0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum teori kekuasaan Machiavelli dimana penguasa berhak menghalalkan segala cara untuk mempertahankan atau merebut kekuasaan termasuk kekerasan dan memisahkan nilai moral dari unsur kenegaraan. Akan tetapi, saya tidak setuju dengan pandangan ini karena kekuasaan seharusnya didasarkan pada kepercayaan rakyat bukan ancaman kekerasan.
Dokumen tersebut merangkum teori kekuasaan Machiavelli dimana penguasa berhak menghalalkan segala cara untuk mempertahankan atau merebut kekuasaan termasuk kekerasan dan memisahkan nilai moral dari unsur kenegaraan. Akan tetapi, saya tidak setuju dengan pandangan ini karena kekuasaan seharusnya didasarkan pada kepercayaan rakyat bukan ancaman kekerasan.
Dokumen tersebut merangkum teori kekuasaan Machiavelli dimana penguasa berhak menghalalkan segala cara untuk mempertahankan atau merebut kekuasaan termasuk kekerasan dan memisahkan nilai moral dari unsur kenegaraan. Akan tetapi, saya tidak setuju dengan pandangan ini karena kekuasaan seharusnya didasarkan pada kepercayaan rakyat bukan ancaman kekerasan.
Nicollo Machiavelli menyatakan bahwa seharusnya sosok penguasa tidak menjadi
seorang yang mulia dan tidak bersikap baik. Karena menurutnya hal tersebut akan menjadikan seorang penguasa terlihat lemah dan hina, dan bila demikian maka wibawanya akan jatuh dihadapan rakyat dan akan menumbuhkan rasa pemberontakan dari rakyatnya karena menganggap sang raja tidak tegas dan berani. Sedangkan dengan kekerasan, akan menstabilkan peraturan dan menghindarkan kekacauan. Mengenai keinginan rakyat, Machiavelli mengatakan agar pangeran untuk tidak selalu berpedoman pada hal tersebut, karena keinginan mereka selalu berubah-ubah, maka dari itu harus selalu berpedoman pada kekuatannya, karena bila ia konsisten pada kekuatannya, maka kekuasaannya akan bertahan. Mengenai pernyataannya ini, Machiavelli menyadari bahwa hal ini memang terdengar tidak baik. Tapi pada kenyataannya, menurutnya, manusia itu tidak baik. Mereka selalu melakukan hal-hal yang buruk, ingkar janji, tamak kekuasaan, pembohong, munafik, dan lain sebagainya. Bahkan ia menggambarkan bahwa menusia-manusia itu tidak akan terlalu marah bila ayahnya terbunuh, namun bila mereka kehilangan harta atau warisannya, mereka akan benar-benar marah. Machiavelli menekankan bahwa kekuasaan dapat diraih dengan menghalalkan segala cara. Untuk mempertahankan kekuasaan di tengah persaingan perebutan kekuasaan, segala cara bisa digunakan sekalipun perlu untuk memisahkan unsur keagamaan dan moralitas dari unsur-unsur kenegaraan, asal sesuai dengan tujuan dan maksud penguasa. Bahkan bila hal itu mengharuskan kekejaman dan kekerasan. Namun meski begitu, ia tidak mengingkari moral dan agama secara keseluruhan. Ia hanya menganggap bahwa moral dan agama tidak terlalu memberikan efek positif dalam hal kekuasaan dan pemerintahan. kecuali jika memang keduanya bisa memberikan manfaat dalam maksud dan tujuan kekuasaan, barulah keduanya bisa digunakan. TANGGAPAN Dari teori di atas yaitu teori kekuasaan menurut Machiavelli, bahwa dalam upaya mempertahankan ataupun merebut suatu kekuasaan, penguasa berhak menghalalkan segala cara termasuk menggunakan cara yang kejam maupun menggunakan kekerasan. Bahkan dalam mempertahankan kekuasaan, nilai-nilai keagaman dan moralitas adalah hal yang harus dipisahkan dari unsur-unsur kenegaraan apabila memang sesuai dengan tujuannya. Oleh karena itu, saya tidak setuju dengan teori ini, karena menurut saya untuk mempertahankan kekuasaan tidak perlu sampai melakukan kekerasan yang akan melanggar hak asasi setiap manusia tanpa alasan yang nyata. Karena manusia merupakan makhluk yang beradab dan memiliki keadilan yang setara di mata Tuhan, yang seharusnya juga diperlakukan secara adil merata tanpa melihat kekuasaan yang dimilikinya. Selain itu, menurut saya sebuah kekuasaan yang berdasarkan kekejaman dan kelicikan dengan sendirinya akan rapuh, karena kekuatan yang dimiliki hanyalah berasal dari dalam pemerintahannya saja sedangkan kekuatan yang berada di luar (kepercayaan rakyat) bukanlah hal yang tidak mungkin untuk bisa menghancurkan kekuasaannya serta kekuasaannya tidak akan pernah stabil. Jika seorang penguasa lengah begitu saja, maka kekuasaannya akan mudah jatuh. Maka dari itu, seorang penguasa harusnya berperilaku baik kepada rakyat tanpa adanya kekejaman dan tindakan sewenang-wenang, karena kepercayaan dari masyarakat terhadap seorang penguasa sangatlah penting dalam mempertahankan suatu kekuasaan. Dengan adanya kepercayaan dari para rakyat kepada penguasa, dan juga perlu adanya tanggungjawab dari penguasa terhadap upaya perwujudan harapan dari para masyarakat, walau tidak sepenuhnya keinginan para rakyat dapat dipenuhi seluruhnya, maka suatu kekuasaan akan dengan sendirinya mendapat kekuatan dan kepercayaan dari para rakyat, serta kekuasaan itupun pasti akan stabil.