Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR KERJA

1    Alat dan Bahan


 Termometer
 Meteran
 pH meter
 Higrometer Sling
 Sair limit, tatah dan ember
 Toples/botol jam
 Tali rapia dan patok
 Larutan formalin
 Aquades
 Alkohol 70%

2    Langkah Kerja


EKOSISTEM LAUT

1. Bagi wilayah pantai menjadi tiga ke arah membujur dari mulai batas tebing sampai
bibir pantai.
2. Tempatkan patok dan tali sebagai garis batas pengamatan untuk masing-masing
wilayah di sepanjang garis pantai. Wilayah yang terdekat bibir pantai disebut wilayah
I, wilayah tengah sebagai wilayah II, dan wilayah menuju tebing/daratan sebagai
wilayah III.
3. Pengamatan dilakukan berdasarkan pembagian kelompok menjadi ekosistem darat
dan ekosistem perairan untuk setiap wilayah. Pengamatan dilakukan di waktu siang
(Pkl. 11 s.d 13.00)
4. Pengamatan dilakukan di setiap air tergenang
5. Pengamatan dilakukan pada suhu (berdasarkan 3 tahap kedalaman; dasar,
tengah(permukaan), kedalaman, Ph serta kadar garam.
6. Catat jenis-jensis vegetasi hewan yang hidup dalam satu bentukan kolam
7. Perkirakan jumlah untuk masing-masing jenis M.H yang ditemukan dalam 3 kriteria
banyak (+++), sedang (++), sedikit (+)
8. Ambil sampel vegetasi/hewan yang diperlukan
CONTOH HASIL PENGAMATAN EKOSISTEM PANTAI

         ZONA I Abiotik


         Suhu    :  Dasar             : 30º C
                         Tengah          : 31º C
                         Permukaan    : 32º  C
         Kedalaman       : 40 Cm
         pH                    : 7,9 (basa)
         Bentuk kolam   : Karang 
         Biotik
         Autotrof           :  Sponge (++), alga merah/Rhiodopyta (Palma Tumuhan Karang
(++), Ria, Euchema (+++) spinosum, chondrus (+++) crispus, Gracilaria, Bossiella),
alga hijau/ Choloropyta (++).

         Heterototrof     : 


                                      Invertebrata :
                                      Udang (kelas crustacea, ++), Bintang Ular (+++) Ophiopholis
acul leata), landak laut (+++) (Strongilocetrotus), kepiting (++) (cancer pogurus),
                                      Siput (kelas gastropoda), anemon laut (+++) (kelas anthozoa,
Filum porifera)
                                      Vertebrata : 
                                      Ikan-ikan kecil

         ZONA II Abiotik


         Suhu    :  Dasar             : 30º C                         Tengah          : 30º C
                         Permukaan    : 30º  C
         Kedalaman       : 45 Cm
         pH                    : basa
         Bentuk kolam   : Pasir 
         Biotik               : Alga keemasan/Chrysophyta (+++)
         Autotrof           :  Alga hijau/Chlorophyta (+++), tumbuhan tingkat tinggi
         Heterototrof     : 
                                     Invertebrata :
                                      Teripang (+) (Holothuroidea), siput (++) (kls gastropoda),bulu
babi (+), gurita (+) (Tels Crphalopoda),
                                      Vertebrata : 
                                      Ikan-ikan kecil (++)

ZONA III Abioti


         Suhu    :  Dasar             : 31º C                         Tengah          : 31º C
                         Permukaan    : 31º  C
         Kedalaman       : 15 Cm
         pH                    : 10,8 (basa)
         Bentuk kolam   : Karang 
         Biotik               :
         Autotrof           :  Alga hijau(++) /Chlorophyta
         Heterototrof     : 
                                      Invertebrata :
                                      Siput (kls gastropoda) (++), Kepiting (Cancer pagurus) (+++)
DARATAN
ZONA I Abiotik
         Suhu                 : 31º C  
         Kelembapan     : 82 %
         Arah angin       : laut ke darat  
         Jenis daratan    : Karang   
         Biotik               :
         Autotrof           :  -
         Heterototrof     : 
                                      Invertebrata :
                                      Siput (+++) ( Kls Gastropoda)
ZONA II Abiotik
         Suhu                 : 31º C  
         Kelembapan     : 82 %
         Arah angin       : laut ke darat 
         Jenis daratan    : Karang  
         Biotik               :
         Autotrof           : 
         Heterototrof     : 
                                      Invertebrata :
                                      Siput ( Kls Gastropoda) (+++), Kepiting (Cancer Pagurus) (+
+)
ZONA III Abiotik
         Suhu                 : 29º C  
         Kelembapan     : 82 %
         Jenis daratan    : Karang  
         Biotik               :
-          Siput (Kelasgastropoda (+++)
-          Kelomang (filum arthropoda) (+++)
-          Kepiting (cancer pagurus) (++)

EKOSISTEM DARAT

A.  Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan

B.  Alat dan Bahan


1.   Alat tulis.
2.   Loup
3.   Barometer
4.   Lingkungan sekitar
A.  Cara Kerja Umum
1. Pengamatan dilakukan setiap jarak 3 m dimulai dari titik awal
2. Lakukan pengukuran terhadap suhu, kelembapan, arah mata angin, dan jenis daratan
3. Catat jenis-jenis vegetasi/hewan yang hidup di wilayah tersebut
4. Perkirakan jumlah untuk masing-masing M.H yang ditemukan dalam 3 kriteria,
banyak (+++), sedang (++) dan  sedikit (+)
5. Ambil sampel vegetasi/hewan yang diperlukan (hanya untuk jumlah vegetasi/hewan
melimpah)

B. Cara Khusus
1.   Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal ditentukan.
2.   Komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah
diamati.
3.   Suhu udara diamati menggunakan barometer, sementara untuk keadaan
pencahayaan, angin, atau tanah dapat diperkirakan saja
4.   Semua data dicatat.
5.   Komponen biotik dapat diamati setelah mengamati komponen abiotik. Semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem dicatat.
6.   Jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dicatat.
7.   Semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun
yang hanya singgah dicatat.
8.   Hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang
juga diamati.
9.   Sebagai pembanding ditentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat
tinggal
10.   Kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut dibuat.
CONTOH   HASIL PENGAMATAN DARAT/PEGUNUNGAN

 Komponen abiotik ekosistem darat alami

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redu, tidak panas
4 Angin Semilir, perlahan
5 Air Keruh, tidak jernih

 Komponen biotik ekosistem darat alami

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Rumput Semut Jamur
2 Pohon jati Katak Bakteri
3 Pohon Akasia Belalang

4 Pisang Ular

 Komponen abiotik ekosistem darat buatan

No Komponen abiotik Kondisi/keadaan


1 Tanah Kering
2 Udara 32º C
3 Cahaya Redp
4 Angin Semilir
5 Air Keruh

 Komponen biotik ekosistem darat buatan

No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Padi Burung Jamur
2 Rumput Capung Bakteri
3 Pohon pisang Tikus

  
DAFTAR PENYUSUN LAPORAN

SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. TUJUAN PENELITIAN
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
3.2 ALAT DAN BAHAN
3.3 CARA KERJA
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
4.2 PEMBAHASAN
BAB V. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

...................................................SELAMAT BEKERJA.................................................
MODUL
PRAKTIKUM EKOSISTEM

SMA NEGERI 1 BALAESANG


PROVINSI SULAWESI TENGAH KABUPATEN DONGGALA
KECAMATAN BALAESANG
2021

Anda mungkin juga menyukai