Anda di halaman 1dari 64

HERITAGE

ARCHITECTURE
AR 901 - A

UJIAN TENGAH
SEMESTER
Kelompok
6
Audrey A. E. B. Sirait - 00000042245
Eireen - 00000037617
Daniel - 00000044593
Nadya Zahira P - 00000036641

Stasiun Pasar Senen


Toko Merah
Masjid Cut Meutia
DATA DIGGING & SIGNIFICANCE
01
STASIUN PASAR SENEN

General Information:

❏ Construction year : 1916 - 1925

❏ Heritage classification : Besar Tipe A

❏ Former building name : Station Weltevreden

❏ Function/ Building use (then vs now) : Stasiun kereta api

❏ Owner/ management : PT Kereta Api Indonesia

❏ Address, coordinate : Jl. Pasar Senen No.14, Senen, Kec. Senen,


Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410, Indonesia
-6.174085004505007, 106.84424825767186

❏ Land area/ building area: 1.427,5 m2, dengan ketinggian


bangunan 4,7 m

❏ Architect : J. van Gendt

❏ Architectural style : Nieuwe Indische Bouwstijl


01
STASIUN PASAR SENEN

Historical Timeline: Untold stories


Statement of significance:
1773 = dibuka untuk menghidupkan ● Memiliki terowongan penumpang yang
● Fungsi bangunan yang awalnya hanya pertama dibangun di Indonesia.
perekonomian masyarakat Gambir.
dijadikan sebagai tempat perhentian
sementara kereta api jalur Batavia-Bekasi
1873 = menjadi jalur kereta api + pasar
menjadi stasiun tetap untuk jalur trayek
tetap dipertahankan
kereta api wilayah Jawa yang dipicu oleh
bertambahnya pengguna kereta. Hal ini
1975 = pusat perdagangan Senen
menunjukan dinamika bisnis yang terdapat
dalam kawasan Batavia, didukung dengan
1894 = tempat perhentian kecil oleh
letaknya yang strategis.
Bataviasche Oosterspoorweg
Maatschappij
● Stasiun ini mulai dirombak sedemikian untuk
fungsinya dari tahun 1913
1925 = bangunan direnovasi oleh arsitek
● Stasiun ini ditetapkan sebagai pusat
Van Gendt dan resmi dibuka untuk kedua
perekonomian masyarakat Gambir pada saat
kalinya
ini.
● Ditetapkan sebagai bangunan cagar
1975 = banguann dikembangkan terus budaya yang terdaftar di Kementerian
menjadi pusat perdagangan senen dan Kebudayaan dan Pariwisata.
tulang punggung perekonomian Jakarta ● Dulunya menjadi salah satu stasiun
megah yang dipuji-puji, Javabode
pada masa itu
menggambarkan stasiun pasar senen
sebagai stasiun yang indah, rapi, dan
kokoh seperti di Stasiun Amsterdam
atau Haarlem.

Sumber: https://lapakfjbku.com/sejarah-stasiun-pasar-senen-jakarta
01
STASIUN PASAR SENEN

Nama Senen diambil dari nama sebuah pasar yang dibuka oleh pemerintah kolonial
LATAR BELAKANG & SEJARAH Belanda pada tahun 1733 sebagai fasilitas perdagangan di pinggiran kota Weltevreden
yang sekarang disebut Gambir.

Pasar itu disebut Pasar Senen karena pada jaman dulu memang hanya buka setiap
hari Senin saja.

Pada masa kepemimpinan Gubernur Hindia Belanda Van der Parra, Pasar Senen
semakin ramai sehingga akhirnya dibuka setiap hari.

Ramainya Pasar Senen menarik perhatian para pedagang asal Cina untuk melakukan
usaha di Pasar Senen dan menetap secara berkelompok membentuk sebuah
perkampungan di sana.

Setelah kemerdekaan hingga tahun 1975, Senen merupakan pusat perdagangan kota
Jakarta yang semakin berkembang dengan dibangunnya Pusat perdagangan Senen
atau proyek Senen pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin (1960-1970) dan di
tahun 1990 dibangun pula super blok modern Atrium Senen.

Awalnya stasiun Pasar Senen hanya merupakan tempat pemberhentian sementara


kereta api jalur Batavia-Bekasi yang dibuka pada tahun 1894 oleh Bataviasche Ooster
Spoorweg Maatschappij (BOS).

Dalam perkembangan waktu dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang,


maka dibangunlah Stasiun Pasar Senen sekitar tahun 1916 oleh Staats Spoorwegen (SS)
dan diresmikan tanggal 19 Maret 1925.

Sumber: https://lapakfjbku.com/sejarah-stasiun-pasar-senen-jakarta
01
STASIUN PASAR SENEN

LATAR BELAKANG & SEJARAH Sejak awal abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda memiliki rencana
guna memperbaiki kondisi perkeretaapian di Jakarta dan sekitarnya.
Namun terdapat kendala yakni perkeretaapian di Jakarta terdiri dari
perusahaan kereta api Negara serte beberapa swasta

tahun 1913 SS membeli jaringan perkeretaapian Jakarta-Buitenzorg


(Bogor) milik perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij (NISM). Sebelumnya jalur Jakarta-Bogor
merupakan jalur kereta api pertama di Jakarta yang diresmikan pada
tahun 1873.

Paska mengelola perkeretaapian di Jakarta, SS mulai merenovasi


stasiun-stasiun besar, tak terkecuali Stasiun Pasar Senen. Stasiun ini
direnovasi oleh arsitek Van Gendt, dibangun 100 meter arah timor dari
stasiun awal. Stasiun Pasar Senen untuk kedua kalinya dibuka pada
tanggal 19 Maret 1925.

Koran Javabode (koran di masa kolonial) menggambarkan Stasiun Pasar


Senen yang baru sebagai stasiun yang indah, rapi, dan kokoh dengan
terowongan penyeberangan seakan seperti di Stasiun Amsterdam atau
Haarlem. Stasiun ini selain melayani pelanggan kereta api lokal (terutama
kereta rel listrik) juga melayani pemberangkatkan kereta api jarak jauh.

Sumber: Stasiun Pasar Senen - Heritage - Kereta Api Indonesiahttps://heritage.kai.id › page › Stasiun Pasar Senen
01
STASIUN PASAR SENEN

LATAR BELAKANG & SEJARAH

Generasi pertama (1887—1925)


Generasi kedua (1925—sekarang)
Bangunan pertama Stasiun Pasar Senen
Stasiun Pasar Senen generasi kedua
Pengembangan Pasar Senen membutuhkan sebuah fasilitas transportasi
Seiring peningkatan arus penumpang, Stasiun Pasar Senen
yang memadai, terutama kereta api. Stasiun ini dibuka oleh Bataviasche
kemudian dibangun ulang dengan wajah yang cukup besar.
Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada 31 Maret 1887 sebagai sebuah
Karena terkena dampak pembangunan stasiun baru, Stasiun
perhentian kecil. Pembukaan stasiun ini bersamaan dengan pembukaan
Pasar Senen yang lama harus dirobohkan. Stasiun tersebut dibuka
jalur kereta api Batavia—Bekasi. Jalur tersebut kemudian dibeli oleh
pada 19 Maret 1925 setelah menjalani pembangunan selama
Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1898 karena utang BOS yang
delapan tahun. Memiliki tata letak stasiun pulau, stasiun ini
membengkak.
dilengkapi dengan dua terowongan bawah tanah. Terowongan
sengaja dibuat dua, yaitu satu untuk penumpang berangkat dan
Pada 1904, majalah De Ingenieur menyebutkan bahwa stasiun ini sempat satu untuk penumpang keluar dari stasiun.
menjalani renovasi (kemungkinan mengubah bangunan menjadi
permanen). Pembangunan ini juga sepaket dengan pembangunan Stasiun
Kemayoran yang keduanya menggelontorkan dana sebesar ƒ350.000,00.
Bangunan stasiun generasi pertama ini bergaya Indische Empire, kecil, dan
memiliki atap overcapping busur yang mirip dengan Stasiun Maos, Kutoarjo,
dan Purworejo.

Sumber: Stasiun Pasar Senen - Heritage - Kereta Api Indonesiahttps://heritage.kai.id › page › Stasiun Pasar Senen
01
STASIUN PASAR SENEN

LATAR BELAKANG & SEJARAH

Pembangunan pertama stasiun (1924) Bangunan pertama stasiun pasar senen

Jaringan kereta api Batavia

Sumber: Stasiun Pasar Senen, Aset Bersejarah yang Kini Menjadi Stasiun Terpadu (informasikereta.com)
Stasiun Pasar Senen - Wikiwand
Heritage - Kereta Api Indonesia (kereta-api.co.id)
01
STASIUN PASAR SENEN
Karakter vernakular/penyesuaian
dengan iklim setempat terlihat pada
ELEMEN ARSITEKTURAL bentuk atap limasan yg mendominasi

R. Hall
Atap Limas

01 02

Pintu
masuk Hall

Memiliki bentuk memanjang


Merupakan ciri khas
simetris dengan tinggi bangunan. Dengan penambahan atap teritisan di
dari arsitektur
Neo-Indische yang atas pintu masuk hall untuk
merupakan peralihan melindunginya dari air hujan sehingga
Ruangan Hall memiliki tinggi ke gaya modern. terlihat seperti bangunan 2 lantai.
lebih menonjol dibandingkan
ruangan lainnya.
Pintu bergaya romantik dengan balutan
konsol atap yang diekspos.

Sumber:
01
STASIUN PASAR SENEN

ELEMEN ARSITEKTURAL
Kanopi Besi Terdapat terowongan bawah tanah guna
Setengah
Lingkaran sebagai penyebrangan ke peron lainnya.

03 04

Bangunan bergaya indische empire dengan


kanopi besi setengah lingkaran yang
menaungi dua jalur rel di bawahnya Menggunakan konstruksi beton bertulang
01
STASIUN PASAR SENEN

Facade Bangunan Terowongan Hall (R. Tunggu)

Dulu

Sekarang

Facade bangunan menjadi lebih Terowongan bawah tanah Penggunaan konstruksi beton yang
modern dengan penggunaan lebih memiliki perubahan yg sedikit lebih dibandingkan konstruksi dulu
banyak kaca sebagai facade utama (polesan cat baru) yang hanya memanfaatkan kanopi
besi setengah lingkaran
02
Toko Merah

General Information:
❏ Construction year : 1730

❏ Heritage classification : -

❏ Former building name : Hoofd Kantoor Jacobson (Rumah Ganda)

❏ Function/ Building use (then vs now) :


1730-1780 = Rumah tinggal oleh bebrapa Gubernur Jendral Belanda.
1743-1755 =Kampus dan Asrama Académie de Marine (akademi
angkatan laut). 1786-1808= Heerenlogement atau hotel para pejabat.
1809-1813= rumah tinggal oleh Anthony Nacare.
1813-1851 = dimiliki oleh Oey Liauw Kong yang berfungsi sebagai taka.
1925 = ditempati sejumah biro dan Kantor Dagang.
1964 = sebagai kantor yang salah satu pemiliknya adalah PT. Satya
Niaga.
1977 = tetap digunakan sebagai kantor tetapi pemiliknya PT. Dharma
Niaga.
1990-Sekarang = dijadikan Bangunan Cagar Budaya oleh Gubernur
DKI.

❏ Owner/ management : Badan Usaha Milik Negara yang di pegang


PT. PPI.

❏ Address, coordinate : Jl. Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang No.3,
RT.7/RW.3, Roa Malaka, Kec. Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 11230, -6.135740155707897, 106.8113508797617

❏ Land area/ building area: 2.455 m2 / 300 m2

❏ Architect : -

❏ Architectural style : Cornice House abad ke-18


02
Toko Merah

Jl. Kali Besar Barat No. 11, Pinang Siang No.3, RT.7/RW.3, Roa Malaka, Kec. Tambora, Kota
Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11230, -6.135740155707897, 106.8113508797617
02

Historical Timeline: Untold stories


Statement of significance: ● Merepsentasikan simbol Cina, yaitu warna
● Fungsi bangunan toko merah sering bergilir 1730-1780 = Rumah tinggal oleh bebrapa merah yang merupakan simbol matahari,
mengganti fungsi bangunan, hal ini Gubernur Jendral Belanda. api, suhu panas, aktivitas dan kebebasan
menunjukan dinamika bisnis yang terdapat untuk berani mengekspresikan diri sendiri
dalam kawasan Batavia, didukung dengan 1743-1755 =Kampus dan Asrama
letaknya yang strategis, kemudian dekat ● Sempat menjadi tempat eksekusi hukuman
Académie de Marine (akademi angkatan mati oleh petinggi VOC yang mengeksekusi
dengan pusat pemerintahan (Stadhuis), di laut). mati orang Tionghoa, pada tahun 1851
tepi kali besar (de Groote Rivier). kemudian ditempati oleh orang Tionghoa
1786-1808= Heerenlogement atau hotel (SejarahRI, 2016)
● Kali besar merupakan wilayah hunian elit para pejabat.
pada zaman itu, yang kemudian fungsi awal ● Tahun 1920 dibeli dan dipugar oleh NV Bouw
toko merah merupakan kediaman Gustaaf 1809-1813= rumah tinggal oleh Anthony Maatschappjim kemudian diperbaiki lagi
Williem Baron van Imhoff (1730). oleh Bank Voor Indie (1925), kemudiandian
Nacare.
ditempati sejumlah biro dan Kantor Dagang,
● NV Jacobson van den Berg (Jacob Berg), diantaranhya: Algemene Landbouws
1813-1851 = dimiliki oleh Oey Liauw Kong Syndicaat, De Semarangse Zee en
perusahaan dan industri, salah satu lima yang berfungsi sebagai toko. Brandassuransi Mij, dan WM Muller. & Co.
perusahaan milik Belanda (Big five), namun
saat itu Jepan membantai pimpinan dan 1925 = ditempati sejumah biro dan Kantor ● Tahun 1959, setelah dinasionalisasi, dibentuk
pejabat Jacob Berg dan menggunakan Dagang. PT Yudha Bhakti dan 19 Juni 2003 menjadi
gedung tersebut sebagai dinas kesehatan. milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
Pada tahun 1946 digunakan kembali oleh 1964 = sebagai kantor yang salah satu (PPI) sebagai hasil tiga fusi BUMN Niaga,
Jacob Berg yaitu PT Dharma Niasa, PT Pantja NIaga, dan
pemiliknya adalah PT. Satya Niaga.
PT Cipta Niaga.
● Sebagai tanda keberjayaan wilayah elit di 1977 = tetap digunakan sebagai kantor
kawan batavia pada zamannya tetapi pemiliknya PT. Dharma Niaga.

1990-Sekarang = dijadikan Bangunan


Cagar Budaya oleh Gubernur DKI.

Sumber: Sari, Y., & Purwantiasning, A. W. (2018). Analisis


Pemanfaatan Kembali Bangunan Cagar Budaya Toko
Merah Kota Tua Jakarta. Architecture Innovation, 2(2),
67-76.
02
Toko Merah

LATAR BELAKANG & SEJARAH

● Van Imhoff, pendiri toko merah, selain itu juga merupakan pendiri Bank of lemming (bank pertama di
Batavia) dan juga mendirikan Buitenzorg (rumah peristirahatannya) atau dikenal sekarang Istana Bogor

● 8 Juli 1767, rumah sebelah utara dibeli Steven Lieve Ganson (hakim)

● Tahun 1771 rumah bagian utara dijual ke Christian Lodewijk Senff

● Merupakan tempat budak tinggal dulu, saat itu ditempati oleh budak yang dimiliki Van Hoosen dengan
total terdapat 138 orang, yang dimana toko merah menjadi tempat jual beli budak (tahun 1786)

● Toko merah termasuk kedalam cagar budaya karena meninggalkan nilai yang penting bagi sejarah,
memiliki gaya yang khas, dan berusia kurang lebih 50 tahun hal ini diatur dalam UU No. 5/ 1992 tentang
cagar budaya, yang dimana disebutkan keseluruhan Benda cagar budaya dikuasai negara, kemudian juga
dikeluarkan KDH Ibukota Jakarta No. 575 tanggal 29 Maret 1993 tentang penetapan Bangunan-Bangunan
Bersejarah dan Monumen di wilayah DKI Jakarta sebagai bangunan yang dilindungi

● Nama toko merah diberikan berdasarkan pemilik bangunan yang saat itu ditempati oleh Oey Liauw Kong,
yang menjadikan bangunan tersebut sebagai toko, yang menjadikan tembok bangunan ini berwarna merah
oleh batu bata yang tidak diplester

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

LATAR BELAKANG & SEJARAH

● Setelah kembali dari pembuangan di Nederland Gubernur Jenderal VOC Batavia berfokus terhadap bidang
pertanian dan perkebunan yang sempat menjadi berantakan akibat dari pemberontakan dan pembantaian
warga Cina di Batavia pada tahun 1740, sehingga wilayah Batavia dioptimalkan kembali area perdagangan
yang sekaligus dapat merangkup perdagangan kawasan Asia bagian usaha swasta

● Serikat dagang VOC ke pihak swasta, yakni warga masyarakat bebas di Batavia dengan mengeluarkan izin
khusus

● Dalam bidang pertanian Baron van Imhoff mendatangkan petani-petani maju dari Nederland untuk
membuka perkebunan secara besar-besaran disekitar Batavia, Bogor, Krawang dan Priangan hal ini untuk
mendukung perdagangan, sehingga juga membangkitkan kembali warga Cina dan mendukung
kehidupan ekonomi, dimulai dari industri kecil yang mulai pulih

● Fungsi bangunan sebagai hotel hanya bertahan selama 22 tahun dari tahun 1786 hingga 1808, hal ini
dikarenakan VOC yang bangkrut dan manajemen hotel yang kurang baik, setelah itu bangunan ini berpindah
tangan pemilik menjadi Heerenweesmeestreen

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

LATAR BELAKANG & SEJARAH

● Pada 11 Januari 1809 bangunan ini dibeli Anthony Nacare, merupakan hakim pemerintah Hindia Belanda, yang
difungsikan sebagai rumah tinggal

● Pada tahun 1819 beberapa kantor administrasi (schriff kantoren) menempati bangunan ini sebagai gedung
kantor

● Kemudian firma Colvill dan Jutiing & Co menempati gedung ini

● Pada 2 september 1824 bangunan ini dijual kepada John Corvill dengan harga F 16.200

● 7 Maret 1841 menjadi firma Meijer & Co

● Tahun 1846 berganti nama menjadi Moorman & Co hingga tahun 1851

● Pada tahun 1895 bangunan toko merah dibeli oleh maskapai kultur Hong Hiu Kongsi

● Tahun 1900 Borneo Compagnie berkantor di gedung Toko merah

● 21 Juni 1934 bangunan ini menjadi kantor NV. Jacobson van den Berg & Co, yang merupakan perusahan
dagang di Belanda, perusahaan ini bergerak dibidang perdagangan, jasa (asuransi) dan industri.

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

Riwayat Penghuni Toko Merah Riwayat Penghuni Toko Merah


● 1730 - 1734 (sisi utara) ● 1767 - 1771 (sisi utara)
Baron van Imhoff Dibeli Steven Lieven Garison
● 1730 - 1734 (sisi selatan) ● 1769 - 1770 (sisi selatan)
Ny. Johanna Catharina Pelgroom, ibu mertua Baron van Imhoff Dihuni oleh Ny. Clara Geertruida de Lahaije
● 1734 - 1736 (seluruh bangunan) ● 1771 - 1772 (sisi utara)
Dihuni keluarga Baron van Imhoff. Tahun 1736, Baron van Dibeli oleh Christian Lodewijk Senff, yang kemudian ditempati oleh Ny,
Imhoff jadi gubernur VOC di Ceylon, hingga tahun 1740 Johanna Cornelia Wischmans
● 11736 - 1740 (seluruh bangunan) ● 1770 (sisi selatan)
Masih tetap ditinggali keluarga Baron van Imhoff Dibeli David de Cordus
● 1740 - 1743 (sisi utara) ● 1771 (sisi selatan)
Dibeli dan dihuni olej Jan Hendrik du Caylar Dibeli dan dihuni oleh Ny. Johanna Cornelia Wischmans
● 1741 - 1755 (sisi selatan) ● 1772 - 1773 (seluruh bangunan)
Dibeli dan dihuni oleh Hugo Varijssel Dihuni oleh keluarga Frederick Herman Muller dan Johanna Cornelia
● 1743 - 1755 (sisi utara) Wischmas
Kampus dan asrama Academie de Marine ● 1773 - 1775 (seluruh bangunan)
● 1750 - 1760 (sisi selatan) Dibeli oleh Petrus Albertus van der Parrra, Gubernur Jenderal VOC: 1761
Dihuni oleh Ny. Sophia Francina Westpalm (istri dari Hugo -1775
Verijssel) ● 1775 - 1779 (seluruh bangunan)
● 1755 - 1760 (sisi utara)) Seluruh bangunan ini dihuni oleh janda Van der Parra, Ny Adriana
Dibeli JAcob Mossel, Gubernur Jenderal VOC (1750 - 1761) Bake
● 1760 (sisi selatan) ● 1779 - 1780 (sisi utara)
Dibeli Johanes Albertus BAron van Hohendorff Dibeli dan dihuni oleh Reinier de Klerk, Gubernur Jenderal VOC 1777 -
● 1760 - 1766 (sisi selatan) 1780
Dihuni oleh Ny. Philipine Theodora Mossel, kemudian ia ● 1779 - 1787 (sisi selatan)
membeli sisi utara pada tahun 1782 Dihuni oleh Ny. Adriana Bake
● 1762 - 1766 (seluruh bangunan) ● 1780 - 1785 (sisi utara)
Dihuni keluarga Nicolaas Hartingh dan istrinya Philipine Dihuni Ny, Sophia Francina Westplam
Theodora Mossel

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah Riwayat Penghuni Toko Merah

Riwayat Penghuni Toko Merah ● 1917


Ditempati firma Behn Meiwe & Co
● 1920
● 1786 - 1808 (seluruh bangunan)
Ditempati NV, Bouwmaatschapij, ia melakukan pemugaran terhadap
Seluruh bangunan disatukan dan dijadikan Heerenlogement (hotel)
bangunan ini
dengan pemilik, antara lain:
● 1910 - 1925
❏ Christian Frederik Holst : 1787 - 1791
Disewa oleh Bank voor Indie
❏ Jacobus de Leij : 1791 - 1801
● 1925 - 1934
❏ Jan de Lange : 1801 - 1803
Ditempatisejumlah Biro dan kantor dagang: Wgemene Landbouws
❏ Carel Christian de Vries : 1801 - 1808
Syndicaat, De Semarangse Zee en brandassuransi Mij, W.M.Muller &
● 1809 - 1813 (seluruh bangunan)
Co.
Dijadikan rumah tinggal oleh Anthony Nacare
● 1934 - 1924
● 1813 - 1819 (seluruh bangunan)
N.V. Jacobson van den Berg
Beralih fungsi menjadi kantor dan ditempati sejumlah kantor
● 1924 - 1945
administrasi (Schriff Kantoren)
Menjadi gedung Dinas Kesehatan tentara Jepang
● 1891 - 1841
● 1945 - 1946
Ditempati firma John Corvill
Ditempati tentara gabungan Inggris - India
● 1841 - 1846
● 1946
Ditempati kantor Meijer & Co
Ditempati kantor dagang Nigeo - Eksport
● 1846 - 1851
● 1946 - 1957
Ditempati firma Moorman
Dihuni oleh NV. Jacobson van den Berg
● 1851 - 1920
● 1957 - 1961
Dimiliki oleh Oey Liauw Kong, yang difungsikan sebagai toko
Ditempati P. T. Yudha Bhakti
● 1851 - 1895 (sisi utara)
● 1961 - 1964
Dimiliki Oey Kim Tjiang
Ditempati P. N. Fadjar Bhakti
● 1851 - 1895 (sisi selatan)
● 1964 - 1977
Dimiliki Oey Hok Tjiang
P.N / P.T. satya Niaga
● 1895 (seluruh bangunan)
● 1977 - 2003
Dimiliki Kultur Hong Hiu Kongsi
Ditempati P. T. Dharma Niaga
● 1900 (sisi utara)
● 2003 - kini
Ditempati oleh perkantoran Borneo Compagnie, dan membentuk
PT. Perusahan Perdagangan Indonesia Persero) atau Indonesia Trading
Compagnies kammer
Company

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

A. Voorhuis = Ruang Depan


B. Zijkamer = Kamar samping
C. Zaal = Bangsal
D. Binnenplaats = Halaman Depan
E. Trap = tangga
F. Achterkamer = kamar
belakang, Ruang para budak
G. Portaal = portal
H. Kamer = kamar
I. Achterplaats = serambi
belakang
J. Pakhuis = gudang
K. Galerij = serambi
L. Kombuis = dapur
M. R-S. Bijebouwen met trap =
Bangunan tambahan dengan
tangga
N. Staal = instal kuda
O. en W. Rijtuikamers = Kamar
kereta kuda
P. Portaal = portal
Q. Inspanplaats = temapat
memasang kuda

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi


kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung:
riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas
Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah
02
Toko Merah

● Pada ujung-ujung puncak bubungan atap terpasang tonggak batu


yang berfungsi sebagai hiasan puncak bubungan, bagian depan
rumah bersatu dengan trotoar

● Dalam sertifikat yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional No.


HGB. 1846 tanggal 31 mei 1990, luas tanah berkurang dari
2.471 m2 menjadi 2.455 karena adanya pelebaran jalan , yang
dimana terdapat tiga buah persil yakni persil No. 28 No. 8435 dan No. 11.
446

● Ketiga persil dibuat berdasarkan akte No. 959, tanggal 13 Juli 1920

● Persil tersebut merupakan milik NV. Bouwmaatschappij


Detail bangunan

● Merupakan bangunan kembar yang tersambung


● Perpadian arsitektur Klasik Eropa dan gaya Cina
● Berlantai batu pada lantai bawah
● Berlantai kayu pada lantai atas
● Bentuk tangga memiliki desain Baroque
● Tembok eksternal tidak diplester, terksekpos bata merah
● Terdapat banyak motif-motif traditional yang umunya ada pada
bangunan Melayu
● Memiliki bentuk denah persegi panjang
● Bangunan hanya dipisahkan oleh tembok, namun masih saling
terkoneksi

Sumber: Permatasari, R. C. (2018, November). Aesthetic research of the building heritage Toko Merah Roland Barthes semiotic
approach. In IOP Conference Series: Materials Science and Engineering (Vol. 453, No. 1, p. 012070). IOP Publishing.
Detail bangunan

● Dibalik pintu masuk utara bangunan terdapat


dekorasi bergaya baroque stucco, dengan motif
perancis
● Pintu kedua bergaya Rocco, terdapat arc pada pintu
● Ukuran pintu 2.38m x 2.3m
● Material pintu adalah kayu

Pada pilar terdapat bentuk anak kecil


perempuan yang menjadi simbol
kepercayaan kristiani, Gereja Kristen
dengan nama “little Anne with Undressed
Pilar”. Pilar ini bergaya baroque

Sumber: Permatasari, R. C. (2018, November). Aesthetic research of the building


heritage Toko Merah Roland Barthes semiotic approach. In IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering (Vol. 453, No. 1, p. 012070). IOP Publishing.
Detail bangunan

Batu marmer Italia

Dinding bata merah & tangga bergaya baroque

Sumber: Permatasari, R. C. (2018, November). Aesthetic


research of the building heritage Toko Merah Roland
Barthes semiotic approach. In IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering (Vol. 453, No. 1, p.
012070). IOP Publishing.
02
Toko Merah

ELEMEN ARSITEKTURAL

● Terdapat pilar-pilar pantheon

● Bangunan toko merah mencerminkan bentuk yang fungsionalisme, hal ini yang membuat toko merah dapat
memiliki fungsi yang berbeda-beda tanpa membuat bentuk dari bangunan tersebut berubah

● Lantai bangunan pintu masuk diberikan batu-batu andesit yang berasal dari pantai Koromandel India
Tenggara

● Pada pintu masuk terpasang umpak dalam bentuk plasteran Eropa (spur), materialnya batu granit yang
biasanya juga terpasang pada rumah-rumah bangsawan tiongkok.

● Spur juga terdapat pada tangga dalam bangunan

● Bagian bawah pintu toko merah beralaskan batu andesit

● Pada bagian belakang pintu masuk rumah sebelah utara terdapat sebuah pintu kedua yang meiliki bentuk
arch (busur yang melengkung) bergayakan rococo, ukuran pintu 2,38 m x 2,3 m dengan daun pintu yang
ganda, materialnya kayu dan kaca, dengan warna merah pekat

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

ELEMEN ARSITEKTURAL

● Pada bagian atas pintu terdapat ragam hias flora dengan motif sulur daun disepanjang lengkungan dan bunga
terdapat pada bagian tengahnya

● Pada sisi kanan dan kiri pintu terdapat empat buat pilaster yang menyerupai order bangunan bergaya seni Eropa
pada umumnya

● Dinding pintu dihiasi dekorasi plesteran barok Eropa Daratan, dengan rangka arsitektur Romawi dan motif-motif
bergaya Perancis

● Bangunan ini memiliki sekitar 55 buah pintu

● Terdapat tiga tipe pintu yaitu pintu berdaun ganda, pintu berdaun tunggal, dan pintu yang tidak memiliki daun
pintu

● Semua bentuk jendela yang berada dalam bangunan ini

● Tipe pertama jendela adalah jendela geser ke atas yang bergaya sas window, gaya ini berkembang pada akhir
abad ke-17 dan awal abad ke-18 M, ukurannya 4m X 2,5m jumlah jendela terdapat 8 buah, kemudian ada juga
yang berukuran 2m x 1.5m berjumlah 32 buah

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

ELEMEN ARSITEKTURAL

● Tipe jendela kedua adalah jendela dorong keluar, gaya jendela ini berkembang di Eropa sejak abad ke-17,
tipe jendela ini juga terdapat dua bentuk ukuran, yang pertama 1.2m x 1.5m haya satu, terdapat diruang
bawah tanah bangunan sebelah utara

● Ukuran yang kedua 90cm x 1.8m berjumlah satu, terdapat di kamar ruang bawah tanah bengunan sebelah
selatan

● Pada bagian depan banguan terpasang 10 jendela, tembok lantai dasar empat buah

● Pada lantai dua terpasang enam buah jendela

● Pada bangunan belakang terdapat 12 buah jendela yang semuanya menghadap ke barat

● Warna tangga merah hati terbuat dari kayu , bentuknya melingkar dengan jumlah anak tangga 24

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

ELEMEN ARSITEKTURAL

● Ruang toko merah sangat luas memiliki langit-langit yang tinggi. Plafon bangunan ditopang oleh balok
jati, dengan warna plafon yang dominan warna merah hati

● Sama halnya dengan tangga, balkon serta warna kusen pintu jendelanya dicat warna merah pekat

● Ruang tengah bangunan berfungsi sebagai sirkulasi silang udara, dan terdapat halaman yang
memungkinkan jatuhnya cahaya dari atas kedalam ruangan

● Pada rumah bagian utara terdapat dua buah taman yang berukuran 4.3m x 5.3m, sedangkan taman yang
kedua berukuran 3.4m x 5.3m

● Saat bangunan ini menjadi gedung kantor pusat Jacoberg, dibangun beberapa bangunan tambahan
pada halaman belakang gedung yang digunakan sebagai bagian keuangan dan pembukuan serta
gudang

● Atap bangunan menjulang tinggi dan curam, tujuannya untuk menahan panas matahari masuk dalam
ruangan, bangunan atasnya sejajar dengan tampak depan

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

ELEMEN ARSITEKTURAL

● Atap rumah dinding bagian depannya agak sedikit menjorok ke luar, tidak langsung berhenti pada ujung
tembok, hal ini bertujuan untuk menjadi pelindung terhadap hujan dan terik matahari

● Tampak depan bangunan bertingkat dua namun bangunan belakangnya bertingkat tiga

● Lantai satu ukurannya 1.292,12 meter persegi

● Lantai dua memiliki ukuran 255 m2

● Lantai 3 memiliki luas 944 m2

● Bangunan bagian depan memiliki tinggi 20,47 m

● Bangunan tengah atau penghubung memiliki tinggi 19,27m

● Bentuk denah bangunan merupakan huruf “H”

● Ukuran tiap modul bata bangunan panjang 20 cm, lebar 11 cm dan tebal 5 cm

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

ELEMEN ARSITEKTURAL

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
02
Toko Merah

ELEMEN ARSITEKTURAL

Sumber: Ataladjar, T. B. (2003). Toko Merah: saksi kejayaan Batavia lama di tepian muara Ciliwung: riwayat dan kisah para penghuninya. Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.
03
Masjid Cut Meutia
N.V. De Bouwploeg in New Gondangdia of Batavia

General Information:
❏ Construction year : 1879

❏ Heritage classification : -

❏ Former building name : Kantor NV. De Bouwploeg

❏ Function/ Building use (then vs now) :


1879-1942 = Kantor Arsitek NV De Bouwpleg Pieter Adriaan Jacobs
Moojen
1939-1945=Markas tentara, Markas kompetai/satuan polisi militer Jepang
1945-1949 = Staatsporweg (Jawatan Kereta Api Belanda)
1949 - 1959= kantor walikota jakarta pusat
1959 - 1960 = drinking water department (Perusahaan Air Minum)
1960-1964 = Kantor Dinas Perumahan
1964-1966 = Kantor Sekretariat DPR GR
1964-1970 = Kantor MPRS
1968= Kantor Rumah dan Agama
1971 = Bangunan BCB(Bangunan Cagar Budaya) yang dilindungi UU
18 Agustus 1987 - now = Masjid Cut Meutia

❏ Owner/ management : Yayasan Cut Meutia

❏ Address, coordinate : Jl. Taman Cut Mutiah No.1, RT.10/RW.5, Kb.


Sirih, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10350

❏ Land area/ building area: 1792 m2 land area/ 950m2 building


area

❏ Architect : Peter Adriaan Jacobus Moojen

❏ Architectural style : Dutch Rationalist Style


03
Masjid Cut Meutia

Statement Of Significance: Historical Timeline: Location:

Arsitektur bangunan mengikuti gaya


Rasionalis Belanda, yang 1879-1942 = Kantor Arsitek NV De Bouwpleg
menggabungkan rasionalitas ilmu Pieter Adriaan Jacobs Moojen
pengetahuan dan pertimbangan 1939-1945=Markas tentara, Markas
struktural, sebagai cara untuk kompetai/satuan polisi militer Jepang
menyesuaikan fungsi dan kondisi lokal. 1945-1949 = Staatsporweg (Jawatan Kereta
Api Belanda)
Fungsi awal bangunan ini adalah 1949 - 1959= kantor walikota jakarta pusat
kantor arsitektur Naamloze 1959 - 1960 = drinking water department
Vennootschap de Bouwploeg. Gedung (Perusahaan Air Minum)
ini dibangun pada tahun 1912 dan pada 1960-1964 = Kantor Dinas Perumahan
saat itu kantor tersebut memiliki tugas 1964-1966 = Kantor Sekretariat DPR GR
utama untuk merancang kawasan 1964-1970 = Kantor MPRS
pemukiman terdekat yang disebut 1968= Kantor Rumah dan Agama
Gondangdia Baru. 1971 = Bangunan BCB(Bangunan Cagar
Budaya) yang dilindungi UU Jan Pieterszoon Coen
18 Agustus 1987 - sekarang = Masjid Cut mendirikan Batavia
Ketinggian Bangunan mencapai 22 Meutia berdasarkan buku Adolf
meter, Bouwploeg termasuk bangunan Heuken (1997), pola bangunan
yang relatif tinggi dari rumah-rumah di daerah Menteng mengikuti
lain yang terletak di menteng pola weltevredeseperti yang
ada di negara Belanda.
Dulu: (Moojen) Bowploeg berperan
sebagai “gerbang” wilayah Gondangdia Menteng-Gondangdia
Baru. satu adalah Bouwplog dan satu merupakan Kawasan
gedung lagi yang terletak di depannya perumahan dari Golongan
bernama Kunstkring. berada. Perubahan nama Cut
meutia terinspirasi dari nama
jalan masjid berdiri
03
Masjid Cut Meutia

Latar Belakang dan Sejarah:

● Masjid Cut Meutia, sebelumnya dikenal sebagai Bouwploeg

● Bouwploeg dan sebuah bangunan yang terletak di depannya (Kunstkring), menjadi pintu gerbang kawasan
Menteng. Konservasi Bouwploeg tidak sebaik Kunstkring, oleh karena itu gagasan Bowploeg sebagai gerbang
dan landmark terkenal daerah mentang menjadi hilang

● Fungsi awal bangunan ini adalah kantor arsitektur Naamloze Vennootschap de Bouwploeg yang didirikan oleh
arsitek bernama Pieter Adriaan Jacobus Moojen. Gedung ini dibangun pada tahun 1912 dan pada saat itu kantor
tersebut memiliki tugas utama untuk merancang kawasan pemukiman terdekat yang disebut Gondangdia Baru.

● Menteng merupakan bagian dari kawasan Gondangdia Baru yang direncanakan sebagai Garden City yang
dikembangkan pada tahun 1910-an. Kawasan yang terletak di bagian selatan Koningsplein ini menjadi kawasan
pemukiman baru bagi orang Belanda. Kawasan ini merupakan kawasan pinggiran kota pertama yang
direncanakan di Batavia kolonial yang dirancang oleh PAJ Moojen, seorang anggota commisie van toesicht op
het Geheer van het Land Menteng yang didirikan untuk mengembangkan kota Batavia Rencana Moojen
menyerupai model kota taman dari reformator Inggris Ebenezer Howard, termasuk jalan-jalan lebar dan lingkaran
jalan konsentris dan beberapa alun-alun. Untuk alasan praktis dan fungsional, rencana kawasan perumahan
Menteng diubah oleh F.J. Kubatz selama tahun 1910-an Kawasan ini menjadi salah satu kawasan yang paling
mahal untuk perumahan real estate di Jakarta hingga saat ini karena memiliki lokasi yang strategis dan fasilitas
umum yang baik.
03
Masjid Cut Meutia

Current Condition Citra Bangunan:

Dulu: Bouwploeg sebagai gate garden City ( posisi rel masih rata dengan jalan)
Sekarang: Intervensi seputar Cut Meutia Masjid, letak relnya lebih tinggi dari masjid

Bouwploeg Sebagai gerbang Menteng Garden City (1910) Kondisi telah ter interverensi oleh jalan layang (2022)
Source: Troopen Museum, diolah kembali oleh penulis Source: Google Maps, diolah kembali oleh penulis

Masjid Cut Meutia berdiri di atas tanah berbentuk segitiga dan memiliki taman di depan bangunan.terletak di antara dua jalan utama – yang dapat dengan
mudah menarik orang dari berbagai arah. Pesatnya perkembangan kawasan Menteng dan tidak adanya trotoar yang memadai di sepanjang jalan-jalan utama
telah melemahkan pentingnya situs tersebut sementara pembangunan rel kereta api di belakang Bouwploeg tampaknya menghalangi pandangan dari arah
barat.

Dengan kondisinya yang ramai saat ini, Masjid Cut Meutia


tidak bisa diidentikkan dengan pintu gerbang (hilangnya
makna landmark)

Gerbang kawasan pemukiman baru Menteng Garden City pada tahun Dengan kondisinya yang ramai saat ini, Masjid Cut Meutia tidak bisa
1910-an. diidentikkan dengan pintu gerbang
Source: bataviadigital.perpusnas.go.id. Source: Google Maps, diolah kembali oleh penulis
03
Masjid Cut Meutia

Current Condition Elemen Bangunan:

Beberapa bukaan dan kanopi baru ditambahkan ke gedung. Walaupun jendela asli dan jendela baru di dalam gedung; jendela baru memiliki
secara umum bangunan masih mempertahankan bentuk jendela lengkung yang biasa ditemukan di masjid-masjid setempat.
arsitekturalnya, perubahan pada fasad menyebabkan bangunan
kehilangan orisinalitas dan karakternya. bingkai jendela lama dan baru
yang mengabaikan bentuk aslinya.

Atap kanopi bambu


- atap kanopi
melengkung

Jendela kota-
jendela
melengkung

Atap bagian atas -


facade

Setelah diubah menjadi masjid, bangunan tersebut kini dihiasi dengan


Sebelumnya, ada tangga besar di dalam gedung tetapi bagian bawah kaligrafi di dinding bagian dalam. Beberapa ornamen seperti lubang
tangga dihilangkan untuk memberi lebih banyak ruang untuk shalat. ventilasi, railing dan pada dinding interior tetap sama.
Sekarang tangga terletak di depan dari gedung.

Denah Masjid Cut Meutia memiliki denah silang.


Source: Pusat Dokumentasi Arsitektur.
03
Masjid Cut Meutia

Building Design: Perubahan bentuk Terdapat perubahan letak


jendela tangga ke bagian depan
(1985)

Ornament

Perubahan material lantai marmer


03
Masjid Cut Meutia

Building Elements/ characteristic:

Bangunan ini memiliki denah melintang simetris dan bagian tengahnya memiliki dinding yang lebih tinggi hingga 22 meter yang berfungsi
sebagai menara ventilasi. Bagian atas bangunan berbentuk persegi panjang ditambah dengan kubah segmental.
Pada saat itu, beberapa arsitek Belanda berjuang untuk menemukan cara untuk menyesuaikan bangunan dengan iklim tropis dan Moojen
memutuskan untuk menggunakan bentuk arsitektur Barat dengan ide menara ventilasi yang ditemukan dalam arsitektur lokal.
Keempat sisi bangunan memiliki atap pelana, yang jelas mengingatkan pada bentuk arsitektur Belanda, tetapi menara ventilasi dan bukaan besar
adalah dua cara untuk mencapai sirkulasi udara yang baik untuk bangunan. Penggunaan atap pelana, bata dan semen, serta penggunaan kolom dan
kubah telah memperkuat karakteristik arsitektur Barat, tetapi Moojen berhasil menangani iklim lokal.

Struktur bangunan adalah sistem sederhana dari kolom dan balok yang dipahami secara eksplisit dari fasad. Arsitek tidak memasang banyak ornamen –
Denah Masjid Cut Meutia memiliki denah silang. Tatanan simetris pada fasad Masjid Cut Meutia. Ventilasi tower tengah 22 meter
kecuali beberapa ornamen
Source: geometris
Pusat Dokumentasi Arsitektur. kolom dan balok Source: Pusat Dokumentasi Arsitektur. Source: Google Pics
03
Masjid Cut Meutia

Sumber:

Artikel:
N.L. Yulia, N.L. Amalia. (2018) Collecting Memories of the City through the Conservation of Heritage Building.
From Research to Implementation For Better Sustainability.
https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/126/1/012081/pdf

D.M. Adhi. (2021). Masjid Cut Meutia, Bangunan Peninggalan Belanda yang Berganti Fungsi. Dinas
Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Masjid Cut Meutia, Bangunan Peninggalan Belanda yang Berganti Fungsi (jakarta.go.id)

A.W. Yuri. (2009). GEDUNG BOUWPLOEG (MASJID CUT MUTIA), MENTENG TINJAUAN PERKEMBANGAN
BENTUK ARSITEKTURAL.
Sejarah - Masjid Cut Meutia Jakarta

Photo:
Troopen Museum
troopenmuseum.nl

Batavia Digital
https://Bataviadigital.perpusnas.go.id.

Pusat Dokumentasi Arsitektur.

Google Maps
https://www.google.com/maps
PRESERVATION
04
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
04
STASIUN PASAR SENEN
04 Preservasi Usulan :

STASIUN PASAR SENEN

01 Penggantian atap stasiun Pasar Senen dengan


penggunaan panel surya sebagai upaya
preservasi untuk keberlanjutannya bangunan.

Policy of

Atap Stasiun Pasar Senen Usulan Atap PLTS, source :


Eksisting, google.com google.com
● Melakukan pemeliharaan, rehabilitasi, dan meningkatkan
efisiensi energi yang sesuai terhadap bangunan, untuk
mencapai keberlanjutan bangunan.
Penerapan prinsip gedung zero net energy
● Memanfaatkan desain dan teknik pembangunan yang 02 seperti pemasangan lebih banyak ruang
void dan penghijauan dalam bangunan.
tradisional maupun lokal sehingga dapat menyesuiakan bentuk
iklim dan lingkungan.

● Menggunakan metode produksi energi yang lokal atau


tradisonal, sehingga dapat beradaptasi terhadap iklim lokal dan
menciptakan lingkungan yang lebih sehat, sehingga
mendorong keberlanjutan energi

● Menghargai dan mendukung nilai-nilai dari penggunaan energi


yang berkelanjutan, baik secara domestik, kegiatan ekonomi
dan pertanian.

● Secara proaktif bekerjasama dengan pihak lainnya untuk


merancang solusi yang digunakan terhadap infrastruktur
sehingga tidak membahayakan warisan pusaka.

Salah satu contoh


bangunan zero net energy
yang memanfaatkan
ruang void + penghijauan

- Gedung Intiland Jakarta


04 Preservasi Usulan :

STASIUN PASAR SENEN

01 Penggantian atap stasiun Pasar Senen dengan


penggunaan panel surya sebagai upaya
preservasi untuk keberlanjutannya bangunan.

Tidak mengganti elemen-elemen arsitektural


dengan material yang baru ataupun
Policy of menambah atau mengurangi ukuran , namun
memberikan perawatan yang maksimal,
misalnya pintu, jendela, tangga, dekorasi
arsitektural, lantai, dll.

Dapat menambah teknologi yang baru namun


● Menyebarluaskan riset dan pengembangan mengenai tetap mendukung keberlanjutan bangunan,
warisan pusaka, untuk memperoleh teknologi yang sehingga sifatnya ramah lingkungan, misalnya
berpusat terhadap infrastuktur secara fisik, sosial yang dalam pembuatan daur ulang air yang
tangguh dan seimbang. digunakan dalam bangunan, kemudian
misalnya mengganti kaca jendela dengan
bentuk yang lebih tahan dan mereduksi cahaya
● Melindungi sumber daya yang berwujud dan yang tidak
matahari, sehingga dapat menjaga suhu
berwujud dari ancaman akibat pembangunan
ruangan.
infrastuktur, industrialisasi, regulasi yang tidak sesuai dan
juga eksploitasi komersial.

● Menyeimbangkan dan mengintegrasikan penggunaan Dapat menambah teknologi pendingin


teknik dan teknologi tradisional dan modern, untuk ruangan yang ramah lingkungan, sekaligus
pendekatan yang holistik namun tidak invasif namun berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara
dapat berkelanjutan dalam bangunan, mengingat bentuk
bangunan yang masif dan berhimpitan dengan
● Mendorong integritas solusi kreatif dan inovatif dalam bangunan lainnya sehingga sedikit celah udara
proses konservasi, dan juga menghormati nilai-nilai yang dapat masuk, pendinginan bisa melalui
warisan pusaka, serta memperhatikan kualitas dalam atap, plafon atau dinding.
mendesain.
04 Preservasi Usulan :

STASIUN PASAR SENEN

01
Memberikan akses kepada siapapun untuk
memberikan kesempatan saling menghargai antar
kultur (X)

Policy of

● Menjadikan tempat heritage sebagai peluang pekerjaan


yang inklusif dan meningkatkan ekonomi masyarakat
setempat secara merata (V)

● Menjadikan heritage sebagai kebanggaan dan harga diri


sebuah komunitas secara inklusif (V)

● Memberikan akses kepada siapapun untuk memberikan


kesempatan saling menghargai antar kultur (X)

● Pendekatan yang berbasis pada hak asasi manusia dalam


me-manage sebuah bangunan bersejarah (X)

● Bekerjasama dengan warga lokal, kelompok minoritas


dalam mengatur akses bangunan bersejarah (V)

● Melibatkan orang-orang dari background yang beragam


(V)

● Terbuka untuk mengubah peraturan untuk melawan


diskriminasi terhadap kelompok minoritas tertentu (V)
04 Preservasi Usulan :

STASIUN PASAR SENEN

01
Memberikan akses kepada siapapun untuk
memberikan kesempatan saling menghargai antar
kultur (X)

Policy of

● Mempromosikan penelitian dan pengembangan model berbasis


warisan untuk mencapai teknologi yang berpusat pada manusia
dan infrastruktur fisik dan sosial yang tangguh dan adil.

● Melindungi sumber daya warisan berwujud dan tidak berwujud


dari ancaman yang ditimbulkan oleh pembangunan
infrastruktur, industrialisasi, regulasi yang tidak tepat, dan
eksploitasi komersial.

● Menyeimbangkan dan mengintegrasikan penggunaan teknik


dan teknologi tradisional dan modern dalam program
pembangunan, untuk pendekatan holistik, non-invasif, dan
berkelanjutan terhadap masyarakat dan lingkungan mereka.

● Mempromosikan integrasi solusi kreatif dan inovatif dalam


warisan proses konservasi dan pengelolaan, di sepanjang prinsip
menghormati integritas warisan, menjaga kesinambungan dan
memori, dan memastikan kualitas dalam desain kontemporer.
04 Preservasi Usulan :

STASIUN PASAR SENEN

01
Memberikan akses kepada siapapun untuk
memberikan kesempatan saling menghargai antar
kultur (X)

Policy of

● Memanfaatkan bangunan pusaka, sebagai salah satu bentuk


strategi pemanfaatan sumber yang sudah ada, hal ini
bertujuan untuk mencapai zero waste dan mencapai tujuan
dari circular economy policies.
● Mengindentifikasi dan mempromosikan pengetahuan dan
pembelajaran tradisonal untuk mencapai efisiensi energi,
pembelajaran kultur dengan tepat, praktiknya dalam
mempertahankan keberlanjutan konsumsi
● Pemanfaatan ulang yang adaptif, sehingga mencapai
keberlanjutan dan pemeliharan terhadap bangunan tua, hal
ini untuk menghindari konsumsi penggunaan material yang
baru, sehingga melakukan konservasi terhadap bangunan tua
sehingga sekaligus menjaga nilai dari bangunan tersebut.
● Mengadaptasi dan menjaga produksi agrikultur yang
tradisional untuk mempertahankan keberlanjutan produksi
pangan dan sumber mata pencaharian, mengurangi
penggalian tanah dan penggunaan sumber air dari tanah
(organik), mengurangi polusi dan memproteksi kesehatan
manusia.
● Mempromosikan dan mengatur aktivitas tourisme yang dapat
mendukung pelestarian sumber daya pusaka, sebagai dasar
atau aset yang berada dalam jangka waktu yang lama untuk
pengembangan sumber tourisme.
● Mencegah potensi yang dapat membahayakan produksi
konsumsi secara tradisonal, dengan membuat standar efisiensi
dalam penggunaan sumber daya.
04 Preservasi Usulan :

STASIUN PASAR SENEN

01
Memberikan akses kepada siapapun untuk
memberikan kesempatan saling menghargai antar
kultur (X)

Policy of

● Menstimulasi sebuah keterlibatan antar budaya,


menggunakan budaya pusaka, sehingga mendorong
terbentuknya toleransi.
● Menciptakan ruang dan kesempatan untuk terjadinya sebuah
pertemuan antara budaya dan terjalinnya komunikasi anatara
budaya melalui pembahasan mengenai budaya pusaka,
dnegan cara melibatkan semua komunikas, individu dan
kelompok agar dapat menaruh perhatian terhadap
hambatan-hambatan yang mempengaruhi etnis, gender,
hambatan antara generasi.
● Memperkuat institusi budaya yang transparan, bertanggung
jawab, dan aktif berpartisipasi dalam pengelolaan kerangka
hukum dan pemerintahaan
● Mengimplemantasikan dan melakukan regualsi terhadap
manajemen budaya pusaka, konservasi dan melindungi
warisan budaya, untuk dapat menghormati nilai-nilai budaya
dan hak-hak individu.
● Menawarkan jumlah kapasitas bangunan dan program
edukasi yang dapat mendukung dan memastikan
terbentuknya keberlanjutan dari kepuutusan yang inklusif dan
non-diskriminatif dalam mengatur kebijakan.
● Menyediakan bantuan terhadap tempat-tempat yang
menjadi area perang, atau terkena konflik agar dapat
memberdayakan masyarakat disana dan mencegah
terjadinya kekerasan dan kehancuran terhadap situs-situs
penting ataupun bersejarah.
04
TOKO MERAH
04 Preservasi Usulan :
TOKO MERAH
Membuat fungsi baru yang dapat mendukung
01 aktivitas
mencapai
masyarakat,
nilai-nilai
sehingga
yang
dapat
ditetapkan
masyarakat setempat.

Policy of 02 Material-material
lingkungan.
yang digunakan ramah

Proses pergantian material pada bangunan

● Memastikan perencanaan pembangunan yang benar dan


03 dilakukan hati-hati dan tidak mengganti
material dengan jenis yang dapat menganggu
keberlansungan bangunan ataupun kesehatan
layak, serta mempertimbangkan nilai-nilai yang lestarikan,
sehingga dapat membentuk lingkungan yang sehat. manusia.

● Dapat memberikan alternatif yang holistik untuk mencapai


kesejahteraan sekitar terhadap peninggalan pusaka.

● Berdiskusi dan berkomunikasi dengan masyarakat


04 Tidak secara langsung menggantikan material,
namun memilah mana yang masih layak dan
setempat untuk mencapai kesepakatan bersama apakah dipertahankan.
warisan pusaka tersebut membutuhkan sebuah perubahan
atau sebuah peningkatan kualitas, hal ini bertujuan untuk
menciptakan kehidupan yang sejahtera terhadap
Nilai bangunan dipertahankan melalui proses
masyakarat
05 pemilahan mana fungsi yang diperlukan,
material, kontruksi, supaya memiliki
● Memperkuat nilai dari situs pusaka, tujuannya untuk
mengurangi resiko dan memberikan stategi yang layak elemen-elemen yang tidak menganggu
untuk melindungi diri dari ancaman pandemi dan epidemi. aktivitas ataupun kesehatan.
04
TOKO MERAH Preservasi Usulan :

Banguan toko merah terletak dekat dengan


01 Kali krukut, sehingga pembuangan air dari
bangunan dapat dialirkan kembali ke kali, lalu
didaur ulang untuk menjadi air flushing,
penyiraman tanaman pada bangunan.

Policy of

Air bekas pemakaian pada bangunan di filter


02 terlebih dahulu sehingga tidak menyebabkan
pembusukan dan pembuangan limbah pada
kali krukut.

● Menggabungkan pengetahuan tradisonal dengan


bentuk yang inovatif dan berkelanjutan, sehingga dapat
mendaur ulang air untuk sanitasi dan konsumsi,
sehingga dapat mengatasi hambatan yang
mempengaruhi kualitas air

● Memanfaatkan kembali air untuk warga, sehingga


dapat menyediakan sumber air dan sanitasi yang
berkelanjutan.

● Secara proaktif bekerjasama dengan sebuah Industri


untuk bersama memanfaatkan sumber air dan
memiliki peluang untuk memperbarui serta
mengadaptasi sistem konsumsi air yang lebih
berkelanjutan
04 Preservasi Usulan :

TOKO MERAH

01 Menggunakan atap yang tinggi dan miring


sehingga dapat memaksimalkan sirkulasi udara

Menggunakan teknologi listrik yang

Policy of
02 otomatis sehingga dapat menggurangi
penggunaan energi yang berlebihan

Menggunakan panel listrik yang


03 menangkap langsung sinar matahari dan
udara dari luar yang didistribusikan untuk
lampu dan pendingin ruangan (diubah dari
● Melakukan pemeliharaan, rehabilitasi, dan meningkatkan
panas ke dingin). Tujuannya agar tidak
efisiensi energi yang sesuai terhadap bangunan, untuk
mengganggu bentuk ruang bangunan
mencapai keberlanjutan bangunan.
pusaka dan juga guna menciptakan
lingkungan bangunan yang lebih sehat.
● Memanfaatkan desain dan teknik pembangunan yang
tradisional maupun lokal sehingga dapat menyesuiakan
bentuk iklim dan lingkungan.

● Menggunakan metode produksi energi yang lokal atau


tradisonal, sehingga dapat beradaptasi terhadap ilkim lokal
dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat, sehingga
mendorong keberlanjutan energi

● Menghargai dan mendukung nilai-nilai dari penggunaan


energi yang berkelanjutan, baik secara domestik, kegiatan
ekonomi dan pertanian.

● Secara proaktif bekerjasama dengan pihak lainnya untuk


merancang solusi yang digunakan terhadap infrastruktur
sehingga tidak membahayakan warisan pusaka.
04 Preservasi Usulan :

TOKO MERAH
01 Membuat fungsi bangunan kembali menjadi
hotel dengan jenis bputique hotel,
menonjolkan keunikan bangunan melalui hotel
sekaligus menggembalikan fungsi toko merah
sebelum menjadi kantor dan toko

Policy of Hotel mewadahi parawisata, bangunan toko


02 merah berada dalam kawasan kota tua,
sehingga dapat membantu tourisme dan
wisatawan ramai lebih berkembang terlebih
lagi area kota tua sekitar kali

● Menghargai dan mempertahankan pengetahuan tradisional


dan proses produksi serta basis ekonomi tradisional Pengembangan hotel dapat memberikan nilai
masyarakat setempat.
03 ekonomi kreatif terhadap kawasan sekitar
bangunan
● Memberikan inovasi dan melakukan investasi yang sifatnya
warisan budaya (pusaka) namun tidak terbatas terhadap
pembangunan kota, pariwisata dan industri kreatif, serta
melakukan pengembangan keterampilan Alternatif kedua yaitu menjadikan bangunan

● Melindungi warisan yang ada daro ancaman pertumbuhan


ekonomi yang tidak berkelanjutan, serta membuat kebijakan
04 sebagai museum, hal ini bertujuan sebagai
wadah edukatif dan menjadi tujuan wisata.
Untuk mengenal nilai-nilai sejarah yang
yang dapat mencegah,, mengatur dan mendidik. terdapat pada toko merah, sebagai bangunan
yang menjadi saksi keberjayaan kota Batavia.
● Mempromosikan dan mengelola pariwisata dengan cara
meningkatkan integritas warisan budaya, sehingga dapat
mendorong kepentingan konservasi dan pariwisata

● Mendorong keterlibatan masyarakat terhadap kretivitas,


kewirausahaan dan pemberdayaan ekonomi.

● Mengintegrasikan pertimbangan pembangunan ekonomi


yang inklusif dalam rencana manajemen cagar budaya,
proyek, dan praktik khususnya memberikan lapangan
pekerjaan dan mata pencaharian bagi masyarakat lokal dan
pemeliharaan yang berkelanjutan.
04 Preservasi Usulan :

TOKO MERAH
Tidak mengganti elemen-elemen arsitektural
01 dengan material yang baru
menambah atau mengurangi ukuran , namun
ataupun

memberikan perawatan yang maksimal,


misalnya pintu, jendela, tangga, dekorasi
arsitektural, lantai, dll.

Policy of Dapat menambah teknologi yang baru namun


02 tetap mendukung keberlanjutan bangunan,
sehingga sifatnya ramah lingkungan, misalnya
dalam pembuatan daur ulang air yang
digunakan dalam bangunan, kemudian
misalnya mengganti kaca jendela dengan
bentuk yang lebih tahan dan mereduksi cahaya
matahari, sehingga dapat menjaga suhu
● Menyebarluaskan riset dan pengembangan mengenai ruangan.
warisan pusaka, untuk memperoleh teknologi yang
berpusat terhadap infrastuktur secara fisik, sosial yang
tangguh dan seimbang.
Dapat menambah teknologi pendingin
● Melindungi sumber daya yang berwujud dan yang tidak
berwujud dari ancaman akibat pembangunan
02 ruangan yang ramah lingkungan, sekaligus
berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara
infrastuktur, industrialisasi, regulasi yang tidak sesuai dan dalam bangunan, mengingat bentuk
juga eksploitasi komersial. bangunan yang masif dan berhimpitan dengan
bangunan lainnya sehingga sedikit celah udara
● Menyeimbangkan dan mengintegrasikan penggunaan yang dapat masuk, pendinginan bisa melalui
teknik dan teknologi tradisional dan modern, untuk atap, plafon atau dinding.
pendekatan yang holistik namun tidak invasif namun
dapat berkelanjutan

● Mendorong integritas solusi kreatif dan inovatif dalam


proses konservasi, dan juga menghormati nilai-nilai
warisan pusaka, serta memperhatikan kualitas dalam
mendesain.
04 Preservasi Usulan :

TOKO MERAH
Fungsi bangunan bisa dikembalikan lagi, dan
01 tanpa harus merubah banyak bentuk ruang
atau elemen arsitektural, namun melakukan
perawatan ataupun pengembangan fungsi,
sehingga bangunan digunakan kembali dan
memilik sifat yang adaptive reuse.

Policy of Menggunakan pendingin ruangan ramah


02 lingkungan, menggunakan sumber
pencahayaan elektrik dari memanfaatkan sinar
matahari, kemudian mendaur ulang air bekar
untuk digunakan flushing ataupun penyiraman
air, sehingga dapat membantu menggurangi
● Memanfaatkan bangunan pusaka, sebagai salah satu bentuk energi berlebihan.
strategi pemanfaatan sumber yang sudah ada, hal ini
bertujuan untuk mencapai zero waste dan mencapai tujuan
dari circular economy policies.
● Mengindentifikasi dan mempromosikan pengetahuan dan Jika fungsi bangunan sebagai hotel maka sisa
pembelajaran tradisonal untuk mencapai efisiensi energi,
pembelajaran kultur dengan tepat, praktiknya dalam
mempertahankan keberlanjutan konsumsi
03 makanan yang menjadi sampah didaur ulang
untuk menjadi energi yang baru untuk
bangunan
● Pemanfaatan ulang yang adaptif, sehingga mencapai
keberlanjutan dan pemeliharan terhadap bangunan tua, hal
ini untuk menghindari konsumsi penggunaan material yang
baru, sehingga melakukan konservasi terhadap bangunan tua
sehingga sekaligus menjaga nilai dari bangunan tersebut.
● Mengadaptasi dan menjaga produksi agrikultur yang
tradisional untuk mempertahankan keberlanjutan produksi
pangan dan sumber mata pencaharian, mengurangi
penggalian tanah dan penggunaan sumber air dari tanah
(organik), mengurangi polusi dan memproteksi kesehatan
manusia.
● Mempromosikan dan mengatur aktivitas tourisme yang dapat
mendukung pelestarian sumber daya pusaka, sebagai dasar
atau aset yang berada dalam jangka waktu yang lama untuk
pengembangan sumber tourisme.
● Mencegah potensi yang dapat membahayakan produksi
konsumsi secara tradisonal, dengan membuat standar efisiensi
dalam penggunaan sumber daya.
04
MASJID CUT MEUTIA
04 Preservasi Usulan :

MASJID CUT MEUTIA


Bangunan Masjid Cut Meutia ini dapat menjadi
01 sarana peningkatan ekonomi lokal. Dengan
memanfaatkan bangunan Masjid Cut Meutia
sebagai sumber pencaharian yang berkelanjutan
bagi semua, bangunan Cut Meutia ini dapat
mengurangi tingkat kemiskinan sekitar.

Policy of
Membuat fungsi baru yang dapat mendukung
02 aktivitas masyarakat. Hal ini dapat mencangkup
visitor yang lebih luas.

● Memanfaatkan bangunan pusaka dalam segala bentuknya


untuk menyediakan mata pencaharian yang berkelanjutan Mempromosikan bangunan Cut Meutia kepada


bagi semua.
Memastikan akses ke layanan dan infrastruktur yang
03 masyarakat luas. Hal ini akan berdampak pada
masyarakat sekitar bangunan Cut Meutia.
terjangkau yang disediakan oleh aset warisan berwujud dan
tidak berwujud.
● Mengurangi keterpaparan dan kerentanan terhadap peristiwa
cuaca ekstrem terkait iklim dan guncangan serta bencana
ekonomi, sosial, dan lingkungan lainnya dengan
mengintegrasikan warisan dan pengetahuan Pribumi dalam
perencanaan dan layanan masyarakat.
● Meningkatkan peluang sosial-ekonomi yang berkelanjutan
untuk semua melalui warisan. Mempromosikan
pembangunan kapasitas dengan fokus membantu
mengembangkan ekonomi lokal yang beragam dan
menghindari ekonomi tunggal yang bergantung pada
pariwisata dan pertumbuhan.
● Memastikan bahwa setiap peluang ekonomi berkelanjutan
berbasis warisan mendapat manfaat dari sistem perlindungan
sosial bagi kelompok rentan.
● •Memastikan bahwa tidak ada yang menderita pengucilan
sosial-ekonomi karena budaya dan warisan mereka
04 Preservasi Usulan :

MASJID CUT MEUTIA


Mempertahankan originalitas dari bangunan Cut
01 Meutia. Bentuk dan langgam yang diterapkan
pada bangunan ini dapat menjadi edukasi bagi
masyarakat sekitar dan masyarakat luar.

Mempromosikan bangunan Cut Meutia kepada


Policy of 02 masyarakat luas agar dikenal banyak orang. Selain
dapat menjadi tempat wisata, pengenalan
bangunan Cut Meutia ini dapat memberikan
pengetahuan bagi masyarakat luas.

● Memanfaatkan bangunan pusaka, untuk meningkatkan


variasi lingkungan belajar, konten, dan kurikulum.
● Memanfaatkan bangunan pusaka untuk memfasilitasi diskusi
dan pertukaran antarbudaya, untuk mengurangi rasisme dan
intimidasi.
● Menghubungkan praktik budaya dan pengetahuan Pribumi
dan/atau tradisional dengan sains untuk meningkatkan kinerja
kelas dan mendukung pengembangan manusia secara holistik
.
● Memanfaatkan warisan sebagai sumber kreativitas dan inovasi
untuk memperkecil kesenjangan pencapaian dengan
menjadikan pembelajaran bermakna dan dapat dikaitkan
dengan konteks budaya.
● Melibatkan warisan sebagai platform untuk pertukaran
pengetahuan antargenerasi dan pengembangan kapasitas
untuk keterampilan khusus, kerajinan tradisional, dan
pembelajaran seumur hidup.
● Mengintegrasikan filosofi dan praktik warisan lintas disiplin
yang mempelajari lingkungan buatan dan alam, serta dalam
ilmu sosial dan politik.
● •Mendukung inisiatif kolaboratif antara sektor warisan dan
lembaga pendidikan.
04 Preservasi Usulan :

MASJID CUT MEUTIA


01 Berkaitan langsung terhadap edukasi, bangunan
ini masih dapat ditetapkan fungsinya sebagai
rumah ibadah, namun memiliki fungsi lain juga
yaitu sebagai museum, sehingga dapat menjadi
daya tarik pariwisatawan dan membantu
menciptakan ekonomi yang stabil, didukung oleh
lokasi bangunan yang dengan dengan fasilitas
umum, yaitu stasiun kereta api Gondangdia
Policy of

● Menghargai dan mempertahankan pengetahuan


tradisional dan proses produksi serta basis ekonomi
tradisional masyarakat setempat.

● Memberikan inovasi dan melakukan investasi yang


sifatnya warisan budaya (pusaka) namun tidak terbatas
terhadap pembangunan kota, pariwisata dan industri
kreatif, serta melakukan pengembangan keterampilan

● Melindungi warisan yang ada dari ancaman pertumbuhan


ekonomi yang tidak berkelanjutan, serta membuat
kebijakan yang dapat mencegah,, mengatur dan
mendidik.

● Mempromosikan dan mengelola pariwisata dengan cara


meningkatkan integritas warisan budaya, sehingga dapat
mendorong kepentingan konservasi dan pariwisata

● Mendorong keterlibatan masyarakat terhadap kretivitas,


kewirausahaan dan pemberdayaan ekonomi.

● Mengintegrasikan pertimbangan pembangunan ekonomi


yang inklusif dalam rencana manajemen cagar budaya,
proyek, dan praktik khususnya memberikan lapangan
pekerjaan dan mata pencaharian bagi masyarakat lokal
dan pemeliharaan yang berkelanjutan.
04 Preservasi Usulan :

MASJID CUT MEUTIA


Fungsi museum dan rumah ibadah dapat menjadi
01 wadah yang membantu semua orang untuk
berpastisipasi dalam diskusi, memiliki kesempatan
yang sama semua terhdap akses ke warisan
budaya pusaka dan adaptif, juga edukatif dan juga
tidak hanya membatasi siapa saja yang boleh
berkunjung pada bangunan namun masih bisa
menghargai nilai-nilai budaya dan religius yang
Policy of ada sekarang dalam bangunan.

● Menjadikan tempat heritage sebagai peluang pekerjaan


yang inklusif dan meningkatkan ekonomi masyarakat
setempat secara merata (V)

● Menjadikan heritage sebagai kebanggaan dan harga diri


sebuah komunitas secara inklusif (V)

● Memberikan akses kepada siapapun untuk memberikan


kesempatan saling menghargai antar kultur (X)

● Pendekatan yang berbasis pada hak asasi manusia dalam


me-manage sebuah bangunan bersejarah (X)

● Bekerjasama dengan warga lokal, kelompok minoritas


dalam mengatur akses bangunan bersejarah (V)

● Melibatkan orang-orang dari background yang beragam


(V)

● Terbuka untuk mengubah peraturan untuk melawan


diskriminasi terhadap kelompok minoritas tertentu (V)
04 Preservasi Usulan :

MASJID CUT MEUTIA


01 Penggunaan material bambu kembali pada
bangunan dapat menjadikan bangunan Cut
Meutia menjadi bangunan yang berkelanjutan.

Penggunaan material bambu juga dapat


02 meningkatkan ketahanan bangunan terhadap
bahaya bencana alam.
Policy of

Mempromosikan bangunan Cut Meutia sebagai


03 bangunan yang berkelanjutan. Hal tersebut dapat
menjadi langkah untuk memberikan pengetahuan
● Sertakan warisan, terutama solusi berbasis lanskap dan kepada masyarakat luas bahwa pentingnya
masyarakat, dalam perencanaan dan strategi mitigasi dan penggunaan material-material berkelanjutan pada
adaptasi perubahan iklim. era saat ini. Langkah ini merupakan respon dari
● Mengenali dan menggunakan teknik, pengetahuan, dan keadaan iklim dan emisi karbon yang terus
organisasi sosial berbasis warisan yang sesuai untuk meningkat pada era sekarang.
memperkuat ketahanan dan mengurangi dampak bahaya
alam dan bencana.
● •Mempromosikan partisipasi aktif masyarakat adat dalam
memerangi perubahan iklim dan melestarikan
keanekaragaman hayati, dengan menggunakan hak mereka
atas kedaulatan dan persetujuan atas dasar informasi awal
tanpa paksaan, untuk mendukung transisi yang adil ke masa
depan rendah karbon.
● •Mendukung studi dan pemahaman tentang peran
tempat-tempat warisan dalam adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim.
● Mengidentifikasi dan mempromosikan penggunaan sumber
daya lokal dan teknik serta pengetahuan berbasis warisan yang
tangguh untuk mencapai efisiensi energi dan mengurangi
emisi CO2 dan GRK, mengakui kemampuan beradaptasi dari
banyak tipologi warisan untuk respons aksi iklim saat ini.
04 Preservasi Usulan :

MASJID CUT MEUTIA


Fungsi museum bisa menjadi wadah edukasi, dan
01 juga sebagai ruang terbuka diskusi antar
pengunjung untuk memahami nilai historis dan
nilai yang dijunjung dari bangunan ini dan apa
kaitannya terhadap masyarakat luas dan nilai
budaya nya, sehingga dapat menciptakan
lingkungan yang sehat, adil, dan damai

Policy of

● Menstimulasi sebuah keterlibatan antar budaya,


menggunakan budaya pusaka, sehingga mendorong
terbentuknya toleransi.
● Menciptakan ruang dan kesempatan untuk terjadinya sebuah
pertemuan antara budaya dan terjalinnya komunikasi anatara
budaya melalui pembahasan mengenai budaya pusaka,
dnegan cara melibatkan semua komunikas, individu dan
kelompok agar dapat menaruh perhatian terhadap
hambatan-hambatan yang mempengaruhi etnis, gender,
hambatan antara generasi.
● Memperkuat institusi budaya yang transparan, bertanggung
jawab, dan aktif berpartisipasi dalam pengelolaan kerangka
hukum dan pemerintahaan
● Mengimplemantasikan dan melakukan regualsi terhadap
manajemen budaya pusaka, konservasi dan melindungi
warisan budaya, untuk dapat menghormati nilai-nilai budaya
dan hak-hak individu.
● Menawarkan jumlah kapasitas bangunan dan program
edukasi yang dapat mendukung dan memastikan
terbentuknya keberlanjutan dari kepuutusan yang inklusif dan
non-diskriminatif dalam mengatur kebijakan.
● Menyediakan bantuan terhadap tempat-tempat yang menjadi
area perang, atau terkena konflik agar dapat memberdayakan
masyarakat disana dan mencegah terjadinya kekerasan dan
kehancuran terhadap situs-situs penting ataupun bersejarah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai