Anda di halaman 1dari 14

Berpikir SEJARAH

Charles Sihombing
KRONOLOGI
• Kronologi berasal dari bahasa yunani
yaitu chronos berarti waktu
dan logos berarti ilmu atau pengetahuan
• Secara harfiah berarti ilmu tentang waktu
• Kronologi adalah ilmu untuk menentukan
waktu terjadinya suatu peristiwa dan
tempat peristiwa tersebut secara tepat
berdasarkan urutan waktu
Tujuan dibuatnya kronologi dalam sejarah
adalah agar penyusunan berbagai
peristiwa sejarah dalam periodisasi
tertentu tidak tumpang tindih atau rancu
dengan metode lainnya
PEMBABAKAN / PERIODISASI SEJARAH

Pengertian Pembabakan Sejarah


Sejarah menggambarkan prkembangan kehidupan manusia dalam
batasan ruang dan waktu
Waktu (tempo/time) merupakan proses kelangsungan dan waktu
(duration) merupakan kesatuan dari 3 dimensi yakni waktu lalu,
waktu sekarang, dan waktu yang akan datang
Pembabakan (periodisasi) merupakan serialisasi rangkaian waktu
menurut urutan jaman
Maksud dilakukan periodisasi adalah untuk melihat tinjauan
menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan hubungannya
dengan aspek-aspek lain yang terkait
DASAR PEMBABAKAN SEJARAH

DIMENSI TEMATIS DIMENSI


SPASIAL TEMPORAL
Tujuan Periodisasi
1. Melakukan Penyederhanaan

2. Memudahkan pengertian

3. Untuk memenuhi syarat sistematika ilmu

pengetahuan
Secara umum, periodisasi di Indonesia di
bedakan menjadi beberapa zaman, yaitu:
i. Prasejarah;
ii. Masuk & berkembangnya pengaruh
budaya India;
iii. Masuk berkembangnya Islam;
iv. Zaman kolonial;
v. Zaman pendudukan Jepang;
vi. Revolusi kemerdekaan;
vii. Masa orde lama;
viii.Masa orde baru;
ix. Masa reformasi;
Interpretasi
• Interpretasi adalah menafsirkan fakta
sejarah dan merangkai fakta tersebut
menjadi satu kesatuan yang harmonis dan
masuk akal.

• Interpretasi dalam sejarah dapat diartikan


sebagai penafsiran suatu peristiwa /
memberikan pandangan teoritis terhadap
suatu peristiwa
Kemampuan Berpikir Diakronis dan Sinkronik

◻ Berpikir diakronis adalah kemampuan memahami peristiwa


dengan penelusuran masa lalu misalkan memahami Proklamasi
17 agustus 1945 dengan menelusuri peristiwa sebelumnya,
cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses terjadinya
sebuah peristiwa
◻ Cara berpikir Sinkronik adalah memahami peristiwa dengan
mengabaikan aspek-aspek perkembangannya. Peristiwa
Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan menguraikan aspek
Poleksosbud dan hub Internasional
◻ Cara berpikir Sinkronik sangat mementingkan struktur terdapat
dalam suatu peristiwa
Kemampuan Berpikir Diakronis dan Sinkronik

◻ Berpikir diakronis cara berpikir sejarah yang khas sementara


Sinkronik merupakan cara berpikir yang khas dalam ilmu-ilmu
sosial
◻ Cara berpikir sejarah diakronik memanjang dalam waktu, serta
mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa sedangkan
cara berpikir sinkronik melebar dalam ruang, serta
mementingkan struktur dalam peristiwa
◻ Cara berpikir Sinkronik sangat mempengaruhi kelahiran
sejarah baru yang sangat perkembangan dipengaruhi ilmu-
ilmu sosial
◻ Pengaruh perkembangan ilmu-ilmu sosial digolongkan ke
dalam empat macam yaitu konsep, Teori dan Permasalahan
KEMAMPUAN BERPIKIR SECARA KAUSALITAS

Kausalitas menyangkut sebab akibat antara dua atau lebih peristiwa.


Pengetahuan sebab akibat sangat penting dalam pembelajaran Sejarah.
Mengapa suatu peristiwa terjadi ? Tentunya akan dijawab keterkaitan
dengan peritiwa peristiwa lain atau sebelumnya yang saling berkaitan

Ada dua teori kausalitas yaitu monokausalitas dan multikausalitas

Monokausalita adaalah teori hubungan sebab akibat bersifat deteminisme


Atau ketergantungaan yakni mengembalikan kausalitas suatu peristiwa
Atau perkembangan pada satu faktor saja. Faktor ini disebut faktor tunggal
menjadi faktor kausal

Menurut teori Determinisme faktor geografi atau tempat tinggal


merupakan faktor penyebab tunggal terjadinya uatu peristiwa misalkan
bangsa Eropa bertempat tinggal diwilayah dingin pada umumnya maju
karena tantangan kondisi alam menuntut jiwanya mampu
menyesuaikan diri kondisi alam yang berat
KAUSALITAS SEJARAH
Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului
peristiwa yang menyusul (II)

SEBAB AKIBAT SEBAB


Kontinum waktu
SEBAB AKIBAT SEBAB AKIBAT

Sebab langsung : jangka pendek/ lantaran/ gara-gara/ kasus belli


Sebab tidak langsung : banyak faktor

Lebih mudah menentukan sebab langsung ketimbang sebab tidak langsung

MENGAPA ?
Sebab langsung
• sebagai suatu kebetulan penggerak
• bukan merupakan suatu sebab yang sungguh-sungguh
• hanya merupakan suatu titik dalam suatu peristiwa
• dalam hal ini sebab langsung merupakan petunjuk yang baik untuk
menemukan anteseden yang lebih tepat diberi sebutan “sebab-sebab”

Sebab tidak langsung


• merupakan hal sangat kompleks karena dapat didasarkan berbagai faktor
• memerlukan filosofi sejarah, teori sebab musabab dalam sejarah, generalisasi
peristiwa sejarah
Kronologi dimulai

Dengan

Proses Terjadinya Latarbelakang


Peristiwa Terjadinya Peristiwa

Peristiwa Proklamasi 17
Deskripsi mengenai akibat Agustus 1945 diawali
dengan kekalahan
peristiwa menurut tanggal, Jepang terhadap
sekutu, peristiwa
bulan, serta tahun Rengasdengklok (16
Agustus 1945),
peristiwa penyusunan
teks Proklamasi.
Para sejarawan membagi periodisasi sejarah
menjadi 2, yaitu:

a) Zaman prasejarah
Zaman ketika manusia belum mengenal tulisan.
Babakan ini di mulai sejak adanya manusia
hingga ditemukannya peninggalan-peninggalan
tertulis.

b) Zaman sejarah
Zaman ketika manusia sudah mengenal tulisan.
Babakan ini di mulai sejak manusia sudah
mengenal tulisan hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai