Anda di halaman 1dari 17

BERPIKIR SEJARAH

CARA BERPIKIR SEJARAH

Cara berpikir Sejarah berbeda dengan cara berpikir di dalam ilmu


pengetahuan alam
 Cara berpikir sejarah berusaha membangun suatu rekontruksi
yang cerdas dari masa lampau. Ciri ini menandai bahwa
merupakan suatu cabang pengetahuan sendiri
 Cara berpikir di dalam Ilmu Pengetahuan Alam adalah mengenal
dunia di sekeliling kita mendasarkan tahapan berpikir ilmu
pengetahuan
 Sebaliknya sejarah adalah mengenal waktu lampau , dengan
demikian maka tanggapan ingatan merupakan suatu bagian dan
bahan pokok yang secara mutlak harus ada
 Sejarah mencatat tidak saja apa yang diperbuat dan diderita
manusia, tetapi juga mempelejari peristiwa alam jaman dahulu
misalkan : banjir, erupsi gunung berapi, gempa bumi
KEMAMPUAN BERPIKIR KRONOLOGIS

Artinya urutan waktu dari sebuah kejadian atau peristiwa


Mengurutkan seluruh kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktunya,
yakni menempatkan kejadian atau peristiwa yang terjadi terlebih dahulu
daripada terjadi kemudian Contoh peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945
lebih dahulu daripada kedatangan sekutu ke Surabaya September 1945
Sejarah tidak dapat disamakan dengan Kronik . Kronik adalah catatan
peristiwa menurut urutan peristiwa menurut urutan waktu.
Di dalam kronik hanya merupakan pencatan urutan peristiwa tanpa
mempedulikan keterkaitan antar peristiwa pertama dengan peristiwa
selanjutnya
Kronologis merupakan gambaran waktu yang bersifat linier bergerak dari
depan ke belakang ke depan atau begerak dari titik awal ke titik akhir
Gerakan waktu yang bersifat Progresif karena memandang gerakan waktu
sebagai proses perjalanan yang terus berkembang menuju kemajuan
KEMAMPUAN BERPIKIR
PERIODESASI

Periodesasi merupakan pembagian waktu menurut jamannya.


Istilah periodesasi sepadan dengan pembabakan atau penzamanan

Periodesasi berkaitan dengan dimensi waktu, oleh karena periode


menjadi sangat penting dalam belajar sejarah karena dimensi
waktu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam belajar sejarah
• Periodesasi dalam sejarah menyusun suatu sistematika dalam
penulisan sejarah
PERIODESASI BERDASARKAN CAESUUR
ATAU PEMBAGIAN WAKTU
CAESUUR DIBERIKAN OLEH PARA PUJANGGA untuk Historiografi Tradisional dan
Sejarawan untuk Historiografi Modern
Historiografi Tradisional diberikan berkaitan dengan menurut raja yang memerintah
atau Dinasti yang memerintah misalkan : Di Syailendra yang mendirikan Candi
Borobudur, Raja Hayam Wuruk yang memerintah Kerjaan Majapahit

Dalam Historiografi Modern berdasarkan pembagian kurun waktu misalkan Periodesasi


dalam Sejarah Eropa yang dibagi tiga zaman : zaman Kuno, Zaman Pertengahan dan
Zaman Modern
Pembagian ini diberikan oleh Christophorus Cellarius Sejarawan dari Jerman

Pembulatan waktu yang diberikan Celllarius untuk memudahkan dan memahami


perjalanan Sejarah Eropa

Misalkan Historiografi Eropa pada abad 16 ditandai adanya Reformasi , Abad 17


ditandai Rasionalisme , Periode Pencerahan atau Aufklarung Abad 18 dan
Romantisme dan Nasionalisme untuk Sejarah Eropa masuk pada abad ke 19
PERIODESASI SEJARAH yang diberikan Sejarawan Indonesia
Pada tahun 1957 sejarah Indonesia dibagi dalam 6 Periode

1. Jaman Pra Sejarah Indonesia


2. Jaman Kuno
3. Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia
4. Abad Kesembilan Belas
5. Jaman Kebangkitan Nasional Indonesia dan masa Akhir Hindia Belanda
6. Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia

Dalam prasejarah berlangsung sebelum abad Masehi , Jaman Kuno dimulai dari awal
Masehi hingga tahun 1500 , Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam
beralangsung tahun 1500-1800 , Abad kesembilan belas berlangsung tahun 1800-
1900 , Jaman Kebangkitan Nasional Indonesia dan masa Akhir Hindia Belanda
berlangsung tahun 1900 – 1942 dan Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia
dari tahun 1942 hingga sekarang.
Periodesasi Sejarah Indonesia merupakan penggabungan dari pembulatan tahun,
abad serta peristiwa-peristiwa politik yang dianggap sangat penting. Seperti tahun
1942 ditandai dengan berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia dan mengawali
penjajahan Jepang di Indonesia
Dalam Sejarah Politik ada kebiasaan pembuatan
periodesasi berdasarkan pemilihan Caesuur pada
peristiwa penting antara lain , akhir perang, awal
Revolusi , awal pemerintahan . Periodesasi ini
peranan perang, diplomasi dan peristiwa penting
lain sangat menonjol
Dalam periodesasi sejarah politik yang demikian
tidak dilakukan dalam sejarah ekonomi dan sosial
, mereka melakukan berdasarkan konjungtur
atau gelombang yang memperhatikan perubahan
yang sangat lambat
KEMAMPUAN BERPIKIR SECARA KAUSALITAS

Kausalitas menyangkut sebab akibat antara dua atau lebih peristiwa.


Pengetahuan sebab akibat sangat penting dalam pembelajaran Sejarah.
Mengapa suatu peristiwa terjadi ? Tentunya akan dijawab keterkaitan
dengan peritiwa peristiwa lain atau sebelumnya yang saling berkaitan

Ada dua teori kausalitas yaitu monokausalitas dan multikausalitas

Monokausalita adaalah teori hubungan sebab akibat bersifat deteminisme


Atau ketergantungaan yakni mengembalikan kausalitas suatu peristiwa
Atau perkembangan pada satu faktor saja. Faktor ini disebut faktor tunggal
menjadi faktor kausal

Menurut teori Determinisme faktor geografi atau tempat tinggal


merupakan faktor penyebab tunggal terjadinya uatu peristiwa
misalkan bangsa Eropa bertempat tinggal diwilayah dingin pada
umumnya maju karena tantangan kondisi alam menuntut jiwanya
mampu menyesuaikan diri kondisi alam yang berat
MULTIKAUSALITAS
 Menjelaskan suatu suatu peristiwa dengan memperhatikan berbagai
penyebab
 Didasarkan perspektivisme yaitu pandangan terhadap permasalahan yang
mendekati dari berbagai segi atau aspek perpektif. Perspektif berkaitan
dengan sistem.
 Mencari kausalitas dalam sebuah sistem yang dibutuhkan multikausalitas
tetapi bukan monokausalitas
 Kausalitas muncul disebabkan ketidakmampuan monokausalitas dalam
menjelaskan suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan Contoh
menjelaskan PD I dalam teori monokausalitas Perang disebabkan sebagai
akibat dari ditembaknya putra mahkota Kerajaan Austria di Serajevo thn
1914
Multikausalitas
 Multikausalitas menjelaskan bahwa PD I disebabkan bukan hanya sebab
khusus kasus Serajevo tetapi disebabkan adanya sebab-sebab umum
perkembangan dunia internasional saat itu
 Multikausalitas berguna memahami perubahan sosial :
1. Dinamika masyarakat menunjukkan pergerakan dari tingkat
perkembangan yang terdahulu ke perkembangan berikutnya. Unsur-
unsur mana yang berubah dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan
perubahan
2. Perubahan dari bentuk yang sederhana ke arah yang lebih kompleks. Ada
Teori evolusi, teori Darwin dan teori positivis
3. Dalam studi sejarah tentang perubahan sosial yang dikaji masalah pola-
pola, struktur dan tedensi perubahan itu
Kemampuan Berpikir Diakronis dan
Sinkronik
 Berpikir diakronis adalah kemampuan memahami peristiwa
dengan penelusuran masa lalu misalkan memahami
Proklamasi 17 agustus 1945 dengan menelusuri peristiwa
sebelumnya, cara berpikir diakronis sangat mementingkan
proses terjadinya sebuah peristiwa
 Cara berpikir Sinkronik adalah memahami peristiwa dengan
mengabaikan aspek-aspek perkembangannya. Peristiwa
Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan menguraikan aspek
Poleksosbud dan hub Internasional
 Cara berpikir Sinkronik sangat mementingkan struktur
terdapat dalam suatu peristiwa
Kemampuan Berpikir Diakronis dan Sinkronik

 Berpikir diakronis cara berpikir sejarah yang khas sementara


Sinkronik merupakan cara berpikir yang khas dalam ilmu-
ilmu sosial
 Cara berpikir sejarah diakronik memanjang dalam waktu,
serta mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa
sedangkan cara berpikir sinkronik melebar dalam ruang, serta
mementingkan struktur dalam peristiwa
 Cara berpikir Sinkronik sangat mempengaruhi kelahiran
sejarah baru yang sangat perkembangan dipengaruhi ilmu-
ilmu sosial
 Pengaruh perkembangan ilmu-ilmu sosial digolongkan ke
dalam empat macam yaitu konsep, Teori dan Permasalahan
KAUSALITAS SEJARAH
Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului
peristiwa yang menyusul (II)

SEBAB AKIBAT SEBAB


Kontinum waktu
SEBAB AKIBAT SEBAB AKIBAT

Sebab langsung : jangka pendek/ lantaran/ gara-gara/ kasus belli


Sebab tidak langsung : banyak faktor

Lebih mudah menentukan sebab langsung ketimbang sebab tidak langsung

MENGAPA ?
KEMAMPUAN BERPIKIR SECARA KAUSALITAS

Kausalitas menyangkut sebab akibat antara dua atau lebih peristiwa.


Pengetahuan sebab akibat sangat penting dalam pembelajaran Sejarah.
Mengapa suatu peristiwa terjadi ? Tentunya akan dijawab keterkaitan
dengan peritiwa peristiwa lain atau sebelumnya yang saling berkaitan

Ada dua teori kausalitas yaitu monokausalitas dan multikausalitas

Monokausalita adaalah teori hubungan sebab akibat bersifat deteminisme


Atau ketergantungaan yakni mengembalikan kausalitas suatu peristiwa
Atau perkembangan pada satu faktor saja. Faktor ini disebut faktor tunggal
menjadi faktor kausal

Menurut teori Determinisme faktor geografi atau tempat tinggal


merupakan faktor penyebab tunggal terjadinya uatu peristiwa
misalkan bangsa Eropa bertempat tinggal diwilayah dingin pada
umumnya maju karena tantangan kondisi alam menuntut jiwanya
mampu menyesuaikan diri kondisi alam yang berat
MULTIKAUSALITAS
 Menjelaskan suatu suatu peristiwa dengan memperhatikan berbagai
penyebab
 Didasarkan perspektivisme yaitu pandangan terhadap permasalahan yang
mendekati dari berbagai segi atau aspek perpektif. Perspektif berkaitan
dengan sistem.
 Mencari kausalitas dalam sebuah sistem yang dibutuhkan multikausalitas
tetapi bukan monokausalitas
 Kausalitas muncul disebabkan ketidakmampuan monokausalitas dalam
menjelaskan suatu peristiwa, keadaan atau perkembangan Contoh
menjelaskan PD I dalam teori monokausalitas Perang disebabkan sebagai
akibat dari ditembaknya putra mahkota Kerajaan Austria di Serajevo thn
1914
Necesarry
condition

Kausalitas
sejarah

Sufficien condition
Sebab langsung
• sebagai suatu kebetulan penggerak
• bukan merupakan suatu sebab yang sungguh-sungguh
• hanya merupakan suatu titik dalam suatu peristiwa
• dalam hal ini sebab langsung merupakan petunjuk yang baik untuk
menemukan anteseden yang lebih tepat diberi sebutan “sebab-sebab”

Sebab tidak langsung


• merupakan hal sangat kompleks karena dapat didasarkan berbagai faktor
• memerlukan filosofi sejarah, teori sebab musabab dalam sejarah, generalisasi

Anda mungkin juga menyukai