Anda di halaman 1dari 62

SEJARAH SEBAGAI ILMU

KOMPETENSI DASAR
KD 3.4 Menganalisis Sejarah sebagai Ilmu,
Peristiwa, Kisah dan Seni
KD 4.4 Menyajikan hasil telaah tentang
sejarah sebagai ilmu, peristiwa, kisah dan
seni dalam bentuk tulisan dan media lain
Apersepsi
A. SEJARAH DAN
SEJARAH SEBAGAI
ILMU, KISAH DAN SENI
1. Pengetahuan dan Ilmu pengetahuan
“Flores adalah sebuah pulau di
Propinsi NTT”, di sebut Pengetahuan
karena pernah kesana, atau membaca
buku
Ilmu Pengetahuan lahir karena
ketidakpuasan terhadap suatu kenyataan
dan ingin mengetahuinya secara
mendalam, serta memiliki kaidah atau
asas ilmu pengetahuan
Asas ilmu pengetahuan
Sistematis; berpikir rasional
Koheren; logis
Valid; sesuatu hal yang menurut cara-
cara yang semestinya. Kamus Besar
Bahasa Indonesia menyamakan kata
Valid dengan berlaku, sah atau sahih.
Reliabel; konsistensi dari serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur.
Asas ilmu pengetahuan
Akurat; tepat
Dapat dipercaya
Objektif; mengenai keadaan yang sebenarnya
tanpa dipengaruhi pendapat orang lain
Mempunyai hukum
Generalisasi; proses penalaran yang
membentuk kesimpulan secara umum melalui
suatu kejadian, hal, dan sebagainya.
Dapat memprediksi
AMATI GAMBAR BERIKUT!
UNDERWATER ARCHAEOLOGI
2. Sejarah Sebagai Ilmu
Metode dan objek penelitian
Objeknya ad: apa yg dipikirkan,
dikatakan, dirasakan, dan dialami manusia
dalam ruang dan waktu
Subjek ad: manusia yang meneliti
peristiwa sejarah
Peran Soekarno dan Hatta dalam Proklamasi kemerdekaan
RI adalah objek kajian Sejarah
3. SEJARAH SEBAGAI
PERISTIWA
Peristiwa di masa lampau dikatakan sebagai
peristiwa sejarah, sbb:
Objektif : peristiwa masa lalu harus
disukung fakta sejarah yang dapat
menunjukkan bahwa suatu peristiwa
benar benar terjadi, bukan rekaan atau
hasil imajinasi
Penting : peristiwa masa lau mempunyai
arti penting terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan serta terhadap kehidupan
berbangsa dan bermasyarakat
CONTOH;

Pergantian rezim Demokrasi terpimpin ke Orde Baru


CONTOH;

Pergantian rezim Demokrasi terpimpin ke Orde Baru


CONTOH

Pergantian rezim Orde Baru ke Orde reformasi


CONTOH

Pergantian rezim Orde Baru ke Orde reformasi


4. SEJARAH SEBAGAI
KISAH
Sejarah sebagai kisah adalah
Hasil penelitian yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya
atau menggunakan metode penelitian
sejarah.
Yang perlu diperhatikan adalah pada
tahap penafsiran atau interpretasi. Pada
tahap ini interpretasi haruslah berdasarkan
fakta sejarah di susun berdasarkan data-
data sejarah.
Contoh:
Raja Airlangga
dari kerajaan kahuripan
Di percaya sebagai
jelmaan dewa wisnu
Hasil penafsirannya
bahwa masyarakat
pada masa itu
percaya terhadap
kisah tersebut karena
adanya konsep dewa
raja-raja adalah
jelmaan dewa.
5. SEJARAH SEBAGAI
SENI
Sejarah sebagai seni adalah
Berhubungan erat dengan penyampaian
kisah sejarah dalam bentuk tulisan.
Sejarah memerlukan intuisi atau ilham
Kajian dalam sejarah dengan melibatkan
imajinasi menjadikan fakta sejarah lebih
hidup, menarik, dan bermakna.
Terkadang penulisan sejarah sebagai seni
tampak menjadi kurang ilmiah karena
dominannya unsur-unsur emosi dan intuisi
sejarahwan
B. SIFAT ILMU SEJARAH
1. Diakronis
Berarti melintasi perjalanan waktu.
Ilmu sejarah itu diakronis artinya topik
yang dibahas di dalam adalah peristiwa-
peristiwa yang melintasi perjalanan
waktu, yaitu dari masa lalu, sekarang
dan masa depan.
Peristiwa yang dialami manusia tidak
statis, tetapi dinamis, terus berkembang,
berubah dan berkesinambungan.
2. Idiografis
Artinya sejarah selalu menggambarkan,
menceritakan, dan memaparkan sesuatu yang
bersifat unik. Hal ini karena peristiwa tidak
dapat di ulang atau hanya terjadi sekali.
Dalam fisika dan kimia penelitian adalah
menemukan hukum, teori atau prinsip umum
tentang suatu gejala (fenomena).
Hukum itu lepas dari konteks waktu dan tempat,
jadi selalu berlaku kapanpun dan dimanapun
(nomothetic)
Lanjutan Ideografis
tidak ada hukum umum dalam sejarah yang
memiliki kemiripan sekalipun, yang ada
hanyalah generalisasi yang terbatas. Hal ini
karena peristiwa unik dalam sejarah.
Berbeda dengan fisika ataupun kimia,
tujuan penelitian sejarah adalah
mendapatkan pemahaman dari peristiwa
unik yang terjadi dalam konteks waktu dan
tempat tertentu (idiografis)
Protes Lapangan Tiananmen 1989
(RRC)
Demonstrasi 1998 di Indonesia
C. Cara Berpikir Diakronik
dan Sinkronik dalam Sejarah
1. Cara berpikir Diakronik
Berpikir diakronik dalam sejarah artinya
berpikir mengenai peristiwa sejarah secara
menyeluruh dalam runtutan waktu yang
panjang, tetapi terbatas dalam ruang.
Tujuan konsep berpikir diakronik adalah untuk
melihat perubahan yang terjadi dalam proses
perkembangan peristiwa sejarah tersebut.
Jika hanya mempelajari peristiwa sejarah
secara singkat, kita tidak dapat menganalisis
adanya suatu perubahan.
SEJARAH PEMILU DI INDONESIA
CONTOH PERUBAHAN
DALAM BERPIKIR
DIAKRONIK
1. PEMILU 1955 (di ikuti banyak
parpol)
PEMILU 1955
PEMILU 1955
2. PEMILU pada masa orde baru , terjadi
penyederhanaan jumlah parpol.
3. Pada masa reformasi, PEMILU kebali
diikuti banyak partai
Lanjutan berpikir diakronik
Berpikir diakronik menuntun kita
melihat suatu peristiwa sejarah
dari waktu ke waktu.
Maka dalam berpikir diakronik
diperlukan konsep periodisasi dan
kronologi.
Kronologi adalah...
Ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa sejarah sesuai dengan
urutan waktu terjadinya, dari awal
hingga akhir.
Setiap peristiwa sejarah akan
diurutkan sesuai dengan waktu
terjadinya secara runtut dan
berkesinambungan.
Detik –detik peristiwa menjelang proklamasi
kemerdekaan Indonesia

6 agustus 1945, kota Hirosima di bom atom


7 agustus 1945, PPKI dibentuk
9 agustus 1945, kota Nagasaki dibom atom
15 agustus 1945, Jepang menyerah kepada
sekutu
16 agustus 1945, Peristiwa Rengasdengklok
17 agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Periodisasi adalah....
Pengelompokan peristiwa-peristiwa
sejarah ke dalam suatu babak, masa,
zaman, atau periode tertentu
berdasarkan ciri-ciri atau kriteria
tertentu.
Dengan demikian harus menentukan
dulu dasar pembagian periodisasi
tersebut sebelum membuatnya.
Tujuan Periodisasi adalah...
1. Membantu mempermudah memahami
sejarah
2. Membantu mengklasifikasikan peristiwa-
peristiwa sejarah
3. Memudahkan dalam menganalisis
perubahan perkembangan yang terjadi
disetiap periode.
4. Menyederhanakan rangkaian peristiwa
sejarah.
Kronik adalah
Berupa catatan peristiwa menurut urutan
waktu terjadinya.
Kronik berupa catatan perjalanan yang
ditulis oleh para musafir, pendeta, dan
pujangga pada masa lalu.
Mereka umumnya menulis tentang
peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik
perhatian dan mengesankan yang mereka
temui di suatu tempat pada waktu tertentu.
Kronik perjalanan Marcopolo dalam
bukunya Suma Oriental
Kronik catatan ibnu batutah
 By the time of his
death in 1369, Ibn
Battūtah was one of the
most widely traveled
people in the world.
Born in Tangiers (now
in Morocco), he
traveled first to Mecca
in Arabia. His later
journeys took him as
far east as China
2. Cara berpikir Sinkronik
Segala sesuatu yang
bersangkutan dengan peristiwa
yang terjadi pada suatu masa.
Perbedaan pendekatan diakronis dan
sinkronik.
 Ex: revolusi di Indonesia – peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia 1945.
 melalui pendekatan diakronik, revolusi tersebut akan
dikaji secara kronologis.
 Pendekatan diakronik digunakan oleh ilmu sejarah,
sedangkan diakronik digunakan oleh ilmu sosial.
 Berbeda dengan menggunakan pendekatan sinkronik,
revolusi di Indoneesia bisa saja dikaji dengan
membandingkan revolusi-revolusi di tempat lain.
Revolusi Amerika 1776 (Boston Tea
Party)
Revolusi Amerika
Dilatarbelakangi konflik kepentingan
antara kolonis yang ingin melepaskan diri
dan merdeka , sedangkan Inggris tetap
ingin mempertahankan koloninya.
Revolusi Prancis 1789
(Napoleon Bonaparthe)
Revolusi Prancis
Terjadi
akibat adanya konflik golongan
menegah yang ingin berkuasa
Kekuasaan monarki absolut Louis XVI
Revolusi Rusia (Nicholas II, the last
Russian Emperor)
Revolusi Rusia
Terjadiakibat konflik perebutan
kekuasaan antara kaum Bolshevik yang
menganut paham komunis dan mereka
yang non komunis
Revolusi Indonesia
Terjadi antara kolonial Belanda yang
ingin kembali menguasai Indonesia
dengan bangsa Indonesia yang baru saja
merdeka dan tetap ingin mempertahankan
kemerdekaannya.
AGRESI MILLITER BELANDA II (PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN INDONESIA)
AGRESI MILLITER BELANDA II (PERJUANGAN
MEMPERTAHANKAN INDONESIA)
Seorang prajurit Indonesia bersiap siaga
di perbatasan Yogyakarta
Contoh penggunaan konsep, teori, dan
permasalahan ilmu sosial adalah
PEMBERONTAKA
N PETANI BANTEN
1888
SARTONO
KARTODIRJO
PEMBERONTAKAN PETANI BANTEN 1888
9 Juli 1888 pecah pemberontakan petani Banten atau disebut juga
Geger Cilegon
Contoh pendekatan sejarah yang besifat diakronis dapat
menambah dimensi baru pada ilmu-ilmu sosial yang sinkronis
adalah

MENGENAI
PERUBAHAN
SISTEM
PERTANIAN DI
INDONESIA
Ilmu-ilmu sosial dapat digunakan dalam kajian
sejarah, terutama dalam hal berikut:
 Konsep dan teori. Konsep dan teori sosial untuk
membantu mengungkap peristiwa sejarah
 Permasalahan. Dalam sejarah, banyak sekali
permasalahan ilmu-ilmu sosial yang dapat
diangkat menjadi topik-topik penelitian sejarah.
 Pendekatan. Pendekatan ilmu sosial digunakan
oleh semua tulisan sejarah yang melibatkan
penelitian suatu gejala sejarah dengan jangka
yang relatif panjang (aspek diakronik) dan
melibatkan penelitian aspek ekonomi,
masyarakat, atau politik (aspek sinkronik)
Kuntowijoyo (Pengantar Ilmu Sejarah)
Sejarah itu pada dasarnya adalah ilmu diakronis,
yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam
ruang yang sempit. Ketika sejarah bersentuhan
dengan ilmu sosial, sejarah menjadi ilmu yang
juga sinkronik. Artinya, selain memanjang
dalam waktu, sejarah juga melebar dalam ruang.
Jadi dengan sumbangan ilmu (sosial) sejarah
ilmu diakronis dan sinkronik, maka lengkaplah
sejarah)

Anda mungkin juga menyukai