1. Sangat kurang

B. Pembahasan

Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan hasil kegiatan

penelitian sesuai dengan analisa data yakni tentang proses pembuatan seni

kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

Alat dan bahan yang sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses

pembuatan seni taplak meja yaitu:

1. Gunting: digunakan untuk memotong-motong pipet, tujuan dari gunting

agar pemotongan pipet sama rata.

2. Jarum: digunakan untuk memasukkan benang woll ke dalam pipet yang

bertujuan untuk mempermudah benang wol masuk kedalam pipet.

3. Pipet: digunakan untuk bahan dasar pada taplak meja yang bertujuan untuk

membentukan dari taplak meja.

4. Benang wol: digunakan untuk menyambungkan benang woll ke dalam

pipet.

1. Proses pembuatan karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas
X SMA Negeri 14 Gowa.

Ditahap ini siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa telah memasuki tahap

pengerjaan atau proses pemanfaatan benang wol sebagai karya seni kerajinan

taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Benang wol
43

yang digunakan sebagai media. Pada tahap ini Siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok, menyediakan alat dan bahan, menentukan model taplak meja yang

akan dibuat, memotong pipet kurang lebih panjangnya 1 atau 2 cm. memotong

benang wol dengan ukuran ± 1 m, lalu masukkan benang wol ke dalam jarum

seperti ingin menjahit. Setelah jarum dan benang wol terpasang, ambil 3 buah

sedotan dan masukan jarum tersebut ke dalam lubang sedotan dorong sampai

ujung benang. Hingga membentuk segitiga dari sedotan tersebut. Masukan

jarum kedalam sedotan yang pertama, kemudian masukan dua sedotan lagi

menggunakan jarum ditempat keluarnya benang dari sedotan yang pertama

tadi, lakukan terus langkah di atas sampai sedotan-sedotan tersebut membuat

segi enam hingga selesai.

2. Kualitas karya yang dihasilkan dalam pembuatan karya seni


kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa

Pemahaman estetika seni rupa dalam bentuk pelaksanaanya merupakan

apresiasi seni. Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan

penghayatan dalam menghadapi dan menghargai karya seni. Kerumitan yang

dialami siswa dalam proeses pembuatan karya seni taplak meja pada siswa

kelas X SMA Negeri 14 Gowa, yaitu siswa selalu memperhatikan kualitas

karya yang dibuat, seperti kreativitas, bentuk karya dankerapian karya siswa.

Dalam prosespembuatan taplak meja dari benang wol telah melakukan

proses pembuatan dengan baik mulai dari persediaan alat dan bahan yang

digunakan serta mengikuti langkah-langkah yang telah ditentukan. Dalam


44

proses pembuatan taplak meja dari benang wol menghasilkan suatu karya yang

dapat dinilai sesuai dengan kriteria penilaian seperti:

a. Kreativitas, pada hasil karya yang telah dibuat memiliki nilai rata-rata

yang cukup karna pada karya tersebut memiliki unsur yang berbeda-beda,

dapat dilihat pada karya pertama memiliki kreativitas yang tidak teratur

atau proses pembuatan yang sederhana, selanjutnya pada gambar kedua

memiliki kreativitas sisi yang unik, pada gambar ketiga memiliki

kreativitas model yang sederhana dan pada gambar keempat memiliki

kreativitas yang baik.

b. Keindahan bentuk, pada hasil karya yang telah dibuat memiliki nilai rata-

rata yang cukup baik karena pada karya tersebut memiliki unsur yang

berbeda-beda, dapat dilihat pada hasil karya pertama memiliki proporsi

bentuk yang tidak teratur serta perpaduan warna yang memiliki nilai yang

cukup/sederhana karena pada karya tersebut tidak memiliki nilai tingkat

kerumitan dari segi model, perpaduan warna, pola serta bentuk yang

dihasilkan. Selanjutnya pada hasil karya kedua memiliki proporsi bentuk

yang unik serta perpaduan warna yang unik pula karena pada karya

tersebut memiliki nilai tingkat kerumitan pada perpaduan warna, model,

bentuk dan pola. Pada hasil karya ketiga memiliki proporsi bentuk yang

sederhana karena pada karya tersebut tidak memiliki tingkat kerumitan

dari segi perpaduan warna, model, pola dan bentuk. Selanjutnya pada hasil

karya keempat memiliki proporsi bentuk yang baik serta perpaduan warna
45

yang baik pula karena pada karya tersebut memiliki nilai tingkat kerumitan

pada perpaduan warna, pola, bentuk dan model pada karya tersebut.

c. Kerapian, pada hasil karya yang telah dibuat memiliki nilai rata-rata yang

cukup baik karena pada karya tersebut memiliki unsur yang berbeda-beda,

dapat dilihat pada karya pertama memiliki nilai tingkat kerapian yang

cukup/sederahana karena pada karya tersebut dinilai dari tata cara

penempatan model atau tehnik pembuatan yang masih perlu diperbaiki.

Pada hasil karya kedua memiliki nilai tingkat kerapian yang baik karena

pada karya tersebut dinilai dari penempatan model serta pada tehnik

pembuatan sudah memiliki nilai yang baik/rapi. Selanjutnya pada hasil

karya ketiga memiliki nilai tingkat kerapian yang baik karena pada karya

tersebut dinilai dari penempatan model serta pada tehnik pembuatan sudah

memiliki nilai yang baik/rapi. Dan hasil karya keempat memiliki nilai

tingkat kerapian yang baik karena pada karya tersebut dinilai dari

penempatan model serta pada tehnik pembuatan sudah memiliki nilai yang

baik/rapi.
46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berjudul

“pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan taplak meja pada

siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa” maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Proses pembuatan pemanfaatan benang wol dalam berkarya seni kerajinan

taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa pertama-tama

mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses

pembuatan kerajinan taplak meja, yaitu benang wol, pipet, gunting, dan

jarum. Tahap kedua yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,

setiap kelompok terdiri dari 6 sampai 7 orang dengan jumlah siswa

sebanyak 27 orang. Tahap ketiga yaitu siswa menentukan model taplak

meja yang akan dibuat kemudian membuat desainnya sesuai dengan model

yang telah ditentukan sebelumnya. Tahap keempat yaitu memotong pipet

secara sejajar dengan ukuran kurang lebih 2 atau 3 cm yang akan

digunakan sebelum memasukkan benang wol ke dalam pipet. Tahap

kelima yaitu menggunting/memotong benang wol dengan ukuran, kurang

lebih 1 m agar benang tidak kusut saat digunakan sebelum benang wol

dimasukkan ke dalam jarum untuk menyambungkan pipet yant telah

dipotong-potong sebelumnya. Tahap keenam, setelah jarum dan benang

wol terpasang, maka ambil 3 buah sedotan lagi dan masukkan jarum

tersebut ke dalam pipet kemudian dorong sampai ujung benang. Hingga

46
47

membentuk segitiga dari pipet tersebut. Tahap ketujuh masukkan jarum ke

dalam pipet yang pertama, kemudian masukkan lagi dua pipet kemudian

dorong ke dalam hingga membentuk segitiga atau segienam hingga

seterusnya hingga tahap kedelepan yaitu tahap akhir, pada tahap akhir ini

siswa harus memperhatikan kerapiannya agar hasil karyanya terlihat indah

dan menarik.

2. Kualitas pembuatan karya seni kerajinan taplak meja dengan teknik

menyulam dari benang wol pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

Dituntut pemahaman konsep dan prosedur dalam berkarya, menciptakan

karya seni terutama dalam hal pembutan karya seni kerajinan taplak meja

memerlukan keterampilan, ketekunan dan ketelitian, proses pemanfaatan

benang wol dalam pembuatan seni taplak meja adalah salah satu cara

untuk menghasilkan karya saeni yang memiliki nilai seni tersendiri yang

dihasilkan oleh siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa.

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan diatas tentang pemanfaatan benang wol

dalam berkarya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14

Gowa, maka dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Agar mempertahankan dan melestarikan proses pemanfaatan benang wol

sebagai karya seni kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA

Negeri 14 Gowa.
48

2. Pemanfaatan benang wol sebagai media berkarya seni, khususnya dalam

pembuatan kerajinan taplak meja kepada semua unsur yang terkait

khususnya bagi generasi muda, serta dapat mempelajarinya dan

mengetahui proses pembuatan taplak meja dengan teknik menyulam itu

sendiri.

3. Agar hasil proses pembuatan karya seni kerajianan taplak meja dengan

teknik menyulam dari benang wol dapat ditingkatkan dengan membuat

jenis-jenis karya yang lebih kreatif, sehingga lebih berkembang.

4. Setelah meneliti tentang pemanfaatan benang wol sebagai karya seni

kerajinan taplak meja pada siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa, maka

patut dapat mendapatkan perhatikan lebih dari mereka yang merasa ingin

mengkaji kembali lebih mendalam tentang manfaat dari benang wol.


49

DAFTAR PUSTAKA

Gustami, SP. 2007. Butir-Butir Mutiara Estetika Timur Ide Dasar Penciptaan
Seni kriya Indonesia. Yokyakarta: Prasista.

Margono.2007. Pendidikan Keterampilan SMP Kelas VII. Bogor: Yudistira.

Moleong, Lexy, J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Rohidi, Tjetjep Rohendi 2011. s Penelitian. Semarang: Cipta Prima Nusantara


Semarang.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta:


Kencana.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung:


CV.Alfabeta.

T.Agustien Prabarini R, Sugianto, dkk. 2014. Seni Budaya untuk SMK/MAK Kelas
X. Jakarta: Erlangga.

Wahid A. Kahar&Yunus Pangeran Paita. 2014. Apresiasi Seni.Makassar: Prince


Publishing.

http://digilib.uin-suka.ac.id. Gazalba, Sidi. 2010. Skripsi ‘Seni Sebagai Media


Dakwah Dalam Persepsi Sanggar NUUN UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta’. Diakses tanggal 28 Juni 2017

http://endangermanto.com. Macam-macam Kerajinan Tangan Dari Benang Wol


Gambar. Alifikah 2017.Online File. Diakses 15 September 2017

http://Macam-Macam Kerajinan Tangan Dari Benang Wol.Htm. Agil Antono.


2018. Online File. Diakses tanggal 05 Januari 2018

http://Lilamust.blogspot.co.id. Kadjim. (2011:10). Pengertian Kerajinan Menurut


Para Ahli. Diakses tanggal 15 Januari 2018.

http://Pengertian Kualitas. Karya Tulis Ilmiah.com. Kadir.2001:19. Online file.


Diakses tanggal 10 Desember 2017.

http:// Pengertian Kerajinan. Kusnadi. 1986:11. Online file. Diakses pada tanggal
30 September 2017.

49
50

http//karya ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/. Rasjoyo. 1993.


‘Studi tentang Kerajinan di Central Of Bronzez milik H. Istono’. Skripsi
Basuki Rahmat. Universitas Negeri Malang. Diakses tanggal 27 juli 2017.

http://Pengertian Kerajinan. Soeprapto (1985:16) Online file. Diakses tanggal 23


Desember 2017.

http://adesuherman.blogspot.co.id. kualitas pelayanan publik.htm?m=1.Tjiptono.


2004:51. Online file. Diakses tanggal 10 Desember 2017.

http://Pengertian Kualitas. Karya Tulis Ilmiah.com. Triguno. 1997:76. Online file.


Diakses tanggal 10 Desember 2017.

http://Pengertian Kerajinan menurut para ahli definisi tenuntoso.com. Wiyadi.


1991. online file. htm. Diakses tanggal 23 Desember 2017.

http/:/Cara Membuat Taplak Meja Dari Benang Wol Dan Sedotan.html. Yenjen.
2016. Online file. Diakses tanggal 15 Juni 2017.
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Format observasi

LAMPIRAN 2 : Format wawancara

LAMPIRAN 3 : RPP dan Silabus

LAMPIRAN 4 : Dokumentasi Penelitian

LAMPIRAN 5 : Persuratan

xii
Lampiran 1

Lampiran 1 : Format observasi

No Observasi Deskripsi data


1. Alat dan bahan apa yang Alat yang digunakan untuk membuat taplak
digunakan dalam meja adalah jarum, gunting, sedangkan bahan
pemanfaatan benang wol yang digunakan adalah benang wol, pipet
dalam berkarya seni
kerajinan taplak meja pada
siswa kelas X SMA Negeri
14 Gowa
2. Proses Pemanfaatan Bubur Pemanfaatan Bubur Kertas dalam Pembuatan
Kertas dalam Pembuatan Seni Kerajinan Taplak Meja Pada Siswa Kelas
Seni Kerajinan Taplak Meja X SMA Negeri 14 Gowa adalah Setelah
Pada Siswa Kelas X SMA menyediakan alat seperti jarum dan gunting bahan
Negeri 14 Gowa berupa benang woll dan pipet. Potong sedotan
kurang lebih panjangnya 1 atau 2 cm agar
memudahkan dalam mengkerasikan bentuk
taplak meja, masukkan benang wol kedalam
jarum dan benang wol terpasang, ambil 3 buah
sedotan dan masukkan jarum tersebut kedalam
lubang sedotan dorong sampai ujung benang.
Setelah itu membuat segitiga dari sedotan
tersebut.masukkan jarum kedalam sedotan yang
pertama, kemudian masukkan dua sedotan lagi
mengunakan jarum ditempat keluarnya benang
dari sedotan yang pertama tadi, lakukan terus
langkah diatas sampai sedotan-sedotan tersebut
membuat segi enam. Setelah segi enam
terbentuk, lakukan langkah terus diatas dan
nantinya sambung dari segi enam tersebut akan
membentuk lingkaran yang lebih besar lagi.
Tiap segi enam dapat menggunakan satu warna
atau lebih tergantung kreasi.
Lampiran 2

Format wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dalam

penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Benang wol Dalam Berkarya Seni Kerajinan

Taplak Meja Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Gowa”. Wawancara dilakukan

oleh peneliti pada siswa kelas X

Adapun proses pertanyaan dalam format wawancara yang akan diajukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan taplak meja?

2. Alat dan bahan apa yang akan digunakan?

3. Bagimana Kualitas karya yang dihasilkan ?


DOKUMENTASI

Dokumentasi siswa saat memotong dan memasukkan benang wol kedalam jarum

Dokumentasi siswa saat proses pembuatan segitiga


Dokumentasi siswa saat proses pembuatan segienam

Dokumentasi siswa saat proses pembuatan segitienam sampai membentuk segienam yang besar
HASIL KARYA SISWA
Dokumentasi hasil kerja karya siswa pada saat perpaduan warna

Dokumentasi hasil kerja karya siswa pada saat finishing


RIWAYAT HIDUP

HERLINA, lahir di Bontociniayo pada tanggal 09 September

1991, penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara yang

merupakan buah kasih sayang dari pasangan Ayahanda

Hasanuddin dan Ibunda Daeng Baji. Penulis menamatkan

pendidikan di SDI Gallang Kabupaten Gowa tahun 2004, pada

tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2

Takalar dan tamat pada tahun 2007, melanjutkan pendidikan di

SMK Negeri 3 takalar tamat pada tahun 2010. Di tahun 2012 melanjutkan pendidikan di

Universitas Muhamaddiyah Makassar pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Selama

menjadi mahasiswa di Universitas Muhamaddyah Makassar, penulis perna mengikuti dalam

berbagai pameran didalam dan di Luar kampus, Berkat lindungan Allah SWT, dan iringan

Do’a kedua orang tua serta saudaraku, juga berkat bimbingan para dosen dan support dari

teman-teman seperjuangan, dan teman-teman di solideritas yang selalu memberikan motifasi,

sehingga dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi berhasil menyusun skripsi yang

berjudul: “Pemanfaatan Benang wol dalam Berkarya Seni Kerajinan Taplak Meja pada

Siswa Kelas X SMA Negeri 14 Gowa”.

Anda mungkin juga menyukai